METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kelas ibu hamil plus terhadap
B. Desain Penelitian
group design. Berdasarkan desain tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan
memberikan pretest (tes awal) yang sama pada kelompok eksperimen 1 dan 2.
berbeda, yaitu kelompok kelas ibu hamil plus dan kelas ibu hamil yang sudah
biasa berjalan.
1
C. Tempat dan Waktu Penelitian
2
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang ada di wilayah Desa
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara acak, ibu hamil yang ada di Desa
Kedungreja dipilih secara acak, sejumalah 20 ibu hamil. 10 ibu hamil kelompok
E. Variabel Penelitian
3
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kelas ibu hamil plus.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah intensi ibu unutuk memberikan ASI
Eksklusif.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini adalah dukungan suami dan keluarga,
akses informasi.
1. Kelas ibu hamil plus adalah pembelajaran ibu hamil yang terdiri dari 10 orang
memberikan ASI secara ekslusif pada calon bayi yang sedang dikandungnya.
4
2. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan jumlah peserta
masimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan
tukar pengalaman, tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh
dan sistematis serta dapat dilaksankan secara terjadwal dan berkesinambungan.
Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan
paket kelas ibu hamil, yang terdiri atas buku KIA, lembar balik (flip chart),
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil,
dan buku senam ibu hamil. (Kemenkes RI, 2014).
3. Intensi menyusui adalah tindakan ibu dalam memformulasikan rencana
pemberian ASI kepada bayinya dan merupakan salah satu prediktor berhasilnya
ASI ekslusif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui
1. Tes
Data tes diperoleh dari pretest dan posttest. yang diberikan untuk mengetahui
sejauh mana intensi ibu untuk menyusui secara eksklusif. Pretest adalah tes yang
dilakukan pada kelompok sebelum diberi perlakuan. Posttest adalah tes yang
5
2. Observasi
perilaku subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Alat yang digunakan
(Mulyatiningsih, 2012: 26). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes
1. Instrumen Tes
Instrumen tes berupa pretest dan posttest yang digunakan untuk mengetahui
intensi ibu untuk menyusui secara eksklusif. Pretest dilaksanakan pada kelompok
diberikan perlakuan
6
berbentuk checklist. Pengisisan lembar observasi dilakukan oleh seorang observer
pada setiap pembelajaran yaitu dengan memberikan checklist pada kolom “Ya”
jika aspek yang diamati terlaksana atau pada kolom “Tidak” jika aspek yang
I. Analisis Instrumen
Analisis instrumen dalam penelitian ini terdiri dari validitas instrumen dan
reliabilitas instrumen. Hal ini dilakukan agar instrumen yang akan digunakan
1. Validitas Instrumen
isi diperoleh dengan kesepakatan para ahli (expert judgements), yaitu orang yang
Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen Jurusan Pendidikan
2. Reliabilitas Instrumen
Cronbach.
7
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
𝑘 ∑ 𝑏𝜎2
𝑟11 = [
] [1 − ]
𝜎𝑡2
𝑘−1
Keterangan:
berikut.
nilai 𝑟11 untuk soal pretest sebesar 0,409 yang masuk kategori cukup dan nilai 𝑟11
untuk soal posttest sebesar 0,707 yang masuk kategori tinggi. Hasil perhitungan
dengan SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.6 dan lampiran 3.7.
Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan teknik analisis data yang meliputi
analisis deskriptif, uji asumsi atau uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis.
8
1. Analisis Deskriptif
memperoleh informasi yang berguna dalam penelitian. Data tersebut berupa data
pembelajaran.
Data prestasi belajar matematika siswa berupa data pretest dan posttest.
Teknik statistik yang digunakan yaitu rata-rata (mean), ragam (variansi), dan
a. Rata-rata (mean)
∑𝑛 𝑥i
i=1
𝑥̅ = 𝑛
Keterangan:
𝑥̅ = rata-rata (mean)
𝑛 = banyaknya sampel
b. Ragam (variansi)
𝑠2 = ragam (variansi)
𝑛 = banyaknya sampel
9
𝑥i = skor data ke-i
𝑥̅ = rata-rata (mean)
∑𝑛 (𝑥i − 𝑥̅)2
i=1
𝑠 = √𝑠2 = √ 𝑛−1
Keterangan:
𝑠2 = ragam (variansi)
𝑛 = banyaknya sampel
𝑥̅ = rata-rata (mean)
menginterpretasi penilaian lembar observasi yaitu skor “1” jika aspek yang
diamati terlaksana dan skor “0” jika aspek yang diamati tidak terlaksana.
