2006475742
1. Yang bukan merupakan pernyataan yang tepat tentang definisi penyakit adalah
Jawaban : Jenis Kelamin
4. Jenis stroke yang emmiliki gangguan pembuluh darah yang menyebabkan deficit
neurologis akut yang berlangsung lebih dari 24 jam disebut…
Jawaban : Iskemik Stroke/////// (TIA)
5. Seorang pria usia 52 tahun dating ke fisioterapi, setelah dilakukan anamnesa memiiki
riwayar pada pemeriksaan didapatkan hasil adanya spastisitas hiperrefleks pada upper
extremity dan lower extremity pada satu sisi tubuh. Pertanyaan : gangguan yang
terjadi pada kondisi tersebut adalah
Jawaban : Plexus Brachialis Injury////// (STROKE)
7. Penyakit terjadi karena adanya kelainan ditubuh secara anatomi dan fisiologi dan
penyembuhan penyakit dengan mengobati proses penyakitnya, merupakan pendekatan
proses penyakit:
Jawaban : Model Biomedis
8. Adanya peningkatan cairan dan sel-sel yang berpindah dari aliran darah ke cairan
interstisial merupakan salah satu tanda radang, yaitu
Jawaban : Tumor
9. Gejala yang terjadi karena hiperekstabilitas otot dan mempengaruhi grup otot, resisten
pada Gerakan pasif yang terjadi hingga akhir Gerakan disebut
Jawaban : Rigiditas///// (SPASITISTAS)
10. Seorang yang mengalami cedera kepala yang mengenai hipokampus akan mengalami
gangguan
Jawaban : gangguan memori
13. Pengendapan garam kalsium yang tidak larut dari aliran darah disebut dengan
Jawaban : Kalsifikasi
15. Seorang pria usia 40 tahun bekerja kuli bangunan, memiliki postur obesitas, merokok,
memiliki Riwayat hipertensi, dilihat dari faktor risiko terjadinya penyakit apa yang
mungkin diderita oleh pria tersebut :
Jawaban : HNP & Stroke, A dan C benar
16. Suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan patologis berupa kurangnya jumlah
serabut otot, tanda-tanda pagositas, inflitrasi lemak dan bertambahnya connective
tissue adalah.:
Jawaban : Complete Stroke//// (SPINA BIFIDA)
18. Gangguan pertumbuhan dan diferensiasi sel dimana terjadinya kelainan progresif
beentuk bertambahnya volume sel suatu jaringan atau organ tubuh tetapi sel selnya
tidak dapat memperbanyak diri melainkan sel-sel yang Menyusun jaringan atau organ
tubuh tersebut membesar menjadi lebih besar dari ukuran normal disebut…
Jawaban : Hipertrofi
19. Gangguan stimulasi dimana suatu benda asing yang terbawa aliran darah berasal dari
suatu tempat tersangkut dan menyumbat pembuluh darah disebut
Jawaban : Embolisme
20. Suatu penyakit yang disebabkan karena tersumbutnya pembuluh darah pada otak
disebut dengan
Jawaban : Stroke Iskemik
PATOLOGI
• Ilmu atau studi mengenai penyakit
• PA, PK
• Aspek penyakit dapat diukur dengan temuan laboratorium
PATOFISIOLOGI
• Studi mengenai fungsi- fungsi yang berubah akibat penyakit
• Mekanisme penyakit yang menampakan tanda/gejala→ pengobatan,
pencegahan
PATOGENESIS
• Rangkaian kejadian dalam perkembangan penyakit dari permulaan yang awal
meliputi faktor yang mempengaruhi perkembangannya
Health
• Health as a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely
as the absence of disease or infirmity (WHO)
• Health is a dynamic process that varies with changes in interactions between an
individual and the internal and external environments.
Illness
• Illness
• Sickness • Disease
Disability
• Disease or pathology
• Impairment(s)
• functional limitations
• Disability
• Not all disease leads to impairment and not all impairment leads to disability.
Health (Sehat)
Biologic
Psychologic
Spiritual
Sociologic
Faktor Ekstrinsik
Faktor Intrinsik
•Usia
•Jenis kelamin •Gene pool
Multicausa Teori
• Homeostasis Theory
• General Adaptation Syndrome
• Psychososial Theory
• Psychoneuroimmunology Theroy
• Energy Medicine
Illness (Sakit)
Illness –– Disease
Illness
• Illness is often defined as sickness or deviation from a healthy state, and the term
has a broader meaning than disease.
• Illness is the perception and response of the person to not being well.
• Illness includes disturbances in normal
human biologic function and personal, interpersonal, and cultural reactions to disease.
Disease
• Disease refers to a biologic or psychologic alteration that results in a malfunction of
a body organ or system.
• Disease is usually a term used to describe a biomedical condition that is
substantiated by objective data such as elevated temperature or presence of infection
(as demonstrated by positive blood cultures).
Beberapa struktur dan fungsi tubuh menyimpang dari normal pada suatu
keadaan berupa rusak atau terancamnya kemampuan untuk mempertahankan
homeostasis normal atau individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan
LINGKUNGAN → ggn ADL dengan nyaman
Benih penyakit sering muncul dalam mekanisme adaptif tubuh itu sendiri
PERKEMBANGAN PENYAKIT
Etiologi
•Penyebab atau alasan untuk fenomena, faktor-faktor yang menimbulkan penyakit tertentu
•Faktor ekstrinsik (eksogen), dan Faktor intrinsik (endogen)
•Klasifikasi etiologi : herediter, kongenital, toksik, infeksi, traumatik, degeneratif, imunologi,
neoplasmatik, nutrisi, metabolik, molekuler, psikogenik, iatrogenik, idiopatik
Patogenesis
•Perkembangan, evolusi penyakit
•Penyakit tidak bersifat statis, ada polanya sendiri
•Respon cepat, prodromal, hilang sendiri, kronis, dan eksaserbasi
Manifestasi
•Perkembangan suatu penyakit dapat dideteksi dengan lab, gejala subklinis, gejala subjektif,
perubahan struktur (lesi), sekuele (gejala sisa), komplikasi, resolusi (kembali normal) →
keseimbangan biologi dan lingkungan → ekspresi setiap penyakit berbeda setiap individu
.
REVIEW
Konsekuensi penyakit
PHYSIO
Model biopsikososial
•BIOLOGI, PSIKOLOGI DAN SOSIAL→ KUNCI KESEHATAN DAN PENYAKIT
•Gabungan pengetahuan kedokteran dg perilaku, psikologis (kognisi, emosi, motivasi),
interaksi social (keluarga-komunitas-masyarakat)
•Pikiran dan tubuh tidak dapat dipisahkan, keduanya mempengaruh keadaan sehat
BIOPSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
•Cenderung mengabaikan factor lingkungan individu
Model social-ekologis
•McLeroy et al pada tahun 1988 ada lima faktor: faktor intrapersonal, proses interpersonal
dan kelompok primer, kelembagaan, faktor komunitas, dan kebijakan public → lingkungan
•Perilaku kesehatan dan dibangun dari pengaturan fisik, faktor organisasi, agregat manusia,
dan iklim sosial.
Model biomedis
•Kesehatan dipengaruhi oleh factor biologis pada tingkat selular atau tingkat system organ
•Penyakit terjadi karena adanya kelainan ditubuh secara anatomi dan fisiologi
•Untuk meningkatkan kesehatan atau menyembuhkan mengobati proses penyakitnya, dan
psikologis, social, spiritual tergantung dari penyakitnya
Sosiodemografi
•Status kesehatan dinilai dari angka kelahiran, angka kematian, harapan hidup, kualitas hidup,
morbiditas dari penyakit tertentu, faktor risiko, penggunaan rawat jalan perawatan dan rawat
inap, aksesibilitas tenaga kesehatan dan fasilitas, pembiayaan perawatan kesehatan, asuransi
kesehatan cakupan, dan banyak faktor lainnya
Variasi geografi
•Konsep komunitas→melihat individu secara geografis dan karakteristiknya
•Contoh: kepadatan penduduk, pengangguran, kota paling stress, pekerjaan, tingkat, iklim
geografis→peyakit endemic
PHYSICAL ACTIVITY
Aktivitas fisik diartikan sebagai setiap gerakan tubuh diproduksi oleh otot rangka yang me
nghasilkan pengeluaran aliran energi
✓ Aktivitas fisik baik untuk kesehatan
✓ Tingkat aktivitas fisik → tingkat morbiditas →obesita
sdiabetes, dan osteoporosis.
✓ Promosi perilaku sehat GERMAS (kaji factor risiko d an indicator Kesehatan →
Mengkonsumsi buah-bua han dan sayuran serta melakukan aktivitas fisik secara teratur→
risiko penyakit kronis
✓ Melakukan aktivitas fisik selama 30 menit memiliki m anfaat yang baik untuk kesehatan
✓ Olahraga 30 menit membakar 100 kalori ( 100lbs)
NUTRISI
Nutrisi→faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk penyakit kronis
✓ Diet memiliki efek yang signifikan (Positif atau Negatif) terhadap kesehatan
✓ Pola makan memiliki peran penting dalam pencegahan dan control →morbiditas dan
mortalitas
✓ Pola makan yang tidak baik →PENYAKIT KRONIS, contoh:diabetes, obesitas, penyakit
jantung coroner, kanker → biay a kematian besar, dan meningkatkan kecacatam
OBESITAS
Obesitas didefinisikan sebagai penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh yang
berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis, kematian dini dan morbiditas
DOMESTIC VIOLENCE
Kekerasan dalam rumah tangga dapat diklasifikasikan dalam kategori peleceh an anak,
kekerasan pasangan intim, dan elder abuse
Faktor Intrinsik
•Usia
•Jenis kelamin
•Gene pool
PENYAKIT GENETIK
Penyakit gen tunggal
• Dominan autosom : osteogenesis imperfekta, huntington • Resesif autosom : SMA, albino,
buta warna
• Gen terkait seks : DMP, hemofilia
Kelainan kromosom
• Kelainan jumlah (aneuploidi) : sindrom down (trisomi21), sindrom edwards
• Kelainan struktur kromosom: cri du chat (kromosom 9 atau 22)
Penyakit multi-faktor
• Ggn kongenital yang dipicu oleh lingkungan : malformasi, displasia, deformasi, disrupsi,
cth : CTEV, CHD
• Obat, alkohol, bahan kimia: BBLR, cacat janin, ASD, VSD
• Infeksi virus TORCH : cerebral palsy, hidrosefalus
• Usia ibu : 35-39th →1:75, 40-44th → 1:15
• Hormonal : hipotiroidism, DM
• Radiasi : mutasi gen
• Gizi : ibu kurang gizi → atresia esophagus, spina bifida
Proses penuaan
Perubahan anatomis pada organ tubuh
Sel dan jaringan yang berbeda akan menua dengan berbeda
Penuaan : proses berangsur, kumulatif → kematian
Teori Penuaan
Teori Hayflick •Perubahan sel, efek kumulatif tidak normalnya sel, kemunduran sel dalam
organ dan jaringan
Teori DNA •Akumulasi kesalahan dalam memfungsikan gen, jika kesalahan dalam urutan
genetik berkurang, maka hasil akhir produksi gen selama evolusi atau selama hidup akan
berkurang
Teori Penuaan
Auto-immune Theory •Penuaan disebabkan oleh antibodi yang bereaksi terhadap sel normal,
cth kasus RA
Free Radical Theory •Radikal bebas mampu merusak membran sel, lisosom, mitokondria, inti
membran (peroksidasi lemak→penumpukan lipofusin (perubahan degeneratif)
Teori Hormonal
•Pusat penuaan terletak diotak→Hipotiroidisme, muncu l keriput dan uban
Kalsifikasi Patologik
• Pengendapan garam kalsium yang tidak larut dari aliran darah
• Kalsifikasi distrofik : didaerah nekrosis
• Kalsifikasi metastatik : ggn metabolisme (cth: hiperparatiroid)
• Kalkuli : batu yang mengandung kalsium terdapat pada duktus organ
Apoptosis
• Kematian sel terprogram
Respon protektif sistem imun nonspesifik yang bekerja untuk menghancurkan agen
pencedera dalam persiapan PENYEMBUHAN
PENYEMBUHAN LUKA
Homeostasis and Degeneration→Inflamasi→ Proliferasi and Migration→Maturasi
and remodeling
Luka Perdarahan, hemostasis
Respon Kontraksi tepi luka peradangan akut
Maturasi jaringan Remodelling parut kolagen, kontaksi parut
Proliferasi , membentuk Debridemen jaringan granulasi
Dipengaruhi oleh : nutrisi, obesitas, imunitas, usia, obat-obatan, penyakit, gaya hidup
Penyembuhan Saraf
Derajat kerusakan saraf tepi:
Neuropraksia→selubung mielin, memiliki sedikt defisit, gangguan saraf terlokalisir diaman
konduksi saraf pada distal lesi masih ada, pemulihan lebih dari 24 jam
Aksonotmesis→ggn pada akson, sembuh dalam +/- 18 minggu
Neurotmesis→total (akson dan jaringan ikat saraf terputus total, kemungkinan sembuh
kecil→WallerianDegeneration
Pada cns sel saraf tidak dapat beregenerasi Kembali.
PROSES INFEKSI
Inkubasi → Prodromal → Sakit → Pemulihan
Inkubasi
•Masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama.
Prodromal
•Interval dari munculnya tanda dan gejala nonspesifik seperti lelah dan demam ringanhingga
muncul gejala spesifik penyakit
Sakit
•Penampakan tanda dan gejala yang spesifik yang sesuaidengan jenis infeksi yang dialami
Pemulihan
•Penampakan tanda dan gejala yang spesifik yang sesuai dengan jenis infeksi yang dialami
GANGGUAN SIRKULASI
•Tubuh dapat berfungsi dan berlangsung normal maka memerlukan sirkulasi darah yang baik
•Sebagaimana pada tubuh yang normal fungsi sirkulasi darah dapat berlangsung normal
denga n peran jantung dan pembuluh darah. Ggn sirkulasi :
Kongesti (hiperemia)
• Keadaan dimana volume darah meningkat disertai melebarnya pembuluh darah.
Edema
• Pengumpulan cairan yang berlebihan diantara sel-sel atau diberbagai rongga tubuh
Perdarahan
•Keluarnya darah dari sistem kardiovaskular yang dapat disertai dengan penimbunan darah
dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh.
Agenesis/ aplasia
• Perjalanan perkembangan embrio sering mengalami gangguan sehingga sebuah organ tidak
terbentuk dari semula yang
Hipoplasia
• Dimulai pada fase embrio dimana sebuah organ terbentuk namun tidak pernah tumbuh
maksimal mencapai ukuran dewasa sehingga organ tersebut menjadi seperti kerdil.
Atrofi
• Berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan akibat berkurangnya substansi sel sehingga
jaringan menjadi lebih kecil
Hipertrofi
• kelainan progresif dalam bentuk bertambahnya volume sel suatu jaringan atau organ tubuh
tetapi sel selnya tidak dapat memperbanyak diri melainkan sel sel yang menyusun jaringan
atau organ tubuh tersebut membesar menjadi lebih besar dari ukuran normal.
Hiperplasia
• kelainan progresif yang ditandai oleh bertambahnya volume suatu jaringan atau organ tubuh
akibat dari pembentukan atau tumbuhnya sel baru sehingga jaringan atau organ tubuh
tersebut membesar. Jadi hiperplasia adalah membesarnya jaringan atau organ tubuh
disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel, bukan karena selnya yang membesar seperti pada
hipertropi.
Diferensiasi abnormal
• Metaplasia
• Displasia
Neoplasia
• Jinak
• Pra ganas
• Ganas
Metaplasia
• Perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain.
Displasia
• perubahan ke arah kemunduran pada sel dewasa dalam hal bentuk, besar dan orientasinya
yang terjadi akibat rangsang yang menahun
Neoplasma
Kumpulan sel yang berasal dari sel yang sebelumnya adalah sel normal, tetapi kemudian
menjadi abnormal yang tumbuh terus-menerus secara
tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
Jinak
•Lipoma yaitu benjolan lemak di bawah kulit leher, lengan atau punggung. Bentuknya tak
indah dipandang, tetapi tidak membahayakan
Pra ganas
•Jenis neoplasma yang berpotensi untuk menjadi ganas sehingga sering disebut kanker tahap
awal. Mereka tidak menyerang dan merusak jaringan sekitarnya tetapi lama-kelamaan akan
berubah menjadi kanker.
Ganas (kanker)
•Kanker berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepiting, karena sifatnya seperti kepiting
yang mencengkeram jaringan sekitarnya.
Stroke
• UK : > 47.000 pekerja meninggal / tahun & 3 juta hari kerja hilang
• 55 % → 3 tahun pasca stroke → kualitas hidup kurang
• Hanya 20 % kembali ke pekerjaan semula
• 20,3 - 22,9 juta orang / tahun wanita & pria → kehilangan produktifitas kerja
• WHO : Pengeluaran 55.000-73.000 USD pertahun
• Prevalensi : 7,1 juta (2000) dan kemungkinan akan terus meningkat
Etiologi Stroke
• Ischemik atau infark otak
– 85% kasus stroke
– Paling banyak terjadi pada arteri cerebralis medialis
– Faktor penyebab paling lazim: proses atherosclerosis, thrombosis dan emboli yg terjadi pd
pembuluh otak atau berasal dari luar otak (paling sering cardiac emboli)
• Haemorrhage atau perdarahan otak (15%)
– Intracerebral haemorrhage 10%, dimana awal serangan sering fatal
– Subarachnoidhaemorrhage5%
– Faktor penyebab paling lazim: hipertensi atau aneurisma & arteriovenous malformation
(AVM)
– Perdarahan menyebabkan brain shift & distortion; dapat juga menyebabkan ischemik bila
hematoma menekan arteri di otak
PATOLOGI
1. Zona Oedematosa → 6 hari – 10 hari 2. Zona Degenerasi → 6 – 8 bulan
3. Zona Nekrotik → > 8 bulan
Zona Oedematosa
Flaccid 1 – 2 minggu
Zona Degenerasi
Recovery 6 – 8 bulan Neurological Improvement
Zona Nekrotik
Residual lebih 6 bulan / permanen tahunan
1. Area Nekrotik/infark (Bersifat ireversibel permanen = Zona nekrotik) Disebut area umbra
2. Area degenerasi reversibel (area penumbra = Zona degenerasi)
3. Area Oedematosa (Bersifat reversibel = Zona Oedematosa)
Faktor Resiko
Yang dapat dimodifikasi
• Yang paling penting ada 3
– Hipertensi & arteriosclerosis
– DM
– Penyakit jantung
• Faktor resiko lainnya:
– Diet, lemak, kolesterol
– Tembakau (merokok)
– Life style (gaya hidup)
– Latihan/olahraga
– Obesitas
– Hematokrit
– Pil kontrasepsi
– Stress
– Pekerjaan, dll
Yang tdk dpt dimodifikasi (umur, ras dan keturunan)
Klasifikasi/Jenis Stroke
• Transient ischaemik attack (TIA)
– Gangguan pembuluh darah yang menyebabkan deficit neurologis akut yang berlangsung
kurang dari 24 jam
– Tidak meninggalkan gejala sisa
– TIA mrpk tanda peringatan akan serangan stroke, jangan pernah diabaikan!!!
• Reversible ischaemic neurological deficits (RIND)
– Seperti TIA berlangsung lebih lama (maksimal 1 minggu) dan tak ada gejala sisa
• Complete stroke
– Gangguan pembuluh darah yang menyebabkan deficit neurologis akut yang berlangsung
lebih dari 24 jam
– Meninggalkan gejala sisa
– Sebab perdarahan atau infark
– 3-6 bln setelah TIA/RIND 5-10% pasien akan mengalami stroke infark, tp tak semua stroke
infark didahului TIA
• Stroke in evolution (progressive stroke)
– Labil, berubah-ubah, cenderung ke arah memburuk
Prognosis
• 1/5 hingga 1/3 stroke fatal
• Perdarahan: 50 - 70% fatal
• Infark: 10 - 25% fatal, scr umum prognosis emboli lebih baik drpd thrombosis
• Kematian mendadak hampir pasti perdarahan
• Kematian dalam 1 hingga 3 hari disebabkan lesi otak, tp kematian setelah 1 minggu bisa
disebabkan komplikasi di luar otak (paru, jantung)
• Insiden infark berulang dlm 5 tahun pd pria 40% dan wanita 20%
• TBI/HI/TC
– Cidera fisik pada otak
– Karena tekanan mekanika (trauma) dari luar (lokal atau blunt)
– Dengan akibat hilangnya kesadaran sampai koma (tidak membuka mata, tidak ada respon
motorik dan tidak ada respon verbal), amnesia pasca traumatik (PTA), defisit fungsi
neurologi
• Sekarang ini TBI merupakan salah satu penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di
masyarakat
Insiden
• 5 besar kasus neurologi pada otak
• Insiden di berbagai negara bervariasi (contoh Australia: 180-200/100 ribu per tahun dan 5-
10% kasusnya berat; Inggris: 1 jt kec. Lalin, 5000 fatal 1500 selamat dgn kerusakan otak)
• Umumnya laki-laki : wanita = 2 : 1
Penyebab
• Trauma Blunt (masif)
– Kecelakaan lalu lintas (65%)
– Kecelakaan olahraga (Tinju)
– Kecelakaan kerja (Jatuh dari ketinggian) – Percobaan bunuh diri
– Perkelahian, dll
• Truma lokal
– Luka tembakan
– Tertusuk pisau
– Lemparan batu, dll
Hypoxia/hypoxemia
• Tjd pd > 1/3 kasus TBI berat
• Sebab: obstruksi saluran napas, trauma dada/paru, cidera pada batang otak
• PO2 turun pd pend TBI tdk tjd kompensasi vasodilatasi. Kekurangan O2 paling besar tjd pd
area otak yg cedera paling berat
• Tindakan : ventilasi buatan (O2), penenang utk metabolisme tubuh
Arterial Hypotension
• Tjd pd 1/6 kasus TBI. Jarang tjd pd TBI murni (tunggal) tp pd TBI + Trauma/cidera
• Sebab: hilangnya banyak volume darah (hypovolaemia), misal akibat cidera intra abdominal
& fr pelvis dll
• Hypotension → aliran darah ke otak (Cerebral Blood Flow = CBF) krn pd pend TBI tdk tjd
kompensasi vasodilatasi.→Kekurangan O2 & nutrisi paling besar tjd pd area otak yg cedera
paling berat
• Tindakan : ventilasi buatan (O2), penenang utk metabolisme tubuh
PENYAKIT ALZHEIMER
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit degenerative otak yang bersifat progresif lambat.
Penyakit ini agak jarang ditemukan di Indonesia, tetapi sering dibahas karena berkaitan
dengan demensia. Gejala penyakit Alzheimer khas, antara lain gangguan memori, bingung,
dan gangguan kognitif . Penyakit ini paling sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun.
Frekuensi laki- laki dan perempuan sama. Insidensi kasus meningkat seiring bertambahnya
usia harapan hidup.
EPIDEMIOLOGI
• Insiden terjadinya penyakit Alzheimer meningkat sesuai umur antara 0,3% - 0,6% terjadi
pada usia 65 – 69 tahun dan 5,3% - 7,5% terjadi pada usia 85 – 90 tahun
ETIOLOGI
Beberapa faktor genetik, imunologik, infeksi virus , intoksikasi, familial, dan kelainan
kromosom . Tiga gen yang berhubungan dengan 90% kasus awitan dini (gejala timbul
sebelum usia 65 tahun), yaitu gen presenilin- 1 pada kromosom 14, gen presenilin-2 pada
kromosom 1, dan gen protein pembentuk amiloid pada kromosom 21
PATOFISIOLOGI
• Secara makroskopik, perubahan otak pada AD melibatkan kerusakan pada neuron korteks
dan hipokampus, serta penimbunan amiloid dalam pembuluh darah intracranial
MANIFESTASI KLINIS
• Kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
• Kesulitan dalam perencanaan atau pemecahan masalah.
• Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas di rumah, di tempat kerja, atau di waktu luang.
• Kebingungan dengan waktu atau tempat.
• Kesulitan memahami gambar visual dan hubungan spasial.
• Masalah baru dengan kata-kata dalam berbicara atau menulis.
• Pengambilan keputusan buruk.
• Penarikan dari pekerjaan atau kegiatan sosial.
• Perubahan suasana hati dan kepribadian.
SPINA BIFIDA
DEFINISI
• Spina bifida, sebuah defek tuba neuralis, hasil dari gagalnya penyatuan satu atau lebih
lengkungan vertebra posterior yang menghasilkan protrusio konten dari canal vertebra
(Essentials of Orthopaedics and Applied Physiotherapy. 2004)
• Defek neural tube adalah sekelompok kelainan perkembangan di mana tuba neuralis gagal
untuk menyatukan suatu tempat sepanjang dari sumsum tulang belakang ke otak (McCarthy
1992
Etiologi
Idiopathic
Faktor Resiko
Radiasi
Obat
Zat kimia
Malnutrisi
Determinan genetic
Neurulasi
(Proses awal pembentukan saraf)
• Pembentukan neural plate (Poliferasi lempeng saraf)
• Pembentukan neural fold (Lipatan Neural)
• Pembentukan Neural Groove
• Pembentukan Neural tube (penutupan lipatan neural)
Pada minggu kelima tingkat pertumbuhan yang berbeda menimbulkan banyak lekukan pada
tabung neural, sehingga dihasilkan 3 daerah otak, yaitu:
• Otak depan berkembang menjadi mata (N.II), hemisfer otak, sisem olfaktorius dan talamus
• Otak tengah berkembang menjadi saraf kranial III dan IV (Oculamotorius dan Trochlearis )
• Otak belakang berkembang menjadi Medula, Spons dan Serebellum
GEJALA KLINIS
• Paralisis pada Level Thoracal
Loss of trunk control
Paralisis kedua Ekstremitas bawah
Bladder and Bowel Incontinence >> tdk bisa mengatur buang air kecil dan buang air besar
Bladder and Bowel Incontinence
KLASIFIKASI
• Spina Bifida Okulta
Anomali dari lamina vertebra tanpa protrusi medulla spinalis atau meninges
Meningokel
Meninges berherniasi melalui defek lengkung vertebra posterior
Mielomeningokel
Medulla spinalis terbuka ke permukaan bersama dengan meninges
(1) Eksternal kantung dengan cairan cerebrospinal.
(2) kabel tulang belakang terjepit di antara tulang belakang.
Perbandingan ketiganya:
CEDERA SARAF TEPI
Pathophysiology (cont)
• Mechanical pressure leads to structural changes
• Pressure:
– pressure 30mmHg blocks venous bl flow
– pressure 30-60mmHg blocks axonal transport
– pressure 60-120mmHg blocks intraneural blood flow
ERB PALSY
Erb Palsy
• Erb palsy adalah kelumpuhan pada ekstremitas atas yang disebabkan oleh kerusakan plexus
brachialis C5 – C6 yang mempersarafi lengan dan tangan.
• Kelainan ini paling sering ditemukan pada bayi atau anak-anak karena distosia bahu pada
kelahiran. Ataupun dapat pula ditemukan pada dewasa dengan riwayat trauma bahu.
• Cedera pada akar saraf C5-C6 / C5-C6-C7 (upper brachial plexus injury)
• Nervus yang dilibatkan : nerve musculotcuatneous, suprascapular nerve, axillary nerve
Insidensi
Kerusakan saraf yang menyebabkan Erb’ palsy dapat terjadi 1 dari 400 kelahiran.
Lebih banyak terjadi pada bayi yang lahir sungsang karena bahu mudah teregang dan saraf
terluka (Werner, 2002).
Cedera pleksus brachialis adalah cedera dari setiap bagian dari pleksus brachialis mulai akar
saraf sampai dengan cabang dari cord yang menghubungkan bahu sampai dengan jari-
jaridapat menyebabkan kelemahan ataupun kelumpuhan dari anggota gerak atas baik bahu,
pergelangan tangan, dan jari-jari
Insidensi
• Insiden obstretical brachialis plexus injury di Amerika serikat 1-2 kasus/1000 kelahiran
• Erb palsy 90%, klumpke palsy 1%, total plexus brachialis injury 9%
• Insiden cedera plexus brachialis Kelahiran normal 94-97%, Kelahiran sesar 1-2%
• Kejadian shoulder dystocia memiliki risiko 100x lebih besar, macrosomia atau bayi besar
dgn berat > 4,5 kg memiliki risiko 4x lebih besar
Etiologi
TRAUMA LAHIR
• Faktor risiko:
• Ukuran panggul Ibu yang kecil
• Shoulder Dystocia
• Macrosomia
• Diabetes maternal
• Sungsang saat lahir
TRAUMA LAINNYA
• Faktor risiko:
• Kecelakaan (utamanya: sepeda motor)
• Terjatuh
• Tumor
Patofisiologi
FAKTOR RISIKO
• Trauma lahir
• Trauma lainnya
OVERSTRETCH/ KOMPRESI
CEDERA PLEXUS BRACHIALIS
• Avulsion
• rupture
• Neuropraxia
• neuroma
Prognosis
• Prognosis pasien Prognosis dari setiap pasie bergantug kepada type dan lokasi Cedera dan
Hubungan yang kooperatif antara fisioterapi dan anak
Klasifikasi
Erb-Duchenne Palsy
Klumpke Palsy
Total Brachial Plexus Injury
Etiologi
• Distosia
• Trauma
Patofisiologi
Faktor risiko
Trauma lahir/ terjatuh dari ketinggian
Ekstremitas tertahan dalam posisi: Adduksi & endorotasi shoulder, ekstensi elbow,
pronasi lengan bawah, fleksi wrist
Overstretch C5-C6
Erb palsy
Manifestasi Klinis
Lengan bergantung lemas dengan posisi abduksi shoulder, endorotasi shoulder,
ekstensi elbow, dan pronasi elbow. (waiters tip position)
Adanya gangguan sensorik pada lateral deltoid, sisi lateral lengan atas dan lengan
bawah hingga ibu jari tangan.
Gangguan pada perkembangan otot apabila berkurangnya aktivitas kontraksi otot
atrofi otot dan kontraktur siku.
Refleks biceps dan brachioradialis menurun atau hilang.
Paralisis m. serratus anterior akan memberikan gambaran “Winged scapula”.
Tidak adanya reaksi refleks moro pada lengan yang mengalami cedera
Penurunan Spontanitas refleks grasp
Atropi otot lengan
Kehilangan fungsi motorik dan sensorik pada lateral proximal lengan atas
Kelemahan otot lengan
PENGERTIAN
Adalah rupturnya nukleus pulposus sehingga menonjol melalui anulus fibrosus ke dalam
kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks saraf
Pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk mengalami HNP, dengan awitan paling
sering antara usia 30 dan 50 tahun. HNP merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat
kerja pada mereka yang berusia di bawah 45 tahun
Proses degeneratif
• Seiring bertambahnya usia:
→Kemampuan menahan air yang dimiliki nukleus pulposus munurun→ Proteoglikan
rusak→komponen mekanik memburuk
→ Menyebabkan terlampauinya tekanan maksimal dalam diskus sehingga mengakibatkan
penonjolan anulus.
• Dehidrasi
→ penggumpalan
→ resistensi terhadap aliran materi penyusun nukleus
→ menyebabkan perubahan distribusi tekanan dalam diskus dan mengakibatkan
ketidakstabilan mekanik.
Nukleus yang menonjol ke dalam kanalis spinalis akan mengundang respon inflamasi →
jaringan parut→substance P yang menimbulkan rasa nyeri.
Penekanan terhadap komponen saraf bertanggung jawab atas terjadinya disfungsi. Penekanan
saraf motorik menyebabkan kelemahan dan penekanan saraf sensorik menyebabkan rasa baal.
ETIOLOGI
• Pria dan wanita memiliki resiko yang sama untuk mengalami HNP, wanita paling sering
antara usia 30 dan 50 tahun. HNP merupakan penyebab paling umum kecacatan akibat kerja
pada mereka yang berusia dibawah 45 tahun.
• Faktor resiko HNP adalah sebagai berikut :
– Berat badan yang berlebihan, gaya hidup bermalas-malasan, dan postur tubuh yang tidak
diposisikan secara benar.
– Perubahan degeneratif yang mengurangi kekuatan dan stabilitas tulang belakang,
menyebabkan tulang belakang rentan terhadap cidera.
– Tehnik mengangkat dan memindahkan barang yang tidak benar.
– Pergerakan tiba-tiba dan bertenaga atau traumatic, yang memindahkan gaya dalam jumlah
besar ke tulang belakang.
– Olahraga yang menempatkan gaya berputar pada tulang belakang
seperti golf, baseball atau tennis.
Gejala Klinik
• Nyeri yang disebabkan oleh HNP dikenal sebagai ischialgia diskogenik atau sciatika, yaitu
nyeri sepanjang perjalanan nervus ischiadikus. Level segmen tulang belakang yang terkena
akan mempengaruhi daerah nyeri sesuai distribusi dermatom. Umumnya nyeri jenis ini
digambarkan sebagai nyeri yang tajam, berpangkal pada bagian bawah pinggang dan
menjalar kelipatan bokong tepat dipertengahan garis tersebut.
• Level segmen tulang belakang yang terkena akan mempengaruhi daerah nyeri sesuai
distribusi dermatom.
Insiden
• Lebih banyak pada wanita dibanding pria (10:1)
• Usia terbanyak 40-50 th
• Angka kejadian + 515 /10.000 populasi
Penyebab
• Penebalan jaringan ikat: rheumatism (RA, OA, gout), gangguan metabolisme (DM,
acromegali, hypothyroidisme)
• Retensi cairan, seperti kegemukan, kehamilan
• Trauma atau trauma kronik pergelangan tangan, RSI (repetitive strain injury)
• Tumor
• Herediter, berupa sempitnya terowongan karpal
• Tidak jelas
Proses Patologi
• Penyempitan terowongan karpal, biasanya oleh penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi
transversum)
– Akibat penekanan langsung pada n. medianus
– Akibat penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) sehingga suplai arteri ke n. medianus
berkurang atau stasis vena yang menekan n. medianus
Proses Patologi
• Penyempitan terowongan karpal, biasanya oleh penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi
transversum)
– Akibat penekanan langsung pada n. medianus
– Akibat penekanan pada arteri dan vena (vaskuler) sehingga suplai arteri ke n. medianus
berkurang atau stasis vena yang menekan n. medianus
Tanda & Gejala
Ggn sensorik
Awal:
• Nyeri terutama pada malam hari
• Rasa tebal (hipoesthesia) dan paraesthesia
Menghilang/berkurang jika tangan digoyang
atau diposisikan tergantung
Berlanjut:
• Nyeri spontan ujung jari-jari, nyeri menjalar hingga ke lengan, siku dan bahu
• Ggn sensasi seperti terbakar sepanjang distribus n. medianus distal pergel tangan (jari 1, 2,
3)
Gangguan motorik
• Kelemahan otot-otot thenar (fleksor, abduktor dan opponen pollicis)
• Atrofi otot-otot thenar (gembos)
Etiologi
Hipertensi
Aterosklerosis
Faktor Resiko Lainnya
Epidemiologi
Penyakit PJK Kardiovaskul adalah er penyebab penyakit
mortalitas kardiovas tertinggi di kuler
dunia (30% tersering global)
2010:
18 juta orang di negara berkemb ang >> Indonesi a
Indonesi a:
1992: 16.5%
2000: 26.4%
Etiologi
Demam rematik
• sekuele faringitis akibat streptokokus β- hemolitikus grup A, timbul jika terjadi respon
antibodi atau imunologis yang bermakna terhadap infeksi streptokokus sebelumnya
Proses degeneratif
• kalsifikasi dan sklerosis jaringan katup
Etiologi
Destruksi katup oleh endokarditis bakterialis
Defek jaringan penyambung sejak lahir
Disfungsi atau rupture otot papilaris karena aterosklerosis koroner
Malformasi congenital
Patogenesis
Respon hiperimun yang bersifat autoimun maupun alergi,
Efek langsung organisme streptokokus atau toksinnya.
Manifestasi Demam Rematik Akut (Menyerang Jaringan Ikat Berbagai Organ, Terutama
Jantung, Sendi dan Kulit)
Demam
Arthritis yang berpindahpindah
Artralgia
Ruam kulit
Takikardi
Insidensi
• Insiden tertinggi penyakit katup – katup mitralis
– katup aorta
• Penyakit trikuspidalis relative rendah.
• Penyakit katup pulmonalis jarang terjadi
Stenosis Mitral
• Patofisiologi : Abnormalitas katup, fibrosis, kalsifikasi Mitral → Penyempitan katup
mitral → obstruksi aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri → volume & tekanan atrium
kiri meningkat → dilatasi atrium.
• Penyebab : reumatic fever
• Manifestasi klinis : dispnea pd saat exercise, fatigue, orthopnea, palpitasi, edema perifer,
kelemahan tubuh.
Insufisiensi Mitral
Insufisiensi Mitral
• Patofisiologi : IM → aliran darah dr ventrikel kiri kembali lagi ke atrium kiri selama
sistole→ atrium kiri membesar → ventrikel kiri berdilatasi
• Penyebab : Kardiomiopati hipertropi, gagal ventrikel kiri, prolap katup mitral, reumatic
fever.
• Manifestasi klinik : angina, dispnea, fatigue, orthopnea, edema perifer.
Urutan kejadian yang diperkirakan akan terjadi pada paru-paru dan jantung kanan yang
terkena adalah:
(1)kongesti vena pulmonal; (2)edema interstisial; (3)hipertensi arteri pulmonalis; (4)hipertrofi
ventrikal kanan
Insufisiensi Aorta
Insufisiensi aorta
• Patofisiologi : Penutupan katup aorta tdk sempurna → aliran darah kembali ke ventrikel
kiri selama diastol → overload caira di ventrikel kiri → overload cairan di atrium kiri →
edema pulmonal.
• Penyebab : endokarditis, hipertensi, idiopatik, reumatic fever
• Manifestasi klinik : angina, batuk, dispnea, fatigue, palpitasi, kongesti vena pulmonal, nadi
cepat & lemah.
Stenosis Aorta
Stenosis Aorta
• Stenosis aorta→menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta(waktu sistolik
ventrikel)→beban tekanan ventrikel kiri meningkat →ventrikel kiri menjadi hipertrofi
• Trias gejala khas(1)angina(2)sinkop, (3)kegagalan ventrikel kiri.
PREVALENCE
sekitar 8–10 bayi dari 1000 kelahiran hidup
30 % diantaranya telah memberikan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan.