Anda di halaman 1dari 34

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,


DAN HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS

DEFINISI HIPOTESIS:
Jawaban sementara yang disarankan sebagai pemecahan
masalah atau sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa tertentu.
 
FUNGSI HIPOTESIS
1. Memberi keterangan tentatif
2. Hipotesis menyatakan hubungan yang dapat diuji
melalui penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah penelitian.
Contoh Hipotesis Penelitian

Contoh Penelitian Hubungan 2 Variabel Bebas dengan 1


Variabel Terikat

Searah (positif) lawannya berlawanan arah (negatif):


 Terdapat hubungan positif antara imbalan dengan kinerja.
 Terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan
kinerja.
 Terdapat hubungan positif antara imbalan, dan kepuasan
kerja secara bersama-sama dengan kinerja.

Dua arah:
 Terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja
Contoh Hipotesis Penelitian

Contoh Penelitian Pengaruh 2 Variabel Bebas dengan 1


Variabel Terikat

 Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap


komitmen organisasi.
 Kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap
komitmen organisasi.
 Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap
kepuasan kerja.
 Kepemimpinan berpengaruh tidak langsung terhadap
komitmen organisasi tetapi melalui kepuasan kerja.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian
2. Waktu dan Tempat Penelitian
3. Metode Penelitian
4. Populasi dan Sampel + Teknik Sampling
5. Instrumen + uji coba
6. Teknik Pengumpulan Data
7. Teknik Analisis Data
8. Hipotesis Statistik
Metode Penelitian

1. Studi Kasus
(Tidak dapat digeneralisasikan hasilnya)

2. Survey (Deskriptif, eksploratif)


(Hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan
cara pengambilan sampel). Sampel ------ Populasi

3. Experiment (ada kelompok eksperiment dan


kelompok kontrol)
DESAIN PENELITIAN:
 
1. Desain Survey, digunakan pada penelitian deskriptif, eksploratif,
dan eksperimen.
Kualitas survey antara lain bergantung pada:
a. Jumlah orang yang dijadikan sampel
b. Taraf sampel representatif, dan
c. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel

2. Desain Studi Kasus


Case Study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula
memberikan gambaran tentang keadaan yang ada.
Bahan untuk case study, dapat diambil dari sumber-sumber
seperti:
   a Laporan hasil pengamatan
     b Catatan pribadi
     c Kitab harian atau biografi orang yang diselidiki
   d Laporan atau keterangan dari seseorang yang mengetahui
tentang objek/subjek yang sedang diteliti.
3. Desain Eksperiment
Dalam desain eksperimen terdapat kelompok yang disebut
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
 
Kelompok Eksperimen, yaitu kelompok yang sengaja
dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu. Misalnya diberi
latihan.
 
Kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi
oleh variabel-variabel tersebut, misalnya tidak diberi
latihan.
 
POPULASI DAN SAMPEL
 Populasi adalah keseluruhan unit yg akan diselidiki
karakteristiknya
 Populasi dapat dibagi atas populasi target dan populasi
terjangkau
 Populasi terjangkau terdiri dari keseluruhan unit yg benar-benar
mendapat kesempatan untuk dipilih sbg sampel
 Populasi target adalah populasi yg menjadi daerah generalisasi
hasil penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.
Populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya.

Jika setiap manusia memberikan satu data, maka banyaknya/ukuran


populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Ukuran populasi dapat terhingga dan tak terhingga.

Populasi yang merupakan sasaran ideal dari generalisasi hasil penelitian


disebut populasi sasaran (target population).

Populasi yang merupakan sasaran realistik dari generalisasi hasil penelitian


disebut populasi terjangkau (Available population)

Sampel diambil dari populasi data yang homogen.


UKURAN SAMPEL
 Salah satu faktor penentu kualitas hasil penelitian adalah
ukuran sampel
 Ada empat pertimbangan yg digunakan dalam menentukan
ukuran sampel
 Heterogenitas karakteristik populasi
 Tingkat presisi yang dikehendaki
 Persyaratan teknik statistik yang digunakan dalam analisis
data
 Ketersediaan sumber (tenaga, waktu & biaya)
TEKNIK DASAR PENGAMBLAN
SAMPEL

 Random
 Sistematik
 Stratified (berstrata)
 Cluster (Gugus)
 Multi stage
Sampel dan Teknik Sampling (Representatif)
a. Sampel random atau sampel acak (setiap unsur dalam populasi
memiliki probabilitas yang sama.
b. Sampel berstrata (tingkatan).
c. Sampel wilayah
d. Sampel proporsi (digunakan bersamaan dengan
teknik sampling strata)
e. Sampel bertujuan (pertimbangan pakar di bidang tsb untuk
menentukan ukuran sampel yang representatif)
f. Sampel kuota (saat pengumpulan pendapat menurut pembatasan
tertentu misalnya kelamin tertentu, umur tertentu, penghasilan
tertentu)
g. Sampel kelompok/gugus (Bila populasi sangat besar atau tersebar di
wilayah yang luas)
Distribusi Sampling (James T. McClave)

Apabila sampel acak yang besarnya n berulang-ulang


diambil dari sebuah populasi normal, dengan rata-rata µ dan
variansi σ², maka distribusi sampling dari rata-rata sampel
akan normal dengan rata-rata µ dan σ²/n.

Dalam kehidupan nyata tidak ada populasi normal secara


sempurna.

Ambil sampel acak dari populasi n. Dari setiap sampel ini


diperoleh rata-rata sampel yang akan bervariasi dan
membentuk kluster sekitar rata-rata populasi µ . Hasilnya
adalah kurva normal.

Selanjutnya simpangan baku dan distribusi normal rata-rata


sampel menjadi σ/√n. Makin besar sampel yang dipilih, makin
kecil simpangan baku pada distribusi sampling sehingga
makin mengelompok rata-rata sampel.
Formula yang dapat digunakan (Simple Random Sampling):

1. Tabel Bilangan Random (William G. Cochran)


2. Tabel Krejcie Morgan (ditentukan jumlah populasi terjangkau, lalu
ukuran sampelyang harus diambil)
3. Slovin
4. Distribusi sampling dengan distribusi normal rata-rata sampel.
Roscoe dalam Research Methods For Business menyarankan ukuran
sampel sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai


dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,pegawai
negeri-swasta), maka jumlah sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda), maka jumlah sampel minimal 10 kali
jumlah varibel yang diteliti.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing antara 10 s/d
20.
Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
a. Bebas
b. Terpimpin
c. Bebas terpimpin
2. Observasi
a. Non Sistematis
b. Sistematis
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
5. Focus Group Discution
INSTRUMEN PENELITIAN

 Tes
- Tes tertulis
- Tes lisan
- Tes perbuatan
 Kuesioner
Skala Sikap
Skala Penilaian
 Format observasi
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN
 Mengkaji konsep
 Konstruk
- definisi konsep
- definisi operasional
 Mengembangkan dimensi & indikator
 Membuat kisi-kisi
 Menetapkan rentang parameter
 Identifikasi ciri kutup
 Menulis butir instrumen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN (lanjutan)

 Proses validasi konsep


- telaah/jastifikasi pakar
- panel
 Perbaikan/revisi
 Proses validasi empiris
- uji coba instrumen
- analisis data hasil uji-coba (uji validitas)
 Seleksi butir valid
 Perakitan instrumen
Validitas dan Reliabilitas

Validitas ---------apakah suatu alat mampu mengukur apa


yang seharusnya diukur oleh alat tersebut.

Validitas langsung (analisa rasional dan putusan profesi


(Professional judgment).
Validitas deriatif bergantung pada pembuktian statistik dan
empiris.

Kerlinger membagi validitas:


a. Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
Melalui butir-butir tes dapat diketahui wilayah isi yang
sedang diukur (dengan test)
b. Validitas konstruk---- validitas internal (analisis butir
kuesioner)
c. Validitas kriteria----prediktif (ada data prediktor dan data
patokan misal nilai yang diperoleh seseorang dalam suatu
mata kuliah)
Validitas konkuren

ditentukan melalui analisis korelasi atau diskriminasi. Koefisien


korelasi dihitung antara skor hasil instrumen yang baru
dikembangkan dan skor hasil instrumen lain yang telah ada (dibuat)
sebelumnya yang digunakan pada waktu yang bersamaan atau
berbeda.
Reliabilitas

Indeks yang menunjukkan apakah suatu alat ukur dapat


dipercaya atau dapat diandalkan.

Reliabilitas dapat dilakukan dengan reliabilitas eksternal yaitu


dengan teknik paralel (dengan menyusun dua stel instrumen)
dan teknik ulang. Masing-masing dihitung dengan korelasi.

Sedangkan reliabilitas internal dilakukan dengan mengadakan


pengetesan dengan menggunakan rumus belah dua, rumus
K-R, rumus Alpha Cronbach, dsb.
K-R, Validitas Biserial/point biserial
Alpha Cronbach , Pearson
Catatan: Indeks Reliabilitas tidak dikonsultasikan dengan r
tabel (r kritis)
MENULIS INSTRUMEN DI BAB III

1. Variabel X1
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
2. Variabel X2
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
Variabel Y atau X3

a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Validasi Instrumen
1) Uji Validitas
2) Perhitungan Reliabilitas
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL

 Kepemimpinan adalah aktivitas


mempengaruhi anggota organisasi dalam
mencapai hasil kerja yang di harapkan.
Aktivitas tersebut dapat berupa: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
CONTOH DEFINISI OPERASIONAL

 Kepemimpinan adalah penilaian guru


terhadap aktivitas mempengaruhi kepala
sekolah dalam mencapai hasil kerja yang
di harapkan diperoleh dari skor jawaban
responden yang mengukur tentang: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
KISI-KISI INSTRUMEN
No. Variabel Indikator No. Item

1. Kepemimpinan 1. Pemberian 1-10


tugas
2. Pendelegasian 11-15
wewenang
3. Hubungan antar 16-20
anggota
4. Pemberian
21-30
penghargaan

2. Budaya Organisasi
Instrumen (Kuantitatif)

No. Pernyataan SS ST R TS STS

1.
2.
3.
Dst.
CONTOH

1. Kepala sekolah memberikan tugas kepada guru dengan


memperhatikan kemampuan profesionalnya

SSR SR JR PH TPH

2. Kepala sekolah memberikan arahan pada setiap tugas yang


diberikan

SSR SR JR PH TPH
CONTOH DEFINISI KONSEPTUAL

 Pengetahuan Kepemimpinan adalah


kemampuan kognisi seseorang berupa
aspek mengetahui, memahami, dan
mengaplikasi untuk mempengaruhi
anggota organisasi dalam mencapai hasil
kerja yang di harapkan dengan indikator:
(1) pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
CONTOH DEFINISI OPERASIONAL

 Pengetahuan Kepemimpinan adalah


penilaian terhadap kemampuan kognisi
mengetahui, memahami, dan mengaplikasi
yang dimiliki kepala sekolah dalam
mempengaruhi guru dan staf administasi
untuk mencapai hasil kerja yang di
harapkan diukur dengan indikator: (1)
pemberian tugas, (2) pendelegasian
wewenang, (3) hubungan antar anggota,
dan (4) pemberian penghargaan.
Aspek Mengetahui Memahami Mengaplikasi Jumlah

Indikator
1. Pemberian 1,2,3 4,5,6 7, 8,9 9
tugas
Dst.
2. Pendelega
sian
wewenang
3. Hubungan
antar
anggota
4. Pemberian
pengharga
an

Anda mungkin juga menyukai