Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hanifa isti putri

NIM : 1911010036

MATKUL : Metodologi penelitian

UTS

1. Jelaskan perbedaan pendekatan ilmiah dan non ilmiah


2. Jelaskan jenis penelitian kuantitatif
3. Jelaskan perbedaan sampel dan populasi, sebutkan macam nonprobability sampel Soal
: Sodikin, M.Kes
4. Apa yang di maksud dengan instrument penelitian menurut Saudara, sebut dan
jelaskan!.
5. Apakah yang dimaksudkan dengan!
a. Reliabilitas, sebut dan jelaskan.
b. Validitas, sebut dan jelaskan.
6. Sebut dan jelaskan!
a. Kelebihan dan kekurangan angket.
b. Langkah menyusun angket.
7. Jelaskan macam-macam kuesioner!.
8. Sebut dan jelaskan!
a. Kelebihan dan kekurangan wawancara!
b. Kelebihan dan kekurangan observasi!
Jawab
1. Ilmiah dan non ilmiah
a. Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu
pengetahuan yang funsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah
wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan
pengetahuan yang didapat melalui metode ilmiah.
b. Pendekatan non ilmiah adalah kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu
pengetahuan dan mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya
metode ilmiah, dilakukan berbagai cara diantaranya ialah penemuan ilmu
pengetahuan secara kebetulan, menggunakan akal sehat (common sense),
mengunakan intuisi, melalui wahyu, melalui usaha coba-coba (trial and eror),
dan lain sebagainya.
2. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif :
a. Metode Komparatif
Jenis metode komparatif adalah jenis penelitian yang diperuntukan
mengetahui perbedaan variable yang diteliti.
Dimana penelitian ini tidak mengharapkan kemampuan manipulative, agar
data yang dihasilkan benar-benar objektif dan akurat.
Dengan kata lain, metode komparatif dilakukan sealami mungkin, sehingga
hasil dari analisa dari hasil perbedaan variable yang diteliti terlihat jelas.
b. Metode deskriptif
Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwasanya metode deskriptif adalah
metode penelitian yang menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan
dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang dirasakan. Dalam bahasa jurnalistik,
peneliti cukup menuliskan atau melaporkan hasil laporan pandangan mata
mereka. Dimana penulis cukup menggambarkan subjek objek yang sedang
diteliti tanpa rekayasa atau semacamnya.
c. Metode Korelasi
Jenis penelitian kuantitatif yang lain adalah metode penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan dua atau lebih hasil penelitian. Metode ini lebih tepat
digunakan untuk membandingkan persamaan ataupun perbedaan agar hasil
penelitian lebih spesifik dan jelas. Metode penelitian ini lebih tepat dan cocok
digunakan untuk penelitian yang mengetahui titik tolak penelitian yang sudah
jelas.
3. Sampel populasi
a. sampel yaitu merupakan bagian kecil dari populasi. Sampel akan diambil
sebagai objek dari pengamatan lantaran dianggap dapat mewakili sebuah
populasi yang ada. Hasil riset yang pada nantinya berhasil didapatkan dari
sebuah sampel ini, maka akan memunculkan kesimpulannya. Kemudian
kesimpulan ini akan dipakai untuk memastikan kesimpulan dari populasi.
b. Populasi merupakan sebuah kelompok objek pengamatan atau riset yang pada
nantinya dapat berbentuk hewan, barang hingga manusia dan masih banyak
lagi. Biasanya sebagai bahan yang digunakan untuk riset, populasi ini
mempunyai karakteristik tertentu, jelas dan tentu lengkap. Perlu diketahui dan
dipahami bahwa populasi dapat pula disebut sebagai keseluruhan dari semua
objek yang diteliti.
c. Macam non probability
1) Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)
2) 2. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)
3) Quota Sampling (Sampel Kuota)
4) Saturation Sampling (Sampel Jenuh)
5) Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)
4. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk
mengumpulkan data.Berarti dengan menggunakan alat-alat tersebut data
dikumpulkan. Ada perbedaan antara alat-alat penelitian dalam metode kualitatif
dengan yang dalam metode penelitian kuantitatif.
5. Reliabilitas validitas
a. Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi)
suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan
skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang
berbeda-beda.
1) Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu perangkat (satu set) yang
diberikan terhadap sekelompok subyek dalam satu kali pelaksanaan.
Dengan demikian hasil tes ini hanya terdapat satu kelompok data
berupa skor hasil tes. Ada bermacam – macam teknik yang bisa
digunakan untuk menentukan reliabilitas jenis tes tunggal ini.
2) Tes Ulang (test re-test)
Tes ulang adalah tes yang terdiri dari seperangkat tes yang diberikan
kepada sekelompok subyek dua kali. Reliabilitasnya dihitung dengan
cara mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes kedua. (Metode tes
ulang adalah penggunaan tes yang sama dua kali pada sejumlah peserta
tes yang sama).
Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua
seri tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya
memiliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali. Oleh karena tesnya
hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut
dengan single-test-double-trial method. Kemudian hasil dari kedua tes
tersebut dihitung korelasinya.
3) Tes Ekuivalen (alternate test)
Tes ekuivalen adalah tes yang terdiri dari dua perangkat dimana soal –
soal pada perangkat pertama ekuivalen dengan soal – soal pada
perangkat kedua. Pengertian ekuivalen disini adalah soal – soal yang
memuat konsep yang sama, tetapi soal tersebut tidak persis sama.
Selain memuat konsep yang sama, tingkat kesukarannya pun harus
sama. Misalkan untuk soal pemfaktoran suku tiga bentuk  ekuivalen
dengan bentuk  , tetapi tidak ekuivalen dengan bentuk  sebab meskipun
konsep suku tiga dan pemfaktoranya sama tetapi tingkat kesukarannya
berbeda. Untuk menentukan reliabilitasnya dihitung dengan cara
mengkorelasikan hasil tes untuk soal perangkat pertama dengan hasil
tes dari perangkat kedua.
b. Pengertian Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar 1986). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran
atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam
mengumpulkan data.
1) Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan
antara skor dengan kinerja.
2) Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas
aspek psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat
evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat dapat menyebabkan
kinerja yang baik dalam pengukuran.
3) Face Validity adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak
dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya
hendak diukur.
4) Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur
dengan faktor-faktor yang yang bersamaan dalam suatu kelompok atau
ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana validitas ini diperoleh dengan
menggunakan teknik analisis faktor.
5) Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan
antara skor dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang
bebas dan langsung dengan apa yang ingin diramalkan oleh
pengukuran
6) Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan
teknik uji coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk
mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur.
7) Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan
antara skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa
mendatang.
8) Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik
buruknya sampling dari suatu populasi.
9) Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara
menilik isi dari pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran
tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek
sesuai dengan tujuan instruksional.
6. Kelebihan kekurangan angket
Kelebihan dan kekurangan metode angket
a. Kelebihan Metode Angket:
1) Praktis, dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak,
sekalipun tempatnya berjauhan;
2) Ekonomis, dari segi tenaga sedikit, sedikit tenaga yang diperlukan;
3) Responden dapat menjawab dengan terbuka atau leluasa, tidak
terpengaruh oleh yang lain.
b. Kelemahan Metode Angket:
1) Jika ada pertanyaan yang kurang jelas tidak bisa mendapat keterangan
lebih lanjut;
2) Pertanyaan dalam angket biasanya bersifat agak kaku tidak dapat
dirubah sesuai dengan keadaan sekitarnya
3) Sulit memberikan jaminan, bahwa semua angket yang telah
dikeluarkan itu akan kembali seluruhnya.
c. Langkah-langkah penyusunan angket dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Menyusun Kisi-Kisi Angket
2) Pembuatan Butir Soal
3) Membuat surat pengantar yang berfungsi mengantar angket yang
dikirimkepada responden sehingga mereka tahu siapa pengirim angket
tersebutdan tujuan angket
4) Membuat pedoman atau petunjuk pengisian angket
5) Membuat item pertanyaan yang akan diberikan dan sekaligus
disertaialternatif jawabannya
6) Membuat skoring atau penilaian angket.

