Anda di halaman 1dari 4

Reading report

Mutia latiffah (18040038)

1. Instrumen artinya adalah alat, Instrumen penelitian adalah alat yang dibuat dan
disusun mengikuti prosedur langkah-langkah pengembangan instrumen berdasarkan
teori serta kebutuhan penelitian lalu digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Dengan kata lain instrumen dapat disebut sebagai alat pengumpul data. Penyusunan
instrumen penelitian selalu dilakukan dalam sebuah penelitian karena instrumen
dibutuhkan untuk mengumpulkan data penelitian yang diperlukan. Instrumen dapat
disusun sendiri atau menggunakan instrumen yang telah ada atau dengan kata lain
mengadopsi instrumen yang tersedia dari penelitian sebelumnya yang instrumennya
memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Namun jika penelitian
yang dilakukan belum ada dan belum pernah dibuat instrumennya maka peneliti harus
membangun sendiri instrumennya. Kegiatan membangun dan menyusun sendiri
instrumen penelitian ini disebut pengembangan instrumen.
2. Macam-macam instrumen penelitian
a. Angket penelitian adalah suatu bentuk instrumen penelitian yang digunakan
pada penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang bersifat hitungan. Penelitian kuantitatif terdapat berbagai macam rumus di
dalamnya yang hendak digunakan sebagai analisis data.
b. wawancara adalah instrumen penelitian yang diguanakan pada penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang berisi tentang
deskripsi secara lengkap pada penelitian yang sedang dikaji oleh peneliti.
c. Pengamatan atau observasi adalah kegiatan melakukan pengamatan atau
survey awal pada subjek dan objek penelitian sebelum melaksanakan sebuah
penelitian. Pengamatan atau observasi berlaku pada semua jenis penelitian baik
itu penelitian yang bersifat kualitatif maupun penelitian yang mempergunakan
metode kuantitatif
d. Test, Pada sebuah instrumen penelitian, pengertian test sama dengan angket.
Persamaan test dengan angket adalah pengumpulan datanya adalah dengan cara
disebar kepada responden. Yang membedakan antara test dengan angket adalah
dalam angket isi instrumen penelitiannya berisi seluruh data yang hendak
dikumpulkan oleh seorang peneliti. Sedangkan isi dari test adalah semacam
pengujian kepada responden.
e. Dokumentasi, Seperti layaknya pengamatan, dokumentasi juga merupakan
unsur dari penelitian yang terdapat pada penelitian yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif. Dokumentasi merupakan sebuah kegiatan dimana
mengumpulkan data dalam bentuk visual.
f. Skala merupakan sebuah instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian
kuantitatif. Skala hampir sama bentuknya dengan angket tertutup. Perbedaan
skala dengan angket tertutup jika angket tertutup bentuk pilihan gandanya
bervariatif. Sedangkan skala bentuk pilihannya adalah bertahap dari tahap yang
paling rendah hingga paling tinggi.

3. Teknik menyusun instrumen penelitian


a. Teknik menyusun angket

Beberapa petunjuk cara menyusun angket:

a) Buatlah kata pengantar terlebih dahulu secara singkat sebelum pertanyaan-


pertanyaan angket disusun.
b) Buatlah petunjuk cara pengisian angket dengan jelas dan ringkas.
c) Hindari istilah-istilah yang dapat menimbulkan salah pengertian.
d) Rumuskan dalam kalimat yang singkat, jelas, dan sederhana, sehingga tidak
menguras tenaga dan pikiran responden ketika membaca angket.
e) Sebaiknya setiap pertanyaan hanya mengandung satu persoalan yang ditanyakan.
f) Apabila ada kata-kata yang memerlukan penekanan, makia sebaiknya diberi
tanda, seperti dengan menebalkan kata atau kalimat, menggaris bawahi, atau
menulikan dalam warna yang berbeda kata tersebut.
g) Pertanyaan setiap item angket tidak menggiring pada jawaban yang diinginkan
peneliti.
h) Angket harus dibuat semenarik mungkin.

4. Syarat instrumen yang bagus


a. Validitas Suatu instrumen dikatakan valid atau mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat itu bentuk mampu mengukur dan menilai apa yang ingin
diukur atau dinilai. Anastasi dan Urbina (dalam Lufri, 2007) menyatakan
bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana suatu
alat ukur itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Oleh karena itu,
validitas suatu instrumen merujuk kepada ketepatan suatu instrumen
mengukur apa yang ingin diukur.
b. Reliabelitas Menurut A. Muri Yusuf (2011:78) reliabilitas adalah ketepatan
pengukuran, tetapi tentang konsistensi dan ketelitian dalam mengukur apa
yang harusnya diukur. Reliabilitas atau keterandalan suatu instrumen sebagai
alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran suatu alat
ukur tersebut cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu.
c. Objektif Menurut A. Muri Yusuf (2005:62) objektif suatu alat ukur menunjuk
kepada kesamaan skor atau diagnosis yang diperoleh dari data yang sama
apabila dilakukan oleh penskor/penilai dengan kualitas yang sama. Penskor
hendaknya menilai/menskor apa-adanya, tanpa dipengaruhi oleh subjektif
penskor atau faktor-faktor lainnya diluar yang tersedia.
d. Praktis Ciri-ciri tes yang memenuhi persyaratan pratikalitas yang dijelaskan
oleh A Muri Yusuf (2005:103) adalah sebagai berikut: (1) Biaya yang
digunakan tidak terlalu tinggi (2) Mudah diadministrasikan (3) mudah diskor
(4) Mudah diinterpretasikan (5) waktu yang tepat dan tak terlalu lama
5. Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan
a. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan
teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu,
misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
b. Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan
berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak
hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk
merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi
cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan
pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data
observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni: a) Participant observation b) Non
participant observation
c. Kuesioner atau merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
d. Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung
kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang
meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen
yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni: (a)
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi (b) Dokumen sekunder adalah
dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya:
biografi.
6. Tekhnik analisis Data terbagi beberapa yaitu:
a. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data kuantitatif. Cara ini
dulakukan untuk melihat performa data di masa lalu agar dapat mengambil
kesimpulan dari hal tersebut. Analisis deskriptif memiliki dua proses yang
berbeda di dalamnya berupa deskripsi dan interpretasi. Jenis metode ini
biasa digunakan dalam menyajikan data statistik.
b. Metode regresi adalah cara yang tepat untuk digunakan dalam membuat data
prediksi dari tren masa depan. Metode ini dapat mengukur hubungan antara
variabel dependen yang ingin kamu ukur dengan variabel independen.
c. Analisis faktor merupakan teknik analisis yang berdasarkan dari data analisis
regresi. Metode ini digunakan untuk menemukan struktur pokok dari kumpulan
variabel-variabel.

Anda mungkin juga menyukai