ZATADINA IKHFANY
PO714241202022
Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam
otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam
beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.
menurut WHO: stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global
secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran
darah otak Menurut Neil F Gordon: stroke adalah gangguan potensial yang fatal pada
suplai darah bagian otak. Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan
bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu relatif lama sebab darah sangat
dibutuhkan dalam kehidupan terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang
dibutuhkan pada otak dan otak dalah pusat control system tubuh termasuk perintah dari
semua gerakan fisik. Dengan kata lain stroke merupakan manifestasi keadaan pembuluh
darah cerebral yang tidak sehat sehingga bisa disebut juga “cerebral arterial disease” atau
“cerebrovascular disease”. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah,
penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan atau pecahnya pembuluh
darah, semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai.
Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) masih penyebab kematian ketiga,
sesudah penyakit jantung dan kanker. Di negara maju, meskipun angka kematian dari
GDOP akhir-akhir ini cenderung menurun oleh karena pencegahan terhadap penyakit ini
telah dilakukan sebaik mungkin. Di negara berkembang kemajuan ekonomi serta ilmu
pengetahuan dan teknologi telah memperpanjang usia Di samping itu, perbaikan metoda
penanganan penderita GPDO yang akut, telah menekan angka kematian penderita, akibat
dari semua ini dapat diramalkan bahwa jumlah penderita yang mempunyai gejala sisa
akibat GPDO akan meningkat.
Pada kondisi Gangguan Pembuluh Darah Otak atau Stroke, problem yang sering
timbul oleh pasien biasanya :
Adanya kelemahan otot pada bagian anggota gerak tubuh yang terkena
Adanya gangguan keseimbangan
Adanya gangguan postur
Adanya gangguan pernafasan
Adanya atropi.
Adanya gangguan kemampuan fungsional
Rehabilitasi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan
untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke,
sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Program
rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah
stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul
nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang
perlu dievaluasi oleh fisioterapis.
Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien
untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode
intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy, hidrotherapy, exercise
therapay (Bobath method, Proprioceptive Neuromuscular Facilitation, Neuro
Developmental Treatment, Sensory Motor Integration, dll..) telah terbukti
memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada pasien
pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan mendampingi
pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi yang diberikan.
F. Neoplasma
Neoplasma adalah sekumpulan sel (massa) abnormal dari jaringan yang terjadi
ketika sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka
seharusnya mati, pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinir dengan pertumbuhan
jaringan normal, dan tidak berguna bagi tubuh. Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif
yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang
tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun
metastase. Faktor yang memperngaruhi yaitu Heriditer , Sisa-sisa Sel Embrional, Radiasi,
Virus dan subtansi.
Jenis neoplasma : neoplasma jinak, neoplasma pra ganas dan neoplasma ganas (kanker)
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :
Neoplasma berasal sel totipoten, yaitu sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap
jenis sel tubuh. Contoh: zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering pada
gonad. contoh : Seminoma. karsinoma embrional, yang berdiferensiasi somatic
adalah teratoma
Tumor sel embrional pluripoten, dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-
sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh, antara
lain: embiroma atau biastoma, misalnya retinobiastoma, hepatoblastoma,
embryonal rhbdomyosarcoma.
Tumor sel yang berdiferensiasi. Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat
dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Penyebab Kanker : virus , radiasi, bahan kimia, agen biologic .
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor :
Proses transformasi untuk membentuk massa tumor yang jelas secara klinis
Pasokan darah ke jaringan tumor.
a. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk, dan
membungkuk, Kejang
b. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : pandangan kabur, mual,
muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
c. perubahan kepribadian
d. Gangguan memori
4. Komplikasi :
Gangguan fisik neurologist
Gangguan kognitif
Gangguan tidur dan mood
Disfungsi seksual
G. Headache :
Headache atau Nyeri kepala didefinisikan sebagai suatu perasaan tidak mengenakkan
pada daerah kepala yang sering dikeluhkan dari para penderitanya karena dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari (Nurwulandari, 2014). Klasifikasi dan kriteria
diagnostik headache dikeluarkan olehInternational Headache Society (IHS) tahun 2013
dalam wujud ICHD-3
Nyeri primer :
a. Migren
b. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskuler cranial atau servikal
g. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelainan cranium, mata,
telinga,hidung,sinus,gigi, mulut, atau struktur fasial atau cranial lainnya
h. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatri Neuralgia Kranial, Sentral
atau Nyeri Fasial Primer dan Nyeri Kepala lainnya
Fisiologi Nyeri (sakit) merupakan mekanisme protektif yang dapat terjadi setiap saat
bila ada jaringan manapun yang mengalami kerusakan, dan melalui nyeri inilah,seorang
individu akan bereaksi dengan cara menjauhi stimulus nyeri tersebut. Mekanik, Thermal,
Kimia, Fast Pain, Slow Pain.
1. Manifestasi Klinik :
a. Nyeri kepala berdenyut yang bersifat unilateral tetapi dapat bilateral atau ganti sisi
b. Serangan nyeri kepala yang timbul secara tiba-tiba dan biasanya unilateral
H. Cerebral palsy
Definisi : Cerebral palsy lebih tepat dikatakan suatu gejala yang kompleks daripada suatu
penyakit yang spesifik. (Kuban, 1994) , CP merupakan kelainan motorik yang banyak
ditemukan pada anak-anak.
Anatomi dan Fisiologi : Pada otak, terdapat 3 bagian berbeda yang bekerja bersama
menjalankan dan mengontrol kerja otot yang berpengaruh pada pergerakan dan postur
tubuh.
Bila terjadi kerusakan pada bagian otak itulah yang membuat seseorang menderita CP.
(Parkers et al., 2005)
b. Basal ganglia : membantu pergerakan menjadi terorganisir. Kelainan pada daerah ini
akan menyebabkan athetoid cerebral palsy
Etiologi : Cerebral palsy dapat disebabkan faktor genetik maupun faktor lainnya. Faktor
pre natal, natal dan post natal
Patofisiologi : Kerusakan sel otak diawali oleh adanya kekurangan oksigen dalam waktu
relatif lama CP yang disebabkan oleh infeksi akan mengalami peradangan, hiperaemia,
pembengkakan, sel-sel mengalami kerusakan, penekanan dan selanjutnya degenerasi
2. Berdasarkan hasil biopsi, CT scan maupun MRI diperoleh gambaran:
a. Athetoid or dyskinetic CP
b. Ataxic CP
c. Other CP
f. Monoplegi
g. Diplegi
h. Triplegi
i. Quadriplegi
j. Hemiplegi
a. Ras
b. Umur Orangtua
c. Kelainan Genetik
d. Status Sosial Ekonomi
Penyebab dan tipe kelainan pada anak : Prematur, Breech Delivery, Toxemia, Faktor
Kecelakaan, Anoxia, Faktor Rebella, Faktor Kelahiran Dan Operasi, Faktor Plasenta
Previa.
5. Gejala awal :
g. Mengusahakan secara optimal agar pasien bisa mandiri atau tidak tergantung penuh
kepada orang lain.
I. Vestibular Disorder :
Vertigo merupakan kondisi yang diakibatkan karena adanya gangguan pada
telinga atau pada saraf ocousticus yang mengakibatkan nyeri dan kelemahan otot leher
serta keseimbangan tubuh pasien. Dengan adanya pemeriksaan fisioterapi yang teliti
maka seseorang dapat mengetahui penyebab dari vertigo tersebut, sehingga fisioterapi
dapat melakukan intervensi pada kasus tersebut dengan tepat walaupun dalam
pemeriksaab manajemenn pelayanan di Rumah Sakit harus memberikan aplikasi terapi
sesuai dengan konsultan darai dokter Rehabilitasi Medik pada kasus vertigo ini yang
disebabkan oleh trauma. Berbagai masalah yang timbul pada kondisi ini yaitu adanya
nyeri, keterbatasan LGS (Lingkup Gerak Sendi), penurunan kekuatan otot, serta
keseimbangan pasien yang berkurang. Modalitas terapi yang diberikan untuk mengatasi
masalah tersebut yaitu Micro Wave Diathermy (MWD) dan massage terapi. Selain itu
pasien juga diberikan edukasi untuk melakukan latihan di rumah seperti yang telah
diajarkan oleh terapis. Dengan pelaksanaan terapi dengan menggunakan modalitas
tersebut hasil yang diperoleh menunjukkan perkembangan positif yaitu di buktikannya
dengan Micro Wave Diathermy (MWD) dapat penurunkan nyeri, massage terapi dengan
teknik stroking dan efflurage dapat meningkatan LGS, massage terapi dengan teknik
stroking dan efflurage dapat meningkatan kekuatan otot, serta dengan Standing Balance
Test dapat meningkatan keseimbangan sehingga mampu melakukan aktivitas sehari- hari
di lingkungan sekolah dan lingkungan rumahnya dapat meningkatkan kualitas hidup
bermasyarakat.
J. NEUROPATI
NEUROPATI
Neuropati merupakan gangguan fungsi atau perubahan patologik pada sistem saraf
perifer. Dapat mengenai saraf sensorik, motorik, otonom, campuran. Prevalensi : 2 – 8%
Diidentifikasi > 100 tipe neuropati
Susunan saraf perifer (tepi) terdiri dari saraf-saraf yang berjalan antara otak atau korda
spinalis dan bagian tubuh lainnya.
Terdapat: -12 pasang saraf yang berjalan ke dan dari otak serta
-31 pasang dari korda spinalis
KLASIFIKASI
Menurut onset serangan :
1. Neuropati akut, mis : polineuropati idiopatik akut
2. Neuropati kronik, mis : beri-beri, Diabetes Melitus, lepra
Menurut derajatnya :
• Neuropati ringan : hanya sensorik
• Neuropati sedang : sensorik, motorik, refleks ↓
• Neuropati berat : sensorik, motorik, refleks ↓, atrofi otot
Menurut jumlah saraf yang terlibat
1. Mononeuropati simpleks : Gangguan pd satu saraf perifer
2. Mononeuropati multipleks : Mengenai beberapa saraf tepi, biasanya tidak
berdekatan dan tidak simetris
3. Polineuropati : Beberapa saraf tepi, simetris dan serentak, predominan di distal
ETIOLOGI
1. Idiopathic inflamatory neuropathies
a. Polineuropati idiopatik akut (GBS)
b. Chronic Inflamatory Demyelinating Polyneuropathy
2. Metabolic and nutritional neuropathies
Diabetes, hipotiroid, akromegali
Uremia
Liver disease
Defisiensi B1 atau B12
3. Infective and granulomatous Neuropathies :
AIDS, leprosy, difteri, sarcoidosis
4. Vasculitis Neuropathies :
Polyarteritis nodosa
Rheumatoid arthritis
Systemic Lupus Erythematosus
5. Neoplastic & Paraproteinemic Neuropathies :
Kompresi dan iritasi oleh tumor
Paraneoplatis syndrome
Paraproteinemias
Amyloidosis
6. Drugs Induced and Toxic Neuropathies
Dapson, Isoniazide, Phenytoin, Pyridoxin, Vincristin, Hidrqalazine
Alkohol
Toksin : organofosfat, Arsenik, Timbal, Thalium, Emas
PATOFISIOLOGI
a. DEGENERASI WALLERIAN
Terjadi degenerasi akson dan selubung mielin ke arah distal dari lesi
Degenerasi bisa juga ke proksimal satu atau 2 segmen Reaksi ini biasanya terjadi pada
mononeuropati fokal akibat trauma atau infark saraf perife
b. DEMIELINISASI SEGMENTAL
Lesi pada sel Schwann Proses dimulai di daerah nodus ranvier dan meluas tidak
teratur mengenai segmen2 internodus lain akson dapat mengalami degenerasi atau tidak
terganggu sama sekali.
c. DEGENERASI AKSON PRIMER
Aksonopati Degenerasi akson biasanya diikuti oleh demielinisasi segmental
sekundermSering pada uremia, keracunan alkohol, lepra, karsinoma Proses ini sering
didapatkan pada penderita polineuropati kausa metabolik
Kerusakan saraf dibagi 3 tingkat → penting utk menentukan prognosis :
1. Neuropraksia
2. Aksonotmesis
3. neurotmesis
Neuropraksia :
1. Kerusakan paling ringan
2. Hanya gangguan hantaran /Internode
3. Tanpa gangguan kontinuitas
4. Pemulihan beberap menit - minggu
Aksonotmesis :
1. Kerusakan pada akson disertai degenerasi
2. Tanpa kerusakan endoneural
3. Regenerasi mungkin terjadi dengan hasil yang baik
Neurotmesis :
1. Saraf terputus total atau sebagian
2. Pengobatan dengan penyambungan
3. Kemungkinan perbaikan 50%
GEJALA KLINIK
1. Gangguan Sensorik :
Keterlibatan akson sensorik menyebabkan gangguan sensasi dgn disestesia atau
parestesia
Rasa kaku, dingin, pedas
Gatal dan kebas
Nyeri seperti ditusuk jarum
Rasa terbakar
Rasa berjalan di atas kapas
Rasa tersandung saat berjalan
Rasa tidak stabil
2. Gangguan Motorik :
Keterlibatan akson motorik menyebabkan kelemahan otot Lumpuh ,diikuti atrofi
dan fasikulasi (kedutan otot/kontrksi spontan serabut otot lurik ) Refleks menurun (-)
Kelemahan bersifat LMN berupa kelemahan otot, atrofi otot, fasikulasi otot,
penurunan refleks dan tonus otot
Sulit memutar kunci pintu
Sulit membuka kancing baju
Foot drop
Wrist drop
Gangguan gerakan tangkas
4. Gangguan otonom
Keterlibatan akson yg mensuplai fungsi otonom menyebabkan keringat berkurang,
perubahan fungsi vesika urinaria, konstipasi dan impotensi
Contoh : gangguan gastrointestinal seperti diare, konstipasi, dilatasi lambung, mual dan
muntah
Neuropati Sensorik
Toksisitas obat : piridoksin, doxorubicine
Autoimun : paraneoplastik, Sjogren syndrome, dll
Infeksi : difteri, HIV
Defisiensi : vit E
Bawaan : A beta lipoproteinemia
DIAGNOSIS
1. Gejala klinik
2. Laboratorium
3. Foto thoraks
4. Punksi lumbal
5. EKG
6. Biopsi : >> n.suralis atau cutaneus radialis
7. Elektrofisiologi : EMG, NCV
METABOLIC NEUTOPATHY
DIABETIC NEUROPATHY
Ini merupakan komplikasi umum pada diabetes mellitus, sebagai gangguan progresif
kerusakan serabut saraf dan atropi, perubahan fungsi neuron, kehilangan sensasi dan
fungsi motoris yang semakin parah.
Yang terkena biasanya adalah bagian distal, simetris dan disebut diabetic
polyneuropathy. Walau timbul hanya unilateral, gangguan sarafnya mudah nampak. DM
dapat melibatkan berbagai saraf maka neuropathynya jarang tunggal ( polyneuropathy)
LEAD NEUROPATHY
Gangguan timbul akibat keracunan lead yang
menyerang myelin dan axon saraf. Umumnya timbul akibat makanan (bisa akibat
cat yang tertelan), uap batere, minum air terkontaminasi atau moonshine whiskey.
Juga bisa timbul pada pekerja tambang.Umumnya primer menyerang neuron yang
menginervasi otot di tungkai atas. Setelah terekpos lama pasien dengan perifer
neuropathy akan menderita wrist-drop.
Diagnosis:
Berdasarkan riwayat sakit/hidup/pekerjaan, dan pemeriksaan klinis, berikut EMG
bisa .
mendeteksi fibrilasi potensial.
Test diikuti test-test:
Untuk cek kadar lead dalam tubuh (urine) dan radiographs (foto) untuk deteksi
adanya garis di metaphysis di tulang iliac, tulang panjang dan ujung scapula.
NEURALGIA
Rasa sakit akibat iritasi inflamasi atau kerusakan saraf. Sakit umumnya timbul dalam
waktu singkat, kadang bisa severe, terasa seperti tertembak di saraf yang terkena. Neuralgia pada
migraine bisa menyerang sampai satu jam menyebar ke sekitar mata.
Neuralgia post-herpetic menimbulkan rasa sakit mirip tersengat panas dan bisa bertahan sampai
berbulan-bulan tahun. Glossopharyngeal neuralgia: rasa sakit sampai belakang lidah
tenggorokan dan telinga. Trigeminal neuralgia: sakit paroximal menyerang bagian samping
muka.
GANGGUAN LAIN-LAIN:
Neuroblastoma (>> ekstra cranial);
neuroma (jinak) akibat cedera saraf.
- Umumnya tumbuh di kelenjar adrenal atau sistem saraf simpatetik sepanjang dinding belakang
abdomen.
- Yang kurang umum pada saraf simpatetik dada atau leher.
- pada kanak-kanak (8.3/1000)
Neuroblastoma (>> ekstra cranial);
neuroma (jinak) akibat cedera saraf.
- Umumnya tumbuh di kelenjar adrenal atau sistem saraf simpatetik sepanjang dinding belakang
abdomen.
- Yang kurang umum pada saraf simpatetik dada atau leher.
- >> pada kanak-kanak (8.3/1000)
Neurofibromatosis
(inhereted = von Recklinghausen’s disease)
- Timbul di kulit, apabila timbul pada saraf sentral epilepsi, gangguan pendengaran dan
pengelihatan.