Anda di halaman 1dari 9

Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PADA MATERI


PROGRAM LINEAR
Mitra Yeni1), Melisa2), Hafizah Delyana3)
1)
Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
mitrayeni2205@gmail.com
2)Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

icamelisa87@gmail.com
3)Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

hafizahelyana@gmail.com

ABSTRAK
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dari kemampuan matematis. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi program linear di kelas XI MIPA
IV SMAN 1 Lembah Gumanti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa
kelas XI MIPA IV Lembah Gumanti. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan
masalah. Tahapan dari penelitian ini adalah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan. Soal
pemecahan masalah matematis yang diberikan merupkan soal yang telah divalidasi oleh para ahli matematis yang
berjumlah 4 buah soal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah. Siswa yang memiliki kriteria kemampuan pemecahan masalah rendah karena siswa kurang
memahami masalah dari soal kemampuan pemecahan masalah, siswa kesulitan dalam menyusun perencanaan
masalahnya dari soal program linear, sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan soal kemampuan pemecahan
masalah dengan baik.
Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah

ANALYSIS OF STUDENTS MATHEMATIC PROBLEM SOLVING ABILITY IN LINEAR


PROGRAM MATERIALS
ABSTRACT
Problem solving ability is one of the goals of mathematical ability. This study aims to analyze students' mathematical
problem solving abilities in linear program material in class XI MIPA IV SMAN 1 Lembah Gumanti. This research
uses qualitative research. The research subjects were students of class XI MIPA IV Lembah Gumanti. The research
instrument used was a problem solving ability test. The stages of this research are starting from the planning,
implementation, and observation processes. The mathematical problem solving problems given are 4 questions that
have been validated by mathematical experts. From the results of the research that has been done, there are
difficulties in solving the problem solving problems. Students who have low problem solving ability criteria because
students do not understand the problem from the problem solving ability so that students have difficulty planning
problems from linear program questions. So, students are not able to solve problem solving skills well.
Keywords: Problem Solving Ability

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


15 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

PENDAHULUAN kemampuan yang paling dasar pada kegiatan


Kemampuan matematis merupakan pembelajaran matematika adalah pemecahan
kemampuan untuk menghadapi permasalahan, masalah.
baik dalam matematika maupun kehidupan Kemampuan pemecahan masalah
nyata. Salah satu tujuan pembelajaran merupakan kemampuan tingkat tinggi yang
matematika adalah mengembangkan harus dikuasai oleh siswa. Namun, tidak banyak
kemampuan matematis siswa. Tujuan siswa yang mampu dalam memecahkan
pembelajaran matematika yang dirumuskan masalah. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan
menurut National Council of Teacher of (Heryani & Ramadani, 2019) bahwa
Mathematics (NCTM, 2000:4) yaitu: (1) Belajar kemampuan pemecahan masalah merupakan
untuk berkomunikasi; (2) Belajar untuk bernalar; kemampuan yang tergolong ke dalam
(3) Belajar untuk memecahkan masalah; (4) kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
Belajar untuk mengaitkan ide; (5) Belajar untuk menyelesaikan soal berupa soal soal non rutin.
mempresentasikan ide-ide. Dari tujuan Masalah-masalah matematika sampai saat ini
pembelajaran tersebut terlihat bahwa masih saja selalu dirasa “menyulitkan” oleh
kemampuan pemecahan masalah merupakan peserta didik dalam proses penyelesaiannya,
salah satu kemampuan yang harus dikuasai sehingga tidak banyak siswa yang dapat
siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai . melakukan pemecahan masalah padahal
hal ini sejalan dengan (Noviantii et al., 2020) peserta didik dituntut untuk mampu
menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah menyelesaikan masalah matematika hingga
tujuan pembelajaran dan jantungnya mereka menemukan jawaban yang tepat untuk
matematika. masalah tersebut. Dalam matematika,
Kemampuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan masalah harus dimiliki
sangat penting dimiliki oleh setiap siswa karena oleh siswa untuk menyelesaikan soal-soal
pemecahan masalah merupakan tujuan umum berbasis masalah. Pemecahan masalah adalah
pengajaran matematika. Pemecahan masalah suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang
yang meliputi metoda, prosedur dan strategi ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang
merupakan proses inti dan utama dalam diinginkan. Pemecahan masalah dapat diartikan
kurikulum matematika. Senada dengan dengan menggunakan interpretasi umum, yaitu
pendapat (Andriani & Nurjaman, 2018) bahwa pemecahan masalah sebagai tujuan,

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


16 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

pemecahan masalah sebagai proses, dan teman sebayanya. Siswa kurang memahami
pemecahan masalah sebagai keterampilan masalah sehingga siswa kurang mampu
dasar (Sumartini, 2018) merencanakan pemecahannya dalam
Observasi yang penulis lakukan di kelas menyelesaikan soal cerita karena siswa malas
X MIPA SMAN 1 Lembah Gumanti pada tanggal membaca dan kesulitan dalam menyelesaikan
10 s/d 13 Februari 2020 terlihat bahwa siswa pemecahan masalah dalam bentuk model
kurang mampu dalam menyelesaikan soal-soal matematika sendiri, mencari bahan ajar sendiri
pemecahan masalah. Ketika siswa diminta untuk dan mengerjakan latihan sendiri.
membaca atau mencari informasi dari buku Hasil wawancara dengan beberapa
tentang materi pembelajaran, siswa kurang orang siswa kelas X MIPA SMAN 1 Lembah
antusias untuk melakukannya. Menurut siswa, Gumanti diperoleh informasi bahwa
membutuhkan waktu lama untuk melakukan pembelajaran matematika sulit dipahami karena
kegiatan tersebut. Siswa kelihatan cemas dan turunan rumus yang panjang, mereka sulit
merasa gerogi jika guru mengamatinya saat memahami penyelesaian masalah dan siswa
mengerjakan latihan. Siswa kurang mampu lebih suka jika ada menyelesaikan soal dengan
memahami soal sehingga sulit untuk rumus cepat tanpa harus menyelesaikan secara
menyelesaikan soal pemecahan masalah, berurutan dan panjang lebar. Beberapa siswa
karena siswa sudah terbiasa menerima asupan suka dengan tantangan soal yang sulit untuk
dari guru saja. Disamping itu siswa terbiasa dikerjakan namun, banyak diantara mereka yang
mengerjakan soal-soal rutin dan meniru cara hanya mampu menyelesaikan soal yang sesuai
guru dalam proses penyelesaian masalah dengan contoh soal yang diberikan guru. Soal
sehingga siswa mengalami kesulitan ketika cerita merupakan salah satu kesulitan siswa
mendapat soal-soal tidak rutin. dalam menyelesaikan jawabannya, baik dalam
Hasil wawancara dengan beberapa guru menganalisis, maupun mengubah ke dalam
matematika kelas X MIPA SMAN 1 Lembah model matematika.
Gumanti tentang kemampuan pemecahan Kemampuan pemecahan masalah yang
masalah ketika dihadapkan dengan soal tidak kurang baik dapat menjadi salah satu penyebab
rutin siswa kesulitan dalam menyelesaikan tidak tercapainya tujuan hasil belajar yang
pemecahan masalah. Siswa kurang percaya diri diharapkan (Ramdan, Veralita, Rohaeti, &
dan mudah menyerah dalam menjawab soal Purwasih, 2018). Senada dengan (Delyana,
latihan dan lebih suka menerima contekan dari 2015) Kemampuan pemecahan masalah adalah
Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana
17 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

kecakapan untuk menerapkan pengetahuan masalah yang diberikan kepada siswa.


yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam Perhitungan skor dilakukan menggunakan rubrik
situasi baru yang belum dikenal. Oleh karena itu, analitik. Berdasarkan skala yang telah dibuat
penulis akan menganalisis kemampuan dapat dinilai tes kemampuan pemecahan
pemecahan masalah pada materi program masalah. Skor yang diperoleh siswa dirubah ke
linear. dalam skala angka (0-100). Skor yang diperoleh
siswa dikonversikan ke skala 0-100 yaitu:
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu Nilai siswa =
skor yang diperoleh siswa
× 100
skor maksimum
untuk menganalisis kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa pada materi program Penilaian tersebut digunakan untuk
linear. Penelitian ini dilaksanakan pada melihat keberhasilan siswa dalam menjawab
semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 tanggal setiap soal dilihat dari indikator yang dicapainya.
02 September 2020 di kelas XI MIPA 1V SMAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Subjek
Hasil Penelitian
penelitian dipilih secara purposive sampling.
Kemampuan pemecahan masalah
Kelas subjek yang dipilih adalah kelas XI MIPA
dapat dilihat dari angket yang dibagikan pada
IV berdasarkan pertimbangan dan saran dari
kelas penelitian dengan jumlah responden 31
guru mata pelajaran. Subjek penelitian diberi
siswa. Dari 31 orang siswa yang mengikuti tes
soal kemampuan pemecahan masalah.
kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat
Kemudian hasil kemampuan pemecahan
bahwa terdapat 13 orang siswa yang memiliki
masalah akan dianalisis berdasarkan kriteria
kemampuan pemecahan masalah sangat tinggi,
pemecahan masalah. Tes kemampuan
8 orang siswa yang berkemampuan pemecahan
pemecahan masalah matematis berbentuk
masalah tinggi, 8 orang siswa yang memiliki
essay dengan jumlah soal sebanyak 4 soal.
kemampuan pemecahan masalah sedang dan 2
Hasil tes akhir akan dianalisis dan disimpulkan,
orang siswa yang memiliki kemampuan
maka akan diperoleh deskripsi tentang
pemecahan masalah rendah.
kemampuan pemecahan masalah matematis
Tingkat kemampuan pemecahan
siswa pada soal program linear. Teknik analisis
masalah matematis dapat dilihat dari
data adalah skor kemampuan pemecahan
kemampuan pemecahan masalah persentase
masalah dari tes kemampuan pemecahan
perindikator yang disajikan pada tabel.
Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana
18 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Tabel 1. Persentase Kemampuan Pemecahan tergolong tinggi ditinjau dari soal program linear.
Masalah Perindikator Berikut disajikan hasil jawaban siswa
No Indikator Pemecahan Masalah pada saat tes kemampuan pemecahan masalah
Soal Matematis (%) matematis.
A B C D
1 91,39 80,10 86,02 36,59
2 95,69 90,32 86,02 39,78
3 89,24 81.18 57,34 41,57
4 83,87 74,19 57,70 40,86
Rata-
90,04 81,44 71,77 39,7
Rata

Keterangan :
A: Memahami masalah
B: Merencanakan pemecahannya
C: Menyelesaikan masalah sesuai rencana
D: Pengecekan kembali jawaban Gambar 1. Lembar Jawaban Siswa

Pada tabel 1 terlihat bahwa kemampuan Pada gambar 1 terlihat bahwa siswa
siswa untuk memahami masalah pada soal yang berinisial UM memiliki kemampuan
nomor 2 tergolong paling tinggi dengan nilai pemecahan masalah sangat tinggi dari 4 soal
95,69%, untuk indikator merencanakan yang diberikan siswa mampu menyelesaikan
pemecahan masalah yang tertinggi adalah pada permasalah dengan sempurna seperti jawaban
soal nomor 2 yaitu 90,32%, indikator soal nomor 1 di atas siswa mampu
menyelesaikan pemecahan masalah paling menyelesaikan jawabannya dengan tepat dan
tinggi yaitu pada soal nomor 1 dan 2 yaitu benar. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
dengan nilai 86,02% dan nilai terendah terletak pemecahan masalah siswa sangat tinggi karena
pada indikator pengecekan kembali jawaban memperoleh skor akhir 100.
pada soal nomor 1 yaitu 36,59%.

Dari paparan di atas terlihat bahwa


kemampuan pemecahan masalah siswa sudah

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


19 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

akhir kemampuan pemecahan masalah adalah


83.

Gambar 2. Lembar Jawaban Siswa Gambar 3. Lembar Jawaban Siswa

Pada gambar 2 lembar jawaban siswa Gambar 3 menunjukan bahwa siswa


yang berinisial IDY, jawaban soal nomor 4 yang berinisiaal HRF memiliki kemampuan
menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi dengan skor akhir
pemecahan masalah sangat tinggi karena siswa 73, hal ini dapat dilihat bahwasanya siswa sudah
sudah mampu menjawab soal pemecahan bisa memecahkan masalah dengan baik, seperti
masalah sebanyak 4 buah yang mana dalam lembar jawaban diatas untuk soal nomor 3 siswa
soal kedua siswa sudah menjawab dengan sudah memahami masalah dan mampu
benar dan tepat, hanya saja siswa kurang membuat model matematika ke dalam bentuk
menjawab sempurna pada soal nomor 3 dan 4, pertidaksamaan, siswa juga sudah
siswa tidak membuatkan grafiknya namun siswa merencanakannya masalah dan melakukan
dapat menyelesaikan permasalahannya pengecekan kembali.
sehingga dalam menjawab pertanyaan seperti
indikator pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah sesuai rencana. Nilai

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


20 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Gambar 5. Lembar Jawaban Siswa

Gambar 5 menunjukkan bahwa lembar


jawaban siswa yang berinisial FR, menjawab
Gambar 4. Lembar Jawaban Siswa soal nomor 1, kemampuan pemecahan masalah
berada pada kriteria sedang karena memiliki
Gambar 4 menunjukkkan bahwa siswa
skor akhir 52. Hal ini dapat dilihat bahwa siswa
yang berinisial MA sudah memiliki kemampuan
sudah berusaha menjawab semua soal
pemecahan masalah tinggi dengan skor akhir
kemampuan pemecahan masalah, namun siswa
tes pemecahan masalah 78 dengan angket
kurang teliti dalam mengerjakan soal.
kemandirian berada dalam kriteria kuat. Hal ini
Contohnya jawaban 1 seharusnya pada langkah
dapat dilihat dari analisis lembar jawaban siswa
kedua, tanda pertidaksamaannya adalah kecil
nomor 4 bahwasanya sudah mampu memahami
sama namun sudah terlihat bahwa siswa
masalah, merencanakan pemecahannya seperti
memiliki kemampuan pemecahan masalah
lembar jawaban di atas siswa bisa menentukan
sedang.
perhitungan keuntungan maksimal.

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


21 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

Gambar 7 menunjukkan lembar jawaban


siswa yang berinisial AI memiliki kemampuan
pemecahan masalah rendah, ini terlihat dari
lembar jawaban siswa nomor 3, siswa kurang
mampu menyelesaikan masalah untuk
pertidaksamaan linear menentukan nilai
minimum dan maksimum, siswa tidak mampu
menjawab soal nomor 3 dan 4 karena kesulitan
dalam memahami masalah sehingga siswa tidak
dapat menyelesaikan pemecahan masalah. Hal
ini dibuktikan dari lembar jawaban siswa, siswa
mendapat skor 28.

Gambar 6. Lembar Jawaban Siswa

Gambar 6 menunjukkan bahwa siswa


yang berinisial FM berkemampuan pemecahan
masalah yang mana skor akhir pemecahan
masalah adalah 44. Hal ini dapat dilihat dari
lembar jawban siswa yaitu siwa sudah
memahami masalah namun tidak dapat
merencanakan dan menyelesaikan masalah. Gambar 8. Lembar Jawaban Siswa

Gambar 8 menunjukan bahwa siswa


yang berinisial MI dari jawaban soal nomor 1
memiliki kemampuan pemecahan masalah
rendah. Hal ini dapat dilihat dari lembar jawaban
siswa bahwa siswa hanya mampu menuliskan
kembali apa yang diketahui namun tidak dapat
memahami masalah dengan baik. Dari 4 soal
pemecahan masalah siswa tidak mampu
menjawab dengan benar, siswa hanya
Gambar 7. Lembar Jawaban Siswa
Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana
22 Analisis Kemampuan Pemecahan…
Volume 4 Nomor 1, Maret 2021, ISSN 2599-3291 (Cetak), ISSN 2614-3933 (Online)

menuliskan diketahui saja sehingga siswa Kemampuan Pemahaman Konsep Materi


mendapatkan skor akhir pemecahan masalah 35 Segitiga dan Segiempat pada Siswa SMP.
dan skor kemandirian belajar 45. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif,
Dari analisis lembar jawaban siswa di 1(2), 1015–1026.
atas terlihat bahwa kemampuan pemecahan https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i3.219-228
masalah siswa memiliki tingkatan sangat tinggi, Delyana, H. (2015). Peningkatan Kemampuan
tinggi dan sedang. Namun, secara keseluruhan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
siswa yang berkemampuan rendah hanya dua Kelas VII Melalui Penerapan Pendekatan
orang dan satu orang siswa memiliki kriteria Open Ended. Lemma, 2(1), 26–34.
kemandirian lemah dari 31 orang siswa, hal ini Heryani, Y., & Ramadani, R. (2019). ANALISIS
dapat dikatakan kemampuan pemecahan KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
masalah siswa baik. MATEMATIS PESERTA DIDIK
BERDASARKAN GAYA BELAJAR MODEL
KESIMPULAN
HONEY-. 1(2), 66–71.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas
NCTM. (2000). Six Principles for School
dapat dikatakan kemampuan pemecahan
Mathematics.
masalah matematis siswa pada materi program
Noviantii, E., Yuanita, P., & Maimunah, M.
linear siswa baik, dari empat indikator
(2020). Pembelajaran Berbasis Masalah
pemecahan masalah matematis, indikator yang
dalam Meningkatkan Kemampuan
memiliki nilai sangat tinggi adalah memahami
Pemecahan Masalah Matematika. Journal
masalah dengan skor 90,04% dan yang memiliki
of Education and Learning Mathematics
indikator dengan nilai terendah adalah
Research (JELMaR), 1(1), 65–73.
pengecekan kembali jawaban dengan skor rata-
https://doi.org/10.37303/jelmar.v1i1.12
rata 39,7%. Bagi siswa yang memiliki
Sumartini, T. S. (2018). Peningkatan
kemampuan pemecahan masalah rendah
Kemampuan Pemecahan Masalah
adalah karena kurang memahami masalah,
Matematis Siswa melalui Pembelajaran
sehingga tidak mampu menyelesaikan jawaban
Berbasis Masalah. Mosharafa: Jurnal
ke tahap selanjutnya.
Pendidikan Matematika, 5(2), 148–158.

DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.27

Andriani, D., & Nurjaman, A. (2018). Analisis 0

Mitra Yeni, Melisa, Hafizah Delyana


23 Analisis Kemampuan Pemecahan…

Anda mungkin juga menyukai