4. Skala rasio.
Skala ini adalah sekala interval yang benar-
benar memiliki nilai nol mutlak. Dengan demikian
sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang
sangat jelas dan akurat.
PENGERTIAN INSTRUMEN
PENELITIAN
Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data
yang lazim adalah menggunakan intrumen. Dalam menjalankan
penelitian data merupakan tujuan utama yang hendak
dikumpulkan dengan menggunakan instrument. Instrumen
penelitian adalah nafas dari penelitian. Menurut (Arikunto,
1995:177), ‘’instrumen penelitian adalah sesuatu yang penting
dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian.’’
Data kondisi objek atau spesifikasi proses yang diukur dapat diulang
dengan menggunakan dua instrument tersebut (Gempur Santoso, 2012:62)
Dalam suatu penelitian kuantitatif (adanya jarak antara subjek dan
objek) yang bersifat verifikasi hipotesis, instrument penelitian merupakan
alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara
subtansial antara hal-hal teoritis dan empiris, antara konsep dan data) (Uhar
Suharsaputra, 2012:94).
Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan adalah menggunakan
adalah instrumen yang sempurna, wawancara, observasi, dokumentasi,
sperti pada table di bawah ini.
CIRI-CIRI INSTRUMEN YANG
BAIK
Pada masalah pengukuran manusia, tentu saja tidak sama
dengan proses mengukur kehamilan, oleh karena hal yang paling
mungkin dilakukan adalah dengan cara membandingkan indikator
mengenai nilai yang hendak diukur. Instrumen yang baik paling tidak
memiliki kriteria sebagai berikut:
1.Validitas Tes
a.Validitas Isi
Validitas isi merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui ketepatan dari suatu
instrumen (tes) bila ditinjau dari aspek isi (konten/materi). Pengecekan validitas isi dapat dilakukan
dengan cara membandingkan isi (konten/materi) tes dengan komponen-komponen yang seharusnya
diukur.
Sebuah tes (instrumen/alat ukur) dikatakan memenuhi validitas susunan (konstruksi) yang
baik apabila susunan tes tersebut memenuhi syarat-syarat penyusunan tes yang baik.
c.Validitas Bandingan
Validitas bandingan sebuah tes adalah ketepatan suatu tes bila ditelaah berdasarkan
hubungannya (korelasi) terhadap keadaan yang sebenarnya dari siswa saat pengukuran (assessmen)
dilakukan.
d.Validitas Ramalan
Validitas ramalan adalah ketepatan sebuah tes (instrumen) bila dilihat dari kemampuannya
untuk meramalkan keadaan individu (siswa) pada masa yang akan datang.
2. Reliabelitas Tes
4. Keseimbangan Tes
Sebuah alat ukur atau tes harus memiliki sifat efisien (berdaya
guna). Apakah suatu tes akan memberikan informasi yang cukup bila
dibandingkan dengan waktu yang digunakan oleh guru saat menggali
informasi tersebut. Contohnya, sebuah tes yang dilakukan secara lisan
(oral test) tidak efisien bila dilakukan terhadap 100 siswa kalau hanya
untuk mencek sejauh mana siswa telah membaca buku tertentu yang
ditugaskan pada mereka.
6. Obyektivitas Tes
Sifat penting lainnya yang harus dimiliki oleh tes yang baik adalah
kekhususan. Kekhususan bermakna: pertanyaan-pertanyaan yang merupakan
komponen-komponen tes tersebut hanya akan dapat dijawab oleh siswa-siswa
yang mempelajari bahan pembelajaran yang diberikan. Sementara, siswa-siswa
yang tidak mempelajari bahan pembelajaran tidak akan dapat menjawabnya.
Tingkat kesulitan tes perlu diperhatikan jika ingin menyusun sebuah tes
yang berkualitas. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan sesuai dengan taraf
kemampuan siswa untuk menjawabnya. Guru harus pandai mengira, agar tes
yang dibuat tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit (sukar).
a. Perencanaan
b. Penulisan butir soal
c. Penyuntingan
a. Angket, digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan
dapat menggungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia.
b. Observasi, digunakan apabila objek penelitia bersifat perilaku manusia, proses kerja,
gejala alam, responden kecil
c. Wawancara, digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
mendalam serta jumlah responden sedikit
d. Gabungan ketiganya, digunakan bila ingin mendapatkan dat yang lengkap, akurat dan
konsisten.
TERIMA KASIH