Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI MENERKA LALU MENGUJI KEMBALI

DAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG LAIN DALAM MATEMATIKA NON


RUTIN UNTUK PENYELESAIAN MENCARI NILAI x PADA SUATU PERSAMAAN

Satya Mardi Ayuningrum1, Rubono Setiawan2


1
Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret Surakarta
akusatyamardi@gmail.com
2
Pendidikan Matematika, Universitas Sebelas Maret Surakarta
rubono.matematika@staff.uns.ac.id

ABSTRAK
Terdapat berbagai strategi dalam memecahkan masalah matematika, diantaranya adalah menerka lalu
menguji kembali dan melihat dari sudut pandang lain. Penelitian ini akan menjelaskan tentang
bagaimana memecahkan suatu permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu persamaan dengan
menggunakan kombinasi dua strategi sekaligus yakni menerka lalu menguji kembali dan melihat dari
sudut pandang lain. Permasalahan yang disajikan merupakan soal olimpiade SMA baik tingkat
kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Metode penelitian menggunakan metode research
and development yang berbasis kajian teori. Strategi menerka lalu menguji kembali dan melihat dari
sudut pandang lain lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan tentang mencari nilai x pada suatu
persamaan karena banyak manipulasi aljabar yang bisa dilakukan sehingga soal yang dikerjakan akan
lebih mudah untuk diselesaikan. Pelaksanaan pemecahan masalah ini juga harus disesuaikan dengan
langkah Polya yang terdiri dari empat tahapan. Langkah Polya dipakai agar cara menjawab
permasalahan yang disajikan lebih terstruktur

Kata Kunci : melihat dari sudut pandang lain, menerka lalu menguji kembali, langkah polya, aljabar

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 63
ISSN 2614-0357

PENDAHULUAN baik tingkat kabupaten, provinsi, ataupun


Masalah adalah sebuah kata yang nasional. Tingkat kesulitan soal yang
sering terdengar oleh kita. Namun sesuatu termasuk dalam soal – soal olimpiade
akan menjadi masalah tergantung bagaimana memang sedikit lebih tinggi dibandingkan
seseorang mendapatkan masalah tersebut dengan soal – soal yang biasa diberikan guru
sesuai dengan kemampuannya. Dalam saat di dalam kelas sehingga soal olimpiade
pendidikan matematika SMA mungkin saja bisa dikategorikan sebagai masalah non
siswa dengan kemampuan rendah rutin.
menggangap suatu hal merupakan sebuah Kemampuan pemecahan masalah sangat
masalah namun bagi siswa dengan penting artinya bagi siswa. Para ahli
kemampuan tinggi hal tersebut bukan pembelajaran sependapat bahwa kemampuan
merupakan sebuah masalah. Masalah pemecahan masalah dapat dibentuk melalui
merupakan suatu konflik yang merupakan bidang studi dan disiplin ilmu yang
hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan diajarkan. S. Nasution (2008:170)
tugas belajarnya di dalam kelas. Namun menyatakan pemecahan masalah dapat
suatu masalah harus diselesaikan agar proses dipandang sebagai proses di mana siswa
berpikir siswa terus berkembang. menemukan kombinasi aturan-aturan yang
Dalam dunia matematika masalah telah dipelajarinya terlebih dahulu yang
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu digunakannya untuk memecahkan masalah
masalah rutin dan non rutin. Masalah rutin tidak sekedar aturan-aturan yang diketahui,
adalah masalah yang dapat diselesaikan dan akan tetapi juga menghasilkan pelajaran
dikerjakan siswa dengan mudah dimana baru. Pembahasan mengenai pemecahan
masalah – masalah tersebut tidak asing bagi masalah matematika tidak terlepas dari tokoh
siswa sebab masalah tersebut sering utamanya, yaitu George Polya. Menurut
diberikan guru saat pembelajaran di sekolah , Polya (dalam Siswono,2008: 36-37)
sedangkan masalah non rutin adalah masalah pemecahan masalah dalam matematika
yang jarang ditemui siswa saat pembelajaran terdiri atas empat langkah pokok, yaitu:
di sekolah dan cenderung memerlukan 1. Memahami masalah
pemahaman yang lebih agar siswa bisa 2. Menyusun rencana penyelesaian
menyelesaikannya jika siswa tidak memiliki 3. Melaksanakan rencana penyelesaian
keterampilan memecahkan masalah tersebut 4. Memeriksa kembali
maka masalah tersebut akan sulit dikerjakan
Dalam memecahkan masalah matematika
oleh siswa. Masalah non rutin biasanya
baik itu soal olimpiade maupun soal yang
diberikan dalam bentuk soal- soal olimpiade
64 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

