Anda di halaman 1dari 12

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


STAD SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 PEMATANGSIANTAR

SEMINAR PROPOSAL

Oleh :

Nama : Eunike Juliani Lestari Sitanggang


NPM : 1801070098
Program Studi : Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANGSIANTAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah seminar pendidikan yang berjudul
“Pengaruh Perhatian Orangtua dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar T.A 2021/2022”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP
Nommensen Pematangsiantar.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan seperti pengumpulan
data, kurangnya pengalaman, keterbatasan waktu, tenaga dan dana serta sarana yang dimiliki
penulis sampai tugas ini dapat diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa
menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Drs. Suprapto Manurung, MS sebagai dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyelesaian tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu
dengan senang hati peneliti menerima kritik, saran sebagai bahan masukan dan perbaikan.
Akhirnya harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita sebagai
calon pendidik dan dapat memberi manfaat bagi setiap pembaca.

Pematangsiantar, 4 Februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang
SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara merupakan salah satu SMP swasta di kabupaten
Jepara. Di SMP Islam Al Hikmah Mayong banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar siswa tertutama
tentang matematika, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah terutama pelajaran
matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil belajar siswa SMP islam
alhikmah Mayong kelas VIII A yang masih dibawah standar. Data tentang hasil belajar
matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai hasil ulangan harian , ulangan mid semester
dan ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian dari tahun pelajaran
2007/2008 sampai tahun pelajaran 2009/2010 dirata- rata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid
semester kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata pelajaran
matematika di SMP islam alhikmah Mayong yaitu 60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa
VIIIA yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat
nilai dibawah KKM. Sedangkan rata- rata hasil ulangan semester siswa kelas VIIIA adalah 55,
dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak
mendapat nilai dibawah KKM.
Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria
ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di kelas VIII A SMP Islam Al
Hikmah Mayong Jepara, dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan meningkatnnya
motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa
dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika. Diharapkan setelah
penelitian proses pembelajaran mengalami perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu
arah tetapi terjadinya keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru bukanlah
penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi siswa dalam pembelajaran .
Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa
menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung
dengan rendahnya hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki.
Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula yaitu rendahnya keaktifan
dan hasil belajar matematika siswa akan mengalami perubahan. Setelah penelitian dilakukan
diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Dari hasil nilai tes semester 1 yang masih rendah, masih dibawah KKM yaitu 60 ini
disebabkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang, setelah diadakan
penelitian apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?. Motivasi siswa dan
hasil belajar siswa yang masih rendah ini kemungkinan disebabkan peneliti tidak menggunakan
berbagai model pembelajaran dengan tepat. Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan
latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar membuat siswa kurang
termotivasi untuk belajar, yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika, membuat
hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian dilakukan diharapkan motivasi dan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan tersebut memperlihatkan pembelajaran
matematika yang berhasil. Sebelum memanfaatka model pembelajaran kooperatif tipe STAD
yaitu pembelajaran yang menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang terjadi
pembelajaran sifatnya hasyalah satu arah yaitu dari guru saja. Siswa kurang terlibat dalam
pembelajaran yang ada siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam
model pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu dengan memanfaatkan model
pembelaran kooperatif tipe STAD.

1. B. Rumusan Masalah
1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIII A SMP Islam Al Hikmah
Mayong Jepara pada semester Ganjil?
2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar
matematika tentang himpunan bagi siswa kelas VIII A SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara
pada semester Ganjil?
3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas VIIA SMP islam al
hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/201Ganjil?

1. C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum
1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al
hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah
mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa bagi siswa kelas VIIA
SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
2. Tujuan Khusus
1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II
tahun pelajaran 2009/2010

3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada
semester II tahun pelajaran 2009/2010
4. D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
5. Dapat meningkatnya motivasi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara
pada semester II tahun pelajaran 2009/2010.
6. Dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong
Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
7. Dapat meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP islam al
hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
1. Bagi Guru
8. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya motivasi belajar
siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran
2009/2010.
9. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya hasil belajar
siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun
pelajaran 2009/2010
10. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya motivasi belajar
dan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara pada semester II
tahun pelajaran 2009/2010
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat matematika.
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-
ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat
untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif
sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan maslah.
Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan matematika berkenaan dengan
ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik
sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika
dikembangkan berdasarkan atas alasan logik yang menggunakan pembuktian deduktif
B. Motivasi belajar
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk
menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald dalam H.
Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) Motivasi belajar
adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk
mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin
C. Hakekat belajar.

Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar adalah proses melahirkan atau
mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan, yang dibedakan dalam perubahan- perubahan
oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum
ganja bukan termasuk belajar. Sedangkan Skiner (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) berpandangan
bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
D. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami
aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan
pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh
siswa untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila
dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi.
Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari
proses belajar, maka didapat hasil belajar.
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions)
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams achievment Divisions), tipe ini
memiliki tujuan kognitif yaitu informasi akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama
dalam kelompok.
Menurut Slavin (Pahyono, 2004:4), model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5
komponen (fase), yakni: a) Presentasi kelas (Class Presentation); b) Pembentukan tim (Teams); c)
Kuis individu (Individual Quizzes); d) Perubahan skor individu (Individual Improvement Score);
e) Pengakuan tim (Team Recognition).
Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran terstruktur yang terdiri dari
bebarapa bagian dan saling berhubungan antar bagiannya. Misalnya seorang guru akan
menyajikan pokok materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari Sub B,
siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C, siswa harus sudah menguasai Sub A
dan B, demikian seterusnya untuk sub D.
1. F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut.
1) Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah
Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 .
2) Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong
Jepara Tahun ajaran 2009/2010.
3) Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al
Hikmah Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 .
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun 2009 dengan agenda menyusun
proposal penelitian tindakan kelas kemudian dilanjutkan membuat instrumen penelitian, karena
bulan Desember 2009 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan membuat instrument
penelitian pada bulan Januari 2010, setelah membuat instrument penelitian tindakan kelas
selesai, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada bulan Januari dan Pebruari 2010,
peneliti melakukan pengumpulan data penelitian tindakan kelas pada bulan Januari dan Pebruari
yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setelah data terkumpul peneliti menganalisis pada bulan
Pebruari dan Maret 2010 lalu dilanjutkan dengan diskusi membahas analisa data tersebut dengan
teman sejawat pada bulan Maret 2010 dan dilanjutkan bulan April 2010 peneliti menyusun
laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK). Jadi peneliti mengadakan penelitian dari
persiapan awal yaitu menyusun proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan
menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari bulan Desember
2009 sampai dengan bulan April 2010
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Hikmah Mayong Jepara. Lokasi penelitian
merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan SMA, dan Akbid Al-Hikmah
Mayong Jepara. SMP Islam Al-Hikmah tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl.
Pancur Gang 1 Pelemkerep Mayong Jepara wilayah Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.
1. B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas VIIA SMP Islam Al-Hikmah Mayong
Jepara, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dengan jumlah seluruhnya
yaitu 42 siswa. Siswa kelas VIIA memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda- beda. Perbedaan
tingkat kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda. Latar belakang siswa
yang berasal dari keluarga yang berbeda mengakibatkan tingkat kecerdasan dan pola berfikir
siswa menjadi berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda kebanyakan siswa memiliki
motivasi dan minat belajar yang rendah.
C. Sumber Data
Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas VIIA dengan kondisi awal yang
masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II,
sedangkan motivasi siswa diambil dari hasil pengamatan motivasi siswa oleh teman sejawat.
Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal yang meliputi proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa kelas VIIA 2) data siklus I yang meliputi proses pembelajaran yaitu
aktivitas siswa dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data siklus II juga diambil dari
hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan evaluasi siklus II
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari a) hasil tes
kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi

awal siswa untuk penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat pada proses
pembelajaran materi himpunan di kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara tahun
pelajaran 2009/2010 dilakukan dengan lembar pengamatan motivasi siswa, dan c) Cara
pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir siklus.
1. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini adalah: a) daftar nilai tes hasil belajar
kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal
siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi belajar matematika dengan
menggunakan lembar pengamatan motivasi dan c) hasil belajar siswa menggunakan butir soal
tes yang dilakukan setiap akhir siklus
1. E. Validasi Data
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa perintah dan skor penilaian
dikonsultasikan dengan rekan sejawat terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau layak
digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: 1) untuk data
tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat supaya soal yang
dikeluarkan tidak mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal yang dikeluarkan sesuai
dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi instrumennya adalah lembar pengamatan motivasi
siswa.
1. F. Analisis Data
1. Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh dengan mengadakan tes. Tes dilakukan dengan
menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada
siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianalisis untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar kondisi awal dengan kondisi hasil belajar siklus I. Dari analisis
tersebut kemudian dibuat refleksi untuk mengetahui kelemahan siswa dalam menyelesaikan
tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada, diadakan ulasan untuk menghadapai tes siklus
II. Hasil pada siklus II dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat diketahui
kemampuan hasil belajar matematika siswa.
1. Kualitatif
Tehnik pengumpulan data kualitatif yaitu menggunakan lembar pengamatan motivasi siswa
yang dilakukan oleh peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk
mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa yang menggunakan menggunakan lembar
pengamatan motivasi. Persentase motivasi = (Skor perolehan : skor maksimal )x 100%, siswa
dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari 50%
1. G. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan motivasi dan hasil belajar
matematika materi himpunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa
kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara semester II tahun 2010 adalah:
1. rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang rendah menjadi naik yaitu lebih dari atau
sama dengan 50%
2. hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar rata-rata siswa dari rendah dalam satu
kelas naik menjadi rata-rata hasil belajar matematika satu kelas lebih dari 60.

H. Prosedur Tindakan
Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal dengan cara mengobservasi hasil
ulangan harian siswa kelas VIIA tahun pelajaran 2009/2010, materi pelajaran Himpunan pada
kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui tahapan- tahapan: perencanaan,
implementasi tindakan, observasi/pengamatan, refleksi.
1. Siklus I
Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus pertama diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan.
Perencanaan dalam siklus pertama meliputi:
1) Mengobservasi hasil ulangan harian pelajaran matematika kelas VIIA SMP Islam AL
Hikmah tahun 2009/2010
2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa
3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi kompetensi dasar operasi pada
himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
4) Membuat kuis.
5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa
6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus I
8) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat.
b. Implementasi Tindakan
Awal pelaksanaan tindakan adalah membentuk kelompok yang terdiri 8 sampai dengan 9 siswa
secara acak. Pada pertemuan pertama diberikan materi operasi irisan dan gabungan pada
himpunan, setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan
bimbingan guru seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis.
Pada pertemuan kedua diberikan materi operasi komplemen dan kurang. Setiap kelompok diberi
soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutkan
siswa diberi kuis.
Pada pertemuan ketiga dilakukan tes siklus pertama untuk mengetahui tingkat keberhasilan
belajar siswa selama siklus I.
c. Pengamatan (Observasi)
Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi oleh seorang pengamat yaitu seorang
guru matematika. Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi semua kegiatan
siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi penilaian setiap poin penilaiannya.
d. Refleksi dan Analisa
Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan oleh observer dikumpulkan,
dianalisis dan dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan
kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II.
2. Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan pada siklus II dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan

1) Identifikasi masalah dari refleksi siklus I


2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi diagram venn dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif.
3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda tingkat kompetensinya. Setiap kelompok
diusahakan ada satu siswa yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang.
4) Membuat kuis.
5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa.
6) Membuat soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus II.
b. Implementasi tindakan.
Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I. Setiap
kelompok harus ada seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi. Pertemuan
keempat membahas diagram venn dilanjutkan mengerjakan kuis.
Pada pertemuan selanjutnya membahas pemecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan
diagram venn, dilanjutkan mengerjakan kuis.
Pertemuan berikutnya dilakukan tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar
siswa pada siklus II.
c. Pengamatan
Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga diamati oleh seorang
pengamat dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah direncanakan.
d. Refleksi dan Analisa
Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan sekali lagi bersama antara peneliti
dan pengamat.

Anda mungkin juga menyukai