Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah metode analitik korelasi dengan rancangan

Cross Sectional. Studi analitik korelasi adalah Teknik yang digunakan untuk

mengetahui arah hubungan, antara dua variable atau lebih (Eddy Roflin,

Ferani Eva, 2021). Cross Sectional adalah suatu penelitian yang menekankan

waktu pengukuran atau observasi data variable independent dan dependen

hanya satu kali pada satu saat pada jenis ini, variable independen dan

dependen dinilai secara stimulant pada suatu saat jadi tidak ada tindak lanjut

(Nursalam, 2010). Rancangan penelitian ini mempelajari hubungan perilaku

vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMKN 1 palu.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Palu pada bulan Februari

2023

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X sekolah

SMKN 1 Palu yang berjumlah 356 orang.

2. Sampel
Sampel yang di gunakan pada penelitian ini 39 orang remaja putri

kelas X SMKN 1 Palu.

Salah satu metode yang di gunakan untuk menentukan jumlah sampel

adalah menggunakan rumus slovin, sebagai berikut :

N
Rumus Slovin n =
1+ N (e 2)

Keterangan :

n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

e = Batas Toleransi Kesalahan ( Error Tolerance )

Besar populasi 356 orang, maka dapat ditentukan besar sampel dengan

tingkat kepercayaan 80% (0,15) adalah :

N
n=
1+ Ne ²

356
n= 2
1+(356 x 0,15 )

356
n=
1+(356 x 0,0225)

356
n=
9,01

n = 39 Responden

3. Cara pengambilan sampel

Proporsi Sampel tiap – tiap kelas.

𝑛 x Jumlah siswa perempuan tiap kelas


𝑁
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi

Tata Busana

39 x 70 = 7,66 n=8
356

Tata Boga

39 x 53 = 5,80 n=6
356

Tata kecantikan kulit dan rambut

39 x 58 = 6,35 n=6
356

Perhotelan

39 x 57 = 6,24 n=6
356

TKJ

39 x 68 = 7,44 n=7
356

ULP

39 x 50 = 5,47 n=5
356

4. Teknik sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah Proporsional Random Sampling.

Proporsional Random Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel

dengan cara mengambil sebagian jumlah sampel yang diinginkan secara

acak. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel dari masing-masing

Kelas dengan nama dan nomor responden di tulis dikertas sejumlah

populasi kemudian diundi seperti arisan, pengundian dilakukan diluar

waktu penelitian. Nama dan nomor responden yang keluar pada

pengundian akan di tulis dikertas untuk dijadikan data responden yang

akan menjadi sampel dalam penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel adaah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012) menyatakan hubungan antara satu

Variabel dengan Variabel lain maka dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas

merupakan Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Notoatmodjo,

2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku vulva hygiene.
2. Variabel dependen (Variabel terikat)

Variabel dependen sering disebut variable terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2014). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kejadian keputihan.

E. Definisi Oprasional

a. Pengetahuan

1) Pengertian : Pengatahuan adalah hasul tahu siswa terhadap

kejadian keputihan

2) Alat ukur : Kuesioner

3) Cara ukur : ceklis

4) Skala ukur : nominal

5) Hasil ukur : Baik : Hasil Presentase 76% - 100%

Cukup : Hasil Presentase 56% - 75%

Kurang : Hasil Presentase <56%

b. Sikap

1) Pengertian : sikap adalah reaksi atau respon siswa terhadap

kejadian keputihan

2) Alat ukur : Kuesioner

3) Cara ukur : Ceklis

4) Skala ukur : Ordinal

5) Hasil ukur : 1 = Tidak Baik (Jika skor jawaban responden < nilai
median yaitu 50)

2 = Baik (Jika skor jawaban responden > nilai

median yaitu 50)

c. Perilaku

1) Pengertian : adalah tindakan yang dilakukan responden dalam

melakukan vulva hygiene

2) Alat ukur : kuesioner

3) Cara ukur : Pengisian kuesioner

4) Skala Ukur : Ordinal

6) Hasil Ukur : 1 = Tidak Baik (Jika skor jawaban responden < nilai

median yaitu 50)

2 = Baik (Jika skor jawaban responden > nilai

median yaitu 50)

d. Kejadian Keputihan

1) Pengertian : Keluarnya cairan yang berlebihan selain darah dari

liang vagina diluar kebiasaan dengan ciri – ciri :

jumlahnya sedikit banyak, dengan sonsistensi encer

kental, berbau atau tidak berbau dan gatal

2) Alat ukur : Kusiner

3) Skala ukur :Nominal

4) Hasil ukur : 1= Keputihan

2= Tidak Keputihan
F. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer meliputi data yang sudah diperoleh secara langsung dari

responden saat dilakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner yang

telah disediakan terlebih dahulu untuk memperoleh data yang akurat.

Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh

peneliti-peneliti sebelumnya yang sesuai dengan penelitian yang akan

dilakukan. Kuesioner yang akan digunakan untuk mengukur tingkat

pengetahuan, sikap dan perilaku tentang vulva hygiene dengan kejadian

keputihan yang diadopsi dari penelitian Annisa Nurhayati (2013).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoeh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh oleh peneliti.

G. Pengolahan Data

Pengolahan data dengan menggunakan komputer yang dilakukan dengan

bertahap tahap:

1. Editing

Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh melalui

kuesioner telah lengkap, terisi semua dan dapat dibaca dengan baik.
2. Scroing

Peneliti memeriksa kuesioner dengan memberikan nilai atau skor pada

kuesioner.

3. Coding

Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf pada kuesioner

menjadi bentuk angka untuk pengolahan data computer.

4. Tabulating

Peneliti melakukan perhitungan atau tabulasi dengan menggunakan

program komputerisasi.

5. Cleaning

Setelah semua data dimasukkan ke dalam program computer, lakukan

pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan

sebelum diolah secara statitik.

6. Entry

Entry data adalah memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam

program computer untuk selanjutnya dilakukan analisis menggunakan

program komputerisasi.

H. Analisa Data

Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunkan fasilitas yang ada

dikomputer. Analisa data yang dilakukn ada dua tahap yaitu :

1. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskriptifkan

krakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat jenis

datanya untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, medium,

dan standar devisa pada umumnya dalam analisis hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2012).

P = f x 100%
n

Ket.

P = presentase

f = jumlah jawaban yang benar

n = jumlah total pertanyaan

2. Analisis Bivariat

Analisa ini dilakukan pada dua variabel yang diperkirakan memiliki

hubungan (Notoatmodjo, 2014). Analisis bivariat menggunakan tabel

silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan anatara

dua variabel dengan tingkat kemaknaan 0,05.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku vulva

hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri, uji statistic yang akan

digunakan yaitu uji kai kuadrat (Chi Square) dengan tingkat kesalahan (α) –

0,05 dengan bantuan computer. Kriteria pengambilan keputusan ini adalah

(Riyanto. A, 2009).

a. Bila nilai ρ < 0,05 maka tidak ada hubungan perilaku vulva hygiene
dengan kejadian keputihan pada remaja putri.

b. Bila nilai ρ > 0,05 maka ada hubungan perilaku vulva hygiene dengan

kejadian keputihan pada remaja putri.

I. Penyajian Data

Penyajian data dalam tabel dan narasi untu menjelaskan variabel yang diteliti.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah perilaku peneliti yang di penggang secara

teguh pada sikap ilmiah dan etika penelitian meskipun penelitian tidak

merugikan responden akan tetapi etika penelitian harus dilakukan (Nursalam,

2016 dalam Ade, 2020). Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Pada penelitian ini yang telah dilakukan peneliti adalah membagikan

lembar informed consent dan menjelaskan maksud dan tujuan serta

dampak yang akan terjadi selama proses pengambilan data kepada

responden. Fungsi dari informed consent adalah supaya responden

mengetahui maksud dan tujuan serta memahami dampak dari penelitian

ini. Dalam proses pengisian informed consent jika responden bersedia di

teliti, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

Apabila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak boleh memaksa


serta harus menghormati keputusan responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Pada penelitian ini responden tidak diwajibkan untuk mengisi lembar

kuisioner dengan keterangan nama sesuai dengan kartu tanda penduduk,

akan tetapi responden boleh mengisi nama responden dengan inisial nama

depan responden. Tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan data

responden yang telah diperoleh dari penelitian.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan kepada responden akan

menjamin kerahasiaan informasi dari setiap responden baik secara lisan

maupun tulisan. Peneliti akan bertanggung jawab atas semua informasi

dan data responden yang telah diperoleh sebagai keperluan penelitian.

Tujuan dari confidentiality adalah memberikan jaminan untuk menjaga

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi tertulis maupun tidak tertulis

serta masalah lain saat penelitian berlangsung. Semua penelitian yang

sudah dikumpulkan oleh peneliti harus dijaga kerahasiaannya.

Anda mungkin juga menyukai