Anda di halaman 1dari 5

MAJU, p-ISSN: 2355-3782

Volume 8 No. 1, Maret 2021 e-ISSN: 2579-4647


Page : 454-458

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI


SPLDV

Jovita Gabriella, Adi Ihsan Imami

Mahasiswa FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS. Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Timur,
Kab. Karawang 41361, E-mail: 1710631050136@student.unsika.ac.id

Abstrak:Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis analisis. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas X IPA angkatan 2019/2020 di SMA PGRI 2 Kota Bekasi yang berjumlah 26 orang.Instrumen yang
digunakan yaitu tes untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah mahasiswa pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dapat diambil
kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) masih rendah.Siswa perlu untuk dilatih dalam menyelesaikan soal-
soal pemecahan masalah, karena mampu membuat siswa berfikir tingkat tinggi, serta mampu menyelesaikan
sesuai dengan tahap-tahap yang baik dan benar.
Kata-kata kunci:kemampuan pemecahan masalah, persamaan differensial.

PENDAHULUAN mampu memecahkan masalah yang mencakup


kemampuan memahami masalah, merancang
Matematika adalah salah satu mata
model matematika, menyelesaikan model dan
pelajaran wajib dalam dunia pendidikan yang
menafsirkan solusi yang diperoleh.Menurut
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-
Sumartini (Juliana, Darma Ekawati, Fahrul
hari.Karena matematika sangat dibutuhkan
Basir, 2017)menyatakan bahwa pemecahan
dalam berbagai penyelesaian masalah sehari-
masalah sebagai proses suatu kegiatan yang
hari, maka sangatlah penting penguasaan
lebih mengutamakan pentingnya prosedur,
berbagai kemampuan matematis.Menurut
langkah-langkah strategi yang ditempuh oleh
(Sumarmo, 2010) matematika merupakan ilmu
siswa dalam menyelesaikan masalah dan
yang terstruktur dan sistematis dalam artian
akhirnya dapat menemukan jawaban soal.
setiap bagian dari matematika tersusun secara
Sejalan dengan (Wahyu Hidayat, 2018 ) dalam
hierarkis dan terjalin dalam hubungan
pembelajaran matematika pemecahan masalah
fungsional yang erat.
merupakan inti pembelajaran yang merupakan
Mata pelajaran matematika sangat kemampuan dasar dalam proses pembelajaran.
membantu peserta didik dalam kemampuan Dengan meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, analitis, sistematis, kritis, pemecahan masalah dibutuhkannya
dan kreatif, maupun kemampuan bekerja pengembangan keterampilan peserta didik
sama. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dalam memahami masalah, membuat model
Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 yaitu matematika maupun menyelesaikan masalah
dalam mempelajari matematika siswa harus serta menafsirkan solusinya.

454
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 8 No. 1, Maret 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page : 454-458

Pada pembelajaran matematika pasti mengerjakan soal yang disajikan dalam bentuk
berhubungan dengan pemecahan masalah, soal cerita, dimana ada beberapa siswa tidak
maka perlu diajarkan kepada siswa karena mampu mengubah kalimat soal ke dalam
dapat dipergunakan untuk menyajikan bentuk symbol matematika dan ada juga
informasi dalam berbagai cara terhadap usaha sebagian siswa kurang mampu memahami
memecahkan masalah. Menurut Polya (1973) komponen soal jika diberikan dalam bentuk
terdapat empat langkah yang dilakukan siswa soal cerita.
dalam memecahkan masalah, yaitu (1) Berdasarkan latar belakang diatas,
memahami masalah; (2) merencanakan bahwa kemampuan pemecahan masalah sangat
stratgei pemecahan masalah; (3) melaksanakan penting dimiliki setiap siswa.Salah satu materi
strategi pemecahan masalah, dan (4) yang dapat menelaah kemampuan pemecahan
mengecek kembali solusi yang diperoleh. Jadi masalah matematis, adalah Sistem Persamaan
seseorang dikatakan memiliki kemampuan Linear Dua Variabel (SPLDV) .Dengan latar
pemecahan masalah yang baik yaitu seseorang belakang tersebut peneliti tertarik
yang mampu memahami informasi yang menganalisis kemampuan pemecahan masalah
terdapat pada masalah secara utuh dan matematis siswa SMA yang ditinjau
menggunaan informasi tersebut untuk berdasarkan tahapan Polya dengan materi
menyusun strategi pemecahan masalah dan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
memecahkan masalah tersebut.Kebanyakan (SPLDV).
soal pemecahan masalah memiliki tingkat
METODE
kesukaran yang cukup tinggi yang biasa
disajikan dalam bentuk soal cerita, dari soal Pendekatan yang dilakukan dalam
cerita inilah siswa dituntut untuk penelitian ini adalah pendekatan
menyelesaikan soal dengan mengubah soal kualitatif.Adapun metode yang digunakan
dalam bentuk matematika dan menyelesaikan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
soal berdasarkan apa yang diketahui pada soal untuk memperoleh gambaran tentang
berdasarkan prosedur matematika. kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa.Subyek dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa kelas X di salah satu SMA PGRI Kota
dilakukan oleh Juliana, Darma Ekawati, Fahrul
Bekasi.
Basir (Juliana, Darma Ekawati, Fahrul Basir,
2017) menunjukkan bahwa kesulitan siswa Instrumen yang digunakan pada
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi penelitian ini yaitu berupa tes Sistem
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV), ini
(SPLDV) dimanakemampuan pemecahan merupakan tes yang dirancang untuk
masalah matematika siswa yang rata-rata menganalisis rendahnya kemampuan
siswa mengalami kesulitan pada saat

455
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 8 No. 1, Maret 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page : 454-458

pemecahan masalah. Berdasarkan hasil tes


tersebut akan diidentifikasi kesulitan-
kesulitansiswa dalam menyelesaikan soal
cerita pada materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV).

Hasil dan Pembahasan


Gambar 2. Jawaban Siswa yang Salah
Berikut ini hasil pengamatan dari 4 siswa yang pada Tahap Merencanakan Strategi
dijadikan subjek dalam mengerjakan tes Terlihat pada gambar 2, bahwa anak mampu
kemampuan pemecahan masalah dalam materi dalam memahami masalah, dengan menyebut
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang diketahui pada soal cerita, serta apa yang
(SPLDV). ditanyakan dalam masalah tersebut. Namun
kesalahan anak terjadi pada tahap
1. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa
merencanakan strategi, dimana siswa belum
pada Tahap memahami masalah
mampu menuliskan model matematika atau
strategi yang diharapkan. Terlihat bahwa siswa
tidak mampu menyelesaikan persamaan
pertama dengan persamaan kedua . Karena
kesalah ini, mengakibatkan pada proses
Gambar 1. Jawaban Siswa yang
Salah pada Tahap Memahami selanjut dipastikan menghasilkan jawab yang
Masalah salah.
Pada Gambar 1, terlihat bahwa siswa belum
3. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa
bisa memahami masalah dalam soal
pada Tahap menyelesaikan masalah
tersebut,siswa hanya menyebutkan diketahui
pada soal cerita. Pada tahap memahami
masalah terjadi kesalahan atau kekeliuran,
mengakibatkan pada tahap selanjutnya
menjadi salah.
2. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa
pada Tahap merencanakan strategi.

Gambar 3. Jawaban Siswa yang


Salah pada Tahap Menyelesaikan
Masalah

456
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 8 No. 1, Maret 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page : 454-458

Terlihat pada Gambar 3, siswa mampu


memahami masalah serta
merencanakan strategi yang diharapkan,
namun dalam menyelesaikan masalah yang
dikerjakan oleh siswa terjadi kesalahan,
dimana siswa belum mampu mengerjakan soal
tersebut dan salah dalam mengkalikan pada
kedua ruas, sehingga pada proses memeriksa
kembali untuk siswa
tersebut mengalami kesalahan.
4. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa
pada Tahap Memeriksa Kembali

Gambar 5. Jawaban Siswa yang


Benar pada Semua Tahap

Dapat dilihat pada gambar 5, siswa mampu


memahami masalah dengan baik, merancang
atau menuliskan model matematika dengan
baik, serta menyelesaikan dan memeriksa
kembali jawabanya.Siswa tersebut mampu
Gambar 4. Jawaban Siswa yang Salah
pada Tahap Memeriksa Kembali mengerjakan sesuai dengan tahap-tahap yang
diharapkan guru.
Terlihat pada Gambar 4, bahwa siswa mampu
memahami soal, merencanakan strategi, serta Dari hasil tes serta analisis yang
menyelesaikan masalah, namun pada tahap diperoleh bahwa kemampuan pemecahan
memeriksa kembali siswa belum bisa masalah pada siswa masih sangat
membuktikan kebeneran solusi yang didapat, kurang.Sebagian besar sudah mampu
siswa hanya mengerjakan sampai memahami masalah yang diberikan, namun
menyelesaikan masalah tanpa meyakinkan siswa terlihat kesulitan dalam tahap
kebenaran solusi. selanjutnya, terutama pada tahap
5. Analisis Hasil Jawaban Siswa pada menyelesaikan masalah yang diberikan karena
Semua Tahapan dengan Jawaban
Benar terjadi penurunan yang cukup signifikan dari
tahap merencanakan strategi pada tahap
menyelesaikan.Siswa mengaku hanya
menghafal rumus, tanpa mengetahui konsep

457
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 8 No. 1, Maret 2021 e-ISSN: 2579-4647
Page : 454-458

dasar yang harus dipahami.Tidak hanya karena kepada siswahendaknya juga selalu
kurangnya pemahaman pada konsep dasar, diarahkan padakemampuan pemecahan
siswa juga kurang teliti dalam menyelesaikan masalah yangdimiliki untuk mengambil
masalah yang disajikan tanpa memeriksa keputusandan memecahkan masalah
kembali jawaban atau solusi yang dihasilkan. daripersoalan yang diberikan.
2. Bagi siswa sebaiknya banyak latihan soal
KESIMPULAN
pemecahan masalahagar pada proses
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pembelajaran mampu memecahkan
bahwa kemampuan pemecahan masalah masalah dalam soal cerita.
matematika pada siswa masih sangat
rendah.Dimana hanya ada 6 siswa yang dapat Daftar Pustaka
memperoleh nilai lebih dari 70, dan 20 siswa Juliana, D. E. (2017). DESKRIPSI
lainnya memperoleh nilai dibawah 70.Kurang KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA
terbiasanya siswa dalam mengerjakan soal- DALAM MENYELESAIKAN SOAL
soal pemecahan masalah mengakibatkan siswa SISTEM PERSAMAAN LINEAR
sulit dalam menyelesaikan soal-soal DUA VARIABEL. Pedagogy Volume
2 Nomor 1.
tersebut.Siswa perlu untuk dilatih dalam
menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah, Juliana, Darma Ekawati, Fahrul Basir. (2017).
DESKRIPSI KEMAMPUAN
karena mampu membuat siswa berfikir tingkat
PEMECAHAN MASALAH
tinggi, serta mampu menyelesaikan sesuai MATEMATIKA SISWA DALAM
dengan tahap-tahap yang baik dan MENYELESAIKAN SOAL SISTEM
benar.Kemampuan pemecahan masalah tidak PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL. Pedagogy Volume 2
hanya digunakan dalam pembelajaran namun Nomor 1.
dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari
Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisi
siswa, kemampuan pemecahan masalah juga
Matematik: Apa, Mengapa, dan
bisa membuat siswa berkembang dengan baik. Bagaimana Dikembangkan Pada
SARAN Peserta Didik. Jurnal FMIPA UPI.

Wahyu Hidayat, R. S. (2018 ).


Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka
KEMAMPUAN PEMECAHAN
dapat dianjurkan saran-saran sebagai berikut MASALAH MATEMATIS DAN
1. Bagi guru sebaiknya perlu ADVERSITY QUOTIENT SISWA
SMP MELALUI PEMBELAJARAN
mengetahuiseberapa jauh kemampuan
OPEN ENDED. Jurnal JNPM (Jurnal
pemecahan masalah siswa dalam Nasional Pendidikan Matematika)
menyelesaikan permasalahan pada soal Vol. 2 No. 1.
cerita dengan soal-soal yang diberikan

458

Anda mungkin juga menyukai