dengan membandingkan jumlah skor pencapaian per indikator dengan jumlah skor
Uji asumsi atau uji prasyarat analisis dilakukan sebagai syarat sebelum
dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Uji asumsi dalam penelitian ini yaitu uji
10
a. Uji Normalitas
1) Hipotesis
2) Statistik Uji
Keterangan:
∑ 𝐹 : jumlah frekuensi
Xi : data ke-i
X̅ : rata-rata
𝑠 : simpangan baku
4) Kriteria Keputusan
Kriteria keputusan yang diambil yaitu 𝐻0 diterima jika 𝐷ℎi𝑡𝑢𝑛g < 𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Uji
normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov ini dapat dilakukan dengan bantuan
11
software SPSS 21. Kriteria keputusannya yaitu 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi
b. Uji Homogenitas
adalah Levene’s.
1) Hipotesis
𝐻0: 𝜎2 = 𝜎2 (kedua data homogen)
1 2
1 2
3) Statistik Uji
Kriteria keputusan yang diambil yaitu 𝐻0 diterima jika 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛g < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Uji
homogenitas dengan Levene’s ini dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS
21. Krietria keputusannya yaitu 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
3. Uji Hipotesis
eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-
rata untuk prestasi awal kedua kelompok tersebut. Uji yang digunakan yaitu uji
independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05 pada software SPSS 21.
12
Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
𝐻0: 𝜇1 = 𝜇2 (tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1
kelompok eksperimen 2)
Kriteria keputusan yang diambil yaitu 𝐻0 diterima jika nilai signifikansi lebih
dari 0,05. Jika hasil uji beda rata-rata nilai pretest menunjukkan tidak terdapat
perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen 1 dan 2, maka data yang
digunakan untuk uji hipotesis cukup dengan data posttest. Jika hasil uji beda rata-
rata nilai pretest menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok
eksperimen 1 dan 2, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
skor gain yaitu menggunakan selisih nilai posttest dan pretest. Rumus untuk skor
gain adalah sebagai berikut:
𝑥2 − 𝑥1
𝑔 = 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥1
Keterangan:
𝑔 : skor gain
𝑥1 : nilai pretest
𝑥2 : nilai posttest
Kriteria skor gain berdasarkan analisis terhadap skor gain menurut Lestari dan
13
a. Uji Hipotesis Pertama
minimal 75.
1) Hipotesis
matematika siswa)
matematika siswa)
2) Statistik uji
Statistik uji yang digunakan yaitu uji t dengan rumus sebagai berikut:
𝑥̅ − 𝜇0
𝑡= 𝑠
√𝑛
Keterangan:
14
4) Kriteria keputusan
Pengujian hipotesis ini dibantu menggunakan uji one sample t-test pada
software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil adalah 𝐻0 ditolak jika nilai
minimal 75.
1) Hipotesis
matematika siswa)
matematika siswa)
2) Statistik uji
Statistik uji yang digunakan yaitu uji t dengan rumus sebagai berikut:
𝑥̅ − 𝜇0
𝑡= 𝑠
√𝑛
Keterangan:
15
𝑥̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 2
4) Kriteria keputusan
Pengujian hipotesis ini dibantu menggunakan uji one sample t-test pada
software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil adalah 𝐻0 ditolak jika nilai
Uji hipotesis ketiga dilakukan jika hasil uji hipotesis pertama dan kedua
prestasi belajar matematika siswa. Uji hipotesis ketiga dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah ketiga yaitu untuk mengetahui manakah yang lebih efektif
1) Hipotesis
Jigsaw)
16
𝐻1: 𝜇1 > 𝜇2 (pembelajaran saintifik dengan setting pembelajaran kooperatif
2) Statistik uji
𝑥1̅ ̅ − 𝑥̅2̅
𝑡=
1 + 1
√
𝑠 𝑛1 𝑛2
(𝑛1−1)𝑠2+(𝑛2−1)𝑠2
dengan 𝑣 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 dan 𝑠 = √ 1 2
.
(𝑛1+𝑛2−2)
Keterangan:
𝑥
̅ 1̅ ̅ : rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen 1
𝑠 : variansi gabungan
4) Kriteria keputusan
berbantuan software SPSS 21. Kriteria keputusan yang diambil yaitu 𝐻0 ditolak
17