DOSEN PENGAMPU :
BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD
MAHASISWA:
Niktinasi
https://drive.google.com/file/d/1cV_pHnLoQ-dZwCIXjk2lpJPymM0cb8qv/view?usp=sharing
Ciri ciri
https://drive.google.com/file/d/17H_1ClDqEdjG11GYSacfOY-epr6Z1iPI/view?usp=share_link
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAHASISWA:
UPBJJ SURABAYA
TAHUN 2023
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
A. EKOSISTEM DARAT
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
1) Alat-alat tulis
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya(alam).
Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem
merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagimenjadi 2 yaitu ekosistem
E. PROSEDUR PERCOBAAN
warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer,seentara untuk
meperkirakannya saja.
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah
/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun / batang. Gunakan kaca pembesar
10) Sebagai pembanding tentukan suau ekosistem darat buatan yang ada di
F. Cara Kerja
2. Komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah diamati.
5. Komponen biotik dapat diamati setelah mengamati komponen abiotik. Semua makhuk
hidupyang ada di ekosistem dicatat.
7. Semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang
hanyasinggah dicatat.
8. Hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang juga diamati.
9. Sebagai pembanding ditentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut dibuat.
G. Hasil Pengamatan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
4 Pisang Ular
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh
4 Ulat
H. Pembahasan
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotik (tak
hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem
merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau
buatan.
I. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mmepunyai jenis komponen biotik lebih banyak? Mengapa
demikian? Jelaskan secara singkat!
J. Jawaban Pertanyaan
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai
komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.Ditinjau dari data yang diperoleh,
jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan
mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
K. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami dengan darat
buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak
ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen- komponen didalam ekosistem darat buatan bisa
diatur oleh manusia.
Link video
https://drive.google.com/file/d/13htKWsP2P-p5O6Q9H-JabokTGiLPXHQJ/view?usp=sharing
Laporan Praktikum
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau
udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatanmanusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam berat, dan suara. Salah satu
pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari
bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimiayang dapat memberikan dampak negatif.
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
C. Cara kerja
Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III,
10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir
dalam larutan control
Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacanghijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.\
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami
pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
Link video
https://youtu.be/css9KKKB-
FA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAHASISWA:
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUMIPA DI SD
MODUL 3
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan
a. Hasil Pengamatan
b. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh
kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak
akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa .
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur,
daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.
c. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang dijadikan
sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang mengandung protein adalah
susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung
vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
d. Jawaban pertanyaan
1. Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2. Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3. Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.
2 Kangkung
3 Sawi
4 Daun singkong
5 Daun pepaya
6 Tomat
7 Terong
8 Cabe
9 Melinjo
10 Nangka
11 Waluh
12 wortel
13 Kentang
14 Kacang
panjang
15 Kacang merah
16 Buncis
17 Kapri
18 Mentimun
19 Rebung
20 Tauge
b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelahdiolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makananadalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidanganmakanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna
a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :
b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang ada unsur karbohidra,
protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan harus serat,
kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkantubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1. Untuk begerak : merupakan zat
tenaga Misal : karbohidrat, lemak,
protein
2. Untuk membangun : merupakan zat
pembangun Misal : protein, mineral,
vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air
B. Landasan teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada berbagai jenis bahan makanan
seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan tumbuhan. Bahanmakanan yang mengandung lemak
yang berasal dari hewan adalah daging, jerohan, susu,mentega, dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan
mengandung lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri,
dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekasair pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap, sehingga kertas akankering kembali. Namun,
bekas noda minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.
1. Alat
a. Piring plastik 1
b. Pipet 2
c. Kertas kayu/sampul buku (10×10)cm 12 lembar
d. Lampu senter 1
e. Lilin 1
f. Sendok 1
g. Korek api 1
2. Bahan
a. Kemiri 2-3 biji
b. Margarine 1 ujung sdt
c. Wortel 1 iris kecil
d. Seledri 1 helai
e. Biji jagung kering 3-5 biji
f. Kacang tanah 3-5 biji
g. Santan kelapa 1-2 tetes
h. Minyak goreng 1-2 tetes
i. Susu 1-2 tetes
j. Air 1-2 tetes
D. Langkah kerja
1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas coklat yang pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas coklat yang
kedua
3. Membiarkan kedua kertas selama ±10menit kemudian memeriksa kedua kertas
dengan menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat keadaan
kedua krtas dan menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel yang
diuji mengandung minyak/lemak atau tidak.
4. Mengambil sepuluh kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan makanan
yang akan di uji.
5. Menghaluskan kemiri dan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan
namanya kira-kira sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan
sekitar 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sam untuk
kesembilan bahan makanan yang lain. Dimulai dengan mencairkan margarine
diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala api lilin dan meneteskan
margarine di ataskertas coklat.
7. Mengusapkan seledri di atas kertas coklat berulang kali. Mengusap-usapkan biji
jagung kering diatas kertas coklat berulang-ulang. Melakukan kegiatan yang
sama pada singkong kering dan kacang tanah kering.memotong pepaya dan
mengusapkan diatas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Meneteskan air santan
pada kertas coklat dan meneteskan susu pada kertas coklat.
8. Membiarkan ke 10 kertas coklat selama ±10menit.
9. Setelah 10menit, kemudian mengamati satu-persatu dengan menggunakan
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas noda minyak
No. Bahan yang diuji Ya Tidak Keterangan
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung
lemak.
Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.
Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa seledri tidak mengandung lemak.
Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparanpada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.
Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa papaya tidak mengandung lemak.
Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihatmenggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung lemak.
Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak
goreng mengandung lemak.
I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan- bahan makanan
( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, susu.
J. Jawaban pertanyaan
1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklatbiasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.
K. FTO-FOTO PRATIKUM
A. KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Judul: Uji karbohidrat
C. Landasan Teori:
Karbohidrat merupakan senyawa yag terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Tepung atau
amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakn bagian utama dari bahan
makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amlum didalam
bahan makanan diuji dengan pemberian lrutan yodium (betadine). Larutan yodium (betadine)
menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung
amilum jika ditetesi larutan yodium/betadine akan berubah warnanya menjadi biru keunguan atau
biru kehitaman.
E. Langkah kerja
1. Menyusun semua bahan makanan didalam piring, yang sebelumnya
sudahmemberikan nama bahan makanan dengan kertas label
2. Meneteskan 2-3 tetes betadine ke masing-masing bahan makanan
3. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian bahan makanan yang
ditetesi betadine
4. Mencatat mencatat semua hasil pada pada lembar kerja
F. Hasil pengamatan
Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Yodium Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
4. Telur Rebus (bagian putih) Putih Putih kekuningan X
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √
G. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujiansebagai berikut :
Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugolberubah warna
ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).
Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa
putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum),
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi
hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan- bahan makanan
( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan
kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin,dan gula pasir.
I. Jawaban pertanyaan
1. tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warnasemula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.
C. Prosedur Percobaan
Perhatikan gambara sistem pencernaan
Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
D. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan padamanusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
E. Pembahasan
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu bagi makanan
dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian
mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyahdan membantu
makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untukmengunyah makanan yang dikonsumsi
agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda
menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong yang akan dimasuki
makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut
menuju lambung dan melalui proses pencernaan yangselanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyahagar masuk ke
dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya
hanya terjadi dalam waktu 6 detik.
3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong yang
menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3
bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida
yang akan membasmi semua mikroorganisme yangada pada makanan yang kita makan.
F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan
diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yangberupa nutrisi- nutrisi
yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana
sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti), Proses mengubah
makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul
makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi
dan PembuanganKotoran (Proses Penyingkiran).
G. Jawab pertanyaan
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus
linkvideo:
ujilemak :https://drive.google.com/drive/folders/14lucuCJ2YPkhAmHJyPzgUwXTutsvN8MV
uji karbohidrat:
https://drive.google.com/drive/folders/159HJXwyYTZ1eT_OhJK4GTLf8IPGUjldy
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 4 DAN 5 MEKANIKA DAN KALOR)
MAHASISWA:
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS
TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4
MEKANIKA
A. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB).
B. Tujuan Percobaan
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
D. Landasan Teori
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk
perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah
perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang
berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan) perubahan tempat (Bagus, 2005).
Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap
titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap
suatu titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,2003).
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula.
Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh
jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau
tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu
tetap.
E. Prosedur Percobaan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap,
B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.
F. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (Sfungsi
t)!
Jawab:
Grafik 1.1.
Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)
4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
Grafik 1.2.
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Percobaan 2:
V 1 =0,412 m
s
t 1=0,412 s
V = S = 0,19 m =0,436 m
2
t 0,436 s s
V 2−V 1 0,436−0,412
a= = =1 m
t −t 0,436−0,412
2 1 s2
Percobaan 3:
m
V 2=0,436
s
t 2=0,436 s
V = S = 0,21m =0,458 m
3
t 0,458 s s
V 3−V 2 0,458−0,436 m
a= = =1
t −t 0,458−0,436
3 2 s2
Percobaan 4:
m
V 3=0,458
s
t 3=0,458 s
S 0,23 m m
V= = =0,48
4
t 0,48 s s
V 4−V 3 0,48−0,458 m
a= = =1
t −t 0,48−0,458
4 3 s2
Percobaan 5:
m
V 4=0,48
s
t 4=0,48 s
S 25 m m
V = = =0,5
5
t 0,5 s s
V 4−V 3 0,5−0,48 m
a= = =1
t −t 0,5−0,48
4 3 s2
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
H. Pembahasan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat
dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s.
Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda
yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang
sama).
Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan.
Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada
percobaan GLB merupakan grafik linier.
Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaanGLBB berbentuk
kurva.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan)
serta mempunyai percepatan tetap.
K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan
1. Kesulitan yang Dialami
a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.
L. Foto Praktikum
KEGIATANPRAKTIKUM 3 ( MANDIRI ). PESAWAT SEDERHANA
1. Percobaan 1: KATROL
2. Tujuan Percobaan :
a. Menjelaskan manfaat dari katrol
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol
4. Teori dasar :
Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa suatu roda dengan
bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu
rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu
beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi
yang sama adalahsama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha
yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi jumlah roda.
Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan timbul lebih banyak gesekan antara
tali dan roda.
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapattali atau rantai
sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik
tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol
majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.Katrol jenis ini
biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
adalah contoh katrol tetap.
b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrolberubah dan tidak
dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat
berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.
Katrol bebas
Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat petikemas di pelabuhan.
c. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas.
Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnyaditarik maka beban
akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.
Katrol majemuk
5. Cara kerja :
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (100 gr – 200 gr) dengan
menggunakan neraca pegas seperti pada gambar. Periksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan data
kalibrasi pada tabel lembar pengamatan.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar, setelah beban tergantung, catatlah
skalayang terdapat pada pegas, kemudian bandingkan dengan massa beban.
c. Lakukan langkah (b) dengan mengganti beban sesuai yang dibutuhkan.
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bebas dan katrol
majemukuntuk membandingkan hasilnya.
e. Catatlah skala pegas untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol yang sedang
diujicoba.
f. Catatlah hasil uji coba pada data pengamatan.
6. Hasil pengamatan :
a. Katrol Tetap
Data hasil kalibrasi
b. Katrol Bebas
Data hasil kalibrasi
c. Katrol Majemuk
Data hasil kalibrasi
7. Pembahasan :
Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram, dan 200 gram dengan menggunakan neraca
pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan
skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian
sesuai urutan beban.
Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali, sebesar 0,2Newton pada
perbedaan masa benda.
Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newtondengan perbedaan
massa benda.
Pada katrol majemuk juga terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1Newton dengan
perbedaan massa benda.
8. Kesimpulan :
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya yang diperlukan.
9. Jawaban Pertanyaan :
a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala
kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram
b. Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban keatas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik beban
secara langsung.
c. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang
diperlukan pada katrol tetap.
d. Yang lebih menguntungkan antara katrol tetap dan katrol bebas, menurut saya adalah
katrolbebas, karena gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban hanya setengah dari
katrol tetap.
Tetapi karena kedua katrol tersebut memiliki fungsi yang berbeda sehingga harus dipakaisesuai dengan
kebutuhan yang memakai, supaya dapat memberikan hasil yang maksimal. Katrol Tetap dalam keseharian sering
digunakan untuk mengangkat air, yang sering disebuttimba air. Selain itu juga digunakan pada kerekan bendera.
Keuntungan katrol tetap adalahdapat untuk mengubah arah. Katrol bebas dalam keseharian sering digunakan
untukmengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi dalam keadaanseimbang, karena
posisinya selalu berubah, dan bergerak bersama-sama dengan beban.
Gambar praktikum Katrol
LAPORAN PRAKTIKUM IPA MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYAPADA
SUATU ZAT
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS PADA SUATU ZAT
PERCOBAAN 3 : KONVEKSI DALAM AIR
A. Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi didalam zat cair ( air )
C. Dasar Teori
Konveksi adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa melekul-melekul dari suatu tempat ke tempat
lain. Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massajenis antara bagian zat yang panas
dan bagian zat yang dingin.
Konveksi melibatkan gerak molekul-molekul pada jarak yang besar. Konveksi merupakan mekanisme utama
perpindahan panas dalam fluida di sekitar kita. Konveksi terjadi secara alami atau paksa .
Dalam konveksi alami gaya apung suatu fluida yang dipanaskan mengarahkan gerakannya. Bilamana fluida (gas
atau cair ) dipanaskan, bagian itu mengembang dan mempunyai massa jenis lebih rendah dibandingkan
sekelilingnya sehingga bergerak naik. Dalam konveksi paksa , pompa atau peniup mengarahkan fluida yang
dipanaskan ke tujuannya . Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke sekitarnya kira0kira sebanding dengan
luas penampang A benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan temperature T antara keduanya dengan
h ( koefisienkonveksi ) yang tergantung pada bentuk dan arah benda. Peristiwa konveksi dapat ditunjukkan jugapada
kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan
menunjukkan bagaimana pergerakan konveksi dalam air terjadi.
D. Cara Kerja
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh
2. Mencampurkan sedikit serbuk gergaji kedalam bejana air dan diaduk sampai merata
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air
4. Amati serbuk – serbuk dalam bejana saat mulai dipanaskan dan seterusnya. Mencatat
perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja yang terjadi dalam bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji, diaduk sampai merata.
Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut
bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah,
begitupun sebaliknya secara acak.
3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-molekul air yang tadinya di bawah
(dekat denganapi) akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari pergerakan serbuk gergajinya.
G. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu
perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini
diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak
VII. Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk – serbuk tersebut!
Jawab : Yang terjadi adalah serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air
yaitu dari bawah keatas berputar terus
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas gerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan dengan
menggunakan hubungan volume, massa jenis,dan kaitannya dengan suhu T
Jawab : serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Suhu air yang semakin
naik membuat partikel air bergerak dan karena itu serbuk gergaji ikut bergerakbersama bergeraknya partikel
air. Besarnya energi konveksi (laju konveksi) ditentukan oleh persamaan berikut.
Q = hxAx T
t
Keterangan :
Q = Kalor
h = Koefisien konveksit
= Waktu
A = Luas penampangT =
Suhu ( Kelvin )
Link video
Glbb dan glb https://youtu.be/1qxSpPJFVMg
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM
(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 6, 7 dan 8)
DOSEN PENGAMPU :
MAHASISWA:
(UCI NUR HIDAYATI)
(NIM: 858173982)
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang
tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
7. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
b. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
µ: M : 75 gram : 50
l 1.5 m
T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m
λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m
λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m
T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N
µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07
4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka
panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1,5
l 2 2
5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya 3(λ3)
adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1
c. Jawaban pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan
gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3. Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut
4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan
daya tertentu.
5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
4. FOTO-FOTO DAN LINK VIDEO
https://drive.google.com/file/d/16xce59G4BER1KBoygXkiFYq2zHScbUT5/view?
usp=drivesdk
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 7
OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM I
SIFAT CAHAYA
1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
30o 30o
45o 45o
55o 55o
60o 60o
75o 75o
● Benda di ruang II
● Benda di ruang M
2
● Benda di ruang F
1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
3
N Sudut datang (i) Sudut bias (r)
o
1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o
20 cm 8 cm
15 cm 6 cm
10 cm 4 cm
5 cm 2 cm
diantara O dan F1 c.
Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan
terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
4
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika
klasik:
1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi
5
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut.
5. Kesimpulan
6. Jawaban Pertanyaan
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang
sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
7. FOTO- FOTO DAN LINK VIDEO
https://drive.google.com/drive/folders/1mQmEN8cHYvD4Lw2UZouyYO-
egagKg9PY
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
1. menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
b. Cara Kerja
Percobaan Pemantulan Cahaya pada Lensa Cembung
1. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakan diantara layar dan sumber cahaya 2.
Nyalakan sumber cahaya kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda ( S ) dan jarak bayangan ( S’ )
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2
4 3 cm 10 cm 5 cm 0,10 0,20 0,3 0,3
c. Hasil pengamatan.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
IV. Kesimpulan
Jawab: fokus 3 cm
4. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawab: kekuatan lensa P = 1/f = 1/3 = 0,2 D , 0,16 D , 0,14 D , 0,10 D , dan 0,05
https://drive.google.com/drive/folders/1cWkWC5xnwh7F9Afs8OSBVMG3E_Mr-Ik0
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)
MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET
2. Teori Dasar
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.
5. Data Pengamatan
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √
3. Lempengan seng √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastic √ √
9. Air kran √ √
6. Pembahasan
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.
Percobaan Tegangan Listrik
1. Hasil pengamatan
Gambar 8.8
Saklar ditutup lampu tidak menyala
Gambar 8.9
Lampu menyala redup
karena arus tidak terlalu besar Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala lebih
terang, karena baterai lebih banyak, sehingga arus
7. Pertanyaan dan Jawaban
a. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
b. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
i. I
f. V = I.R
g. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
h. 5). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
i. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
1. Kesimpulan
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
https://drive.google.com/drive/folders/1mRXotR0iRih488BJ7uwUoaUsWO2YOz4i
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PRATIKUM MANDIRI IPA DI SD MODUL 9)
DOSEN PENGAMPU :
MAHASISWA:
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
PEMBAKARAN MEMERLUKAN OKSIGEN
I. PRAKTIKUM 1
Cara Kerja I
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada
tabel 1
d. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup
dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan
tidak terbatas, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin
2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara
sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan
oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).
Cara Kerja II
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyalakan satu lilin.
2. Menutup lillin dengan gelas dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk 5 kali pengamatan, mencatat hasil pada tabel 2
d. Hasil Pengamatan
Tabel 2 lama Waktu Menyala Lilin Saat Mulai Ditutup
Perlakuan lilin menyala Lamanya waktu dari mulai
ditutup dengan gelas ditutup sampai padam (sekon)
Pengulangan 1 00:00:06:03
Pengulangan 2 00:00:05:89
Pengulangan 3 00:00:04:50
Pengulangan 4 00:00:04:95
Pengulangan 5 00:00:04:50
Rata-rata 00:00:04:57
e. Pertanyaan
1. Apakah pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala?
2. Jelaskan mengapa jika pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala!
3. Jelaskan dengan menggunakan hasil pengamatan, berapa lama udara (oksigen) bisa
digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin ditutup dengan gelas!
f. Jawaban
1. Iya, pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala.
2. Pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala. Hal ini disebabkan karena masih
terdapat oksigen di dalam gelas. Proses pembakaran tetap berlangsung dengan jumlah
oksigen yang terbatas. Setelah oksigen habis, maka lilin semakin meredup dan
akhirnya padam.
3. Udara (oksigen) bisa digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin
ditutup dengan gelas hanya selama 00:00:04:57
Hal ini disebabkan karena volume oksigen dalam gelas jumlahnya terbatas. Sehingga
nyala lilin hanya bertahan dalam waktu tertentu saja.
II. PRAKTIKUM II
a. Tujuan
Membandingkan pembakaran apad dua tempat dengan volume udara yang berbeda.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara kerja
1. Menyediakan dua buah gelas dengan ukuran yang berbeda (gelas besar dan gelas
kecil), gelas besar diberi tanda gelas A dan gelas kecil diberi tanda gelas B.
2. Menyediakan dua buah lilin yang sama besar dan sama panjang, memberi tanda lilin
1 dan lilin 2.
3. Menyalakan dua buah lilin tersebut, memberi jarak 30 cm antara kedua lilin tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas A dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
5. Menutup lilin 2 dengan gelas B dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
6. Mengulangi sampai 3 kali pengulangan.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini.
d. Hasil Pengamatan
Waktu Menyala (detik)
Perlakuan
UL 1 UL 2 UL 3 Rata-rata
Lilin 1 ditutup
dengan gelas
00:00:06:12 00:00:07:38 00:00:05:13 00:00:06:21
ukuran besar
(gelas A)
Lilin 2 ditutup
dengan gelas
00:00:02:23 00:00:03:20 00:00:03:33 00:00:02:25
ukuran kecil
(gelas B)
Ket. UL = Ulangan ke-
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala, jelaskan mengapa lilin tersebut memiliki waktu
menyala lebih lama!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 1 yaitu lilin yang ditutup dengan gelas
ukuran besar (gelas A). Hal ini disebabkan karena jumlah oksigen yang terdapat di
dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah oksigen dalam gelas B. Sehingga proses
pembakaran dalam gelas A akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan proses
pembakaran dalam gelas B, walaupun proses pembakaran keduanya hanya bertahan
dalam waktu yang singkat.
2. Simpulan :
Lilin 1 yang ditutup dengan gelas ukuran besar (gelas A) akan lebih lama menyala
karena jumlah oksigen yang terdapat di dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah
oksigen pada lilin 2 yang ditutup dengan gelas ukuran kecil (gelas B).
SIFAT SIFAT UDARA
I. PRAKTIKUM 1
a. Tujuan : Membuktikan bahwa sifat udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
c. Cara Kerja
1. Meletakkan kedua lilin didalam mangkok, memberi tanda mangkok A dan mangkok B.
2. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
3. Lilin pada mangkok A jangan dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
4. Menyalakan lilin pada mangkok B kemudian menutupnya dengan gelas.
d. Hasil Pengamatan
Tabel perubahan Permukaan Air Akibat Tekanan
Perlakuan Perubahan permukaan air
Tidak terjadi perubahan permukaan air pada
Mangkok A mangkok A. Ketinggian permukaan air masih
tetap sama, yaitu 1 cm.
Mangkok B mengalami perubahan permukaan
air. Hal ini ditandai dengan naiknya volume air
di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air
Mangkok B adalah 1 cm, namun pada waktu 00:00:05:04
lilin padam lalu air yang berada diluar gelas
tersedot masuk ke dalam gelas dan permukaan
air didalam gelas naik menjadi 2 cm.
e. Pertanyaan
1. Mangkok mana yang mengalami perubahan permukaan air, seperti apakah
perubahannya?
2. Mengapa terjadi perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
3. Mangkok mana yang tidak mengalami perubahan permukaan air, mengapa tidak terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
f. Jawaban
1. Mangkok yang mengalami perubahan adalah mangkok B. Hal ini ditandai dengan
naiknya volume air di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air adalah 1 cm, namun
pada waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air yang berada diluar gelas tersedot masuk ke
dalam gelas dan permukaan air didalam gelas naik menjadi 2 cm.
2. Perubahan permukaan air pada mangkok B disebabkan karena pada saat lilin
dinyalakan didalam gelas pada mangkok yang berisi air dengan ketinggian 1 cm, lilin
masih menyala kemudian lilin ditutup dengan gelas dan beberapa saat kemudian lilin
perlahan padam. Air didalam gelas akan naik dan air tersebut lebih tinggi dibandingkan
air diluar gelas, semula 1 cm menjadi 2 cm. Karena udara didalam gelas telah habis dan
tekanan udaranya rendah karena proses pembakaran, sehingga air diluar gelas dengan
tekanan udara tinggi akan mendorong masuk air kedalam gelas dengan tekanan udara
rendah dan terjadilah perubahan ketinggian air didalam gelas.
3. Mangkok yang tidak mengalami perubahan permukaan air adalah mangkok A. Hal ini
disebabkan karena tidak ada proses pembakaran atau nyala lilin di dalam gelas pada
mangkok A sehingga tekanan udara didalam gelas tidak menyusut dan air tidak tersedot
masuk ke dalam gelas, karena tekanan udara baik didalam maupun diluar gelas adalah
sama.
II. PRAKTIKUM 2
a. Tujuan : Menguji hubungan antara besarnya volume udara di dalam gelas dengan tekanan
udara.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
c. Cara Kerja
1. Menyediakan dua buah mangkok yang sama besar, memberi tanda mangkok A dan
mangkok B.
2. Menyediakan lilin yang sama besar.
3. Menyediakan dua buah gelas yang ukurannya berbeda (gelas besar dan gelas kecil),
memberi tanda gelas 1 (gelas besar) dan gelas 2 (gelas kecil).
4. Meletakkan kedua lilin di dalam mangkok A dan mangkok B.
5. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
6. Menyalakan lilin pada mangkok A dan B, kemudian menutup lilin pada mangkok A
dengan gelas 1 (gelas besar) dan menutup lilin pada mangkok B dengan gelas 2 (gelas
kecil).
7. Mengamati dan mencatat hasil pada tabel di bawah ini :
d. Hasil Pengamatan
Perlakuan Deskripsi perubahan permukaan air
Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
Mangkok A naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:98 lilin
(Besar) padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik
menjadi 2 cm.
Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
Mangkok B naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:86 lilin
(Kecil) padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik
menjadi 2,5 cm.
e. Pertanyaan
1. Bandingkan perubahan permukaan air pada kedua mangkok, apakah terdapat
perbedaan, jelaskan!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Terdapat perbedaan pada perubahan permukaan air yang terjadi di mangkok A dan
mangkok B. Perbedaannya adalah pertama, perbedaan ketinggian permukaan air. Pada
mangkok B dengan gelas kecil akan mengalami kenaikan ketinggian permukaan air
lebih tinggi, yaitu 2,5 cm daripada mangkok A dengan gelas besar yang hanya 2 cm,
dengan ketingian semula 1 cm. Kedua, waktu nyala lilin. Pada mangkok A dengan
gelas besar nyala lilin bertahan lebih lama, yaitu 00:00:04:98 dibandingkan dengan
nyala lilin pada mangkok B dengan gelas kecil, yaitu 00:00:04:86
Perbedaan tersebut disebabkan karena pada mangkok A dengan gelas besar memiliki
volume udara yang lebih besar dari volume udara pada mangkok B dengan gelas kecil,
sehingga tekanan pada mangkok A lebih kecil yang menyebabkan ketinggian air pada
mangkok A lebih rendah daripada mangkok B.
2. Simpulan :
Mangkok A dengan gelas besar memiliki volume udara yang lebih besar, namun
tekanannya kecil, sehingga ketinggian air nya lebih rendah daripada mangkok B dengan
gelas kecil yang bervolume udara sedikit namun tekanannya besar.
Hal ini sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa “Pada suhu tetap, tekanan
gas didalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya”. Jika volume udara
diperbesar, maka tekanan gas menjadi menurun. Jika volume udara diperkecil, maka
tekanan gas membesar. Penting untuk dicatat bahwa hukum ini berlaku asal suhu gas
tersebut tetap.
LAMPIRAN