Anda di halaman 1dari 8

71 JURNAL

- Jurnal AKADEMIK
Akademik PENDIDIKAN
Pendidikan Matematika, MATEMATIKA
Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 -
Volume 8, Nomor 1, Mei 2022, Halaman 71-78
Anwar, Sutisna
https://www.ejournal.lppmunidayan.ac.id/index.php/matematika

Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap Prestasi


Belajar Matematika Siswa SD
Anwar 1*, Sutisna 2
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Jalan Dayanu Ikhsanuddin No. 124
1*,2

Baubau, Sulawesi Tenggara 93721, Indonesia


e-mail: 1*anwar1967und@gmail.com, 2nasutis06@gmail.com
* Corresponding Author

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Print ISSN : 2442-9864 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode
Online ISSN : 2686-3766 pembelajaran Problem Solving terhadap prestasi belajar matematika siswa
pada materi pecahan di kelas V SD Negeri Palea. Penelitian ini merupakan
Article history penelitian kuantitatif quasi eksperimen, dengan menerapkan Nonequivalent
Received : 28 Februari 2022 Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Revised : 1 Mei 2022 kelas V SD Negeri Palea tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 30 orang
Accepted : 20 Mei 2022 siswa yang terdiri dari 2 kelas yang sekaligus digunakan sebagai sampel
dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes dan angket. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa
Kata kunci: problem solving, prestasi
berdasarkan hasil analisis deskriptif nilai rata-rata pretest hasil belajar
belajar matematika
matematika siswa kelas eksperimen sebesar 34,66; nilai ra ta-rata postest
hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen sebesar 62,33. Nilai rata-
Keywords: problem solving, rata pretest hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol sebesar
achievement of learning mathematics 29,00; nilai rata-rata postest hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar
45,33. Selain itu nilai rata-rata angket pada kelas eksperimen sebesar 53,53;
Nomor Tlp. Penulis: +6281355942878 nilai rata-rata angket pada kelas kontrol sebesar 48,66. Berdasarkan hasil uji
statistik inferensial dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode pembelajaran
PENERBIT Problem Solving terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi
pecahan di kelas V SD Negeri Palea.
Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Jalan Dayanu Ikhsanuddin No. 124,
Kode Pos 93721 Baubau, The purpose of this study is to find out the influence of problem solving
Sulawesi Tenggara, Indonesia. learning methods on students' math learning achievement on fractional
Email: material in class V of SD Negri Palea. This research is a quantitative quasi
pendidikanmatematika@unidayan.ac.id experimental study, by applying Nonequivalent Control Group Design The
population in this study was all students of class V SD Negeri Palea in the
2021/2022 school year which amounted to 30 students consisting of 2 classes
that were simultaneously used as samples using saturated sampling
techniques. The research instruments used are tests and questionnaires. The
results of this study obtained that based on the results of descriptive analysis
the average value of pretest of the results of mathematics study of
experimental class students amounted to 34.66; The average postest grade of
experimental grade students' math learning results was 62.33. The average
pretest grade of students' math learning outcomes in the control class was
29.00; The average postest grade of student learning outcomes in the control
class was 45.33. In addition, the average score of the questionnaire in the
experimental class was 53.53; The average score in the control class was 48.66.
Based on the results of inferential statistical tests using the t-test obtained a
This is an open access article under the CC–BY-SA significant value of 0.000 < 0.05, which means H0 was rejected and H1 was
license. accepted. So it can be concluded that there is an influence of problem solving
learning methods on the achievement of learning mathematics students on
fractional material in class V of SD Negeri Palea.

Cara mengutip: Anwar, A., & Sutisna, S. (2022). Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa SD. Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, 8(1), 71-78.

PENDAHULUAN seluas˗luasnya. Melalui pendidikan akan terjadi


proses pendewasaan diri sehingga dalam proses
Pendidikan merupakan media yang sangat pengambilan keputusan terhadap suatu masalah
berperan untuk mencipkan manusia yang yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung
berkualitas dan berpotensi dalam arti yang jawab yang besar. Di dalam dunia pendidikan sangat
Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika
Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
- Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 - 72
Anwar, Sutisna
dibutuhkan siswa yang memiliki prestasi belajar solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir
yang tinggi terutama dalam bidang matematika. yang berupa kemampuan untuk memecahkan
Pembelajaran matematika adalah salah satu persoalan.
mata pelajaran yang diberikan dari pendidikan Pemecahan masalah menurut Rofiati, dkk
Taman kanak˗kanak (TK) sampai dengan perguruan (2014: 89) merupakan suatu usaha mencari jalan
tinggi. Belajar matematika sangatlah penting dalam keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu
kehidupan sehari˗hari, karena dalam setiap harinya tujuan. Pemecahan masalah masih dianggap sebagai
kita tidak telepas dari menggunakan matematika bagian yang paling sulit dalam matematika, baik bagi
mulai dari yang sederhana sampai dengan yang sulit. siswa maupun guru. Berbagai kesulitan ini muncul
Maka dari itu, kita didorong untuk mempelajari ilmu karena mencari jawaban dipandang sebagai satu-
matematika dan sangatlah rugi jika kita tidak satunya tujuan yang ingin dicapai, karena hanya
mempelajarinya karena matematika juga sebagai berfokus pada jawaban, anak sering salah dalam
wahana dalam menghadapi kemajuan IPTEK (ilmu memilih teknik penyelesaian yang sesuai. Oleh
pengetahuan dan teknologi) dan bertujuan untuk karena itu kemampuan memecahkan masalah
mencerdaskan siswa dapat pula membentuk menjadi salah satu kemampuan matematis yang
kepribadian siswa dan keterampilan. Menurut harus dimiliki peserta didik. Dengan mempelajari
Saputra dan Usa belajar matematika yaitu suatu pemecahan masalah pada matematika, peserta didik
proses untuk memahami suatu konsep (materi) harus memperoleh cara berpikir, kebiasaan yang
tentang matematika karena pada pembelajaran gigih dan keingintahuan serta kepercayaan diri pada
matematika memerlukan tahapan-tahapan dari hal- situasi yang tidak disengaja sekaligus yang akan
hal yang lebih mudah menuju hal-hal yang lebih ditemui pada kehidupan sehari˗hari.
sulit, hal ini untuk mempermudah siswa dalam Problem solving adalah upaya individu atau
memahami suatu konsep atau materi. kelompok untuk menentukan jawaban berdasarkan
Menurut WJS Poerdarminta dikutip dari Nelly pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah
Maghfiroh (2010: 48) berpendapat, bahwa prestasi dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi
adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, tuntutan situasi yang tak lumrah tersebut (Krulik &
dikerjakan, dan lain sebagainya). Sedangkan Rudnick, 1996: 65). Menurut Wardani (Nur
menurut Gagne dikutip dari Yusniyah (2010: 22) Hamiyah dan Muhammad Jauhar, 2014: 126) metode
prestasi adalah penguasaan siswa terhadap materi problem solving adalah penggunaan metode dalam
pelajaran tertentu yang telah diperoleh dari hasil tes kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa
belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor. Melalui menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi
proses belajar seorang siswa akan mengalami atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
pengalaman-pengalaman yang diperolehnya untuk Metode problem solving (metode pemecahan
mencapai prestasi maksimal. masalah), bukan hanya sekedar metode mengajar,
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
Indonesia (Anonim, 2007: 895) adalah hasil yang dalam problem solving dapat menggunakan metode-
telah dicapai dari penguasaan pengetahuan atau metode lainya yang dimulai dengan mencari data
keterampilan yang dikembangkan melalui mata sampai kepada menarik kesimpulan (Djamarah,
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes 2010: 91).
atau angka nilai yang diberikan guru. Soal tes dalam Tujuan pembelajaran problem solving antara
matematika diantaranya soal cerita yang lain: (a) Melatih kemampuan berpikir siswa dalam
membutuhkan kemandirian serta penggunaan memecahkan masalah (b)Siswa mampu
penalaran tingkat tinggi yang cermat untuk memecahkan masalah tekait soal yang dihadapi (c)
menentukan solusi atau cara yang tepat dalam Melatih siswa bagaimana caranya menemukan
menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, jalan/jawaban dari masalah yang dihadapi.
untuk mengantisipasi masalah tesebut agar tidak Menurut Sa’dijah (1998: 146) mendefinisikan
berkelanjutan, maka perlu diterapkan strategi dan bilangan pecahan yaitu bilangan yang dapat
metode pembelajaran yang mendukung hasil belajar dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan
siswa, salah satunya yaitu dengan menerapkan pecahan a dan b. secara bentuk penulisannya
metode problem solving (pemecah masalah). dengan syarat b 0. Dalam hal ini a disebut
Menurut Purwanto (1999: 17) problem solving pembilang dan b sebagai penyebut. pecahan dapat
adalah suatu proses menghadapi situasi baru dengan diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh.
menggunakan strategi, cara atau teknik tertentu Dalam ilutrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah
Tujuannya yaitu agar keadaan tersebut dapat dilalui bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai
sesuai dengan keinginan yang ditetapkan. Untuk dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan
menyelesaikan atau memecahkan masalah pembilang. Adapun bagian utuh adalah bagian yang
matematika, diperlukan strategi pemecahan masalah dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut
yang kemudian diintegrasikan dalam (Heruman, 2007: 43). Pada penelitian ini materi
langkah˗langkah pemecahan masalah. Selain itu, yang akan diajarkan yaitu materi penjumlahan dan
Marzano, dkk. (1988) mengatakan bahwa problem
Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika
Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
73 - Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 -
Anwar, Sutisna
pengurangan pecahan terkait materi penjumlahan nonequivalent control group design. Pada
dan pengurangan pecahan berpenyebut sama, nonequivalent control group design, peneliti
penjumlahan dan pengurangan pecahan menggunakan dua kelompok yang terdiri atas
berpenyebut berbeda, serta penjumlahan dan kelompok eksperimen yang diberi pembelajaran
pengurangan pecahan campuran. problem solving, dan kelompok kontrol yang diberi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pembelajaran konvesional, dengan desain seperti
oleh peneliti di SD Negeri Palea, siswa mengganggap pada tabel berikut.
pelajaran matematika sulit dan membosankan. Siswa
Waktu dan Tempat Penelitian
hanya ditempatkan sebagai objek sehingga siswa
menjadi pasif dan tenggelam ke dalam kondisi Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil
belajar yang kurang merangsang aktivitas belajar tahun ajaran 2021/2022, di SD Negeri Palea
yang optimal. Dengan demikian guru tidak tahu
Populasi dan Sampel Penelitian
apakah siswanya benar – benar mengerti dengan
materi yang telah disampaikan atau tidak dan hal ini Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa. siswa kelas V SD Negeri Palea tahun ajaran
Mencermati hal tersebut diatas, sudah saatnya 2021/2022 yang terbagi dalam kelas A dan B,
diadakan pembaharuan, inovasi kearah pencapaian dengan jumlah seluruh siswa 30 orang. Sampel
tujuan pendidikan. Pembelajaran matematika dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
hendaknya lebih bervariasi metode maupun sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik
strateginya dan membedayakan berbagai variabel penentuan sampel bila semua anggota populasi
pembelajaran, merupakan bagian penting dalam digunakan sebagai sampel (Sugiono, 2013: 68).
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang Dimana ada dua kelas dijadikan sebagai kelas V A
direncanakan. Karena itu memilih metode, strategi yang berjumlah 15 orang sebagai kelas eksperimen
dan pendekatan dalam mendesain model dan kelas V B yang berjumlah 15 orang sebagai
pembelajaran guna tercapainya iklim pembelajran kelas kontrol.
yang aktif dan bermakna adalah tuntutan yang mesti
Intrumen dan Teknik Pengumpulan Data
dipenuhi bagi para guru.
Berdasarkan latar belakang yang telah Instrumen Penelitian
diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah antara lain: 1) Kemampuan siswa dalam Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
menyelesaikan pemecahan masalah masih sangat
instrumen soal tes berupa tes uraian (essay) dan
minim, 2) Siswa hanya menerapkan konsep biasa
dalam menyelesaikan persoalan matematika 3) kuisioner/angket. Sebelum diberikan kepada
sampel, tes tersebut terlebih dahulu dilakukan
Kurangnya pola pikir yang dimiliki siswa berdampak
pada prestasi belajarnya 4) Proses pembelajaran validasi dan uji reliabilitas.
hanya berpusat pada guru. Teknik Pengumpulan Data
Karena luasnya pembahasan yang ada dalam
penelitian ini, maka peneliti akan membatasi Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
permasalahan yang diteliti, yaitu hanya fokus pada adalah dengan menggunakan tes berbentuk soal-soal
metode pembelajaran problem solving tehadap uraian pretest dan postest. Tes awal diberikan pada
prestasi belajar matematika siswa pada materi kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum
pecahan dengan materi pokok penjumlahan dan diberikan perlakuan. Kemudian untuk tes akhir
pengurangan pecahan di kelas V SD Negeri Palea. diberikan pada kelas kontrol yang menggunakan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka model pembelajaran konvesional dan kelas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah eksperimen yang diberi perlakuan dengan
apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari menggunakan model pembelajaran problem solving.
metode pembelajaran problem solving terhadap Tes ini digunakan untuk melihat/mengukur
prestasi belajar matematika siswa pada materi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
pecahan di kelas V SD Negeri Palea?. yang diajar dengan menggunakan model
Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, pembelajaran problem solving dengan siswa yang
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diberikan model pembelajaran konvensional.
pengaruh positif dan signifikan dari metode problem Angket yang digunakan adalah angket tertutup,
solving tehadap prestasi belajar matematika siswa dimana responden tidak diberi kesempatan untuk
pada materi pecahan di kelas V SD Negeri Palea memberi jawaban dengan kata-kata sendiri. Siswa
tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
Metode angket ini digunakan untuk memperoleh
METODE PENELITIAN skor problem solving (pemecahan masalah).

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Quasi Eksperimen. Dengan menggunakan
Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika
Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
- Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 - 74
Anwar, Sutisna
Teknik Analisis Data menggunakan uji-t. Oleh karena data yang diperoleh
homogen, maka rumus uji-t dapat digunakan dengan
Teknik analisis data yang digunakan dalam
langkah-langkah sebagai berikut.
penelitian ini terdiri atas 2 jenis analisis statistik,
Rumus thitung dengan data homogen.
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik Deskriptif ̅ ̅


Statistik deskriptif diperlukan untuk
melukiskan karakteristik distribusi dan skor Keterangan:
variabel˗variabel (pengaruh metode pembelajaran thitung = nilai hitung untuk uji-t
problem solving terhadap prestasi belajar ̅ = rata-rata skor responden kelas eksperimen
matematika siswa), yang berupa rata˗rata ( ̅ ), ̅ = rata-rata skor responden kelas kontrol
median (Me), modus (Mo), standar deviasi (S), n1 = jumlah responden kelas eksperimen
varians (S2), nilai maksimum (xmaks) dan nilai n2 = jumlah responden kelas kontrol
minimum (xmin). s = simpangan baku gabungan

Statistik Inferensial Untuk medapatkan nilai simpangan baku


Analisis inferensial digunakan untuk menguji gabungan digunakan rumus:
hipotesis penelitian. Namun sebelum pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian ( (
beberapa persyaratan analisis yakni uji normalitas √
data dan uji homogenitas data.
Keterangan:
Uji Normalitas = varians data sampel kelas eksperimen
Uji normalitas data dimaksudkan untuk = varians data sampel kelas kontrol
mengetahui populasi berdistribusi normal atau n1 = jumlah responden kelas eksperimen
tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini n2 = jumlah responden kelas kontrol
menggunakan statistik uji Kolmogorof˗smirnov
Adapun dalam pengujian kolmogorov smirnov Dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS statistics 21 menggunakan program SPSS statitics 21 dengan
dengan kriteria jika tingkat signifikan lebih besar taraf signifikan 0,05 atau 5% dengan kriteria jika
dari ( 0,05 maka data itu berdistribusi normal. tingkat signifikannya pada p 0,05, maka H1
Sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari ( diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya jika P 0,05,
0,05 maka distribusi data tidak normal. maka H1 ditolak dan H0 diterima.

Uji Homogenitas Keterangan:


Uji homogenitas data dimaksudkan untuk H0 = tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
mengetahui apakah data yang diperoleh ini dari metode pembelajaran problem solving
mempunyai varians yang populasinya sama atau terhadap prestasi belajar matematika siswa.
tidak, maka dilakukan uji homogenitas varians H1 = terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
dengan menggunakan rumus:Dengan rumus uji F: metode pembelajaran problem solving
terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil analisis uji-t metode


pembelajaran problem solving berpengaruh terhadap
artinya data homogen prestasi belajar matematika siswa hal ini terlihat
artinya data tidak homogeny dari nilai thitung = 5.174 dengan df = 28 dan nilai
signifikannya sebesar 0.000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh metode
Pengujian dilakukan pada dengan
pembelajaran problem solving terhadap prestasi
kriteian pengujian adalah atau Pvalue
belajar matematika siswa pada materi pecahan di
artinya varians kedua kelas tidak homogen.
kelas V SD Negeri Palea.
Untuk harga F yang lainnya berarti varians kedua
kelas homogen. (Sundayan, 2014: 144).
Uji Analisis Terakhir (Pengujian Hipotesis)
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari
metode pembelajaran problem solving terhadap
prestasi belajar matematika siswa pada materi
pecahan di kelas V SD Negeri Palea. Adapun rumus
yang digunakan dalam uji hipotesis dengan

Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika


Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
75 - Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 -
Anwar, Sutisna

HASIL PENELITIAN DAN 45,33, nilai median pretest sebesar 30,00 dan
postest sebesar sebesar 45,00, nilai modus pretest
PEMBAHASAN sebesar 35,00 dan postest sebesar 40,00, nilai
Hasil Penelitian maksimum pretest sebesar 40,00 dan postest
sebesar 60,00, nilai manimum pretest sebesar 10,00
Statistik Deskriptif dan posttest sebesar 30,00
Hasil analisis data kelas VA (eksperimen) Hasil analisis data angket kelas eksperimen dan
dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS statistik kelas control dengan menggunakan bantuan aplikasi
21, seperti yang tercantum pada tabel berikut. SPSS statistik 21, seperti yang tercantum pada tabel
berikut:
Tabel 1. Statistik Deskriptif Data Pretest-Postest
Kelas Eksperimen Tabel 3. Statistisk Deskriptif Data Angket Kelas
Eksperimen dan kelas kontrol
Statistics
pretest postest Statistics
eksperimen eksperimen Nilai Nilai Kontrol
Valid 15 15 Eksperimen
N Valid 15 15
Missing 0 0 N
Mean 34.6667 62.3333 Missing 0 0
Median 35.0000 65.0000 Mean 53.5333 48.6667
Mode 30.00a 65.00a Median 54.0000 48.0000
Std. Deviation 11.72096 9.23245 Mode 54.00 45.00a
Variance 137.381 85.238 Std. Deviation 3.37780 3.06283
Minimum 10.00 45.00 Variance 11.410 9.381
Maximum 60.00 75.00 Minimum 46.00 45.00
Sum 520.00 935.00 Maximum 60.00 55.00
Sum 803.00 730.00
Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar
matematika siswa kelas VA (eksperimen) pada tabel Berdasarkan hasil analisis angket prestasi
1 diperoleh rata-rata kemampuan belajarnya siswa belajar matematika siswa kelas VA (eksperimen) dan
untuk pretest sebesar 34,66 dan postest sebesar VB pada tabel 3 diperoleh rata-rata untuk kelas
62,33, nilai median pretest sebesar 35,00 dan eksperimen sebesar 53,53 dan kelas kontrol sebesar
posttest sebesar 65,00, nilai modus pretest sebesar 48,66, nilai median kelas eksperimen sebesar 54,00
30,00 dan posttest sebesar 65,00, nilai maksimum dan posttest sebesar 48,00, nilai modus kelas kontrol
pretest sebesar 60,00 dan postest sebesar 75,00, sebesar 54,00 dan kelas kontrol sebesar 45,00, nilai
nilai manimum pretest sebesar 10,00 dan posttest maksimum kelas eksperimen sebesar 60,00 dan
sebesar 45,00. kelas kontrol sebesar 55,00, nilai manimum kelas
Hasil analisis data kelas VB (kontrol) dengan eksperimen sebesar 46,00 dan kelas kontrol sebesar
menggunakan bantuan aplikasi SPSS statistik 21, 45, 00.
seperti yang tercantum pada tabel berikut: Hasil Uji Inferensial
Tabel 2. Statistik Deskriptif Data Pretest – posttest Uji Normalitas
Kelas Kontrol
Untuk menguji normaitas data peneiti
Statistik menggunakan uji Kolmogorov- Sminoriv Test dengan
pretest postest taraf signifikan (α) 0,05 atau 5%, data
kontrol kontrol berdistribusi normal jika nilai signifikan > (α). Uji ini
Valid 15 15 dilakukan menggunakan SPSS 21 pada tabel berikut:
N
Missing 0 0
Tabel 4. Hasil Analisis Uji Normalitas Pretest-
Mean 29.0000 45.3333
Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Median 30.0000 45.0000
Mode 35.00 40.00a kelas Kolmogorov-Smirnova
Std. Deviation 9.48683 8.75595
Variance 90.000 76.667 Statistic df Sig.
Minimum 10.00 30.00 pretest .145 15 .200*
Maximum 40.00 60.00 eksperimen
Sum 435.00 680.00 postest .214 15 .064
Hasil Belajar eksperimen
Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar Siswa pretest .203 15 .097
matematika siswa kelas VB (Kontrol) pada tabel 2 kontrol
diperoleh rata-rata kemampuan belajarnya siswa postest .132 15 .200*
untuk pretest sebesar 29,00 dan postest sebesar kontrol

Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika


Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
- Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 - 76
Anwar, Sutisna
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai bahwa Berdasarkan hasil output uji Levene Statistic
nilai signifikan untuk uji normalitas pada pretest diatas bahwa hasil belajar matematika siswa terlihat
kelas eksperimen sebesar 0,200 > 0,05, nilai postest nilai signifikannya sebesar 0,979 > 0,05 maka dapat
kelas eksperimen sebesar 0,064 > 0,05, dan pada disimpulkan bahwa kedua sampel bersifat homogen.
pretest kelas control sebesar 0,097 > 0,05 kemudian
Uji Hipotesis
pada postest kelas control sebesar 0,200 > 0,05.
Karena nilai signifikan kedua kelas lebih besar dari Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis
0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tes Independent Samples Test
kemampuan belajar siswa berdistribusi normal. t-test for Equality of Means
t df Sig. (2- Mean Std. Error 95% Confidence
Tabel 5. Hasil Analisis Uji Normalitas Angket Kelas tailed) Difference Difference Interval of the
Eksperimen Dan Kelas Kontrol Difference
Lower Upper
Test of Normality 5.174 28 .000 17.00000 3.28537 10.27023 23.72977
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS
Hasil kelas eksperimen .155 15 .200* Statistics 21 diperoleh nilai sig (2-tailed) pada 0,000
Angket kelas kontrol .174 15 .200* < 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh positif
Berdasarkan tabel menunjukan bahwa nilai dan signifikan dari metode pembelajaran problem
signifikan untuk uji normalitas pada angket kelas solving terhadap prestasi belajar matematika siswa
eksperimen sebesar 0,200 > 0,05, nilai angket pada pada materi pecahan di kelas V SD Negeri Palea.
kelas kontrol sebesar 0,200 > 0,05, Karena nilai
signifikan kedua kelas lebih besar dari 0,05 Sehingga Pembahasan
dapat disimpulkan bahwa data angket kemampuan Hasil penelitian menunjukan bahwa proses
belajar siswa berdistribusi normal. pembelajaran dengan menggunakan metode
Uji Homogenitas pembelajaran problem solving pada kelas
eksperimen lebih berpengaruh dibandingkan dengan
Untuk menguji homogenitas varian penelitian metode pembelajaran konvesional pada materi
menggunakan uji homogenitas Levene’s dengan taraf penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas V
signifikan (α) = 0.05. Uji ini dilakukan dengan SD Negeri palea. hal dilihat dari hasil analisis
menggunakan SPSS 21 pada tebel berikut: deskriptif nilai rata-rata pretest pada kelas
Hasil Uji Homogenitas kelas eksperimen dan eskperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar
kontrol. 34,66 dan setelah diberikan perlakuan berupa
Tabel 6. Hasil analisis uji homogenitas pretest- pembelajaran problem solving nilai rata-rata postest
postest kelas eksperimen dan kelkas pada kelas eksperimen meningkat sebesar 62,33.
kontrol Kemudian untuk kelas kontrol hasil analisis
deskriptif lebih rendah dibandingkan dengan kelas
Test of Homogeneity of Variance eksperimen dengan diperoleh nilai rata-rata pretest
Levene df1 df2 Sig.
sebesar 29,00 sebelum diberikan perlakuan dan
Statistic
Based on Mean .166 3 56 .919 setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran
Based on Median .204 3 56 .893 konvesional diperoleh nilai rata-rata postest sebesar
Hasil
Belajar
Based on Median .204 3 48.822 .893 45,33. karena hasil analisis deskriptif pretest-postest
and with adjusted df
Siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
Based on trimmed .166 3 56 .919
mean hasil analisis deskriptif pretest-postest pada kelas
kontrol maka metode pembelajaran Problem Solving
Berdasarkan hasil output uji Levene Statistic lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar
diatas bahwa hasil belajar matematika siswa terlihat matematika siswa, terlihat dari nilai rata-rata kelas
nilai signifikannya sebesar 0,919 > 0,05 maka dapat eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
disimpulkan bahwa kedua sampel bersifat homogen. Hal ini didukung dengan respos siswa dimana pada
kelas eksperimen berdasarkan presentasi rata-rata
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas data Angket keseluruhan yang menjawab sangat setuju sebesar
problem solving 61.33% sedangakan pada kelas kontrol sebesar
Test of Homogeneity of Variance 40.00%, dan skor pada kelas eksperimen sebesar
Levene df1 df2 Sig. 53.53 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 48.7
Statistic kemudian dilihat dari rata-rata skor pada kelas
Based on Mean .001 1 28 .979
eksperimen sebesar 3.57 sedangkan pada kelas
Based on Median .008 1 28 .928
Hasil Based on Median .008 1 26.171 .928 kontrol rata-rata skor diperoleh sebesar 3.11, bisa
Angket and with adjusted df juga dilihat dari nilai TCR dimana kelas eksperimen
Based on trimmed .001 1 28 .977 sebesar 89.21 sedangkan pada kelas kontrol sebesar
mean 77.88 Hal ini juga di dukung dengan tingkat kategori

Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika


Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
77 - Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 -
Anwar, Sutisna
angket pada kelas eksperimen yang berada pada Siswa yang memiliki pikiran kreatif dan penalaran
kategori sedang dengan rentang 51 55, tinggi jika diberikan model pembelajaran
persentase 53,4% dan dengan frekuensi siswa konvesional akan merasa jenuh, Karena mereka
sebanyak 8 orang. Sedangkan pada kelas kontrol sudah terbiasa berhadapan dengan proses
yang berada pada kategori rendah dengan rentang X pemecahan masalah. Intinya metode pembelajaran
< 48, persentase 47% dan dengan frekuensi siswa problem solving lebih berpengaruh terhadap
sebanyak 7 orang. Hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa disbandingkan dengan metode
metode pembelajaran problem solving pada kelas pembelajaran konvesional.
eksperimen lebih berpengaruh dibandingkan kelas
kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran
konvesional. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil uji-t diperoleh nilai
Kesimpulan
signifikan 0,000, yang berarti 0,000 ˂ 0,05, Sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa ada Berdasarkan hasil analisis inferensial, maka
pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode
matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran problem solving terhadap prestasi
pembelajaran Problem Solving atau dengan kata lain belajar matematika siswa pada materi pecahan di
metode pembelajaran Problem Solving lebih kelas V SD Negeri Palea.
berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika
Saran
siswa, terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan sebagai berikut:1. Bagi peneliti selanjutnya,
pemecahan masalah siswa pada materi pacahan diharapkan dapat menerapkan metode
antara kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran Problem Solving pada pokok bahasan
pembelajaran problem solving dan kontrol yang lainnya dan diharapkan hasil penelitian ini bisa
diberikan pembelajaran konvesional. Hal ini dapat menjadi acuan yang dapat dimanfaatkan demi
dilihat bahwa penggunaan metode pembelajaran mengembangkan prestasi belajarnya siswa.2. Untuk
problem solving pada kelas eksperimen, siswa guru dan orang tua, diharapkan agar selalu
banyak terlatih untuk mengerjakan soal-soal yang memberikan semangat serta dorongan kepada
merangsang siswa untuk berpikir baik secara siswa/anak untuk melakukan kegiatan yang dapat
individu maupun kelompok. Dari analisis diatas mengembangkan prestasi belajarnya siswa. 3. Untuk
dapat pula interpretasikan bahwa pembelajaran siswa sebagai generasi penerus, diharapkan mampu
matematika dengan motode pembelajaran problem belajar lebih giat lagi dan dengan metode problem
solving mempunyai pengaruh yang positif terhadap solving ini siswa dapat belajar memecahkan suatu
prestasi belajar siswa. Sehingga dalam proses masalah dalam matematika.
pembelajaran penggunaan metode pembelajaran
problem solving dapat meningkatkan proses belajar
siswa di dalam kelas. DAFTAR REFERENSI
Dalam penelitian ini, metode pembelajaran
problem solving lebih berpengaruh dibandingkan Anonim. (2007). Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah
dengan pembelajaran konvesional. Menengah Atas. Direktorat Jenderal Manajemen
Menurut Solso (2008), problem solving adalah Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk
menemukan suatu atau jalan keluar untuk suatu Hamiyah, N., & Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar
Mengajar di Kelas. Jakarta Prestasi Pustakaraya.
masalah yang spesifik. Dalam pembelajaran dengan
metode problem solving siswa diberikan masalah Heruman, (2007). Model Pembelajaran Matematika di
kemudian mereka di tantang untuk menemukan Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
sendiri pemecahan dari masalah tersebut, sehingga Maghfiroh, N. (2010). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar
mereka akan memiliki pikiran yang kreatif untuk Melalui Metode Quantum Teaching pada Pelajaran
terus mencari solusi dari pemecahan masalah PKn pada Siswa Kelas IV SD Negeri Talang III
Sumenep Tahun 2010/2011. Universitas Islam Negeri
tersebut. Ini sejalan dengan penerapan metode Maulana Malik Ibrahim.
pembelajaran problem solving pada siswa kelas V SD
Purwanto, E. (1999). Desain Teks untuk Belajar “problem
Negeri Palea, dimana kelas yang diberikan perlakuan
solving”. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial nomor 2
berupa metode pembelajaran problem solving lebih tahun 1999.
berpikir kreatif dibandingkan dengan kelas yang
Rofiati, D. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan
hanya menggunakan metode pembelajaran
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dalam
konvesional(metode ceramah). Malik dkk (2012) Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi
mengemukakan bahwa jika siswa ingat bahwa ia Pada Materi Pokok Bangun Data. Jurnal Analisa.
telah memecahkan masalah, maka ia hanya akan Sa’dijah, C. (1998). Pendidikan Matematika Malang.
ingat solusi dan berusaha memecahkannya lagi.
Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika
Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766
- Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, Volume 8, Nomor 1, Mei 2022 - 78
Anwar, Sutisna
Depdikbud Dirjen Dikti Proyek PGSD 1998/1999.
Saputra, R., & Usa, S. L. (2020). Pengaruh Pembelajaran
Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Kelas VIII SMP Negeri 43 Buton. Jurnal Akademik
Pendidikan Matematika, Volume 6, Nomor 2, hal.
110–114.
Sumadi Suryabrata. (1998). Metodologi Penelitian,
Jakarta: Raja Grafindo Persada

Copyright © 2022, Jurnal Akademik Pendidikan Matematika


Print ISSN: 2442-9864, Online ISSN: 2686-3766

Anda mungkin juga menyukai