Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 2 : EKOSISTEM & PENCEMARAN LINGKUNGAN

KP 1 EKOSISTEM DARAT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum IPA di SD (PDGK 4107)

Tutor : Dian Rosdiana Dahlan, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nama : MIA RAHM AWATI


NIM : 857310009
Progaram Studi : S-1 PGSD
Semester : 7 (Tujuh)
Pokjar : Caringin

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT BOGOR
TAHUN 2022
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM

1. Pengamatan Ekosistem Darat Alami dan Ekosistem Buatan

A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat

B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan

C. Alat dan Bahan


a. Alat Tulis
b. Kaca pembesar/Fasilitas pembesar di kamera handphone
c. Barometer
d. Lingkungan sekitar

D. Waktu dan Tempat Pengamatan


Waktu : Selasa dan Minggu, 18 dan 23 Oktober 2022
Tempat : Hutan Pangrango, Kp. Cinagara
Kebun/Taman di samping Rumah Sdri Yunira Sukaesih di Cinagara
E. Landasan Teori
a. Ekosistem
Ekosistem merupakan konsep sentral dalam ekologi karena ekosistem itu
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat di
dalamnya tercakup organisme dan komponen abiotik yang masing-masing saling
memengaruhi. Ekosistem juga mempunyai ukuran yang beraneka ragam besarnya
bergantung kepada tingkat organisasinya (Irwan, 2007). Ditinjau dari bentuknya,
terdapat dua jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
b. Ekosistem Darat
Ekosistem darat, atau teresterial, adalah semua organisme hidup dan lingkungan
fisiknya pada sebidang tanah tertentu. Ekosistem darat merupakan komunitas
organisme berbasis darat dan interaksi komponen biotik dengan abiotik di area
tertentu. Contoh ekosistem darat termasuk tundra, taigas, hutan gugur beriklim
sedang, hutan hujan tropis, padang rumput, dan gurun (Sridiandi, 2020).
c. Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen biotik adalah segala sesuatu di alam yang bersifat hidup. Komponen
biotik dapat dibagi menjadi produsen, konsumen dan pengurai. Komponen abiotik
adalah segala sesuatu yang bersifat tidak hidup, tetapi diperlukan untuk
kelangsungan hidup makhluk hidup. Komponen abiotik meliputi faktor-faktor iklim
(suhu, udara tekanan, kelembaban, angin curah hujan) dan faktor-faktor tanah (jenis
tanah, struktur dan tekstur tanah, derajat keasaman atau Ph, kandungan mineral dan
air, serta dalamnya permukaan air tanah). Tanpa adanya salah satu komponen
tersebut, maka keseimbangan ekosistem akan terganggu.

F. Prosedur Percobaan
a. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah yang akan
kita amati komponen-komponenya.
b. Setelah menemukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, dan jenis/warna tanah.
c. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat diperkirakan saja.
d. Mencatat semua data pada Tabel 1.1 dalam Lembar Kerja.
e. Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
f. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada di ekosistem tersebut.
g. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
h. Mengamati secara lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Menggunakan kaca
pembesar jika perlu.
i. Mencatat semua data pada Tabel 1.2 dalam Lembar Kerja.
j. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah.
k. Melakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 1.3 dan 1.4 dalam Lembar Kerja.
l. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami


Lokasi : Hutan Pangrango, Cinagara
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Tanah Subur dan Lembab
2 Air Cukup
3 Cahaya Agak teduh
4 Suhu 25.1 ° C
5 Angin Kencang

Tabel 1.2 Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami


Jenis Tumbuhan
1. Pinus 2. Bery 3. Putri Malu
4. Paku 5. Rumput Liar 6. Jamur

Jenis Hewan
1. Kupu-Kupu 2. Keong 3. Semut
Pengurai
1. Cacing Tanah 2. J a m u r 3. Lumut

Tabel 1.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


Lokasi : Kebun/Taman di samping Rumah Sdri. Yunira Sukaesih di Cinagara
Nomor Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Tanah Sebagian Subur dan Sebagian Kering
2 Air Cukup di Sebagian
3 Cahaya Cukup Terang
4 Suhu 25.1 ° C
5 Angin Semilir

Tabel 1.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


Jenis Tumbuhan
1. Bunga Cendrawasih 2. Pohon Talas 3. Pohon Singkong
4. Bunga Gandasuli 5. Bunga Commelina 6. Rumput Liar

Jenis Hewan
1. Kupu-kupu 2. Ulat 3. Belalang

4. Laba-laba 5. Nyamuk 6. Kucing

Pengurai
1. Cacing Tanah 2. Jamur 3. Lumut
H. Pertanyaan-Jawaban
Pertanyaan :
Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban :
Ekosistem yang memiliki jenis komponen biotik lebih banyak adalah ekosistem darat
alami. Hal tersebut dikarenakan dalam ekosistem darat alami pertumbuhan dan
perkembangan komponen biotiknya tidak dikendalikan atau tidak ada campur tangan
manusia.

I. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa setiap
ekosistem memiliki komponen biotik dan abiotiknya sendiri. Kepadatan populasi pada
setiap ekosisistem berbeda.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam, seperti pada hutan, merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
kebun/taman merupakan ekosistem buatan. Dimana dalam ekosistem tersebut, terdapat
campur tangan manusia. Di antaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik
dan jumlah populasi komponen biotiknya.

J. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
Jenis komponen pada ekosistem darat alami lebih banyak dibanding ekosistem darat
buatan.
Ekosistem darat alami proses terjadinya tidak ada campur tangan manusia, sedangkan
pada ekosistem darat buatan terjadi karena adanya campur tangan manusia.
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah,
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya, atau biasa dikatakan penyusun. Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

K. Daftar Pustaka
Abel, G.O. (1982). Exploration of the Univers (Fourth edition). New York : Saunders
Collage Publishing
Rumanta, Maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Sridianti. 2020. https://www.sridianti.com/pengertian-ekosistem-darat.html. Diakses
pada 15 April 2022.

L. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan


a. Kesulitan yang Dialami
a) Menemukan ekosistem darat yang belum ada campur tangan manusia.
b) Keterbatasan alat praktikum seperti barometer.
c) Mendapatkan foto dokumentasi pada hewan yang aktif bergerak.
b. Saran dan Masukan
a) Untuk menentukan suhu, apabila tidak ada barometer, maka dapat menggunakan
fasilitas/aplikasi suhu di handphone.
b) Untuk memperbesar objek gambar, apabila tidak ada kaca pembesar, maka dapat
menggunakan fasilitas kamera di handphone.
c) Untuk memotret komponen yang tidak terjangkau, sulit dilewati, ataupun terjal,
bisa dengan memperbesar foto. Jadi tidak ada resiko kecelakaan saat pengamatan.
M. Foto Kegiatan

Link video youtobe :


https://youtu.be/mnRQ3AOeDDg

Anda mungkin juga menyukai