Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Adapun metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono
(2016) metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Adapun alasan peneliti menggunakan metode eksperimen karena sejalan dengan
tujuan penelitian ini yang ingin menggambarkan situasi variabel yang ingin ditetapkan
yaitu mengungkapkan apakah ada “Pengaruh model Pembelajaran Logan Avenue
Problem Solving heuristic Terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa pada materi sistem persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP SWASTA
ABDI SEJATI PERDAGANGAN”
Pemilihan desain dalam penelitian eksperimen merupakan hal yang sangat
penting. Peneliti memilih desain dalam penelitian ini, yaitu eksperimen semu (Quasi
Experiments). Peneliti melibatkan dua kelas yaitu kelompok eksperimen yang diajar
menggunakan model pembelajaran LAPS-heuristic dan kelompok kontrol yang diajar
menggunakan model konvensional. Bentuk dari desain yang digunakan yaitu pretest-
posttest control group desain yang dipilih secara acak. Adapun gambaran dari desain
penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1. desain penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4

Keterangan:
O1: pretest pada kelas eksperimen
O3: pretest pada kelas kontrol
O2: postest pada kelas ekperimen
O 4 : posttest pada kelas kontrol
X 1 : perlakuan pada kelas eksperimen
X 2 : perlakuan pada kelas kontrol

B. Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di SMP SWASTA ABDI SEJATI
PERDAGANGAN yang beralamat di jalan Jenderal Sudirman No. 273 Kec.Bandar-
Perdagangan Simalungun.

C. Populasi dan sampel


1. Populasi penelitian
Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah mendefenisikan populasi
dengan jelas. Menurut Arikunto (2016) populasi adalah keseluruhan objek
penelitian. Populai dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
SAWASTA ABDI SEJATI PERDAGANGAN yang terdiri dari 3 kelas.
2. Sampel penelitian
Dalam sebuah penelitian, tidak harus selalu meneliti semua individu dalam
populasi, karena disamping memakan biaya yang besar juga membutuhkan waktu
yang lama. Dengan meneliti sebagian populasi diharapkan hasil yang diperoleh
dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Menurut Arikunto
(2016) Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Adapun teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling dimana sampel diambil secara acak. Adapun yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen
dan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol.

D. Variabel penelitian Definisi Operasional


1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari oraang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono,2017). Menurut
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka penelitian
dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat).
Variabel bebas ialah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain yang
ingin diketahui. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Logan Avenue Problem Solving (LAPS)-heuristic
Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
2. Definisi operasional
Demi tercapainya pandangan yang sama terhadap penelitian ini, maka
penyeragaman pemikiran yang memengaruhi pemahaman suatu masalah.
Dibawah ini diuraikan pemikiran-pemikiran yang digunakan sehubungan dengan
judul penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Model pembelajaran logan avenue problem solving heuristic adalah
serangkaian pertanyaan yang bersifat tuntunan dalam solusi masalah. LAPS-
Heuristic biasanya menggunakan kata tanya, apa masalahya, adakah
alternatif, apakah bermanfaat, apakah solusinya dan bagaimana sebaiknya
mengerjakannya (shoimin,2016)
2) Kemampuan pemecahan masalah matematis ialah suatu usaha untuk
menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak
dapat dicapai dengan segera. Artinya proses bagaimana mengatasi suatu
pertanyaan atau persoalan yang sifat nya menantang yang tidak bisa
dikerjakan dengan prosedur rutin yang sudah biasa dilakukan. Polya juga
mengungkapkan terdapat empat tahap utama dalam proses pemecahan
masalah yaitu memahami masalah ( understanding the problem),
merencanakan suatu penyelesaian ( devising a plan), melaksanakan rencana
penyelesaian (carrying out the plan), dan memeriksa kembali hasil
penyelesaian (looking back) ( Anugraheni &Wahyudi,2017)
E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur dalam penelitian (Sugiyono,2020).


Instrumen penelitian ini dibuat untuk mengungkap data mengenai variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam penelitian ini Instrumen penelitian terbagi menjadi dua, yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Adapun masing-masing
instrumen penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Instrumen pembelajaran
1) Silabus
Silabus adalah serangkaian planning dan pengaturan kegiatan pembelajaran,
yg dijabarkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
tujuannya adalah sebagai panduan yang jelas bagi peneliti untuk melakukan
penelitian. Jadi, silabus merupakan rancangan pembelajaran yg dalam penelitian
ini merupakan pelajaran matematika, yg meliputi identitas sekolah dan mata
pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran,
alokasi waktu & sumber belajar.
2) RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana mengenai gambaran
mekanisme & pengorganisasian pembelajaran demi tercapainya kompetensi dasar.
RPP meliputi identitas sekolah dan mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, metode
pembelajaran, sumber belajar & evaluasi hasil belajar.
3) Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk yang dibutuhkan pengajar untuk
melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas. Bahan ajar meliputi petunjuk
belajar, kompetensi yang akan dicapai, petunjuk ajar, latihan-latihan dan evaluasi.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Tes kemampuan pemecahan masalah
Instrumen tes pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan
keterampilan pemecahan masalah matematis siswa yang diukur dari nilai pretest
dan posttest. Tes ini berbentuk uraian (essai) yang terdiri dari 5 soal. Pemilihan
soal berdasarkan pada pertimbangan bahwa tipe soal uraian tersebut dapat
menjelaskan bahwa hanya siswa yang telah menguasai materi yang bisa
memberikan jawaban yang baik dan benar. Dengan demikian diharapkan hasil
evaluasi tidak biasa sehingga dapat menggambarkan kemampuan siswa
sebenarnya.
Untuk menghindari unsur subjektivitas dari penilai, maka sistem penilaian
atau penskoran dilakukan dengan cara membuat pedoman penilaian terlebih
dahulu sebelum diujikan. Adapun teknik pemberian skor untuk soal uraian dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalah


Aspek yang dinilai Reaksi terhadap masalah Skor
Tidak ada jawaban sama 0
sekali
Memahami masalah Salah menginterpretasikan 1
sebagian soal
Menuliskan data/informasi 3
dengan lengkap dan benar
Tidak ada jawaban sama 0
sekali
Strategi yang digunakan 1
Merencanakan tidak relevan
pemecahan masalah
Menuliskan informasi dan 2
srategi tetapi tidak lengkap
Menuliskan informasi dan 3
strategi secara lengkap
Tidak ada penyelesaian 0
sama sekali
Menggunakan langkah- 1
langkah penyelesaian yang
Melaksanakan
mengarah pada solusi yang
pemecahan masalah
benar tetapi tidak lengakap
Mengggunakan langkah- 2
langkah penyelesaian
lengkap tetapi hasilnya
salah
Hasil dan prosedur tepat 3
Tidak ada pemeriksaan 0
sama sekali
Ada pemeriksaan tetapi 1
Memeriksa kembali tidak lengkap
Pemeriksaan dilaksanakan 2
dengan lengkap untuk
melihat kebenaran hasil
dan proses
Sumber: dimodifikasi dari sumaryanta (2018)
Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat dilihat
melalui skor yang diperoleh siswa dari tes kemampuan pemecahan masalah
matematis yang diberikan. Adapun pedoman penskoran mengacu pada arikunto
(2013) sebagai berikut:
Tabel .3.3 Kualifikasi Penskoran

Nilai Kualifikasi sKeterampilan


81 – 100 A Sangat tinggi
61 – 80,99 B Tinggi
41 – 60,99 C Cukup
21 – 40,99 D Rendah
0 – 20,99 E Sangat rendah

Agar valid, reliabel, dan efektif, instrumen tes kemampuan pemecahan masalah
matematis harus terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, dan daya
pembedanya. Setelah itu, butir soal akan dinilai tingkat kesulitannya.
b. Uji Validitas
Keabsahan suatu instrumen adalah tingkat ketelitian instrumen itu mengukur
hal yang diukur. Validitas data suatu instrumen ditentukan oleh seberapa akurat
data tersebut diinterpretasikan dalam kaitannya dengan tujuan yang dimaksudkan.
Adapun untuk mencari koefisien korelasi validitas instrumen dalam penelitian ini
adalah koefisien korelasi Product Moment Pearson, yaitu:

r xy = N ∑ xy−¿ ¿ ¿
(Arikunto, 2012 )
Dimana:
rxy = Koefisen Korelasi Product Momen
N = Banyaknya siwa yang mengikuti uji coba tes
∑X = Jumlah siswa yang benar pada setiap butir soal
∑Y = Jumlah skor setiap siswa
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Harga rxy dikonsultasikan ke harga kritis tabel product momen untuk N siswa dan
pada taraf a = 0,05. Kriteria yang digunakan jika rxy > rtabel.
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas bertujuan untuk menentukan seberapa konsisten hasil pengukuran,
jika pengukuran dilakukan berulang kali dengan menggunakan alat ukur yang
sama. Reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus ini dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak.
n
r 11=( ) ¿)
n−1

rumus untuk mencari varian:


Si2=ΣX i2−¿ ¿ ¿
2 2
St =ΣX t −¿ ¿ ¿

Dimana:
r 11 = koefisien reliabilitas tes
n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = bilangan konstanta
2
Σ si = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

st 2 = Varian total

2
Si =¿ varian skor butir soal ke-i

X i = skor butir soal ke-i

Untuk menafsirkan harga reliabilitas item maka harga tersebut harus dikonsultasikan
dengan harga r tabel product moment dengan α = 0,05. Jika diperoleh r hitung >r tabel , maka
soal dikatakan reliabel, begitu sebaliknya jika diperoleh r hitung <r tabel , maka soal dikatakan
tidak reliabel.

F. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam upaya


pencapaian tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Tahap Persiapan
a) Menentukan tempat penelitian.
b) Selanjutnya menetapkan jadwal penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di sekolah
SMP SWASTA ABDI SEJATI PERDAGANGAN.
c) Mengajukan surat izin penelitian ke sekolah
d) Menentukan sampel
e) Mempelajari materi pelajaran matematika kelas VII
f) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu Silabus, Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
g) Mempersiapkan dan menyusun instrumen pengumpul data yaitu kisi-kisi soal pretest
dan post-test serta soal tes kemampuan dan kunci jawaban untuk pretest dan posttest
serta lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
h) Memvalidasi semua perangkat penelitian kepada validator.
i) Melakukan uji coba soal pretest dan posttest.
j) Melakukan uji perhitungan untuk soal pretest dan posttest antara lain validitas dan
reliabilitas.
k) Merumuskan kembali soal pretest dan posttest yang akan digunakan pada penelitian
berdasarkan hasil uji coba perhitungan (validitas dan reliabilitas).
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mengujicobakan soal pretest.
b) Melakukan kegiatan pembelajaran. Untuk kelas eksperimen diterapkan model
pembelajaran Logan Avenue Problem Solving Heuristic, sedangkan untuk kelas
kontrol diterapkan pembelajaran langsung.
c) Memberikan soal posttest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kepada
kedua kelas.
3. Tahap Penyelesaian
a) Menganalisa tes akhir yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b) Menganalis data mengenai hasil post-test yang diberikan kepada siswa dari uji
normalitas, homogenitas dan uji t untuk kelas eksperiment dan kelas kontrol
c) Menarik kesimpulan dari hasil yang diperoleh sesuai dengan analisis data yang
digunakan kemudian membuat laporan akhir skripsi.

G. Teknik analisis data


Langkah-langkah yang digunakan dalam kaitan pengumpulan data penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata skor
Menentukan rata-rata skor hitung dengan rumus:

X=
∑ Xi
n
Dimana:
X : Rata-rata
∑ Xi: jumlah semua nilai x
n : banyak data
2. Menghitung standar deviasi
Standar deviasi (simpangan baku) dapat dicari dengan rumus:


S= n ∑ x i −¿ ¿ ¿ ¿
2

Keterangan :
S : standar deviasi
n : banyak data
2
x i : jumlah kuadrat nilai x
¿: kuadrat jumlah semua nilai x

3. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan


dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji
Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

X i−X
Zi =
S

Keterangan :

X i : data ke-i

X : rata-rata sampel

S: simpangan baku
Menghitung proporsi Z1 , Z 2 , Z 3 ,… , Z n yang lebih kecil atau sama dengan Zi . Jika
proporsi ini dinyatakan dengan S( Zi ¿ maka;

banyaknya Z 1 , Z2 , Z 3 , … , Z n
S( Zi ¿= ≤ Zi
n

Menghitung selisih F( Zi ¿−S ( Z i )kemudian menentukan harga mutlaknya

Menentukan harga terbesar dari selisih harga mutlak F( Zi ¿−S ( Z i )sebagai L Hitung.

Untuk menerima dan menolak distribusi normal dengan taraf signifikan 0,05
dengan kriteria pengujian:

Jika L Hitung< Ltabel maka sampel berdistribusi normal

Jika L Hitung> Ltabel maka sampel tidak berdistribusi normal

4. Uji homogenitas

Jika dalam uji normalitas diperoleh data berdistribusi normal, maka


selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Pengujian homogenitas varians suatu
keloompk data dapat dilakukan dengan cara uji F

H 0 :σ x 2=σ y2 ; kedua populasi mempunyai varians yang sama

2 2
H a :σ x ≠ σ y ; kedua populasi mempunyai varians yang berbeda

2
Variansterbesar S1
F= atau F= 2
varian terkecil S2

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a. Jika F Hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H a ditolak (data dinyatakan
homogen)
b. Jika F Hitung ≥ F tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima (data dinyatakan
homogen)
Dimana F a (v 1 v 2 ) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang, sedangkan
derajat kebebasan pembilang = (n1 −1¿ dan derajat kebebasan penyebut = (
n2 −1¿ dengan taraf nyata α =0,05 .

5. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menerima


hipotesis atau menolak hipotesis. Untuk menguji hipotesis peneliti
menggunakan statistik-t dengan taraf signifikan α =0,05 dengan derajat
kebebasan d k =¿

Hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

1) H 0 : μ1=μ2
2) H 0 : μ1 ≠ μ2
Keterangan :
μ1=¿ rata-rata populasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan model LAPS-Heuristic
μ2=¿ rata-rata populasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan model ceramah
Jika data kedua kelas berdistribusi normal dan varians kelompok sama atau
σ 1=σ 2=σ dengan σ tidak diketahui, maka pengujian hipotesis dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t dua arah dengan rumus:
X 1− X 2
t hitung =
S
√ 1 2
+
n1 n2

Dengan ,

2 ( n1 −1 ) S 12 +(n2−1)S 22
S=
n1 +n2−2

Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika :−t (1− 1 α )< t hitung <t (1− 1 α) didapat dari
2 2

1
daftar distribusi t dengan d k =(n1 +n 2−2) dan peluang (1− α ¿ dan taraf α =0,05 .
2
Untuk harga t hitung lainnya H 0 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai