Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal
cerita materi pecahan oleh siswa SMP ditinjau tahap Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa kelas VII SMP yakni 1 siswa berkemampuan tinggi, 1
siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Siswa berkemampuan tinggi mampu menyelesaikan permasalahan matematika materi pecahan dengan melalui
semua tahap Polya. (2) Siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaikan permasalahan matematika materi pecahan
belum mampu melalui semua tahap Polya. Mereka hanya mampu melalui tahap memahami masalah. (3) Siswa
berkemapuan rendah dalam menyelesaikan permasalahan matematika materi pecahan belum mampu melalui semua
tahap Polya. Mereka hanya mampu melalui tahap memahami masalah dan membuat rencana.
Cara Sitasi: Saputri, J.R., & Mampouw, H.L. (2018). Kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan
soal materi pecahan oleh siswa SMP ditinjau dari tahapan Polya. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika,
4(2), 146-154.
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 146 Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Materi Pecahan oleh Siswa SMP Ditinjau dari
Tahapan Polya
langkah-langkah praktis dan tersusun secara 3) Pelaksanaan rencana (Carrying out the
secara sistematis dalam memecahkan masalah plan)
sehingga dapat memudahkan siswa dalam Siswa harus dapat membentuk
menyelesaikan masalah matematika. Polya sistematika soal yang lebih baku, dalam arti
(1973, hal. 5-22) menetapkan empat langkah rumus-rumus yang akan digunakan sesuai
dalam menyelesaikan suatu masalah dengan yang dibutuhkan pada soal., kemudian
matematika, yaitu: Understanding the siswa mulai memasukkan data hingga
problem, devising a plan, carrying out the menjurus ke rencana pemecahan, dan
plan dan looking back. Pada penelitian ini melaksanakan langkah-langkah rencana
mengunakan langkah-langkah Polya yang sehingga diharapkan soal dapat dibuktikan
digunakan dalam menyelesaiakan masalah. atau diselesaikan.
Langkah Polya tersebut menyediakan 4) Peninjauan kembali (Looking back)
kerangka kerja yang tersusun rapi sehingga Siswa harus meninjau atau memeriksa
dapat membantu siswa dalam menyelesaikan kembali langkah pemecahan masalah yang
soal cerita khususnya matematika. Adapun digunakan. Pada tahap ini siswa mengecek
penjabaran dari keempat langkah-langkah kebenaran dari hasil perhitungan yang telah
Polya yang digunakan sebagai landasan dalam dikerjakan, serta mengecek sistematika dan
memecahkan masalah adalah sebagai berikut: tahap-tahap penyelesaiannya apakah sudah
1) Pemahaman Masalah (Understanding benar atau belum.
the problem). Berdasarkan uraian diatas, maka
Siswa harus dapat memahami kondisi dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
soal atau masalah yang ada pada soal tersebut. mendeskripsikan proses pemecahan masalah
Sasaran penilaian pada tahap ini meliputi: dalam menyelesaikan soal materi pecahan
a. Siswa mampu menganalisis soal. Hal ini oleh siswa SMP ditinjau dari tahapan Polya.
dapat dilihat apakah siswa tersebut paham
dan mengerti terhadap apa yang diketahui
Metode Penelitian
dan yang ditanyakan dalam soal.
b. Siswa mampu menuliskan apa yang Jenis penelitian ini adalah penelitian
diketahui dan apa yang ditanyakan dalam
kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP
bentuk rumus, simbol, atau kata-kata Negeri 3 Pabelan semester genap tahun
sederhana. pelajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian
2) Perencanaan penyelesaian (Devising a ini terdiri dari 3 siswa yang memiliki kriteria
plan) yaitu siswa berkemampuan tinggi, sedang,
Siswa harus dapat memikirkan dan rendah. Subjek penelitian diperoleh dari
langkah-langkah apa saja yang penting dan nilai UAS kelas VII. Pada penelitian ini siswa
saling menunjang untuk dapat smemecahkan berkemampuan tinggi merupakan siswa
masalah yang dihadapinya. Pada tahap ini dengan rentang nilai antara 86-100, siswa
yang harus dilakukan siswa adalah: berkemampuan sedang dengan rentang nilai
a. Siswa dapat mencari konsep-konsep atau 75-85, sedangkan siswa berkemampuan rendah
teori-teori yang saling menunjang. dengan rentang nilai 64-74. Tiga subjek dari
b. Siswa dapat mencari rumus yang masing-masing kategori kemampuan
diperlukan.
matematika dengan mempertimbangkan saran
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 148 Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Materi Pecahan oleh Siswa SMP Ditinjau dari
Tahapan Polya
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 150 Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Materi Pecahan oleh Siswa SMP Ditinjau dari
Tahapan Polya
tidak menuliskannya pada lembar jawab berkemampuan rendah tidak dapat memenuhi
namun ketika diwawancarai mampu indikator pada tahap melaksanakan rencana.
menceritakan apa yang akan ia lakukan untuk Tahap terakhir dalam pemecahan masalah
menyelesaikan masalah. Berikut penggalan polya ialah mengecek kembali jawaban. Pada
wawancara yang dilakukan oleh peneliti tahap ini, SR tidak dapat mengerjakan
kepada SR. kembali soal dengan cara yang berbeda
Peneliti : “Ceritakan kembali sehingga menyimpulkan hasil jawaban yang
apa yang kamu pahami tidak tepat. Dengan demikian SR hanya dapat
dari soal tersebut?” melalui tahap memahami masalah dan
SR : "Ibu membeli 40 kg membuat rencana dalam memecahkan
gula pasir. Gula itu akan masalah berdasarkan tahapan Polya.
dijual eceran dengan
dibungkus plastik Pembahasan
masing-masing
Subjek Berkemampuan Tinggi
beratnya kg. Berapa
Siswa berkemampuan tinggi mampu
banyak kantong plastik
menganalisis dan membentuk sebuah
berisi gula yang akan permasalahan kedalam bentuk matematika.
dijual Ibu?” Siswa yang tidak menuliskan apa yang ia
Peneliti : “Apa yang diketahui pahami dari soal dan rencana penyelesaian
dari soal itu?” masalah bukan berarti tidak bisa
SR : “40 kg gula dan dijual mengerjakannya, hanya saja mereka tidak
eceran dengan ingin menduakalikan pekerjaan dan ingin
dibungkus plastik mempersingkat waktu. Hasil analisis tersebut
masing-masing sejalan dengan hasil penelitian Nurmalasari
beratnya kg.” (2016) yang menyatakan bahwa siswa yang
Peneliti : “Apa yang ditanyakan memiliki kemampuan tingkat berfikir tinggi
dari soal tersebut?” dalam menyelesaikan permasalahan yang
SR : “Banyak kantong diberikan lebih memilih menggunakan
tahapan pemecahan masalah polya. Meskipun
plastik yang dijual?”
ada beberapa langkah dari tahapan polya yang
Peneliti : “Bagaimana cara
tidak dituliskan, mereka tetap mampu
mencarinya?”
menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
SR : “40 dibagi ”
Hal ini dikarenakan mereka tidak ingin
SR mampu membuat rencana sesuai menuliskan cara pengerjaannya dua kali.
dengan soal, hal ini menunjukan bahhwa SR
mampu mencapai indikator pada tahap Subjek Berkemampuan Sedang
pembuatan rencana. Selanjutnya ialah tahap Nurmalasari (2016) dalam
menjalankan rencana penyelesaian masalah, penelitiannya menyatakan bahwa siswa yang
SR tidak dapat mengerjakan soal sesuai memiliki kemampuan tingkat berfikir sedang
rencana sehingga menghasilkan jawaban yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki
tidak tepat. Kesulitan dalam mengoperasikan kemampuan tingkat berfikir rendah dalam
pecahan menjadi penyebab siswa memecahkan masalah. Dalam penelitiannya
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 152 Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Materi Pecahan oleh Siswa SMP Ditinjau dari
Tahapan Polya
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 154 Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018