Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS

NAMA : ARDI ASHARI


NIM : 20071000068
KELAS : A MAGISTER MANAJEMEN
MATA KULIAH : FILSAFAT METODE PENELITIAN
DOSEN : DR. IR. HARSONO, M.S.

SOAL DAN JAWABAN

1. Jelaskan langkah-langkah pada uji validitas !

Jawaban :

Dalam pelaksanaan uji validitas dapat dilaksanakan dengan dua tahapan, yaitu :
a. Melakukan uji validitas eksternal, yaitu menyesuaikan data yang diperoleh
dengan informasi lain mengenai variable yang digunakan.
b. Melakukan validitas internal yaitu menyesuaikan antara bagian-bagian
instrument dengan instrument secara keseluruhan. Pada tahapan ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Menganalisis factor, yaitu dengan mengelompokkan item pertanyaan
menjadi beberapa variable dengan menggunakan analisis factor.
- Menganalisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan item pertanyaan
dengan jumlah seluruh pertanyaan. Pada analisis butir ini variable
pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi item terhadap total ≥0,3,
atau jika koefisien korelasi item terhadap total > r table dengan df (0,05,
n-2), atau jika nilai Sig. korelasi item terhadap total ≤ α.

Uji validitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan :


a. Microsoft Excel, dengan tahapan :
- Jumlahkan semua skor item pertanyaan sehingga diperoleh nilai total.
- Korelasikan semua skor item pertanyaan dengan nilai total.
- Uji koefisien korelasi item terhadap nilai total. Valid jika telah memenuhi
kriteria valid pada analisis butir tersebut diatas.
b. Dengan SPSS
- Jumlah kan semua jawaban item x1
 Transform  Compute
 Tuliskan Tot_x1 pada kotak Target Variable
 Pada kotak Numeric Expression ketikkan
X1_1+x1_2+x1_3+x1_4+x1_5
- Korelasikan semua jawaban item x1 dengan Tot_x1
 Analyze Correlation Bivariate….
 Masukkan x1_1, x1_2, x1_3, x1_4, x1_5 dan Tot_x1
 Pada Corelation Coefissien Pilih One-tied
 Test of Significance Pilih Pearson
 Aktifkan Flag significant correlation
 Abaikan pilihan yang lain
 Klil OK
2. Jelaskan bagaimana solusi apabila item pertanyaan pada kuesioner tidak valid !

Jawaban :

Jika terdapat item pertanyaan yang tidak valid maka dapat menempu cara
sebagai berikut :
a. Mereview ulang dan memperbaiki pertanyaan dalam kuesioner yang tidak
valid kemudian membagikan ulang kuesioner kepada responden.
b. Melakukan drop atau menghilangkan item pertanyaan yang tidak valid
tersebut setelah terlebih dahulu dilakukan pengujian atas semua variable
pertanyaan.

3. Bagaimana teknik peyusunan kuesioner, jelaskan !

Jawaban :

Teknik penyusunan kuesioner yaitu sebagai berikut :


a. Membuat acuan penyusunan pertanyaan dalam kuesioner
Dalam tahapan ini terlebih dahulu harus ditentukan apa tujuan pembuatan
kuesioner itu sendiri, misal apabila kuesioner untuk mengumpulkan data
tentang suatu indicator tertentu. Setelah itu membuat indicator-indikator
terkait pertanyaan yang akan disusun. Selanjutnya membuat table analysis
sebagai dummy table untuk memperkirakan apakah semua variable
diperlukan atau tidak, kemudian menentukan variable pertanyaan, dan yang
terakhir memasang target waktu yang harus dipenuhi dalam pembuatan
kuesioner.
b. Membuat rancangan kuesioner
Dalam tahapan ini kita harus menentukan pertanyaan apa yang akan
ditanyakan dengan menyeleksi jenis pertanyaan dan menentukan kata-
katanya, kemudian kita menentukan urutan pertanyaannya lengkap dengan
format kuesioner secara keseluruhan.
c. Memilah Jenis pertanyaan
Dalam tahap ini kita harus bisa membedakan jenis pertanyaan yang akan
dimunculkan dalam kuesioner, apakah dibutuhkan pertanyaan terbuka atau
semua cukup dengan pertanyaan tertutup saja, atau dapat menggunakan
pertanyaan kombinasi tertutup terbuka tergantung arah dan tujuan kuesioner
yang terlebih dahulu telah kita tentukan ditahapan sebelumnya.
d. Membentuk pertanyaan
Dalam tahapan ini kita sudah masuk pada fase membentuk pertanyaan apa
yang akan ditulis dalam kuesioner yang akan kita buat.

4. Jelaskan apa yang disebut variabel penelitian !

Jawaban :

Variabel penelitian adalah konsep atau atribut obyek atau segala sesuatu yang
terbentuk, atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian sehingga
mempunyai variasi antara satu objek yang satu dengan objek yang lain dalam
satu kelompok tertentu kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan
sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai
faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti.
Variabel dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi :
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
c. Variabel moderating
d. Variabel intervening
e. Variabel kontrol

5. Jelaskan teknik menyusun definisi konseptual dan definisi operasional variabel


pada penelitian anda !

Jawaban :

Definisi operasional adalah suatu defenisi yang didasarkan pada karakteristik


yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah
konsep konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain.

Adapun teknik menyusun definisi operasional, yaitu :


a. Defenisi operasional tipe A dapat disusun berdasarkan operasi yang harus
dilakukan sehinga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan
menjadi nyata.
b. Dengan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata,
contoh “konflik”didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan
menempatkan beberapa orang yang mempunyai tujuan sama tetapi hanya
satu orang yang dapat berhasil.
c. Defenisi operasional tipe B dapat disusun berdasarkan pada bagaimana
obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan yaitu berupa
apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karakteristik dinamisnya,
contohnya orang pandai berarti dapat didefinisikan bahwa dia pasti
mendapat nilai tinggi disekolahnya.
d. Defenisi oerasional tipe C dapat disusun berdasarkan pada penampakan
seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja
yang menyusun karakteristik statisnya, missal orang pandai didefinisikan
sebagai orang yang punya ingatan kuat, jago bahasa, berpikir baik,
sistematis, dan IQ tinggi.
e. Dalam menyusun definisi operasional, sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat kriteria unik yang dapat diamati.
f. Semakin unik suatu definisi operasional maka akan semakin banyak
memberikan informasi kepada peneliti.

6. Apabila diketahui populasi penelitian berjumlah 500 karyawan, ingin diambil


sampel dengan menggunakan slovin, berapa sampel yang bisa diperoleh ?

Jawaban :

Apabila jumlah populasi sebanyak 500 karyawan, untuk menentukan jumlah


sampel dengan metode slovin, maka terlebih dahulu harus ditentukan tingkat
kesalahan yang diperkenankan. Pada kondisi ini kita mengambil tingkat
kesalahan sebanyak 5%, maka :

N
n=
1+ Ne ²
500
n=
1+500 (0.05)²

500
n=
1+500 (0.025)

n=222 ,22

n=223

Jadi sampel yang diambil dari total 500 populasi adalah 223 sampel.

7. Jelaskan teknik sampling yang anda ketahui, baik probability sampling maupun
non probability sampling !

Jawaban :

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil
sampel yang reprensif dari populasi. Populasi yaitu Keseluruhan unit atau
individu yang ada dalam ruang lingkup yang sedang diteliti atau dibicarakan
yang hendak diduga karakteristiknya. Sampel merupakan bagian dari populasi
yang ingin diteliti atau bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
untuk diukur karakteristiknya dan dianggap mewakili populasinya, dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak /probability dan tidak
acak / non-probability.

a. Probability Sampling
Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama
pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan
kata lain cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang
sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Probability sampling
terbagi menjadi beberapa cara yaitu :

 Simple Random Sampling ( Sampel Random Sederhana )


Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota
populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Cara pengambilan sampel
melalui beberapa cara yaitu undian, kalkulator, table angka acak,
computer.

 Stratified Random Sampling


Metode pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam
kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), dan dari tiap stratum
tersebut diambil sampel secara acak.pengambilan sampel dari anggota
populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yang kurang
proporsional pembagiannya. Dilakukan sampling ini apabila anggota
populasinya heterogen (tidak sejenis).
 Cluster Sampling
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel.

 Sistematis Random Sampling


Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak)
tertentu antar sampel yang terpilih. Cara ini menuntut kepada peneliti
untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang
bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

 Double Sampling
Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya
dilakukan dalam dua tahap (two-stage sampling) atau lebih. Proses
pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun
lebih.

 Proportional Sampling
Metode pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan proporsi per jenis
jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasi yang diwakil

 Disproportional Sampling
Metode pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan jumlah sampel
yang tidak proporsi sesuai dengan jumlah populasi yang diwakili

b. Non-Probability Sampling

Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih


secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah
direncanakan oleh peneliti. Macam-macam Non-Probability Sampling sebagai
berikut:

 Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)


Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh
satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini
digunakan terutama apabila hanya ada sedikit orang yang mempunyai
keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.

 Quota Sampling (Sampel Kuota)


Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja,
hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu.

 Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)


Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil
semakin menjadi besar. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak
banyak tahu tentang populasi hanya tahu satu atau dua orang
berdasarkan penilaian biasa dijadikan sebagai sampel.
============================== S E L E S A I
========================

Anda mungkin juga menyukai