Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel mengacu pada sifat-sifat yang harus dimiliki oleh
sampel. Terdapat dua karakteristik sampel yaitu akurasi dan presisi.
1. Akurasi
Akurasi berarti sejauh mana sampel didapatkan tanpa adanya bias sampel.
Sampel, apabila diambil dengan benar maka ukuran perilaku, sikap hingga
pengetahuan dari beberapa elemen sampelnya akan memiliki hasil kurang
dari variabel pengukuran yang diambil dari populasi yang sama.
2. Presisi
Karakteristik kedua adalah presisi. Presisi berkaitan dengan ketepatan
atau ketelitian.
Presisi ini mengacu pada seberapa dekat taksiran sampel dengan
karakteristik populasi. Semakin tinggi tingkat presisi maka semakin besar
kemungkinan sampel yang didapat bersifat representatif terhadap
populasi.
2.....
Validitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen terebut dapat dengan tepat
mengukur apa yang hendak di ukur. Sehingga dapat dikatakan bahwa
validitas berhubungan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Dengan
istrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Istilah valid
sukar untuk dicari penggantinya, sebagian peneliti ada yang menyebutknya
dengan “sahih”, “tepat”, dan juga “cermat”.
Validitas internal berkaitan dengan kriteria yang berasal dari dalam suatu
instrumen penelitian, seperti tampilan instrumen, isi dan juga kemampuan
instrumen dalam mengukur. Validitas internal disebut juga dengan Validitas
Rasional, yang berarti validitas untuk sebuah instrumen penelitian
menunjuk pada kondisi yang memenuhi syarat valid berdasarkan pada
hasil penalaran atau rasionalitas. Instrumen dikatakan mempunyai validitas
Internal bila instrumen tersebut kriteria yang ada dalam instrumen secara
rasional telah mencerminkan apa yanga diukur. Validitas internal dibagi
menjadi dua, yaitu validitas isi (Content Validity) dan Validitas Konstruk
(Construct Validity).
Validitas ini harus dimiliki oleh instrumen yang mengukur hasil belajar
biasanya berbentuk tes. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi bila
bisa mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan
materi pembelajarannya. Untuk menguji validitasnya dapat dilakukan
dengan cara membandingkan instrumen penelitian yang dibuat dengan
materi pelajaran yang telah dipelajari. Dalam mengembangkan instrumen
tes dapat memakai spesifikasi domain isi tes, yang menjelaskan isi secara
rinci dengan spesifikasi cakupan isi dan tipe butir soal. Validitas ini
berkaitan dengan pertanyaan ” sejauh mana butir tes mencakup
keseluruhan indikator kompetensi yang dikembangkan dan materi atau
bahan yang ingin diukur.
1) Validitas Tampang
2) Validitas Logis
2. Validitas Eksternal
Reliabilitas Instrumen
Kata reliabilitas dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Inggris yaitu
reliability, yang mana asalnya dari kata reliable yang mempunyai arti dapat
dipercaya. Suatu instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) bila
memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) bila diteskan berkali-
kali. Misalnya suatu tes yang sama diberikan kepada siswa dalam satu
kelas pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada
dalam urutan (rangking) yang sama atau ajeg dalam satu kelas tersebut.
Ajeg atau tetap tidak harus skornya selalu sama, skor yang diperoleh dapat
berubah akan tetapi urutan dalam kelompoklah yang sama. Jika dikaitkan
dengan validitas maka validitas berhubungan dengan ketepatan
sedangkan reliabilitas berkaitan dengan ketepatan atau keajegan. Banyak
sekali istilah yang menuju pada reliabilitas, misalnya sperti konsistensi,
keajegan, ketetapan, kestabilan dan juga keandalan. Intrumen yang
reliabel belum tentu valid. Contohnya mistar yang patah diujungnya, bila
dipakai berulang akan selalu menghasilkan data yang sama (reliabel) akan
tetapi selalu saja tidak valid. Reliabilitasisntrumen merupakan syarat untuk
pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu meskipun instrumen yang
valid biasanya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen tetap
perlu dilakukan.
Berdasarakan pada cara pengujian instrumen, makam reliabilitas
instrumen dapat dibagi menjadi dua yaitu, Reliabilitas Eksternal (External
Reliability) dan Reliabilitas Internal (Intenal Relability)
Metode ini dilakukan dengan cara menyusun dua instrumen yang hampir
sama (equivalent), selanjutnya diujicobakan padaa sekelompok responden
yang sama (responden mengejadakan dau kali) kemudian dari hasil
ujicoba tersebut dikorelasikan dengan teknik korelasi product moment.
Intrumen paralel atau ekuivalen adalah dua buah instrumen yang
mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesulitan dan susunan, tetap butir-
butir pertanyaan/pertanyaan berbeda. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu dan biaya yang lebih karena harus menyusun dua
instrumen, dan harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua
kali tes.
Reliabilitas jenis ini diperoleh dari menganalisis data dari satu kali
pengumpulan data. Berdasarkan pada sistem pemberian skor (scoring
system) instumen, ada dua metode analisis internal yaitu Instrumen Skor
Diskrit dan Instrumen Skor Non Diskrit.
Teknik pengumpulan data menjadi suatu hal yang perlu untuk turut diperhitungkan
dalam melakukan suatu penelitian. Dengan adanya teknik yang tepat maka nantinya
pengumpulan data bisa membantu penelitian agar bisa berjalan dengan lancar. Oleh
karena itu teknik yang akan dipilih untuk melakukan pengumpulan data haruslah
dipertimbangkan dengan sangat baik.
