2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Abstrak. Pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ini banyak siswa
yang mengalami kesulitan dalam meyelesaikan permasalahan dari soal, diantaranya
siswa kurang memahami masalah dalam soal terutama dalam hal menafsirkannya
kedalam kalimat matematika. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah metematis siswa dilihat dari
langkah pemecahan masalah menurut Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan subjek penelitian kelas IX-B SMP Negeri 1 Karangsembung yang
berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data meggunakan tes kemampuan
pemecahan masalah dengan jumlah soal sebanyak 4 butir soal cerita. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dilihat dari presentase dan analisis jawaban siswa pada setiap
langkah pemecahan masalah tergolong rendah terutama pada langkah memahami
masalah dan merencanakan penyelesaian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
kesulurahnnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi SPLDV berada pada kualifikasi
rendah.
Kata kunci: pembelajaran matematika, kemampuan pemecahan masalah, Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Abstract. In the material of the Two Variable Linear Equation System (SPLDV), there are
many students who have difficulty in solving problems from problems, including students who
lack understanding of problems in problems, especially in terms of interpreting them into
mathematical sentences. Therefore, this study aims to find out how the students' mathematical
problem solving abilities are seen from the problem solving steps according to Polya. This type of
research is a qualitative study with research subjects class IX-B SMP Negeri 1 Karangsembung,
amounting to 20 students. The data collection technique used a problem-solving ability test with
a total of 4 items of story questions. The results showed that viewed from the percentage and
analysis of student responses at each step of problem solving were classified as low, especially in
the step of understanding the problem and planning for resolution. So it can be concluded that
156
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
the ability to solve mathematical problem solving of junior high school students in learning
mathematics especially in SPLDV material is at a low qualification
Keywords: mathematics learning, problem solving skill, Linear Equivalent Two Variable
System (SPLDV).
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dari tahun ke tahun
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sejalan dengan perkembangan
IPTEK tentunya sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan. Artinya
pendidikan harus mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas dan memiliki
berbagai kemampuan matematika salah satunya adalah kemampuan
pemecahan masalah. Soedjadi (1994:36) menyatakan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis merupakan suatu keterampilan pada diri
peserta didik agar mampu meggunakan kegiatan matematika untuk
memecahkan masalah dalam matematika dan masalah ilmu lain maupun
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Syaiful (2012:37) mengatakan bahwa
pemecahan masalah adalah suatu proses yang terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang
mungkin tidak didapat dengan segera. Berdasarakan pendapat beberap ahli
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah suatu
keterampilan dalam memecahkan suatu permasalahan dengan proses yang
terencana untuk memperoleh penyelesaian dari suatu masalah. Polya
(Sugiantara, 2014) mengatakan ada empat langkah pemecahan masalah
diantaranya sebagai berikut: 1) memahami masalah, 2) merencanakan
penyelesaian, 3) menyelesaikan penyelesaian sesuai rencana, dan 4) Memeriksa
kembali hasil yang diperoleh. Empat tahapan pemecahan dari Polya sangat
penting untuk dikembangkan.
157
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Dalam kurikulum 2013 revisi 2017, Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) merupakan materi yang dijumpai pada tingkat sekolah menengah
pertama (SMP). Meteri SPLDV merupkan materi yang memiliki keterkaitan
dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada permasalah
ekonomi, sosial ataupun permasalahan dalam bidang lainnya. Pada umumya
siswa pernah mengalami permasalahan yang berkaitan dengan materi SPLDV.
Tetapi ketika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk soal cerita
ataupun soal uraian masih banyak diantara siswa yang kesulitan dalam
meyelesaikan atau memecahkan masalah pada soal tersebut terutama dalam
menafsirkan kedalam kalimat matematika meskipun soal tersebut ada
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari mereka, tetapi mereka masih kesulitan
dalam memahami bahasa soal tersebut. Oleh karena itu, kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran matematika untuk mengetahui bagaimana kemampuan
pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa apakah memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang tinggi, cukup ataupun rendah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana kemapuan pemecahan masalah matematis siswa pada siswa SMP
dengan merujuk pada langkah-lagkah pemecahan masalah menurut Polya.
158
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Metode
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Karangsembung yang bertempat di
wilayah Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 10 Desember 2019. Subjek penelitiannya adalah kelas IX-B SMP Negeri 1
Karangsembung yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data ini berupa
tes soal kemampuan pemecahan masalah yang instrumennya berupa soal cerita
yang terdiri dari 4 butir soal pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV). Tes ini dilakukan untuk memperoleh hasil pengerjaan siswa dalam tes
soal pemecahan masalah materi SPLDV yang kemudian dianalisis berdasarkan
pada langkah-langkah Polya.
Analisis data ini terdiri dari reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Pada
tahap mereduksi data dilakukan dengan cara menilai dan menganalisis jawaban
siswa dalam tes kemampuan pemecahan masalah yang setiap jawaban siswa
dianalisis berdasarkan pada langkah pemecahan masalah menurut Polya yaitu
memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah
sesuai rencana dengan melakukan perhitungan dan langkah terakhir dengan
memeriksa kembali jawaban dari permasalahan soal yang telah disajikan. Pada
tahap penyajian data dilakukan dengan cara meyajikan hasil presentase analisis
jawaban siswa yang berdasarkan pada langkah-langkah pemecahan masalah
meurut Polya dan pada penyajian data ini juga diambil beberapa sampel siswa
yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan
rendah untuk dijadikan sampel dalam mendeskripsikan hasil analisis jawaban.
Selanjutnya pada tahap kesimpulan dilakukan dengan menyimpulkan
bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan hasil
presentase dan analisis jawaban yang telah diperoleh hasilnya.
159
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Pada gambar 1. terlihat bahwa siswa dapat memahami masalah yang terdapat
dalam soal, siswa dapat menuliskan apa yag diketahui dari masalah tersebut
tetapi siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan dari masalah tersebut.
Langkah selanjutnya siswa sudah dapat merencanakan penyelesaian yaitu
160
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Pada gambar 3. terlihat jelas bahwa siswa tidak dapat meinterpretasikan soal
baik dalam memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan
rencana maupun memeriksa kembali jawaban. Pada jawaban tersebut siswa
hanya memberikan kesimpulan terhadap apa yang ditanyakan dalam
permasalahan soal tersebut.
161
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Pada gambar 4. terlihat bahwa siswa dapat memahami masalah. Siswa dapat
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal. Siswa
merencanakan pemecahan dengan membuat pemisalan dan membuat model
matematika sesuai pada pemisalan variabel-variabel tersebut. Setelah membuat
model matematikanya siswa kemudian menyelesaikan masalah menggunakan
metode substitusi dengan prosedur yang sistematis. Pada langkah pemeriksaan
kembali terhadap hasil, siswa tidak melaksanakanya.
Pada gambar 5. terlihat bahwa secara prosedural jawaban siswa tersebut sudah
benar tetapi dilihat dari langkah kemampuan pemecahan masalah siswa kurang
memahami masalah karena siswa hanya menuliskan sebagian yang diketahui
dalam masalah tersebut kemudian langsung menyelesaikan masalah dengan
metode substitusi meskipun sudah menuliskan model matematikanya tetapi
belum cukup efektif. Siswa tidak memberikan kesimpulan ataupun
162
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
163
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Pada gambar 9. terlihat siswa tidak dapat memahami masalah, jawaban siswa
tersebut tidak ada langkah dalam merencanakan penyelesaian dan
meyelesaikan masalah. Siswa hanya menuliskan hasil dan pemeriksaan kembali
tanpa menuliskan porsedur ataupun perhitugan dalam memperoleh hasil
tersebut.
164
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
Pada gambar 10. terlihat siswa sudah dapat memahami masalah dengan
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Langkah selanjutnya
juga siswa dapat merencanakan penyelesaian dengan membuat model
matematika meskipun awalnya ada kesalahan. Dalam melaksanakan
penyelesaian siswa memilih untuk melakukan peyelesaian maupun
perhitungan dengan metode elimiasi dan susbstitusi. Dalam melaksanakan
peyelesaian awalnya terdapat perhitungan yang salah tetapi siswa tersebut
lebih teliti sehingga bisa membenarkannya. Siswapun memeriksa kembali
untuk membuktikan kebenaran jawaban hasil akhir yang ia peroleh.
Pada gambar 11. Terlihat bahwa sebenarnya siswa sudah dapat memahami
masalah dengan melihat model matematika yang siswa tuliskan pada lembar
165
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
jawabannya tetapi siswa tersebut tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan ditanyakan dalam masalah tersebut, siswa menjawab langsung
kelangkah merecanakan penyelesaian dengan membuat model matematikanya
dan menyelesaikan masalah dengan metode eliminasi dan substitusi tetapi
dalam melakukan perhitungan terdapat kesalahan sehingga hasilnya kurang
tepat meskipun prosedurnya sudah benar dan sistematis. Selain itu diakhir
langkah pemecahan masalah, siswa memeriksa kembali kebenaran jawaban
hasil akhir yang ia peroleh meskipun hasilnya akhirnya tidak tepat karena ada
kesalahan dalam perhitungan.
Pada gambar 12. terlihat bahwa jawaban siswa tersebut tidak dapat memahami
masalah, tidak dapat merencanakan ataupun meyelesaikan masalah. Siswa
tersebut langsung meyimpulkan jawaban dari masalah tersebut dengan
perhitungan yang kurang tepat. Dilihat dari presentase hasil dan analisis
jawaban siswa dalam menyelesaikan tes soal kemapuan pemecahan masalah
materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan pengambilan
sampel analisis jawaban siswa berkemampuan tinggi sedang maupun rendah
meunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah metematis siswa berada
pada kategori rendah meskipun untuk siswa yag berkemampuan tinggi mampu
menjawab soal dengan langkah-langkah yang tepat dan sistematis tetapi siswa
tersebut juga kurang ketelitian terutama dalam memahami maupun memeriksa
kembali jawaban. Sedangkan dilihat dari keseluruhan analisis jawaban siswa
baik dalam langkah memahami masalah, merencanakan penyelesaian dan
menyelesaiakan masalah dengan perhitungan serta memeriksa kembali jawaban
hasil akhir dari permasalahan masih kurang tepat.
166
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
memeriksa jawaban dari hasil akhir yang diperolehnya dari permasalaha soal
yang telah disajikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Neng, Nurul, Heris, dan
Risma (2018) dengan hasil penelitian menunjukkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa masih rendah dilihat dari presentase yang meyatakan
bahwa siswa belum memahami masalah dan memeriksa kembali permasalaha
yang diberikan oleh guru sehingga secara keseluruhan kemampuan pemecahan
masalah matematis siwa khususnya pembelajaran matematika berada pada
kualifikasi rendah.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada hasil presentase dan analisis
jawaban siswa, banyak siswa mengalami kendala dalam memahmi masalah
baik itu untuk siswa yang berkemampuan tigggi, sedang maupun rendah.
Dalam hal ini dikarenakan siswa kurangnya ketelitian, dimana siswa tidak
menuliskan poin-poin penting dalam permasalahan soal yang disajikan,
padahal poin-poin ini akan memudahkan siswa untuk meyelesaikan masalah
pada langkah-langkah selanjutnya, seperti halnya siswa tidak menuliskan apa
yag diketahui maupun apa yag ditanyakan dari permasalahan soal tersebut
atau mereka hanya menuliskan apa yang diketahui dalam masalah tanpa
menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal. Sedangkan kendala selanjutnya
ada dalam langkah merencanakan peyelesaian, jawaban siswa langsung
mengarah pada langkah meyelesikan masalah dengan langsung melakukan
perhitungan tanpa merencanakan penyelesaian seperti halnya siswa tidak
membuat model matematika terlebih dahulu yang tujuannya ini dapat
memudahkan dalam melakukan proses perhitungan. Oleh karena itu, diperoleh
suatu kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
SMP pada pembelajaran matematika khususnya materi SPLDV berada pada
kualifikasi rendah.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasonal. 2009. Permendiknas No 22/2006 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Hardini dan Puspitasari. 2014. Metode Pemecahan Masalah Menurut Polya
untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah
Matematis di Sekolah Menengah PertamA. Jurnal Pendidikan Matematika.
Vol.2 (1), 53-61
167
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (SNPM) Vol.2, 2020
Tema: “Pembelajaran Matematika Berbasis Technological, Pedagogical, and Content
Knowledge (TPACK) di Era Society 5.0”
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
168