rutin diperlukan strategi- strategi tertentu banyak digunakan siswa untuk


agar siswa dapat memecahkan soal dengan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
baik. Terdapat berbagai strategi dalam masalah non rutin. Strategi melihat dari
memecahkan masalah matematika, (menurut sudut pandang lain sering digunakan untuk
Yusuf Hartono, 2014:4) diantaranya adalah menyelesaikan permasalahan matematika
bekerja mundur, penemuan pola, melihat dari yang melibatkan manipulasi aljabar , jika
sudut pandang lain, menyederhanakan diketahui suatu bentuk aljabar maka bentuk
masalah serupa, mempertimbangkan kasus tersebut dapat dimanipulasi menjadi bentuk
ekstrim, membuat gambar/ diagram, aljabar lain yang lebih sederhana sehingga
menebak dengan cerdas dan mengetesnya, proses penyelesaian soal tersebut akan lebih
memperhitungkan semua kemungkinan, mudah. Analisa terhadap kesamaan
mengorganisasi data, dan bernalar logis. Dari unsur/pola merupakan kunci dari strategi ini.
kesepuluh strategi ini, terdapat ciri- ciri Dalam strategi tersebut siswa tidak hanya
khusus soal seperti apa yang mudah mengerjakan soal dengan cara yang formal
dikerjakan dengan salah satu ataupun atau pada umumnya digunakan. Namun bisa
kombinasi dari strategi yang ada. dengan mengubah dan melihat soal tersebut
Strategi yang sering di gunakan siswa dari sudut pandang lain. Pada tulisan ini
adalah menerka lalu menguji kembali. pembahasan dibatasi mengenai mencari nilai
Terkadang ada beberapa soal yang bisa x pada suatu persamaan. Hal ini berdasarkan
dikerjakan oleh siswa tanpa harus contoh soal yang di temui pada soal
mengerjakannya dengan menggunakan suatu Olimpiade Matematika Nasional pada
rumus tertentu dan menghasilkan proses tingkat Kabupaten, Provinsi maupun
perhitungan yang cukup rumit. Dengan Nasional yang menggunakan variable x.
menggunakan strategi menerka lalu menguji Berdasarkan uraian di atas, penulis
kembali tersebut akan lebih mempermudah tertarik untuk membahas mengenai
siswa untuk menyelesaian soal dengan cara kombinasi strategi penyelesaian dalam
yang sederhana dengan menerka jawaban menyelesaikan masalah aljabar pada
yang kira-kira merupakan jawaban dari Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA,
permasalahan tersebut. Namun dalam hal ini dalam tulisan ini akan dibahas mengenai
menerka yang dimaksud tidak menerka kombinasi strategi menerka lalu menguji
secara asal namun didasarkan atas suatu kembali dan melihat dari sudut pandang lain.
faktor. Selain strategi menerka lalu menguji Selain itu, penulis juga akan membahas
kembali adapula strategi pemecahan masalah mengenai penerapan strategi tersebut
dengan melihat dari sudut pandang lain berdasarkan pada langkah-langkah Polya
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 65
ISSN 2614-0357

untuk penyelesaian masalah aljabar pada menguji validitas dan keefektifan produk
Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA. tersebut dalam penerapannya.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk Untuk mendapatkan permasalahan
mengetahui bagaimana penggunaan yang diangkat pada penelitian ini, penulis
kombinasi kombinasi strategi menerka lalu melakukan survey dengan melihat dan
menguji kembali dan melihat dari sudut mengumpulkan referensi soal matematika
pandang lain untuk menyelesaikan non rutin pada Olimpiade SMA yang
permasalahan terkait aljabar dalam diselenggarakan baik pada tingkat
Olimpiade Sains Nasional Matematika SMA Kabupaten, tingkat Provinsi maupun tingkat
dan penerapannya berdasarkan langkah Nasional. Dan diperoleh hasil soal pada
Polya. ranah aljabar dikeluarkan paling sedikit satu
METODE PENELITIAN soal pada setiap tahunnya. Dengan
Penelitian ini merupakan penelitian pertimbangan tersebut penulis melakukan
teoritis yang menggunakan metode research analisis bagaimana cara mengerjakan soal
and development berbasis kajian teori. pada ranah aljabar dengan cara yang mudah
Sugiyono (2009: 297) menyampaikan bahwa dan efektif sehingga siswa lebih mudah
Research and Development adalah metode untuk mengerjakan soal tersebut tanpa perlu
penelitian yang digunakan untuk menggunakan rumus umum dimana rumus
menghasilkan produk tertentu, dan menguji umum tersebut berisi tentang perhitungan
keefektifan metode tersebut. Sementara atau penjabaran yang cukup panjang. Oleh
dalam bidang pendidikan Borg and Gall karena itu penulis memilih untuk
(1985) dalam Sugiyono (2009: 4) menggunakan penelitian research and
menyatakan bahwa, penelitian dan development sebab dalam penelitian ini
pengembangan (Research and penulis mencoba untuk mengembangkan
Development/R&D), merupakan metode cara penyelesaian soal dengan strategi yang
penelitian yang digunakan untuk lebih efektif namun tidak mengurangi makna
mengembangkan atau memvalidasi produk- dalam soal yang disajikan. Sehingga akan
produk yang digunakan dalam pendidikan menambah wawasan bagi siswa bahwa
dan pembelajaran. Dari kedua pendapat ahli dalam menyelesaikan suatu soal tidak melulu
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan menggunakan rumus umum namun juga bisa
bahwa Research and Development adalah menggunakan strategi lain yang lebih efektif.
metode penelitian bertujuan untuk Pada tahap perencanaan penulis
menghasilkan produk-produk tertentu serta melakukan perencanaan yakni dengan
mengumpulkan soal-soal olimpiade SMA
66 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

baik tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi maupun soal yang berderajat tinggi
maupun tingkat Nasional pada ranah aljabar. merupakan soal yang termasuk ke dalam
Pada penelitian ini penulis memilih tipe soal ranah aljabar. Soal – soal matematika bertipe
mengenai mencari nilai x pada suatu mencari nilai x pada suatu persamaan
persamaan baik persamaan kuadrat maupun merupakan soal non rutin yang mendorong
persamaan berderajat tinggi. Setelah siswa berpikir logis dan melatih siswa untuk
dilakukan pengumpulan soal, selanjutnya memecahkan masalah dengan
penulis melakukan analisis untuk mempertimbangkan strategi mana yang
menyelesaikan soal tersebut menggunakan sesuai dengan karakteristik soal tersebut.
kombinasi strategi melihat dar sudut pandang Selain itu soal non rutin tentang mencari
lain dan menerka lalu menguji kembali. nilai x dalam suatu persamaan ini membuat
Dalam pelaksanaannya penulis juga siswa lebih memahami konsep soal.
menggunakan langkah polya dalam Biasanya soal dengan tipe tersebut disajikan
menganalisis permasalahan matematika yang dalam bentuk sutau persamaan dimana
disajikan dengan tujuan agar analisis yang maksud dari soal tersebut siswa diminta
dilakukan lebih terstruktur dan mudah untuk mencari nilai x atau himpunan dari
dipahami. nilai x jika nilai x nya lebih dari satu.
Pada pelaksanaanya penulis mencoba Soal Olimpiade Sains Nasional
untuk menyelesaikan suatu soal pada ranah Matematika SMA terkait dengan mencari
aljabar tentang mencari nilai x pada suatu nilai x dalam suatu persamaan , tidak selalu
persamaan dengan menggunakan kombinasi muncul dalam setiap tingkatan seleksi dan
strategi melihat dari sudut pandang lain dan setiap tahun penyelenggaraan. Soal tipe
menerka lalu menguji kembali. Hasilnya soal tersebut mungkin hanya dimunculkan pada
pada ranah aljabar tentang mencari nilai x seleksi tingkat kabupaten/kota saja, adapula
pada suatu persamaan dapat diselesaikan yang dimunculkan hanya pada tingkat
dengan menggunakan kombinasi dua strategi provinsi maupun tingkat nasional saja.
tersebut. Sebab pada soal dapat dikerjakan Adapun soal yang terkait mencari nilai x
dengan manipulasi bentuk aljabar yang dalam suatu persamaan ini tidak bnayak
terkandung didalam strategi melihat dari dimunculkan dalam bentuk pilihan ganda
sudut pandang lain. namun lebih cenderung dalam bentuk essay.
Menurut analisa penulis, soal terkait mencari
HASIL DAN PEMBAHASAN nilai x dari suatu persamaan muncul merata
Soal tentang mencari nilai x dalam diberbagai tingkat seleksi baik seleksi tingkat
suatu persamaan baik persamaan kuadrat kabupaten maupun seleksi tingkat provinsi
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 67
ISSN 2614-0357

dan bahkan soal tipe ini pernah menjadi dari persamaan kuadrat yaitu a + +
salah satu soal tingkat internasional pada = 0. Dengan a,b,c merupakan koefisien
tahun 1992. Untuk dapat menyelesaikan soal dan x adalah variabel dari persamaan
bertipe mencari nilai x dari suatu persamaan, tersebut. Jika kita faktorkan maka akan
kita dapat mengkombinasikan antara 2 didapat bentuk (ax + )( + ). Dari
strategi yaitu strategi melihat dari sudut pemfaktoran tersebut dapat dilihat bahwa
pandang lain dan strategi menerka lalu nilai c didapat dari hasil perkalian dari 2
menguji kembali. bilangan yang merupakan salah satu dari
1. STRATEGI MENERKA LALU faktor c. Misal sebagai contoh kita memiliki
MENGUJI KEMBALI persamaan + 2 − 3 = 0. Jika persamaan
Strategi menerka lalu menguji kembali tersebut difaktorkan maka akan didapatkan
merupakan salah satu strategi yang hasil (x + 3) (x – 1). Dari pemfaktoran
digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut jika bilangan 3 kita kalikan dengan 1
matematika. Dalam strategi ini tidak terlepas akan dihasilkan bilangan 3 yang sesuai
dengan kemampuan kita untuk dengan konstanta yang ada pada persamaan
memperkirakan tebakan kita supaya sesuai awal, selain itu dari perkalian tersebut akan
dengan persyaratan dalam soal. Akan tetapi, didapatkan hasil bahwa koefisien dari a dan
perlu dibedakan antara asal menerka dengan b sesuai dengan persamaan yang dimiliki
menerka dengan pertimbangan. Jika hanya sebelumnya.. Alasan pemilihan bilangan 1
sekedar menerka maka akan membutuhkan dan 3 karena bilangan tersebut merupakan
banyak sekali pengetesan sehingga tidak faktor dari 3. Oleh karena pertimbangan
efektif. Oleh sebab itu strategi ini kita tersebut penulis memilih menerka konstanta
gunakan dengan mempertimbangkan dan faktor dari konstanta tersebut sebagai
intelegensi dalam menerka sehingga lebih acuan untuk menerka nilai x. Karena jika
efektif dan tidak berkali – kali melakukan misal kita memilih bilangan yang bukan
pengetesan. Hubungannya dengan soal yang merupakan faktor dari 3 yakni (x – 6) dan
memiliki tipe mencari nilai x dari suatu ( + ). Memang benar jika kedua bilangan
persamaan, strategi ini dapat digunakan
tersebut dikalikan akan menghasilkan
untuk menyelesaikan soal tersebut. Langkah
bilangan 3, namun masalah lain yang muncul
awal yang dilakukan yakni dengan melihat
adalah jika dilakukan perkalian maka hasil
konstanta yang ada di suatu persamaan.
kali dari kali dari pemfaktoran tersebut tidak
Setelah itu kita menerka bilangan berapa
menghasilkan koefisien b yang sama dengan
yang menjadi faktor dari konstanta tersebut.
persamaan yang dimiliki sebelumnya. Hal
Seperti yang kita tahu bahwa rumus umum
68 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

tersebut juga berlaku pada persamaan b. Jika = | 2x-8 | maka nilai x yang tepat
berderajat tinggi, namun sebelumnya dapat adalah ...
dilakukan penyederhanaan bentuk menjadi (Olimpiade Sains Nasional Tingkat
persamaan kuadrat untuk menerapkan Kabupaten 2004)
konsep tersebut. Langkah berikutnya yang Untuk menyelesaikan soal ini dengan
dilakukan yakni dengan mengetes bilangan strategi menerka lalu menguji kembali.
yang kita tebak menjadi salah satu faktor Langkah yang dilakukan yakni sama seperti
konstanta tersebut , jika jawabannya benar pada langkah untuk menyelesaikan soal
maka faktor tersebut merupakan salah satu sebelumnya. Coba perhatikan bentuk | 2x-8 |
nilai x yang memenuhi. jika dilihat dari bentuk tersebut kita dapat
a. Himpunan semua nilai x yang memenuhi simpulkan bahwa konstanta nya adalah 8.
( −1) +( − 2) = 1 Dari pernyataan tersebut maka dapat kita
(Olimpiade Sains Tingkat Provinsi terka faktor dari 8 adalah ±1 , ± 2 , ± 4 , dan
Tahun 2010). ±8. Selanjutnya langkah yang dilakukan
Soal ini bisa kita selesaikan dengan yakni menguji kembali apakah faktor yang
strategi menerka lalu menguji kembali . kita terka sebelumnya merupakan nilai x
Langkah awal yang dilakukan yakni dengan yang memenuhi persamaan tersebut.
melihat bentuk ( − 1 ) + ( − 2) . Dari c. Tentukan semua nilai x yang memenuhi
bentuk tersebut kita bisa melihat konstanta persamaan + 3x =
pada persamaan tersebut adalah 1 pada
(Olimpiade Sains Nasional Matematika)
bentuk ( −1) dan 2 pada bentuk Dari persamaan tersebut bisa dilihat
( − 2) . Kemudian setelah mengetahui konstantanya adalah 8. Kemudian langkah
konstanta yang ada pada persamaan tersebut, selanjutnya adalah menganalisis faktor dari 8
langkah yang dilakukan adalah menerka yakni ±1 , ±2 , ±4, ±8. Kemudian faktor
faktor dari konstanta. Oleh sebab itu kita tersebut diujikan kembali pada persamaan
dapat menerka bahwa ± 1 dan ± 1 , ± 2 yang didapat. Jika didapatkan hasil yang
merupakan faktor dari masing-masing sama maka bilangan tersebut merupakan
konstanta yang ada. Selanjutnya langkah nilai x yang tepat.
yang dilakukan yakni menguji kembali 2. STRATEGI MELIHAT DARI
apakah faktor yang kita terka sebelumnya SUDUT PANDANG LAIN
merupakan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut. Strategi melihat dari sudut pandang lain
dapat digunakan untuk menyelesaikan soal
mencari nilai x dari suatu persamaan. Dalam

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 69
ISSN 2614-0357

soal – soal non rutin soal yang memiliki tipe b ). Misalkan untuk mencari nilai x pada soal
mencari nilai x dari suatu persamaan berikut ini :
disajikan dengan persamaan kuadrat maupun a. Himpunan semua nilai x yang
berderajat tinggi. Bukan suatu masalah memenuhi ( −1) +( − 2) = 1
apabila soal tersebut memuat suatu (Olimpiade Sains Tingkat Provinsi
persamaan kuadrat, namun yang menjadi Tahun 2010).
masalah adalah jika persamaan yang Soal tersebut dapat diselesaikan dengan
disajikan merupakan soal persamaan menggunakan strategi melihat dari sudut
berderajat tinggi tentu akan membuat siswa pandang lain dengan memanipulasi
merasa kesulitan dalam melakukan operasi persamaan kuadrat dan persamaan berderajat
pengurangan atau penjumlahan sebab setelah tiga. Biasanya siswa akan menguraikan
dilakukan penguraian akan dihasilkan angka kedua persamaan tersebut dan
yang cukup panjang yang memerlukan menjumlahkannya. Cara tersebut akan
ketelitian agar tidak salah dalam memakan waktu yang lama sebab diperlukan
menghitungnya. ketelitian karena dari hasil penguraian
Oleh karena itu strategi melihat dari tersebut akan dihasilkan suatu persamaan
sudut pandang lain digunakan untuk yang panjang dan memiliki variabel dengan
menyelesaikan soal yang memiliki tipe pangkat yang berbeda – beda.
mencari nilai x dari suatu persamaan yakni Sehingga untuk mempersingkat cara
dengan menganalisa apakah persamaan mengerjakan maka bentuk ( −1) +
tersebut dapat diubah menjadi bentuk lain ( − 2) = 1 bisa kita ubah menjadi bentuk
atau dengan kata lain mencari ekuivalensi ( − 1 ) = 1 − ( − 2) . Dan bentuk
dari suatu bentuk. Seperti yang kita tahu ( − 1 ) bisa kita ubah menjadi bentuk (( x
− merupakan rumus yang kita kenal – 1 )( − 1 ) ). Sehingga dengan begitu dari
dengan rumus selisih kuadrat dimana rumus persamaan awal berubah menjadi persamaan
tersebut memiliki bentuk lain yaitu (a – b ) ( baru dimana persamaan yang baru hanya
a + b ). Sehingga jika kita menemukan soal memuat variabel yang berderajat tertinggi 2.
yang merupakan suatu persamaan kuadrat
dengan bentuk − dapat kita manipulasi b. Jika = | 2x-8 | maka nilai x yang tepat
menjadi bentuk (a – b ) ( a + b ). Begitu pula adalah ...
jika kita menemukan persamaan berderajat (Olimpiade Sains Nasional Tingkat
tinggi seperti misal ( − ) , bisa Kabupaten 2004)
dimanipulasi menjadi bentuk ( − ) (a–

70 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

Begitu juga dengan soal nomor dua 2 +3 −2


= menjadi bentuk lain yakni (
8
memiliki karakteristik yang sama dengan
contoh soal nomor satu. Soal nomor dua ini = - ). ( + 3 ). Selanjutnya
juga bisa diselesaikan dengan strategi dilakukan pemfaktoran seperti persamaan
melihat dari sudut pandang lain. Agar tidak kuadrat dengan memisalkan +3 = .
kesulitan dalam mengerjakannya kita bisa
memanipulasi bentuk mutlak tersebut ke 3.Kombinasi Strategi Menerka lalu
bentuk lain yang lebih sederhana dan mudah Menguji Kembali dan Strategi Melihat
untuk dikerjakan atau dengan kata lain Sudut Pandang Lain dalam
mencari ekuivalensi bentuk dari mutlak. Dari Penyelesaian Masalah Matematika Non
soal tersebut maka bentuk dari | 2x-8 | dapat Rutin Bertipe Mencari Nilai x dari

diubah menjadi bentuk (2 − 8 ) . Dengan Suatu Persamaan.

memanipulasi soal tersebut ke bentuk lain Dalam menyelesaikan suatu masalah

tanpa mengubah maksud soal maka sama matematika telah disajikan sepuluh macam

saja kita mengerjakan soal tersebut dengan strategi yang ditawarkan untuk

cara melihat dari sudut pandang lain yang menyelesaikan permasalahan matematika,

lebih memudahkan kita untuk menyelesaikan sehingga kita dapat memilih suatu strategi

masalah. Sehingga bisa dikatakan dengan untuk menyelesaikan masalah namun kita

menggunakan strategi tersebut lebih efisien juga dapat mengkombinasikan lebih dari satu

dan efektif dalam mengerjakan soal tipe strategi untuk menyelesaikan suatu masalah

tersebut. matematika. Penggunaan lebih dari satu

c. Tentukan semua nilai x yang memenuhi strategi diharapkan mempermudah


penyelesaian permasalahan yang diberikan
persamaan + 3x =
sehingga proses yang dilakukan lebih efisien.
(Olimpiade Sains Nasional Matematika)
Oleh karena itu perencanaan dalam
Dalam soal ini juga bisa kita lakukan
menyelesaikan suatu masalah perlu dibuat.
manipulasi dengan menggunakan strategi
Perencanaan dikatakan sebagai proyeksi apa
melihat dari sudut pandang lain. Langkah
yang diperlukan. Yang diproyeksikan bisa
pertama yang dilakukan adalah dengan
berbentuk ide atas gagasan setelah
2 8
mengubah bentuk + 3x = 2+3 −2 melakukan verifikasi yaitu mana ide yang
1 2 +3 −2
menjadi bentuk = yang diperlukan dan mana yang tidak.
2 +3 8
Perencanaan dalam maksud lain adanya
merupakan ekuivalensi bentuk. Kemudian
1
tujuan yang ingin dicapainya, artinya tidak
langkah selanjutnya mengubah bentuk 2 +3

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 71
ISSN 2614-0357

ada perencanaan tanpa tujuan dari baru. Untuk menjawab permasalahan atau
perencanaan itu. Ketika kita mempunyai persoalan operasi mencari nilai x pada suatu
masalah, misalnya soal himpunan persamaan, langkah selanjutnya dapat
penyelesaian dari suatu persamaan kuadrat dikerjakan menggunakan langkah Polya,
untuk mencari faktor-faktornya, maka kita agar pengerjaannya dapat terarah dan lebih
sudah ada pada rencana ke arah itu, dengan terorganisir dengan baik. Karena telah
menuliskan proses pemecahan masalah yang diketahui langkah pengerjaan dengan polya
sistematis dan mempunyai langkah- terdapat empat langkah pengerjaan, yaitu:
langkahnya. memahami masalah, menyusun rencana
Penyelesaian soal-soal olimpiade penyelesaian, melaksankan rencana
matematika untuk mencari nilai x pada suatu penyelesaian, dan memeriksa kembali.
persamaan, dapat digunakan kombinasi dua Menggunakan langkah Polya bertujuan agar
strategi pemecahan masalah yang tepat dan pengerjaan dapat terorganisasi dengan baik
efektif, yaitu dengan strategi menerka lalu dan kita lebih memahami persoalan yang
menguji kembali dan strategi melihat dari ditanyakan
sudut pandang lain. Langkah pertama yang Penerapan Masalah
dilakukan adalah dengan menentukan (OSP MATEMATIKA TAHUN 2010)
konstanta yang ada dalam persamaan. 1. Himpunan semua nilai x yang memenuhi
Setelah itu menganalisis faktor dari ( −1) +( − 2) = 1
konstanta tersebut dengan menebak bilangan a. Memahami masalah
yang merupakan faktor dari konstanta.
Diketahui
Langkah selanjutnya yakni dengan menguji
 Terdapat bentuk persamaan sebagai
kembali faktor yang di terka apakah benar
berikut ( − 1 ) + ( − 2) = 1
merupakan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut. Untuk strategi melihat Ditanya
dari sudut pandang lain pada soal yang ada  Tentukan nilai x yang memenuhi
dengan melihat apakah soal tersebut dapat persamaan tersebut
diubah ke bentuk yang lain sehingga menjadi b. Menyusun suatu strategi
lebih sederhana dan lebih mudah untuk Untuk menyelesaikan masalah tersebut akan
diselesaikan atau dengan kata lain mencari digunakan 2 strategi, yaitu :
ekuivalensi dari suatu bentuk. Setelah 1). Menerka lalu menguji kembali
dilakukan strategi melihat sudut pandang lain 2). Melihat dari sudut pandang lain
akan didapatkan hasil pengerjaan yang lebih
sederhana dalam bentuk suatu persamaan
72 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

Akan dilakukan penyelesaian masalah ( −1) +( − 2) = 1


matematika tersebut dengan menggunakan ( −1) =1-( − 2)
strategi yang dipilih sebagai berikut : ( − 1 ) = (1 – ( x – 2)) (1+ ( x – 2 ))
( −1) =(-x+3)(x–1)
1). Menerka lalu Menguji Kembali ( − 1 ) – ( - x +3 ) ( x – 1 ) = 0
Dari persamaan ( − 1 ) + ( − 2) = ( x – 1 ) (( ( − 1 ) + (x – 3 )) = 0
1. Dari bentuk ( −1) kita simpulkan (x–1)( −2 +1+ −3)=0
konstantanya adalah 1 dimana faktor dari (x–1)( − −2)=0
1 yakni ±1. Selanjutnya dari bentuk ( x – 1 ) ( x – 2 ) ( x + 1) = 0
( − 2) kita simpulkan bahwa Maka diperoleh nilai x yakni :
konstantanya adalah 2 dimana faktor dari ( x – 1) = 0 sehingga x = 1
2 yakni ±1 dan ± 2. Selanjutnya proses ( x – 2 ) = 0 sehingga x = 2
yang dilakukan adalah dengan menguji ( x + 1) = 0 sehingga x = -1
kembali apakah bilangan yang kita terka maka nilai x yang memenuhi adalah 1 , - 1
sebagi faktor dari konstanta merupakan dan 2
nilai x yang memenuhi persamaan
tersebut. Proses menguji kembali dapat 3).Meneliti lagi pekerjaan yang telah
dilihat dalam uraian pada strategi melihat dilakukan
dari sudut pandang lain. Hasil yang telah diperoleh akan diteliti
kembali dengan menguraikan soal yang
2). Melihat sudut pandang lain memiliki bentuk: x2 - y2 = (x + y) (x – y )
Ingat bahwa suatu persamaan baik kuadrat dan ( − ) = (x – y ) ( − ) .
dan berderajat tinggi dapat diubah ke
bentuk lain sebagai berikut : Kemudian dilakukan penjabaran ( −
2 2
x –y = (x + y) (x – y) 1) + ( − 2) = 1 sehingga diperoleh
( − ) = (x – y ) ( − ) penjabaran sebagai berikut :
Cara 1 :
Melihat sudut pandang lain dari soal ( −1) +( − 2) = 1
( −1) + ( − 2) = 1 dengan cara  Dari bentuk ( −1) kita
menguraikan persamaan tersebut menjadi menentukan bahwa konstantanya adalah
bentuk pemfaktoran x2 – y2 = (x + y) (x – 1. Kemudian dari hasil tersebut kita
y) yakni sebagai berikut : menerka bahwa faktor 1 adalah ±1.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 73
ISSN 2614-0357

 Dari bentuk ( − 2) kita Ditanya


menentukan bahwa konstantanya adalah  Tentukan nilai x yang memenuhi
2. Kemudian dari hasil tersebut kita persamaan tersebut
menerka bahwa faktor 2 adalah ±1 dan
±2.
b. Menyusun suatu strategi
Selanjutnya pada proses menguji kembali
Untuk menyelesaikan masalah trsebut
dapat dilihat dari uraian pada strategi
akan digunakan 2 strategi, yaitu :
melihat dari sudut pandang lain.
1). Menerka lalu menguji kembali
Cara 2 :
2). Melihat dari sudut pandang lain
( −1) +( − 2) = 1
Akan dilakukan penyelesaian masalah
( −1) =1-( − 2)
matematika tersebut dengan
( − 1 ) = (1 – ( x – 2)) (1+ ( x - 2 ))
menggunakan strategi yang dipilih
( −1) =(-x+3)(x–1)
sebagai berikut :
( − 1 ) – ( - x +3 ) ( x – 1 ) = 0
1). Menerka lalu Menguji Kembali
(x–1)((( − 1 ) + (x – 3 ) = 0
Dari persamaan = | 2x-8 |. Dari bentuk
(x–1)( −2 +1+ −3)=0
| 2x-8 | kita simpulkan konstantanya
(x–1)( − −2)=0
adalah 8 dimana faktor dari 8 yakni ±1,
( x – 1 ) ( x – 2 ) ( x + 1) = 0
±2, ±4 dan ±8. Selanjutnya proses yang
Maka diperoleh nilai x yakni :
dilakukan adalah dengan menguji kembali
( x – 1) = 0 sehingga x = 1
apakah bilangan yang kita terka sebagai
( x – 2 ) = 0 sehingga x = 2
faktor dari konstanta merupakan nilai x
( x + 1) = 0 sehingga x = -1
yang memenuhi persamaan tersebut.
maka nilai x yang memenuhi adalah 1 , - 1
Proses menguji kembali dapat dilihat
dan 2
dalam uraian pada strategi melihat dari
sudut pandang lain.
(OSK MATEMATIKA TAHUN 2004)
2). Melihat dari sudut pandang lain.
2. Jika = | 2x-8 | maka nilai x
Memperhatikan persoalan diatas, dengan
yang tepat adalah
menggunakan nalar yang tepat untuk
a. Memahami masalah
memanipulasi persamaan tersebut dengan
Diketahui menggunakan sifat nilai mutlak yakni
 Terdapat bentuk persamaan sebagai | a | = √ dan menggunakan selisih
berikut = | 2x-8 | kuadrat x2 – y2 = (x + y) (x – y)