7. Kuesioner
a. Kuesioner terbuka Kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan yang memberi
kesempatan kepada responden untuk menuliskan pendapat mengenal
pertanyaan yang diberikan peneliti sehingga dalam hal ini proses mendapatkan
datanya bisa dibilang memerlukan keahlian penelitian dalam memberikan
pertanyaan yang mudah untuk di pahami.
b. Kuesioner Tertutup Kuesioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang
alternatif jawabannya telah disediakan oleh peneliti. Cara ini seringkali
dianggap efektif dengan alasannya karena responden dapat langsung
membubuhkan tanda centang (V) dalam kolom yang disediakan.
c. Kuesioner campuran Kuesioner campuran adalah perpaduan antara bentuk
kuesioner terbuka dan tertutup. Bisanya teknik ini dipergunakan selain
mengetahui topik yang mendalam juga difungsikan guna mendapatkan
serangkaian data- data penelitian berupa angka.
8. Sebut dan jelaskan
a. Kelebihan dan kekurangan wawancara
 Wawancara Terstruktur Disebut wawancara terstruktur apabila
pewawancara telah menyiapkan daftar pertanyaan, tiap responden
diberi pertanyaan yang sama.
 Wawancara Tak Terstruktur Teknik wawancara yang dilakukan secara
bebas, pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara.
Pewawancara hanya menggunakan garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
 KELEBIHAN WAWANCARA
 Dapat menggali informasi dengan lebih mendalam dan berkualitas.
 Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi
terbaru.
 Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu, asalkan responden
dapat berbicara dengan baik.
 Instrumen terbaik untuk mendapatkan data pribadi.
 Peneliti bisa mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari
perhatian.

 KELEMAHAN WAWANCARA
 Membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun
responden.
 Keberhasilan proses wawancara tergantung dari kepandaian
peneliti dalam menggali informasi yang diperlukan.
 Interpretasi peneliti bisa terpengaruh oleh responden sehingga
tidak objektif.
 Ketika wawancara, responden harus mampu bicara dengan jelas
dan benar.
 Kecukupan data yang diperoleh sangat tergantung pada kesediaan
responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
 Untuk objek yang luas, diperlukan pewawancara yang banyak
jumlahnya.
Pak agus
1. Riset data covid19 merubah sector perekonomian, Pendidikan dan sector lain
2. Bagaimanakah upaya untuk mencegah penyebaran covid 19 di Indonesia ?
3. Mengidentifikasi upaya pemutusan rantai penyebaran covid 19 di indonesia
dengan melakukan 3M dan vaksinisasi pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai