Anda di halaman 1dari 12

Bab III: Metode Penelitian

Pada bagian ini terdapat 5 (lima) bagian utama yaitu: (1)


Populasi dan Sampel; (2) Metode Pengumpulan Data; (3) Definisi
Konseptual dan Pengukuran Variabel; (4) Metode Analisis Data;
dan (5) Pengujian Hipotesis Penelitian.
Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing bagiannya.
1. Populasi dan Sampel
Penelitian menyampaikan tinjauan ringkas mengenai jenis
populasi dan sampel yang dipergunakan.
a. Populasi

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala


sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro &
Supomo, 2002:115). Pada bagian ini peneliti dapat
menyebutkan jenis populasi data yang dipergunakan dalam
penelitiannya.

b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi atau sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa
mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2000: 73). Pada bagian
ini peneliti dapat menyebutkan jenis sampel penelitian yang
akan dipergunakan dalam penelitiannya.

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 31


Penjelasan yang akurat mengenai karakteristik populasi
penelitian perlu diberikan terlebih dahulu agar ukuran sampel
dan cara pengambilannya dapat ditentukan dengan cepat.
Maksudnya adalah agar sampel yang pilih benar-benar
mencerminkan keadaan populasinya secara tepat
(representative). Kerepresentatifan sampel ini merupakan
kriteria terpenting dalam pemilihan sampel. Jika keadaan
sampel ini semakin berbeda dengan karakteristik
populasinya, maka semakin besar kemungkinan tingkat
kesalahan hasil penelitian.
Penggunaan istilah ‘populasi’ dan ‘sampel’ akan tepat jika
penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel sebagai
subyek peneliti. Namun jika sasaran penelitian adalah seluruh
anggota populasi, maka akan lebih tepat dipakai istilah
subyek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.
Dalam survei, sumber data biasanya disebut responden dan
dalam penelitian kualitatif disebut dengan informan atau
subyjek. Penyebutan ini tergantung dari cara pengambilan
data.
Hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel ini
meliputi:
1) Identifikasi dan batasan-batasan populasi atau subyek
penelitian
2) Besarnya sampel, serta
3) Prosedur dan metode pengambilan sampel

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 32


2. Metode Pengumpulan Data
Peneliti dapat menyebutkan metode pengumpulan data yang
akan dipergunakan dalam penelitiannya. Bagian ini terdiri dari:
a. Sumber Data Penelitian
Sumber data pada penelitian kuantitatif umumnya
menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara/ diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain (Indriantoro & Supomo, 2002: 147).
Data sekunder ini merupakan jenis data yang umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arisp, yaitu berupa data documenter baik yang
dipublikasikan ataupun yang tidak dipublikasikan oleh
perusahaan, organisasi ataupun instansi.
b. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif umumnya menggunakan studi
kepustakaan dengan penelusuran secara manual dan dengan
menggunakan komputer. Studi kepustakaan merupakan
tehnik pengumpulan data secara manual yang dapat
bersumber dari: 1) buku teks/ cetakan atau terbitan dari suatu
lembaga (misal: BPS; ICMD; Laporan Tahunan; dll). Tehnik
pengumpulan data dengan menggunakan bantuan komputer
dilakukan untuk data dalam format elektronik, misalnya data
laporan keuangan yang di download dari website perusahaan
atau Bursa Efek Indonesia, dll.

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 33


3. Definisi Konseptual Variabel Penelitian
Peneliti menyampaikan tinjauan konsep dan pengukuran
variabel penelitian yang digunakan (dependen, independen,
moderasi, mediasi, dll) dalam model penelitiannya.
a. Definisi Konseptual Variabel Penelitian
Pada bagian ini peneliti menyampaikan tinjauan konsep
setiap variabel penelitian yang digunakan.
b. Pengukuran Variabel Penelitian
Pada bagian ini peneliti menyampaikan pengukuran variabel
penelitian yang digunakan untuk melakukan oleh data
penelitian.
Pada bagian ini, peneliti menguraikan setiap variabel dan
pengukurannya yang digunakan dalam penelitian ini, dan
kemudian menyajikan setiap variabel dan pengukurannya
dalam bentuk tabel.
Contoh penyajian tabel pengukuran variabel penelitian
dapat dilihat pada halaman 9.

4. Metode Analisis Data


Peneliti menyampaikan metode analisis data kuantitatif yang
digunakan, missal pada analisis regresi linear berganda tahapan
metodenya dimulai dari:
a. Uji normalitas data;
b. Uji Asumsi Klasik, meliputi: (1) Uji Uji Autokorelasi; (2)
Uji Multikolinearitas; dan (3) Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Regresi Liniear Berganda

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 34


5. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pada bagian ini penulis menyampaikan tahapan pengujian
hipotesis penelitiannya, misalnya pada uji regresi linear
berganda, tahapan yang perlu disampaikan adalah sebagai
berikut:
a. Persamaan Uji Hipotesis Regrsi Liniear Berganda
Pada bagian ini penulis menyampaikan persamaan regresi
linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitiannya.
b. Pengujian Hipotesis Penelitian
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari goodness-fitnya, artinya secara statistic hal
ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasinya (R²), nilai
statistic F dan nilai statistik t (Ghozali, 2011: 97).
Berikut ini dijelaskan tahapan pengujian hipotesis
penelitiannya.
1) Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi (R²) ini merupakan uji model
yang mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian
koefisien determinasi (R²) dan uji regresi ini dianjurkan
menggunakan nilai adjusted R² untuk mengevaluasi model
regresi terbaik. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
bias akibat penambahan variabel independen dalam model
regresi.
Besaran nilai koefisien determinasi pada uji model ini
tidak memiliki nilai batasan minimal yang ditetapkan (nilai
terendahnya), akan tetapi semakin kecil nilai koefisien

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 35


determinasi yang ditunjukkan oleh nilai adjusted R² akan
menunjukkan bahwa semakin rendah kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Hal ini
dapat diartikan semakin rendah (kecil) nilai adjusted R²,
maka semakin sedikit/lemah variabel independen secara
signifikan mempengaruhi variabel dependennya.
2) Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Uji signifikansi simultan atau uji F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan pada model mempunyai pengaruh simultan
atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan uji F
ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Quick Look, bila nilai F lebih besar dari 4 (F > 4.000)
maka H nol (H0) ditolak pada derajad kepercayaan 5%
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan
besaran nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar
dari nilai F tabel (F hitung > F tabel) maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
3) Uji Signifikan Parameter Individu/ Uji t statistik
Uji signifikan parameter individual atau uji-t adalah
pengujian setiap variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji ini pada dasarnya menguji apakah variabel
independen menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Pada uji t, nilai t-hitung akan
dibandingkan dengan nilai t-tabel, apabila nilai t-hitung

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 36


lebih besar daripada nilai t-tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, demikian pula sebaliknya. Selain itu dapat juga
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansinya.
Apabila tingkat signifikansi yang dihasilkan lebih kecil
dari pada 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima, demikian
pula sebaliknya (Ghozali, 2005: 159)

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan


Terdiri dari:
A. Deskripsi Data
B. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
C. Hasil Analisis dan Pembahasan
Laporan hasil penelitian yang didalamnya terdapat pengujian
hipotesis maka terdiri dari tiga (3) bagian utama sebagai berikut:
A. Deskripsi Data
Pada bagian pertama ini peneliti menyampaikan penjabaran/
deskripsi data penelitian. Deskripsi data penelitian pada Bab IV
meliputi:
1. Proses Seleksi Sampel
2. Statistikk Deskriptif
3. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
b. Uji Autokorelasi
c. Uji Multikolinearitas
d. Uji Heteroskedastisitas
B. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Pada dasarnya, pengujian hipotesis dilakukan peneliti untuk
membuktikan hipotesis penelitian yang telah disampaikan pada

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 37


Bab II. Pada bagian ini peneliti kembali memaparkan hipotesis
yang telah dirumuskan di bagian awal dan kemudian melakukan
pembahasan untuk setiap butir hipotesis yang dirumuskan
diikuti dengan pemaparan hasil pengujian/ pengolahan data
statistik yang telah dilakukan peneliti. Penjelasan hasil
pengujian hipotesis ini dibatasi pada interpretasi atas angka-
angka statistic yang diperoleh dari model statistic yang telah
dilakukan.
Bagian ini terdiri dari:
1. Persamaan Regresi Linear Berganda
2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Uji Koefisien Determinasi (R²)
b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)
c. Uji Signifikansi Parameter Individual(Uji t)
C. Hasil Analisis dan Pembahasan
Bagian pembahasan disampaikan untuk menjawab masalah
penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
dicapai, menafsirkan temuan-temuan penelitian,
mengintegrasikan temuan penelitian kedalam teori yang telah
mapan, dan menjelaskan implikasi-implikasi hasil penelitian,
termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan
penelitian harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang
sudah ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam teori
yang sudah ada dilakukan dengan menjelaskan temuan-temuan
penelitian yang diperoleh dalam konteks khazanah ilmu yang

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 38


lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-
temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan
empiris lain yang relevan.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan
penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf
kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Tentu
saja suatu temuan akan lebih dipercaya bila didukung hasil
penelitian orang lain. Namun sebaliknya tidak hanya hasil
penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas dalam
bagian ini, pembahasan justru akan lebih menarik jika
didalamnya dicantumkan hasil penelitian orang lain yang
berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan
penjelasan teoritis maupun metodologis bahwa temuannya
memang lebih akurat.
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala
hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang
menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama faktor yang
bersifat non-metodologis, seperti adanya intervensi variabel lain
sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan
hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan metodologis,
misalnya instrumen yang digunakan tidak valid ataupun
dianggap kurang andal. Dalam pembahasan perlu diuraikan
lebih lanjut letak ketidaksempurnaan instrumen yang
digunakan. Penjelasan tentang kekurangan-kekurangan atau
kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi satu pijakan untuk
menyarankan perbaikan bagi peneliti sejenis di masa yang akan
datang.

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 39


Bab V: Penutup
Terdiri dar:
A. Simpulan
B. Keterbatasan Penelitian
C. Rekomendasi
Berikut ini penjelasan ringkas mengenai pokok-pokok pikiran
yang disampaikan dalam setiap sub babnya.
A. Simpulan
Kesimpulan penelitian merupakan rangkuman hasil penelitian
yang telah diuraikan secara lengkap dalam Bab IV. Tata
urutannyapun hendaknyak disesuaikan dengan apa yang telah
diuraikan pada Bab IV. Dengan demikian konsistensi isi dan
tata urutan, rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang
diperoleh dan kesimpulan penelitian dapat dtetap terpelihara.
Isi kesimpulan penelitian terikat secara substantive dengan
temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil
pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan penelitian. Kesimpulan merupakan
jawaban akhir dari perumusan masalah.
B. Keterbatasan Penelitian
Penulisan keterbatasan penelitian biasanya dilakukan supaya
pembaca dapat menyingkapi bahwa hasil penelitian yang
sedang dibacanya sesuai dengan kondisi yang ada pada saat
penelitian tersebut dilakukan. Keterbatasan penelitian dapat
keterbatasan karena adanya kendala yang bersumber dari adat,
etika, tradisi, dan kepercayaan yang tidak memungkinkan

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 40


peneliti untuk mencari data yang diperlukan. Keterbatasan harus
menyajikan tentang hipotesis yang tidak terbukti.
C. Rekomendasi
Rekomendasi yang diajukan, hendaknya bersifat rinci dan
operasional serta spesifik. Sehingga jika orang lain
berkeinginan melaksanakan rekomendasi yang disarankan oleh
peneliti, maka ia tidak akan mengalami kesulitan untuk
menafsirkan atau melaksanakan saran tersebut. Rekomendasi
yang diajukan semestinya senantiasa bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian.
Rekomendasi yang diajukan dapat juga berupa penyempurnaan
dan perbaikan untuk penelitian berikutnya, atau saran yang
diberikan peneliti sebagai implikasi dari hasil penelitiannya
untuk diterapkan dalam realitas keseharian. Rekomendasi ada 2
yaitu:
1. Kepada peneliti selanjutanya
2. Kepada pengambil kebijakan

3. BAGIAN PENUTUP SKRIPSI


Terdiri dari:
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
Pada bagian akhir suatu skripsi, perlu disampaikan beberapa hal
pokok, yaitu adalah daftar rujukan dan lampiran-lampiran yang
diperlukan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.
a. Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka/
rujukan harus sudash disebutkan dalam teks. Artinya, bahan

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 41


pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan penelitian
dan tidak dimasukkan kedalam teks atau dicantumkan dalam
penelitian tidak diperkenankan untuk dimasukan dalam daftar
rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang
disebut/dipergunakan dalam teks skripsi harus dicantumkan
dalam daftar rujukan/ daftar pustaka.
b. Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran berisikan keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk kelengkapan penyusunan skripsi.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam lampiran ini dapat
berupa:
1) Kelengkapan data penunjang analisis
2) Kelengkapan keterangan pembahasan
3) Kelengkapan pendukung lainnya
Lampiran kelengkapan data penunjang analisis dapat berupa
lampiran data-data mentah yang diperoleh peneliti, lampiran
tabel-tabel perhitungan penunjang, dan lain sebagainya.
Lampiran kelengkapan keterangan pembahasan dapat perincian
langkah-langkah analisis, lampiran kata/ singkatan penting yang
dipergunakan, lampiran tabel-tabel pembahasan, dan lain
sebagainya.
Lampiran keterangan pendukung dapat berupa lampiran surat
keterangan melakukan penelitian, lampiran kartu konsultasi
skripsi, serta lampiran-lampiran lainnya yang dianggap perlu
dan mendukung penyusunan skripsi.
Untuk mempermudah pembaca dalam mengikuti lampiran
penelitian,maka setiap lampiran hendaknya diberi nomor urut
lampiran dengan mempergunakan angka Arab.

Buku Pedoman Skripsi 2021 Page 42

Anda mungkin juga menyukai