Hal ini juga harus melihat kondisi agar teknik yang dipilih nantinya tidak membuat
penelitian mennjadi berantakan. Sebaliknya melalui teknik yang tepat maka nantinya
penelitian bisa memberikan hasil yang terbaik. maka dari itu segala hal yang berkaitan
dengan teknik dalam proses pengumpulan data juga harus iperhatikan dan turut
dipertimbangkan serta direncanakan secara matang.
Tahapan Teknik Pengumpulan Data
Tinjauan literatur
Hal pertama yang memang harus dilakukan oleh seorang peneliti sebelum melakukan
pengumpulan data adalah meninjau literatur yang telah ada. Literatur ini bisa dari mana
saja asalkan berfungsi menyajikan pengetahuan yang sekiranya dibutuhkan oleh
peneliti. Literatur ini bisa berupa temuan substantif dan juga bisa berupa kontribusi
teoritis serta metodologis.
Penyusunan pertanyaan
Tahapan selanjutnya adalah proses perumusan atau penyusunan pertanyaan. Proses
penyusunan pertanyaan ini sudah seharusnya dilakukan dengan disesuaikan pada topik
atau tema penelitian. Dalam membuat pertanyaan tentu saja susunan pertanyaan
sebaiknya diuat semenarik mungkin. Selain itu pertanyaan yang diberikan juga harus
sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga nantinya bisa diperoleh hasil penelitian
yang memang berdasarkan jawaban dari sumber data.
Pencatatan data
Hal ini bisa dimaksudkan sebagai suatu proses yang dilakukan tepatnya setelah seluruh
data telah terkumpul. Pencatatan data ini perlu dilakukan tepatnya sebelum dilakukan
proses analisis data. Oleh karena itu proses pencatatan data haruslah dilakukan secara
teliti dan cermat.
Cek data
Jika memang proses pencatatan data telah dilakukan maka selanjutnya Anda juga perlu
melakukan proses cek data. Cek data ini bertujuan untuk mempersiapkan data sebelum
dilakukan analisis. Dengan melakukan cek data inilah maka nantinya seluruh data bisa
lebih dipastikan kebenarannya. Maka data akan membuat proses analisis menjadi lebih
tepat dan terhindar dari berbagai acam kesalahan.
Proses Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data rupanya teknik observasi atau pengamatan perlu
dilakukan. Bahkan hal ini enjadi langkah awal bagi sebuah proses pengumpulan data.
Melalui aktivitas observasi atau pengamatan inilah maka nantinya peneliti dapat
mengetahui dengan lebih pasti kondisi masyarakat yang akan dijadikan sebagai
responden ataupun nara sumber.
Pemberian kuesioner
Wawancara langsung
Selain teknik pemberian kuesinoer rupanya pengumpulan data juga bisa dilakukan
dengan cara wawancara langung. Umumnya wawancara kepada beberapa nara sumber
dilakukan pada jenis penelitian kualitatif. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk
menggali informasi secara lebih dalam mengenai topik penelitian yang sedang dibahas.
Dari hasil wawancara inilah maka nantinya akan diperoleh hasil data dan kemudian
dilanjutkan dengan proses analisis data.
Pengumpulan dokumen
Proses terakhir yang bisa dilakukan dalam hal pengumpulan data adalah pengumpulan
dokumen. Dalam hal ini dokumen yang dapat dikumpulkan antara lain meliputi hasil
kuesioner dan hasil wawancara serta berbagai bukti lain yang mendukung proses
penelitian.
Pemilihan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada dasarnya menjadi suatu hal yang sangat penting bagi
seseorang atau bagi sebuah lembaga yang akan melakukan proses penelitian. Sebuah
teknik dalam proses pengumpulan haruslah dipilih dengan tepat sebab hal ini nantinya
berhubungan dengan data yang selanjutnya akan dianalisis. Teknik yang terdapat dalam
proses pengumpulan data umumnya memang ada beberapa jenis dan teknik ini bisa
dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Untuk memilih teknik pengumpulan data sebaiknya peneliti mengkaji ulang mengenai
proses penelitian yang akan dilakukannya. Misalnya bagaimana metode yang akan
diterapkan dalam hal mengumpulkan data. Apakah metode kuantitatif ataukah metode
kualitatif yang akan dipilih untuk menjalankan proses pengumpulan berbagai data yang
dibutuhkan.
Dari metode penelitian maka nantinya bisa ditentukan teknik apakah yang sebaiknya
dipilih dan diterapkan untuk mengumpulkan data. Nantinya teknik yang dipilih untuk
mengumpulkan data bisa ditentukan guna memberikan hasil tepat. Hingga akhirnya
proses penelitian bisa memberikan informasi yang sekiranya memang diutuhkan oleh
para pembaca.
Tentu saja teknik pengumpulan data ini seperti juga memilih absen terbaik yang dapat
digunakan oleh perusahaan. Sebaiknya gunakan aplikasi absen yang memadai
contohnya yaitu JojoTimes yang mampu membantu karyawan melakukan absen kapan
saja dan dimana saja.
Hal ini karena JojoTimes sendiri didukung oleh berbagai macam fitur yang menarik, di
antaranya yaitu sebagai berikut:
Terintegrasi dengan sistem absensi yang sekarang, serta pengaturan izin cuti dan
advance
5.