Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“DESAIN & PROPOSAL PENELITIAN”

NURUL MISNA LESTARI

PO714241202017

D.IV AHLI JENJANG FISIOTERAPI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasih
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Metodologi Penelitian
Jenis Desain Penelitian ini dengan tepat waktu.

Semoga Makalah Metodologi Penelitian ini dapat dipahami bagi bapak/ibu dosen dan
setiap rekan yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah saya susun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun bagi setiap orang yang membacanya.

Saya menyadari bahwa dalam Makalah Metodologi Penelitian ini masih banyak terdapat
kekurangan, dan saya mohon maaf apabila terdapat penyampaian kalimat yang kurang baik,
untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber yang dapat membangun sangat saya harapkan
sehingga menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Makassar, 11 Desember 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah setiap usaha untuk mencari pengetahuan (ilmiah) baru menurut
prosedur yang sistematis dan terkontrol melalui data empiris (pengalaman), yang artinya
dapat beberapa kali diuji dengan hasil yang sama. Penelitian sangat bermanfaat bagi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya akan sangat berguna
bagi kesejahteraan masyrakat dan kemajuan bangsa. IPTEK membantu untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan gejala yang ada di sekeliling kita.
Suatu konfrensi UNESCO di Jenewa pada tahun 1963 antara lain menyimpulkan
bahwa pengembangan pembangunan di suatu negara memerlukan mobilisasi sumber
daya alamnya dan koordinasi dari semua aktifitas dalam ilmu pengetahuan dasar maupun
ilmu pengetahuan terapan dalam bidang ilmu-ilmu alam, sosial dan humaniora.
Pengembangan sendiri hendaknya endogen dan bukan merupakan impor
teknologi dari luar. Jadi haruslah berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sendiri dan
kultur ilmu pengetahuan setempat. Bagi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
hal tersebut disara sangat penting. Penelitian terus dikembangkan pemerintah untuk
menemukan pemecahan masalah dan pengelolaan sumber daya yang ada. Untuk itu,
penting kiranya masyarakat mempelajari bagaimana cara menyusun sebuah penelitian
yang baik dan benar. Penulis ingin menjabarkan secara lebih rinci mengenai metodologi
penelitian sebagai langkah awal mengenal dan mempelajari penelitian. Hal ini difokuskan
agar masyarakat mengerti bagaimana metodologi penelitian itu sendiri, yang penulis
ambil dari beberapa literatur dan pendapat ahli mengenainya utamanya mengenai jenis
dan desain penelitian. Kedua hal tersebut secara lebih terperinci akan dijelaskan pada bab
pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis penelitian ?
2. Bagaimanakah desain – desain penelitian ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. JENIS – JENIS PENELITIAN


Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif. Penelitian
profesional merupakan penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai
peneliti, misalnya Dosen Perguruan Tinggi, Peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia) dan lain sebagainya. Sedangkan penelitian institusional adalah penelitian yang
bertujuan mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk kepentingan kelembagaan.
Hasil penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan, manajer, direktur untuk
pengambilan keputusan.
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat
eksplanasi (level of explanation) dan analisis dan jenis data.
a. Penelitian Menurut Tujuan
Penelitian menurut tujuan dapat dikelompokkan menjadi penelitian murni (pure researh)
dan penelitian terapan (applied research).
1. Penelitian Murni
Penelitian Murni (pure research), yaitu penelitian yang hasil penemuannya untuk
memperdalam atau mengembangkan pemahaman terhadap suatu masalah tertentu.
Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu menghasilkan pengetahuan dan pemahaman
terhadap fenomena yang terjadi dan membangun teori-teori berdasarkan hasil-hasil
penelitian. Contoh: Eksperimen GE berkaitan dengan penerapan energi listrik,
bagaimana memperbaiki keefektifitasan sistem informasi sebuah organisasi dan lain
sebagainya.
2. Penelitian Terapan
Penelitian Terapan (applied research), yaitu penelitian yang hasil penemuannya
digunakan untuk memecahkan masalah dalam suatu organisasi. Misalkan sebuah
perusahaan menghadapi tiga alternatif strategi untuk memperbaiki produktifitasnya,
yaitu: (1) continuous improvement, (2) fokus hanya terhadap pengembangan produk
dan (3) secara simultan meraih keduanya. Strategi mana yang paling sesuai dengan
kondisi perusahaan? Mengingat kapabilitas dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan
tersebut.
b. Penelitian Menurut Metode
1. Penelitian Survey
Penelitian Survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, kontribusi dan hubungan-hubungan
antar variabel sosiologis mauun psikologis. Penelitian survey umumnya dilakukan
untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
2. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex Post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat menyebabkan kejadian tersebut.
3. Penelitian Eksperimen, yaitu penelitian dengan menggunakan pendekatan
eksperimen. Adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium.
4. Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik. Sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu penelitian 
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah
penelitian eksperimen). Hasil penelitian ini lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
5. Penelitian Kebijaksanaan (Policy Research)
Penelitian Kebijaksanaan (Policy Research), yaitu suatu proses penelityian yang
dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar,
sehingga temnuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keoutusan untuk
bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research sangat
relevan bagi prerencana dan perencanaan.
6. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian Tindakan (Action Research), merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat
ditekan dan produktivitas lembaga akan meningkat. Tujuan utamanya untuk
mengubah situasi, perilaku dan organisasi. Menurut Blum (Cohen Manion, 1980),
penelitian tindakan sangat bermanfaat dalam upaya peningkatan dan perbaikan.
7. Penelitian Evaluasi
Penelitian Evaluasi, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena yang merupakan
bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian,
kegiatan dan produk dari standart yang telah ditetapkan. Penelitian ini digunakan
untyuk mendapat feed back dari suatu aktifitas. Menurut Kidder (1981) ada dua jenis
[penelitian dalam penelitian evaluasi, yaitu penelitian evaluasi formatif yang
menekankan pada proses dan penelitian evaluasi sumatif yang menekankan pada
produk.
8. Penelitian Sejarah
Penelitian Sejarah, yaitu penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap
kejadian masa lampau, yang tidak mungkin lagi dapat diamati kejadian tersebut.
Sumber data primernya yaitu saksi yang terlibat langsung ataupun sumber
dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian tersebut. Tujuan dari penelitian sejarah
ini menuruit Isaac (1981) adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa
lampau secara sistematis dan obyektif melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi dan
sistesa dari data yang diperoleh sehingga dapat ditemukan fakta-fakta untuk membuat
kesimpulan.
c. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasinya
Tingkat eksplanasi menurut David Kline (level of explanation) adalah tingkat penjelasan,
yang berarti bermaksud menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Tujuannya untuk
menggambarkan suatu kondisi atau fenomena tertentu, tidak memilah-milah atau
mencari faktor-faktor atau variabel tertentu.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan. Tipe penelitian
ini mirip seperti penelitian Ex Post  Facto yang berarti bahwa data dikumpulkan
setelah semua fenomena /kejadian yang diteliti berlangsung sehingga tidak ada yang
dikontrol. Bagaimanapun juga, dalam penelitian ini diawali mencatat perbedaan
diantara dua kelompok dan selanjutnya mencari kemungkinan penyebab, efek atau
konsekuensi.
3. Penelitian Asosiatif/Hubungan
Penelitian Asosiatif/hubungan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi
bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini
maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
d. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis
Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga hal. yaitu:
1. Jenis Data Kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka atau kualitatif yang
diangkakan, misal dalam skala pengukuran. Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu
data diskrit/nominal (diperoleh dari hasil menghitung) dan data kontinum (data
menurut tingkatan dari hasil pengukuran)
2. Jenis Data Kualitatif, yaitu jenis data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan
gambar.
3. Jenis Data Campuran, yaitu jenis data yang berupa campuran antar data kualitatif dan
kuantitatif.

B. DESAIN PENELITIAN
a. Pengertian Desain Penelitian
Sekaran (2003) mengungkapkan pengertian desain penelitian sebagai suatu
rencana penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan
penelitian atau identifikasi masalah. Sebagaimana halnya sebuah rencana atau
rancangan, maka desain penelitian yang dibuat oleh seorang peneliti dapat merupakan
pilihan-pilihan yang menentukan kegiatan penelitian tersebut. Misalkan, peneliti
dalam merencanakan sebuah penelitian dapat saja mempunyai rancangan dengan
komposisi sebagai berikut: jenis penelitiannya survey, metode pengambilan datanya
wawancara, alat analisisnya chi-square. Atau mempunyai rancangan dengan
komposisi sebagai berikut: jenis penelitiannhya eksperimental, metode pengambilan
datanya menggunakan kuesioner, alat analisisnya adalah uji t.
Beberapa hal yang biasanya dikemukanan dalam desain penelitian, dan satu
dengan lainnya merupakan komposisi yang berkaitan diantaranya adalah: tujuan
penelitian, unit analisis, fokus analisis, metode pengumpulan data, dimensi waktu dan
kausalitas atau non kausalitas dan lain sebagainya.
- Desain Penelitian Berdasarkan Tujuan
Hal yang pertama yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam merencanakan
penelitiannya adalah mentukan terlebih dahulu tujuan penelitiannya. Secara umum,
tujuan atau jenis penelitian dapat berupa exploratory, descriptive, explanatory.
Sehingga hal pertama yang harus ditetpakan oleh si peneliti adalah apakah dia akan
melakukan penelitian exploratory, descriptive atau explanatory.
Beberapa hal yang dapat dikemukakan sebagai ciri-ciri khusus ditetapkannya
tujuan penelitian eksplanatory, eksploratory, dan diskriptive adalah sebagai berikut:
1. Eksplanatory dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai berikut:
a. Bertujuan menghubungkan atau menjelaskan antara dua variable.
b. Bertujuan membuktikan hipotesis atau menguji sebuah teori.
2. Eksploratory dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak banyak informasi atau penelitian yang sama mengenai situasi yang
hendak ditelaah.
b. Memerlukan in-depth interviewatau variabel yang diteliti belum dikenal
luas. Karena umumnya penelitian eksploratory adalah penelitian yang
bertujuan mengembangkan teori dan belum ada teori sebelumnya. Maka
penelitian ini biasanya tidak ada pedoman dalam menelaah variabel yang
diteliti, sehingga memrlukan in-depth interview.
c. Cenderung tidak terstruktur, karena tujuannya adalah memunculkan
hipotesis untuk penelitian lebih lanjut.
d. Relatif lebih ketat dibandingkan deskriptif dan eksplanatory.

3. Deskriptif dilakukan ketika peneliti menghadapi hal-hal sebagai berikut:


a. Ketika peneliti hanya ingin menggambarkan satu fenomena saja.
b.  Ketika peneliti tidak menguji teori atau hipotesis.
c. Cenderung tidak terstruktur karena tujuannya adalah hanya
menggambarkan suatu fenomena saja.
- Desain Penelitian Berdasarkan Dimensi Waktu
Peneliti seringkali harus berhadapan dengan pilihan penelitian yang menyangkut
dimensi waktu. Misalkan ketika peneliti tersebut melakukan penelitian eksperimental.
Dalam penelitian eksperimental, peneliti umumnya melakukan pengukuran terhadap
objek yang sama lebih dari satu kali, oleh karenanya peneliti tersebut harus
memperhatiakan dimensi waktu yang terlibat dalam penelitiannya tersebut.
Penelitian yang melakukan pengukuran berulang pada waktu yang berbeda yang
dilakukan satu kali pengukuran saja dinamakan penelitian longitudinal, sedangkan
penelitian yang dilkukan satu kali pengukuran saja pada waktu yang sama dinamakan
sebagai penelitian cross section. Sehingga secara umum jika ditinjau dari dimensi waktu,
maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian terbagi menjadi desain
penelian longitudinal dan cross section.
- Desain Penelitian Berdasarkan Kekuatan Efek Variabel Independen Terhadap Variabel
Dependen
Seorang peneliti dapan mendesain atau merencanakan penelitiannya dengan
tujuan untuk mendapatkan efek variabel independen terhadap variabel dependen sangat
kuat atau tidak kuat. Efek variabel independen terhadap variabel dependen bisa sangat
kuat, ketika peneliti mengontrol variabel-variabel lain yang secara teori dapat
mempengaruhi variabel dependen yang sedang diteliti.
Dalam penelitian perilaku umumnya variabel-variabel yang diteliti baik itu
variabel independen maupun dependen bergerak secara bebas seperti halnya meteor yang
tidak beraturan. Misalkan, seorang peneliti menelaah mengenai hubungan antara
“kepuasan konsumen terhadap loyalitas” ketika peneliti tersebut dapat membuktikan
hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas, maka dapat diperkirakan bahwa
loyalitas yang terjadi pada konsumen tersebut bukan hanya karena kepuasan saja, tetapi
juga mungkin karena kepercayaan, harga, jarak rumah dengan toko atau karena
keramahan pemilik toko. Hanya saja dalam penelitian tersebut yang ditelaah oleh
penelaah hanya hubungan antara kepuasan dengan loyalitas saja, variabel lain tidak
ditelaah. Untuk hal tersebut peneliti dapat mendesain suatu penelitian yang efek variabel
independennya sangat kuat terhadap variabel dependennya.
- Desain Penelitian Berdasarkan Jenis Investigasi
Jenis investigasi adalah hal yang hendak dijelaskan oleh peneliti dalam sebuah
penelitian. Jenis investigasi dapan dibagi menjadi dua kategori, yaitu investigasi kausal
dan investigasi non kausal (Sekaran, 2003)
Penelitian yang beresain kausal adalah ketika peneliti bermaksud menjelaskan
penyebab suatu masalah, dan mempunyai ciri ketika penyebab dihilangkan maka masalah
dengan sendirinya akan terpecahkan. Penelitian yang berdesain non-kausal, (Sekaran,
2003) mengungkaopkan penelitian ini sebagai penelitian korelasional. Yaitu penelitian
yang bermaksud menjelaskna beberapa variabel penting yang saling terkait dengan
masalah.
- Desain Penelitian Berdasarkan Cakupan Penelitian
Cakupan penelitian adalah menyangkut keluasan atau kedalaman peneliti dalam
menganalisis masalah yang diteliti. Terdapat dua jenis desain penelitian jika ditinjau dari
cakupan penelitian yaitu statistical studies dan case studies.
Suatu peneltian dianggap berdesain statistical studies yaitu peneliti melakukan
penelitian yang melebar tapi tidak terlalu mendalam, dalam penelitian ini peneliti
berusaha menangkap karakteristik sampel secara enferensial, dan hipotesis umumnya
diuji secara kuantitatif. Misalkan penelitian “pengaruh merokok terhadap kanker”,
dikatakan berdesain statistical studies jika dilakukan terhadap responden dengan berbagai
macam kriteria, misalkan respondenya adalah tukang sapu jalan, manajer, karyawan,
mahasiswa, dan ibu-ibu muda.
Penelitian case studies adalah penelitian yang lebih menekan pada kedalaman
analisis (full contextual analysis) terhadap beberapa kejadian (fewer event) atau kondisi
dan keterkaitan mengenai “pengaruh merokok terhadap kanker” diatas dilakukan pada
mahasiswa saja, dan dengan berbagai macam situasi yang dianalisis. Misalkan analisis
dilakukan pada 30 orang mahasiswa, yang masing-masing dianalisis perilaku merokok
mereka dari mulai mahasiswa tersebut bangun tidur sampai mahasiswa tersebut tidur
kembali.
- Desain Penelitian Berdasarkan Lingkungan Penelitian
Bedasarkan lingkungan, penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian
yang dilakukan dilapangan dan penelitian yang dilakukan di dalam
laboratorium.Penelitian yang berdesain lingkungan lapangan adalah ketika peneliti
melakukanya dalam kondisi yang sebenarnya. Misalkan penelitian “pengaruh merokok
terhadap kanker” dilakukan oleh peneliti terhadap responden yang memang sehari-
harinya merokok, dan dilakukan tanpa mempengaruhi perokok terlebih dahulu, jadi
dilakukan salam kondisi yang tidak sebenarnya (manipulated).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi
(level of explanation) dan analisis dan jenis data.
a. Penelitian menurut tujuan. Penelitian menurut tujuan dapat dikelompokkan menjadi
penelitian murni (pure researh) dan penelitian terapan (applied research).
b. Penelitian menurut metode. Penelitian survey, penelitian ex post
facto,  penelitian eksperimen, penelitian naturalistik, penelitian kebijaksanaan (policy
research), penelitian tindakan (action research), penelitian evaluasi dan penelitian
sejarah.
c. Penelitian menurut tingkat eksplanasinya. Yaitu penelitian deskriptif, penelitian
komparatif dan penelitian asosiatif/hubungan.
d. Penelitian menurut jenis data dan analisis. Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi tiga hal. Yaitu: jenis data kuantitatif, jenis data kualitatif
dan jenis data campuran, yaitu jenis data yang berupa campuran antar data kualitatif dan
kuantitatif.
Sedangkan desain penelitian yaitu sebagai berikut:
a.  Desain penelitian berdasarkan tujuanadalah apakah dia akan melakukan
penelitian exploratory, descriptive atau explanatory.
b. Desain penelitian berdasarkan dimensi waktu. Dapat dikatakan bahwa desain penelitian
terbagi menjadi desain penelian longitudinal dan cross section.
c. Desain penelitian berdasarkan kekuatan efek variabel independen terhadap variabel
dependen. Seorang peneliti dapan mendesain atau merencanakan penelitiannya dengan
tujuan untuk mendapatkan efek variabel independen terhadap variabel dependen sangat
kuat atau tidak kuat.
d. desain penelitian berdasarkan jenis investigasi. Jenis investigasi adalah hal yang hendak
dijelaskan oleh peneliti dalam sebuah penelitian. Jenis investigasi dapan dibagi menjadi
dua kategori, yaitu investigasi kausal dan investigasi non kausal (sekaran, 2003)
e. Desain penelitian berdasarkan cakupan penelitian. Cakupan penelitian adalah
menyangkut keluasan atau kedalaman peneliti dalam menganalisis masalah yang diteliti.
Terdapat dua jenis desain penelitian jika ditinjau dari cakupan penelitian yaitu statistical
studies dan case studies.
f. Desain penelitian berdasarkan lingkungan penelitian. Bedasarkan lingkungan, penelitian
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan dan penelitian
yang dilakukan di dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Adi,Rianto, 2004,  Metodologi Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit.


Creswell, John W., 2014, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixedmethods
Approaches, New Delhi: SAGE Publications Asia-Pacific.
Sugiyono, 2016,  Metode Penelitian Administrasi,  Bandung: Alfabeta.
Yusuf, A. Muri, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan,
Jakarta: Paramedian Group.
Zulganef, 2008, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai