Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PRATIKUM IPA DI SD PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN dan


PERKEMBANGBIAKAN MAKHLU HIDUP

DOSEN PENGAMPU :
BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:

(UCI NUR HIDAYATI)


(NIM: 858173982)

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dan tumbuhan
https://youtu.be/css9KKKB-FA https://youtu.be/zdAIKSsd4cE

Niktinasi
https://drive.google.com/file/d/1cV_pHnLoQ-dZwCIXjk2lpJPymM0cb8qv/view?usp=sharing

Ciri ciri
https://drive.google.com/file/d/17H_1ClDqEdjG11GYSacfOY-epr6Z1iPI/view?usp=share_link
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 2

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN)

DOSEN PENGAMPU : BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:

(UCI NUR HIDAYATI)(NIM:


858173982)

UPBJJ SURABAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

A. EKOSISTEM DARAT

B. TUJUAN PERCOBAAN

Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN

1) Alat-alat tulis

2) Loup / kaca pembesar

3) Barometer

4) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI

Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya(alam).

Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling

berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem

merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan komponen abiotik.

Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan

komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagimenjadi 2 yaitu ekosistem

alami dan buatan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Tentuka ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal tau sekolah

tempatanak mengajar yang akan kita amati komponen-koponennya.

2) Setelah menemukan tempatnya, kemudian amati komponen-

komponen abiotiknya meliputi suhu udara,pencahayaan,angina, jenis atau

warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer,seentara untuk

mengetahuikeadaan pencahayaan, angina atau tanah anda dapat

meperkirakannya saja.

4) Catat semua data pada tabel dalam lembar kerja

5) Stelah mengamati komponen abiotic, perhatika komponen biotiknya.

Catatlahsemua makhluk hidup yag ada di ekosistem tersebut

6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika

dapatlengkapi dengan nama latinnya.

7) Catat temua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temmui di

ekosistemtersebut, baik yang tetap maupun yang singgah (hewan terbang)

8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah

/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun / batang. Gunakan kaca pembesar

9) Semua data di catat pada tabel dalam lembar kerja

10) Sebagai pembanding tentukan suau ekosistem darat buatan yang ada di

sekitartempat tinggal atau sekolah tempat anda mengajar

11) Lakukan semua kegiatan dari no 2 sampai dengan no 8 seperti di

atas.Kemudian semua di catat pada tabel di dala lembar kerja

F. Cara Kerja

1. Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal ditentukan.

2. Komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah diamati.

3. Suhu udara diamati menggunakan barometer, sementara untuk keadaan pencahayaan,


angin,atau tanah dapat diperkirakan saja

4. Semua data dicatat.

5. Komponen biotik dapat diamati setelah mengamati komponen abiotik. Semua makhuk
hidupyang ada di ekosistem dicatat.

6. Jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dicatat.

7. Semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang
hanyasinggah dicatat.
8. Hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang juga diamati.

9. Sebagai pembanding ditentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal

10. Kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut dibuat.

G. Hasil Pengamatan

Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering

2 Udara 32º C

3 Cahaya Redu, tidak panas

4 Angin Semilir, perlahan

5 Air Keruh, tidak jernih

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Rumput Semut Jamur

2 Pohon jati Katak Bakteri

3 Pohon Akasia Belalang

4 Pisang Ular

Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 32º C

3 Cahaya Redp

4 Angin Semilir

5 Air Keruh

Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Padi Burung Jamur

2 Rumput Capung Bakteri

3 Pohon pisang Tikus

4 Ulat

H. Pembahasan

Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotik (tak
hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem
merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau
buatan.

I. Pertanyaan

Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mmepunyai jenis komponen biotik lebih banyak? Mengapa
demikian? Jelaskan secara singkat!

J. Jawaban Pertanyaan

Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai
komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.Ditinjau dari data yang diperoleh,
jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan
mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
K. Kesimpulan

Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami dengan darat
buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak
ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen- komponen didalam ekosistem darat buatan bisa
diatur oleh manusia.

L. Foto- foto ekosistem darat

Link video

https://drive.google.com/file/d/13htKWsP2P-p5O6Q9H-JabokTGiLPXHQJ/view?usp=sharing
Laporan Praktikum
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau
udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatanmanusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam berat, dan suara. Salah satu
pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari
bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimiayang dapat memberikan dampak negatif.

B. Alat dan bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah

3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng

9. Deterjen serbuk 1gram.

C. Cara kerja

 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III,
10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir
dalam larutan control
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacanghijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.\

D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.

Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan


E. Pembahasan

1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.


Ada 4tahap pencemaran

2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.

3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem

4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.

5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami
pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

G. Jawaban Pertanyaan

1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).

Link video

https://youtu.be/css9KKKB-

FA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 3 MAKANAN)

DOSEN PENGAMPU : BAPAK


SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:

(UCI NUR HIDAYATI)(NIM:


858173982)

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUMIPA DI SD
MODUL 3

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan

a. Hasil Pengamatan

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

b. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh
kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak
akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa .
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur,
daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita
membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.

c. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang dijadikan
sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang mengandung protein adalah
susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung
vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
d. Jawaban pertanyaan
1. Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2. Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3. Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Hasil pengamatan

Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran kacang Sayuran


No
makanan daun buah akar/umb kacangan tunas
i
1 Bayam 

2 Kangkung 

3 Sawi 

4 Daun singkong 

5 Daun pepaya 

6 Tomat 

7 Terong 

8 Cabe 

9 Melinjo 

10 Nangka 

11 Waluh 

12 wortel 
13 Kentang 

14 Kacang 
panjang
15 Kacang merah 

16 Buncis 

17 Kapri 

18 Mentimun 

19 Rebung 

20 Tauge 

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelahdiolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makananadalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidanganmakanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna
a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :

No Jenis masakan Kelompok Jenis


makan baha Zat Makanan
nmakan Karbohidrat Protein lemak vitamin
1 Nasi putih Makanan Beras 
pokok
2 Oseng tempe Lauk pauk Tempe
+kacang kacang

panjang penjan
g 

3 Sayur lodeh sayuran Terong


Temple  
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan tongkol 
tongkol
5. pisang Buah buahan 

b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang ada unsur karbohidra,
protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan harus serat,
kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkantubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1. Untuk begerak : merupakan zat
tenaga Misal : karbohidrat, lemak,
protein
2. Untuk membangun : merupakan zat
pembangun Misal : protein, mineral,
vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM


MODUL 3
A. Judul percobaan : Uji Lemak
Tujuan: Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

B. Landasan teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada berbagai jenis bahan makanan
seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan tumbuhan. Bahanmakanan yang mengandung lemak
yang berasal dari hewan adalah daging, jerohan, susu,mentega, dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan
mengandung lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri,
dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekasair pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap, sehingga kertas akankering kembali. Namun,
bekas noda minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

C. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Piring plastik 1
b. Pipet 2
c. Kertas kayu/sampul buku (10×10)cm 12 lembar
d. Lampu senter 1
e. Lilin 1
f. Sendok 1
g. Korek api 1

2. Bahan
a. Kemiri 2-3 biji
b. Margarine 1 ujung sdt
c. Wortel 1 iris kecil
d. Seledri 1 helai
e. Biji jagung kering 3-5 biji
f. Kacang tanah 3-5 biji
g. Santan kelapa 1-2 tetes
h. Minyak goreng 1-2 tetes
i. Susu 1-2 tetes
j. Air 1-2 tetes

D. Langkah kerja
1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas coklat yang pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas coklat yang
kedua
3. Membiarkan kedua kertas selama ±10menit kemudian memeriksa kedua kertas
dengan menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat keadaan
kedua krtas dan menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel yang
diuji mengandung minyak/lemak atau tidak.
4. Mengambil sepuluh kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan makanan
yang akan di uji.
5. Menghaluskan kemiri dan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan
namanya kira-kira sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan
sekitar 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sam untuk
kesembilan bahan makanan yang lain. Dimulai dengan mencairkan margarine
diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala api lilin dan meneteskan
margarine di ataskertas coklat.
7. Mengusapkan seledri di atas kertas coklat berulang kali. Mengusap-usapkan biji
jagung kering diatas kertas coklat berulang-ulang. Melakukan kegiatan yang
sama pada singkong kering dan kacang tanah kering.memotong pepaya dan
mengusapkan diatas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Meneteskan air santan
pada kertas coklat dan meneteskan susu pada kertas coklat.
8. Membiarkan ke 10 kertas coklat selama ±10menit.
9. Setelah 10menit, kemudian mengamati satu-persatu dengan menggunakan
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas noda minyak
No. Bahan yang diuji Ya Tidak Keterangan
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak
H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung
lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa seledri tidak mengandung lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
 Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparanpada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.

 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa papaya tidak mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihatmenggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung lemak.
 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak
goreng mengandung lemak.

I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan- bahan makanan
( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, susu.

J. Jawaban pertanyaan
1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklatbiasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.
K. FTO-FOTO PRATIKUM
A. KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Judul: Uji karbohidrat

B. Tujuan: Untuk mengidentifikasi makanan yang mengandug karbohidrat

C. Landasan Teori:
Karbohidrat merupakan senyawa yag terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Tepung atau
amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakn bagian utama dari bahan
makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amlum didalam
bahan makanan diuji dengan pemberian lrutan yodium (betadine). Larutan yodium (betadine)
menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung
amilum jika ditetesi larutan yodium/betadine akan berubah warnanya menjadi biru keunguan atau
biru kehitaman.

D. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1
2. Pisang 1 iris
3. Apel 1 iris
4. Nasi 1 sdt
5. Telur rebus (putihnya) 1 iris
6. Tahu 1 iris
7. Margarin 1 ujung sdm
8. Biskuit 1
9. Gula pasir 1 sdt
10. Tepung terigu 1 sdt
11. Kentang 1 iris
12. Betadine 1 botol kecil
13. Kertas label 1 strip

E. Langkah kerja
1. Menyusun semua bahan makanan didalam piring, yang sebelumnya
sudahmemberikan nama bahan makanan dengan kertas label
2. Meneteskan 2-3 tetes betadine ke masing-masing bahan makanan
3. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian bahan makanan yang
ditetesi betadine
4. Mencatat mencatat semua hasil pada pada lembar kerja

F. Hasil pengamatan

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Yodium Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
4. Telur Rebus (bagian putih) Putih Putih kekuningan X
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √

G. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujiansebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugolberubah warna
ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa
putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum),
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi
hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan- bahan makanan
( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan
kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin,dan gula pasir.
I. Jawaban pertanyaan
1. tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warnasemula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

J. FOTO-FOTO DALAM PRATIKUM


LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 3
Judul Percobaan : Struktur Sistem Pencernaan

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

B. Alat dan Bahan


 Gambar sistem pencernaan
 Alat tulis

C. Prosedur Percobaan
 Perhatikan gambara sistem pencernaan
 Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
 Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
 Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

D. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan padamanusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus

E. Pembahasan
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu bagi makanan
dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian
mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah lidah.

Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyahdan membantu
makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untukmengunyah makanan yang dikonsumsi
agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda
menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong yang akan dimasuki
makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut
menuju lambung dan melalui proses pencernaan yangselanjutnya.

Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyahagar masuk ke
dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya
hanya terjadi dalam waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong yang
menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis besar terdiri dari 3
bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida
yang akan membasmi semua mikroorganisme yangada pada makanan yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus


Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong danusus penyerapan.
Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usushalus juga memproduksi berbagai
macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar
lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar


Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan menggunakan bakteri
Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur yang akan dilalui
kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu
berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnyasudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan
merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui
merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan
diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yangberupa nutrisi- nutrisi
yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana
sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti), Proses mengubah
makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul
makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi
dan PembuanganKotoran (Proses Penyingkiran).

G. Jawab pertanyaan
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus

2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut


Jawaban:
a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase
lambung
c.Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP), motilin,
somastin

linkvideo:
ujilemak :https://drive.google.com/drive/folders/14lucuCJ2YPkhAmHJyPzgUwXTutsvN8MV
uji karbohidrat:
https://drive.google.com/drive/folders/159HJXwyYTZ1eT_OhJK4GTLf8IPGUjldy
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 4 DAN 5 MEKANIKA DAN KALOR)

DOSEN PENGAMPU : BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:

(UCI NUR HIDAYATI)(NIM: 858173982)

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS
TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4
MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK

A. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB).

B. Tujuan Percobaan
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan (kinesis), mencakup semua bentuk
perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah
perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang
berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan) perubahan tempat (Bagus, 2005).

Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap
titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap
suatu titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada lintasan yang lurus
(Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurusberaturan adalah:

a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus


b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula.
Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh
jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau
tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu
tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah
disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetapatau konstan (Ishaq,
2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama
semakin berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi
Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali ke bawah karena
kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapatdiartikan sebagai gerak
benda dalam lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap
adalah perubahan percepatan gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-
mula dari keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak
benda tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi pertambahan
kecepatan atau pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut dengan percepatan
tetapi bernilai negatif

E. Prosedur Percobaan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A tetap,
B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)


a. Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerak dari B ke C (tBC).
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB


NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)
1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu
(tAB) pada percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (Sfungsi
t)!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)


berdasarkandata percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu
horizontal).

Grafik 1.1.
Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut :


Percobaan 1:
S 0,1 m =0,5 m
V= =
t 0,2 s s
Percobaan 2:
S 0,14 m
= 0,5 m
V= =
t 0,28 s s
Percobaan 3:
S 0,18 m
= 0,5 m
V= =
t 0,36 s s
Percobaan 4:
S 0,22 m
= 0,5 m
V= =
t 0,44 s s
Percobaan 5:
S 0,26 m
= 0,5 m
V= =
t 0,52 s s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda


yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk
setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.

Grafik 1.2.
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.


Percobaan 1:
m
V0 =0
s
t 0=0 s
V = S = 0,17 m =0,412 m
1
t 0,412 s s
V 1−V 0 0,412−0
a= = =1 m
t −t 0,412−0
1 0 s2

Percobaan 2:

V 1 =0,412 m
s
t 1=0,412 s

V = S = 0,19 m =0,436 m
2
t 0,436 s s
V 2−V 1 0,436−0,412
a= = =1 m
t −t 0,436−0,412
2 1 s2

Percobaan 3:
m
V 2=0,436
s
t 2=0,436 s

V = S = 0,21m =0,458 m
3
t 0,458 s s
V 3−V 2 0,458−0,436 m
a= = =1
t −t 0,458−0,436
3 2 s2

Percobaan 4:
m
V 3=0,458
s
t 3=0,458 s
S 0,23 m m
V= = =0,48
4
t 0,48 s s
V 4−V 3 0,48−0,458 m
a= = =1
t −t 0,48−0,458
4 3 s2

Percobaan 5:
m
V 4=0,48
s

t 4=0,48 s
S 25 m m
V = = =0,5
5
t 0,5 s s
V 4−V 3 0,5−0,48 m
a= = =1
t −t 0,5−0,48
4 3 s2

6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak


lurus pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat,
ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain
benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
(a
= +) atau perlambatan (a = -).

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB. Pada


grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB
merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa
semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama,
tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan
kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan.
Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.

H. Pembahasan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat
dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s.
Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda
yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang
sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan.
Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada
percobaan GLB merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan dapat dilihat bahwa
kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki
nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2. Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah
beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan
mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaanGLBB berbentuk
kurva.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan)
serta mempunyai percepatan tetap.
K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan
1. Kesulitan yang Dialami
a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.

b. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.

2. Saran dan Masukan


a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelumpercobaan dimulai.
b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak agar
dapatmemperkecil kesalahan pengukuran.

L. Foto Praktikum
KEGIATANPRAKTIKUM 3 ( MANDIRI ). PESAWAT SEDERHANA

1. Percobaan 1: KATROL

2. Tujuan Percobaan :
a. Menjelaskan manfaat dari katrol
b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol

3. Alat dan Bahan :


a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Neraca pegas 0 – 500 gram
d. Beban 200 gram, 100 gram (sesuai kebutuhan)
e. Benang secukupnya atau senar plastik
f. Statif atau penggantung katrol

4. Teori dasar :
Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa suatu roda dengan
bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu
rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu
beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi
yang sama adalahsama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh. Usaha
yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi jumlah roda.
Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan timbul lebih banyak gesekan antara
tali dan roda.
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapattali atau rantai
sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik
tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol
majemuk.
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan.Katrol jenis ini
biasanya dipasang pada tempat tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba
adalah contoh katrol tetap.

(a) katrol pada tiang bendera (b) katrol pada sumur


timbaContoh penggunaan katrol tetap

b. Katrol Bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrolberubah dan tidak
dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat
berubah, seperti tampak pada gambar di bawah.

Katrol bebas
Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan
bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat petikemas di pelabuhan.

c. Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas.
Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnyaditarik maka beban
akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas.

Katrol majemuk

5. Cara kerja :
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (100 gr – 200 gr) dengan
menggunakan neraca pegas seperti pada gambar. Periksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan data
kalibrasi pada tabel lembar pengamatan.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti gambar, setelah beban tergantung, catatlah
skalayang terdapat pada pegas, kemudian bandingkan dengan massa beban.
c. Lakukan langkah (b) dengan mengganti beban sesuai yang dibutuhkan.
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bebas dan katrol
majemukuntuk membandingkan hasilnya.
e. Catatlah skala pegas untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol yang sedang
diujicoba.
f. Catatlah hasil uji coba pada data pengamatan.

6. Hasil pengamatan :
a. Katrol Tetap
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 220 gr 2,2 N

Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan


dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 200 : 2,1

b. Katrol Bebas
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan


dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

c. Katrol Majemuk
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 200 gr 2,1 N
2 100 gr 1N

Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan


dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

7. Pembahasan :
Kami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram, dan 200 gram dengan menggunakan neraca
pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan
skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian
sesuai urutan beban.
Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali, sebesar 0,2Newton pada
perbedaan masa benda.

Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newtondengan perbedaan
massa benda.
Pada katrol majemuk juga terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1Newton dengan
perbedaan massa benda.

8. Kesimpulan :
Semakin besar dan jauh jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya yang diperlukan.

9. Jawaban Pertanyaan :
a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala
kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram

b. Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban keatas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik beban
secara langsung.
c. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang
diperlukan pada katrol tetap.
d. Yang lebih menguntungkan antara katrol tetap dan katrol bebas, menurut saya adalah
katrolbebas, karena gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban hanya setengah dari
katrol tetap.
Tetapi karena kedua katrol tersebut memiliki fungsi yang berbeda sehingga harus dipakaisesuai dengan
kebutuhan yang memakai, supaya dapat memberikan hasil yang maksimal. Katrol Tetap dalam keseharian sering
digunakan untuk mengangkat air, yang sering disebuttimba air. Selain itu juga digunakan pada kerekan bendera.
Keuntungan katrol tetap adalahdapat untuk mengubah arah. Katrol bebas dalam keseharian sering digunakan
untukmengangkat barang-barang pada tukang bangunan bertingkat tinggi dalam keadaanseimbang, karena
posisinya selalu berubah, dan bergerak bersama-sama dengan beban.
Gambar praktikum Katrol
LAPORAN PRAKTIKUM IPA MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYAPADA
SUATU ZAT

KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS PADA SUATU ZAT
PERCOBAAN 3 : KONVEKSI DALAM AIR
A. Tujuan
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi didalam zat cair ( air )

B. Alat dan Bahan


1. Bejana kaca 1 buah
2. Serbuk Gergaji secukupnya
3. Tripot 1 buah
4. Lampu Spiritus 1 buah
5. Kasa 1 buah

C. Dasar Teori
Konveksi adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa melekul-melekul dari suatu tempat ke tempat
lain. Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massajenis antara bagian zat yang panas
dan bagian zat yang dingin.
Konveksi melibatkan gerak molekul-molekul pada jarak yang besar. Konveksi merupakan mekanisme utama
perpindahan panas dalam fluida di sekitar kita. Konveksi terjadi secara alami atau paksa .
Dalam konveksi alami gaya apung suatu fluida yang dipanaskan mengarahkan gerakannya. Bilamana fluida (gas
atau cair ) dipanaskan, bagian itu mengembang dan mempunyai massa jenis lebih rendah dibandingkan
sekelilingnya sehingga bergerak naik. Dalam konveksi paksa , pompa atau peniup mengarahkan fluida yang
dipanaskan ke tujuannya . Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke sekitarnya kira0kira sebanding dengan
luas penampang A benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan temperature T antara keduanya dengan
h ( koefisienkonveksi ) yang tergantung pada bentuk dan arah benda. Peristiwa konveksi dapat ditunjukkan jugapada
kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan
menunjukkan bagaimana pergerakan konveksi dalam air terjadi.
D. Cara Kerja
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh
2. Mencampurkan sedikit serbuk gergaji kedalam bejana air dan diaduk sampai merata
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air
4. Amati serbuk – serbuk dalam bejana saat mulai dipanaskan dan seterusnya. Mencatat
perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja yang terjadi dalam bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan

E. Hasil Pengamatan

Sebelum Panas Mulai Panas


Sebelum dipanaskan serbuk gergaji ada yang di Pada suhu 40 C serbuk gergaji tersebut mulai
dasar gelas ada pula yang berada di atas gelas bergerak berputar-putar, yang tadinya diatas
turun ke bawah yang tadinya di bawah naik
ke
atas.
Pada suhu 80 C pergerakan serbuk gergaji
semakin cepat.

F. Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji, diaduk sampai merata.
Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:

1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut
bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah,
begitupun sebaliknya secara acak.

3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil dibandingkan
dengan massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-molekul air yang tadinya di bawah
(dekat denganapi) akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari pergerakan serbuk gergajinya.

G. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu
perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini
diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak

VII. Pertanyaan
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk – serbuk tersebut!

Jawab : Yang terjadi adalah serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air
yaitu dari bawah keatas berputar terus

2. Mengapa serbuk pada posisi di atas gerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan dengan
menggunakan hubungan volume, massa jenis,dan kaitannya dengan suhu T

Jawab : serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Suhu air yang semakin
naik membuat partikel air bergerak dan karena itu serbuk gergaji ikut bergerakbersama bergeraknya partikel
air. Besarnya energi konveksi (laju konveksi) ditentukan oleh persamaan berikut.
Q = hxAx T
t

Keterangan :
Q = Kalor
h = Koefisien konveksit
= Waktu
A = Luas penampangT =
Suhu ( Kelvin )

Foto foto pratikum

Link video
Glbb dan glb https://youtu.be/1qxSpPJFVMg
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIKUM
(PRATIKUM IPA DI SD MODUL 6, 7 dan 8)

DOSEN PENGAMPU :

BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:
(UCI NUR HIDAYATI)
(NIM: 858173982)

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023

LAPORAN PRAKTIKUM IPA GELOMBANG


A. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1)
1. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang
2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan berdasarkan
arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang di bedakan
menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat
di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di
kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
5. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah
satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan
apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b).
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar
dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut
ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy
yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki.
Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian
mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

6. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak
lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang
tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
7. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.

1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang


2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil
5. Langkah kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai
gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut
dengan slinki ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng
gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.

6. Hasil pengamatan dan pembahasan


Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan
kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah
satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
7. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
a. Hasil Pengamatan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu
tali bergetar naik turun.

b. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
µ: M : 75 gram : 50
l 1.5 m
T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1

λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m
λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m
λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m

3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan


talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m

T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N
µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07
4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka
panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1,5
l 2 2
5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya 3(λ3)
adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

c. Jawaban pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan
gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3. Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut

4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan
daya tertentu.
5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.
4. FOTO-FOTO DAN LINK VIDEO

https://drive.google.com/file/d/16xce59G4BER1KBoygXkiFYq2zHScbUT5/view?
usp=drivesdk
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 7
OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM I
SIFAT CAHAYA
1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


Tabel 7.1
i (derajat) r (derajat)

30o 30o
45o 45o
55o 55o
60o 60o
75o 75o

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


● Sama / maya / tidak nyata
● Sama besar
● Sama tegak
● Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung
1
2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
● Maya / tidak nyata
● Sama tegak
● Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
● Benda di ruang I

● Benda di ruang II

● Benda di ruang III

● Benda di ruang M
2
● Benda di ruang F

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

● Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar


● Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
● Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
● Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
● Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul merupakan
sinar sejajar atau bayang berada jauh
tak terhingga.
N Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
o

1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
3
N Sudut datang (i) Sudut bias (r)
o

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung

Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

20 cm 8 cm

15 cm 6 cm

10 cm 4 cm

5 cm 2 cm

Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak

diantara O dan F1 c.
Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan
terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung

4
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi


⮚ Pembahasan

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika
klasik:

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua

5
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut.

5. Kesimpulan

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

6. Jawaban Pertanyaan

1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang
sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
7. FOTO- FOTO DAN LINK VIDEO

https://drive.google.com/drive/folders/1mQmEN8cHYvD4Lw2UZouyYO-
egagKg9PY

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)


MODUL 7
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
1. menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

II. LANDASAN TEORI


Sifat-sifat Cahaya
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter

Sifat pemantulan pada cermin cekung


1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)

Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung


Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

a. Alat dan bahan


Alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini adalah:
1. Meja optik
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

b. Cara Kerja
Percobaan Pemantulan Cahaya pada Lensa Cembung
1. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakan diantara layar dan sumber cahaya 2.
Nyalakan sumber cahaya kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
3. Ukurlah jarak benda ( S ) dan jarak bayangan ( S’ )
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

Data percobaan lensa cembung f = 10 cm


No f s S’ 1/f 1/s 1/s’ 1/s + 1/s’

1 10 cm 15 cm 35 cm 0,1 0,067 0,029 0,096 0,1

2 10 cm 20 cm 25 cm 0,1 0,050 0,040 0,090 0,1

3 10 cm 25 cm 20 cm 0,1 0,040 0,050 0,090 0,1

4 10 cm 40 cm 15 cm 0,1 0,025 0,067 0,093 0,1

5 10 cm 50 cm 17 cm 0,1 0,020 0,071 0,091 0,1

Data percobaan lensa cembung f = 20 cm


No f s S’ 1/f 1/s 1/s’ 1/s + 1/s’

1 20 cm 22 cm 96 cm 0,05 0,045 0,01 0,05

2 20 cm 25 cm 65 cm 0,05 0,040 0,01 0,05

3 20 cm 30 cm 42 cm 0,05 0,033 0,02 0,05

4 20 cm 40 cm 33 cm 0,05 0,025 0,03 0,05

5 20 cm 50 cm 28 cm 0,05 0,020 0,03 0,05

Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung


Susunlah alat sesuai dengan percobaan cermin cekung
1. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam.
2. Ukurlah jarak benda ( S ) dan jarak bayangan ( S’ )
3. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan yang berbeda.
4. Data percobaan cermin cekug fokus = 3 cm
No f S S’ 1/f 1/s 1/s’ 1/s + 1/s’

1 3 cm 5 cm 9 cm 0,2 0,1 0,3 0,3


2 3 cm 6 cm 8 cm 0,16 0,13 0,3 0,3

3 3 cm 7 cm 7 cm 0,14 0,14 0,3 0,3

2
4 3 cm 10 cm 5 cm 0,10 0,20 0,3 0,3

5 3 cm 18 cm 4 cm 0,05 0,25 0,3 0,3

b. Sifat bayangan yang dibentuk.


1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

c. Hasil pengamatan.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1 5 cm 8 cm

2 8 cm 5 cm

3 10 cm 4 cm

4 20 cm 2 cm

IV. Kesimpulan

Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:


1. Pada percobaan lensa cembung, jarak benda ( S ) dan jarak bayangan benda
S’ dihubung-kan dengan jarak fokus (f) berlaku rumus = 1/s’ + 1/s = 1/f
2. Jari-jari kelengkungan cermin mempunyai harga negatif, dan bayangannya maya, lebih
kecil dan sama tegak. Sifat menyebar cahaya.
3. Pada percobaan cerminh cekung, jarak benda ( S) dengan jarak bayangan benda
( S’ ) dihubungkan dengan jarak fokus ( f ) berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/ s’ .
4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung akan sama tegak dengan bendanya
jika jarak benda lebih kecil dari jarak fokus. Bayangannya nyata selalu terbalik
terhadap bendanya. Bila suatu benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dai jarak
fokus didepan cermin cekung bayangan maya. Bayangan nampak dibelakang
cermin dengan jarak bayangan ( S’ ) negatif.
5. Cermin cekung, jari-jari kelengkungan dan jarak fokusnya positif , sedangkan
jarak bayangan bisa positif bisa negatif , bergantung letak bendanya. Bentuknya
bayangan lebih kecil sifat cermin mengumpulkan cahaya.

V. Pertanyaan dan Jawaban

1. Tentukan jarak ( f ) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan ?


Jawab: jarak fokusnya ( f ) adalah 10 cm dan 20 cm
2. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawab : Kekuatan lensa P = 1/f
P1 = I/f = 1/10 = 0,1 D
P2 = 1/f = 1/20 = 0,05 D

3.Tentukan jarak fokus ( f ) cermin cekung yang anda digunakan!

Jawab: fokus 3 cm
4. Tentukan kekuatan lensa ( P ) yang anda pergunakan dalam percobaan ?
Jawab: kekuatan lensa P = 1/f = 1/3 = 0,2 D , 0,16 D , 0,14 D , 0,10 D , dan 0,05

FOTO-FOTO DAN LINK VIDEO

https://drive.google.com/drive/folders/1cWkWC5xnwh7F9Afs8OSBVMG3E_Mr-Ik0
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)
MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET

NAMA : UCI NUR HIDAYATI


NIM : 858173982
UPBJJ : POKJAR S-1 PGSD SURABAYA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN


Judul Percobaan 1 :Arus dan Tegangan Listrik
1. Tujuan :
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

2. Teori Dasar
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.

3. Alat dan Bahan


 Baterai 1,5 volt 3 buah.
 Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
 Bolalampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
 AVO meter 1 buah.
 Dudukan baterai 3 buah.
4. Cara Kerja
 Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
 Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
 Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala
periksalah penyebabnya.
 Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia A
VO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.

5. Data Pengamatan
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √

3. Lempengan seng √

4. Kayu √ √

5. Karet penghapus √ √

6. Mata pensil (Grafit) √ √

7. Kertas √ √

8. Tas plastic √ √

9. Air kran √ √

10. Air garam √ √

6. Pembahasan
 Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
 Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
 Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
 Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
 Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
 Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
 Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
 Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
 Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
 Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.
 Percobaan Tegangan Listrik
1. Hasil pengamatan

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu tidak menyala.


Karena rangkaian disamping adalah rangkaian terbuka
sehingga tidak ada tegangan listrik. Sedangkan syarat
agar arus mengalir adalah rangkaian harus tertutup.

Gambar 8.8
Saklar ditutup lampu tidak menyala

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala redup,


karena rangkaiannya tertutup. Namun karena hanya
menggunakan satu baterai arus yang terjadi tidak terlalu
besar.

Gambar 8.9
Lampu menyala redup
karena arus tidak terlalu besar Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala lebih
terang, karena baterai lebih banyak, sehingga arus
7. Pertanyaan dan Jawaban
a. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.

b. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.

c. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:

d. I = VI = arus listrik (ampere)

i. R V = tegangan listrik (volt)


e. R = VR = hambatan listrik (ohm)

i. I
f. V = I.R

g. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.

h. 5). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
i. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

1. Kesimpulan
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

FOTO-FOTO DAN LINK VIDEO

https://drive.google.com/drive/folders/1mRXotR0iRih488BJ7uwUoaUsWO2YOz4i
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(PRATIKUM MANDIRI IPA DI SD MODUL 9)

BUMI DAN ALAM SEMESTA

DOSEN PENGAMPU :

BAPAK SUHADA, S.Pd., M.PD

MAHASISWA:

(UCI NUR HIDAYATI)


(NIM: 858173982)

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
PEMBAKARAN MEMERLUKAN OKSIGEN

I. PRAKTIKUM 1
Cara Kerja I
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada
tabel 1
d. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala

Perlakuan Waktu Menyala


Lilin 1 ditutup dengan gelas 00:00:07:47
Lilin 2 dibiarkan terbuka Menyala lebih lama

e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup
dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan
tidak terbatas, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin
2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara
sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan
oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).

Cara Kerja II
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyalakan satu lilin.
2. Menutup lillin dengan gelas dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk 5 kali pengamatan, mencatat hasil pada tabel 2
d. Hasil Pengamatan
Tabel 2 lama Waktu Menyala Lilin Saat Mulai Ditutup
Perlakuan lilin menyala Lamanya waktu dari mulai
ditutup dengan gelas ditutup sampai padam (sekon)
Pengulangan 1 00:00:06:03
Pengulangan 2 00:00:05:89
Pengulangan 3 00:00:04:50
Pengulangan 4 00:00:04:95
Pengulangan 5 00:00:04:50
Rata-rata 00:00:04:57

e. Pertanyaan
1. Apakah pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala?
2. Jelaskan mengapa jika pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala!
3. Jelaskan dengan menggunakan hasil pengamatan, berapa lama udara (oksigen) bisa
digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin ditutup dengan gelas!
f. Jawaban
1. Iya, pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala.
2. Pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala. Hal ini disebabkan karena masih
terdapat oksigen di dalam gelas. Proses pembakaran tetap berlangsung dengan jumlah
oksigen yang terbatas. Setelah oksigen habis, maka lilin semakin meredup dan
akhirnya padam.
3. Udara (oksigen) bisa digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin
ditutup dengan gelas hanya selama 00:00:04:57
Hal ini disebabkan karena volume oksigen dalam gelas jumlahnya terbatas. Sehingga
nyala lilin hanya bertahan dalam waktu tertentu saja.
II. PRAKTIKUM II
a. Tujuan
Membandingkan pembakaran apad dua tempat dengan volume udara yang berbeda.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara kerja
1. Menyediakan dua buah gelas dengan ukuran yang berbeda (gelas besar dan gelas
kecil), gelas besar diberi tanda gelas A dan gelas kecil diberi tanda gelas B.
2. Menyediakan dua buah lilin yang sama besar dan sama panjang, memberi tanda lilin
1 dan lilin 2.
3. Menyalakan dua buah lilin tersebut, memberi jarak 30 cm antara kedua lilin tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas A dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
5. Menutup lilin 2 dengan gelas B dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
6. Mengulangi sampai 3 kali pengulangan.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini.
d. Hasil Pengamatan
Waktu Menyala (detik)
Perlakuan
UL 1 UL 2 UL 3 Rata-rata
Lilin 1 ditutup
dengan gelas
00:00:06:12 00:00:07:38 00:00:05:13 00:00:06:21
ukuran besar
(gelas A)
Lilin 2 ditutup
dengan gelas
00:00:02:23 00:00:03:20 00:00:03:33 00:00:02:25
ukuran kecil
(gelas B)
Ket. UL = Ulangan ke-
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala, jelaskan mengapa lilin tersebut memiliki waktu
menyala lebih lama!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 1 yaitu lilin yang ditutup dengan gelas
ukuran besar (gelas A). Hal ini disebabkan karena jumlah oksigen yang terdapat di
dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah oksigen dalam gelas B. Sehingga proses
pembakaran dalam gelas A akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan proses
pembakaran dalam gelas B, walaupun proses pembakaran keduanya hanya bertahan
dalam waktu yang singkat.
2. Simpulan :
Lilin 1 yang ditutup dengan gelas ukuran besar (gelas A) akan lebih lama menyala
karena jumlah oksigen yang terdapat di dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah
oksigen pada lilin 2 yang ditutup dengan gelas ukuran kecil (gelas B).
SIFAT SIFAT UDARA
I. PRAKTIKUM 1
a. Tujuan : Membuktikan bahwa sifat udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
c. Cara Kerja
1. Meletakkan kedua lilin didalam mangkok, memberi tanda mangkok A dan mangkok B.
2. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
3. Lilin pada mangkok A jangan dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
4. Menyalakan lilin pada mangkok B kemudian menutupnya dengan gelas.

d. Hasil Pengamatan
Tabel perubahan Permukaan Air Akibat Tekanan
Perlakuan Perubahan permukaan air
Tidak terjadi perubahan permukaan air pada
Mangkok A mangkok A. Ketinggian permukaan air masih
tetap sama, yaitu 1 cm.
Mangkok B mengalami perubahan permukaan
air. Hal ini ditandai dengan naiknya volume air
di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air
Mangkok B adalah 1 cm, namun pada waktu 00:00:05:04
lilin padam lalu air yang berada diluar gelas
tersedot masuk ke dalam gelas dan permukaan
air didalam gelas naik menjadi 2 cm.

e. Pertanyaan
1. Mangkok mana yang mengalami perubahan permukaan air, seperti apakah
perubahannya?
2. Mengapa terjadi perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
3. Mangkok mana yang tidak mengalami perubahan permukaan air, mengapa tidak terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?

f. Jawaban
1. Mangkok yang mengalami perubahan adalah mangkok B. Hal ini ditandai dengan
naiknya volume air di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air adalah 1 cm, namun
pada waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air yang berada diluar gelas tersedot masuk ke
dalam gelas dan permukaan air didalam gelas naik menjadi 2 cm.
2. Perubahan permukaan air pada mangkok B disebabkan karena pada saat lilin
dinyalakan didalam gelas pada mangkok yang berisi air dengan ketinggian 1 cm, lilin
masih menyala kemudian lilin ditutup dengan gelas dan beberapa saat kemudian lilin
perlahan padam. Air didalam gelas akan naik dan air tersebut lebih tinggi dibandingkan
air diluar gelas, semula 1 cm menjadi 2 cm. Karena udara didalam gelas telah habis dan
tekanan udaranya rendah karena proses pembakaran, sehingga air diluar gelas dengan
tekanan udara tinggi akan mendorong masuk air kedalam gelas dengan tekanan udara
rendah dan terjadilah perubahan ketinggian air didalam gelas.
3. Mangkok yang tidak mengalami perubahan permukaan air adalah mangkok A. Hal ini
disebabkan karena tidak ada proses pembakaran atau nyala lilin di dalam gelas pada
mangkok A sehingga tekanan udara didalam gelas tidak menyusut dan air tidak tersedot
masuk ke dalam gelas, karena tekanan udara baik didalam maupun diluar gelas adalah
sama.
II. PRAKTIKUM 2
a. Tujuan : Menguji hubungan antara besarnya volume udara di dalam gelas dengan tekanan
udara.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
c. Cara Kerja
1. Menyediakan dua buah mangkok yang sama besar, memberi tanda mangkok A dan
mangkok B.
2. Menyediakan lilin yang sama besar.
3. Menyediakan dua buah gelas yang ukurannya berbeda (gelas besar dan gelas kecil),
memberi tanda gelas 1 (gelas besar) dan gelas 2 (gelas kecil).
4. Meletakkan kedua lilin di dalam mangkok A dan mangkok B.
5. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
6. Menyalakan lilin pada mangkok A dan B, kemudian menutup lilin pada mangkok A
dengan gelas 1 (gelas besar) dan menutup lilin pada mangkok B dengan gelas 2 (gelas
kecil).
7. Mengamati dan mencatat hasil pada tabel di bawah ini :

d. Hasil Pengamatan
Perlakuan Deskripsi perubahan permukaan air
Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
Mangkok A naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:98 lilin
(Besar) padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik
menjadi 2 cm.
Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
Mangkok B naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:86 lilin
(Kecil) padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik
menjadi 2,5 cm.
e. Pertanyaan
1. Bandingkan perubahan permukaan air pada kedua mangkok, apakah terdapat
perbedaan, jelaskan!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Terdapat perbedaan pada perubahan permukaan air yang terjadi di mangkok A dan
mangkok B. Perbedaannya adalah pertama, perbedaan ketinggian permukaan air. Pada
mangkok B dengan gelas kecil akan mengalami kenaikan ketinggian permukaan air
lebih tinggi, yaitu 2,5 cm daripada mangkok A dengan gelas besar yang hanya 2 cm,
dengan ketingian semula 1 cm. Kedua, waktu nyala lilin. Pada mangkok A dengan
gelas besar nyala lilin bertahan lebih lama, yaitu 00:00:04:98 dibandingkan dengan
nyala lilin pada mangkok B dengan gelas kecil, yaitu 00:00:04:86
Perbedaan tersebut disebabkan karena pada mangkok A dengan gelas besar memiliki
volume udara yang lebih besar dari volume udara pada mangkok B dengan gelas kecil,
sehingga tekanan pada mangkok A lebih kecil yang menyebabkan ketinggian air pada
mangkok A lebih rendah daripada mangkok B.
2. Simpulan :
Mangkok A dengan gelas besar memiliki volume udara yang lebih besar, namun
tekanannya kecil, sehingga ketinggian air nya lebih rendah daripada mangkok B dengan
gelas kecil yang bervolume udara sedikit namun tekanannya besar.
Hal ini sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa “Pada suhu tetap, tekanan
gas didalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya”. Jika volume udara
diperbesar, maka tekanan gas menjadi menurun. Jika volume udara diperkecil, maka
tekanan gas membesar. Penting untuk dicatat bahwa hukum ini berlaku asal suhu gas
tersebut tetap.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai