Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pra

eksperimen. Menurut Sugiyono (2015:8) pendekatan kuantitatif adalah penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Emzir (2013:98), desain pra eksperimen adalah kelompok

tunggal, dan tidak ada kelompok kontrol. Bentuk desain pre-eksperimen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah One-shot case study. Menurut pendapat

Sugiyono (2015:75) one-shot case study adalah merupakan desain penelitian yang

terdiri dari satu kelompok yang diberi treathment/perlakuan yang kemudian

mengobservasi hasil tes akhir (posttest). Paradigma dalam penelitian eksperimen

model ini dapat digambarkan seperti berikut:

Tabel 3.1 One-Shot Case Study Pretest Posttest Design

O1 X O2

Keterangan:
O1 : Preetest (tes sebelum penerapan model pembelajaran blended
learning)
X : Penggunaan pembelajaran blended learning
O2 :Posttest (tes setelah penggunaan pembelajaran blended learning)

42
43

Pola desain One-Shot Case Study pretest–post test pada tabel 3.1 tes

dilakukan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen (penggunaan model

pembelajaran blended learning). Tes yang dilakukan sebelum eksperimen (O1)

disebut pretest, dan tes sesudah eksperimen (O2) disebut post test, sedangkan efek

treatment atau eksperimen dilakukan antara (O1) dan (O2) yang diterapkan

pembelajaran menggunakan pembelajaran blended learning materi turunan fungsi

aljabar.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015:61). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 15 Adidarma

Banda Aceh yang berjumlah 20 siswa.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2015:62). Arikunto (2015:173) mengatakan bahwa apabila

subjeknya kurang dari 100, maka seluruh populasi menjadi sampel penelitian.

tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 15-25%.

Mengingat jumlah populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian, sehingga penelitian ini menjadi penelitian populasi. Adapun

yang menjadi objek utama dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 15 Adidarma Banda Aceh yang memiliki tingkat kemampuan berpikir

kritis sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik.
44

Tabel 3.2 Persentase Kategori Penilaian

Persentase Kategoei
81%-100% Sangat Baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup Baik
21%-40% Kurang Baik
0%-20% Sangat Tidak Baik
Sumber: (Arikunto,2010)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara penulis mengumpulkan data

selama penelitian. Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan satu teknik

pengumpulan data berupa tes tulis. Tes tulis merupakan sederetan pernyataan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

inrelegasi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2014:150). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi turunan fungsi aljabar

secara tertulis yang akan dilakukan sebanyak dua kali tes yaitu:

1. Pre-test

Pre-test yaitu tes yang diberikan kepada siswa sebelum dimulai kegiatan

belajar mengajar. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis matematis siswa sebelum diberikan perlakuan. Pre-test

dilakukan dengan cara memberikan soal tertulis sebanyak 2 butir yang

berkaitan dengan materi turunan fungsi aljabar.

2. Post-test

Post-test yaitu tes yang diberikan kepada siswa setelah berlangsung proses

pembelajaran. Post-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan


45

berpikir kritis matematis setelah digunakan pembelajaran blended

learning. Post-test dilakukan dengan cara memberikan soal tertulis

sebanyak 2 butir soal yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang telah dipelajari siswa melalui model pembelajaran

blended learning.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan

untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan alat-alat tersebut

data dikumpulkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk

pengumpulan data ini adalah RPP, bahan ajar, media, LKPD, soal pree test dan

soal post test.

Lembar tes yang akan digunakan yaitu lembar soal pre-test dan post-test.

Soal pre-test diberikan 2 butir soal, soal yang diberikan berbentuk essay. Tes ini

digunakan untuk mendapatkan data-data numerik atau angka. Sehingga data yang

diperoleh akan disajikan sebagai ukuran terhadap kemampuan berpikir kritis

matematis siswa setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran blended

learning.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisis. Teknik analisis data

dalam penelitian ini dilakukan dengan perhitungan statistik. Data yang diperoleh

akan di uji dengan statistik uji-t pada taraf signifikan 5% (α = 0,05).


46

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

liliefors seperti yang diungkapkan oleh sudjana (2017:466) dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Data X1, X2, X3, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3 , ... Zn

x 1−x
dengan menggunakan rumus Z1 =
S

Dengan : X = Rata-rata sampel

S = Simpangan baku sampel

b) Tiap bilangan baku menggunakan daftar normal baku, kemudian dihitung

dengan rumus: F(Z1) = P(Z<Zi)

c) Menghitung proposisi Z1, Z2, Z3,...Zn yang lebih kecil atau sama dari Zi.

Jika proposisi ini dinyatakan oleh S(Zi)= P(Z≤Zi) maka :

Banyak Z 1 , Z 2 , Z 3 ,... Zn
S(Zn) =
n

d) Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian menentukan Nilai mutlaknya.

e) Ambil nilai yang paling besar antara selisih tersebut dengan L0 dan nilai L

yang diambil, dengan taraf nyata 0,05 (5%). Dengan kriteria pengujian:

Jika L0 < Lhitung maka data berdistribusi normal

Jika L0 > Lhitung maka data tidak berdistribusi normal

2. Uji hipotesis

Jika data dua kelas berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis

penelitian digunakan rumus uji-t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini


47

adalah nilai t yang diperoleh (t-hitung) tersebut dibandingkan dengan nilai

t dalam tabel nilai persen untuk distribusi (t-tabel).

a. Statistik Uji t

X 2−X 1
t=


2 2
❑ ❑
S1 ( N −1 ) +S 2 ( N−1) N + N
x
N + N−2 N .N
Sumber: (Sudjana, 2010)
Keterangan :
t = Uji t
X1 = Rata – rata hasil pre test
X2 = Rata – rata hasil post test
S1 = Standar Deviasi Hasil pre test
S2 = Standar Deviasi Hasil post test
N = Jumlah sampel
Ho: µ < σ Tidak adanya berpengaruh pembelajaran blended learning

terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada

materi turunan fungsi aljabar di kelas XI IPA SMA Negeri 15

Adidarma Banda Aceh.

Ha: µ ≥ σ Adanya berpengaruh pembelajaran blended learning terhadap

kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi

turunan fungsi aljabar di kelas XI IPA SMA Negeri 15

Adidarma Banda Aceh

b. Menetapkan nilai tingkat signifikan (α ) = 5% = 0,05

c. Menetapkan kriteria

1. H o di terima jika t,t (1-α )


48

2. H a di tolak untuk nilai t lainnya

d. Menarik kesimpulan ( H o di terima atau H a di tolak)

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini kriteria adalah; jika t hitung <

t tabel, maka H o diterima dan H a di tolak, dan jika t hitung ≥ t tabel , H o ditolak

dan H a diterima.

Anda mungkin juga menyukai