74 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

Dilakukan pengerjaan soal dengan melihat Selanjutnya pada proses menguji kembali
dari sudut pandang lain dengan dapat dilihat dari uraian pada strategi
melakukan penjabaran persamaan tersebut melihat dari sudut pandang lain.
dengan menggunakan sifat nilai mutlak Cara 2
dan rumus selisih kuadrat : = | 2x-8 |
= | 2x-8 | = (2 − 8 )
= (2 − 8 ) ( ) = ( (2 − 8 ) )
( ) = ( (2 − 8 ) ) ( ) = (2 − 8 )
( ) = (2 − 8 ) ( ) - (2 − 8 ) = 0
( ) - (2 − 8 ) = 0 ( + 2x – 8 ) ( – 2x + 8) = 0
( + 2x – 8 ) ( – 2x + 8) = 0 ( − 2 )( x + 4 ) ( – 2x + 8) = 0
( − 2 )( x + 4 ) ( – 2x + 8) = 0 Pada persamaan ( 2 + 2x – 8 ) = 0
Pada persamaan ( 2 + 2x – 8 ) = 0 ( x – 2 ) = 0 maka x = 2
( x – 2 ) = 0 maka x = 2 ( x + 4 ) = 0 maka x = - 4
( x + 4 ) = 0 maka x = - 4 pada persamaan ( – 2x + 8) = 0
pada persamaan ( – 2x + 8) = 0 ±√
x =
±√
x =
( )± ( ) . .
=
( )± ( ) . . .
=
. ±√
= (irasional)
±√
= (irasional)
Maka x yang memenuhi adalah 2 dan – 4
(Olimpiade Sains Nasional Matematika)
Maka nilai x yang memenuhi adalah 2 dan -4 3. Tentukan semua nilai X yang memenuhi
3). Meneliti kembali pekerjaan yang
persamaan + 3x =
dilakukan.
a. Memahami masalah
Cara 1 :
= | 2x-8 | Diketahui
 Dari bentuk | 2x-8 | kita menentukan  Terdapat bentuk persamaan
bahwa konstantanya adalah 8. Kemudian sebagai berikut + 3x =
dari hasil tersebut kita menerka bahwa
faktor 8 adalah ±1, ±2, ±4 dan ±8. Ditanya
 Tentukan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut

Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 75
ISSN 2614-0357

b. Menyusun suatu strategi ( +3 ) −2( +3 )−8 =0

Untuk menyelesaikan masalah trsebut akan


Misal ( +3 )= maka persamaannya
digunakan 2 strategi, yaitu :
berubah menjadi −2 −8=0
1). Menerka lalu menguji kembali
Kemudian difaktorkan menjadi −2 −
2). Melihat dari sudut pandang lain
8 = ( − 4)( + 2)
Akan dilakukan penyelesaian masalah
Oleh karena itu diperoleh
matematika tersebut dengan menggunakan
( + 3 − 4)( + 3 + 2)= 0
strategi yang dipilih sebagai berikut :
(x + 4)(x – 1 )(x +2) (x+1) = 0
1). Menerka lalu Menguji Kembali
Jadi nilai x yang diperoleh yakni
Dari persamaan + 3x = . Dari
(x + 4) = 0 x=-4
bentuk tersebut kita simpulkan (x – 1 ) = 0 x=1
konstantanya adalah 8 dimana faktor dari 8 (x +2 ) = 0 x=-2
yakni ±1, ±2, ±4 dan ±8. Selanjutnya proses ( x + 1) = 0 x=-1
yang dilakukan adalah dengan menguji Dari uraian diatas maka diperoleh nilai x
kembali apakah bilangan yang kita terka yang memenuhi adalah 1 , - 1 , -2 , -4.
sebagi faktor dari konstanta merupakan nilai 3). Meneliti pekerjaan yang sudah
x yang memenuhi persamaan tersebut. dilakukan
Proses menguji kembali dapat dilihat dalam Cara 1 :
uraian pada strategi melihat dari sudut 2 8
+ 3x = 2 +3 −2
pandang lain.
 Dari bentuk tersebut kita menentukan
2). Melihat sudut pandang lain
bahwa konstantanya adalah 8. Kemudian
Melihat sudut pandang lain dari soal 2 + 3x
dari hasil tersebut kita menerka bahwa
8
= 2 +3 −2 dengan cara menguraikan
faktor 8 adalah ±1, ±2, ±4 dan ±8.
persamaan tersebut menjadi bentuk Selanjutnya pada proses menguji kembali
pemfaktoran persamaan kuadrat sebagai dapat dilihat dari uraian pada strategi
berikut melihat dari sudut pandang lain.
2 8
+ 3x = 2 +3 −2 Cara 2:
1 2 +3 −2 2 8
= + 3x = 2 +3 −2
2 +3 8
1 2 +3 −2
=
( = - ). ( +3 ) 2 +3 8

( ) ( = - ). ( +3 )
1= − ( +3 )

76 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018
ISSN 2614-0357

( ) suatu bentuk menjadi bentuk lain yang


1= − ( +3 )
lebih sederhana tanpa mengurangi arti
( +3 ) −2( +3 )−8=0
dari soal tersebut. Kemudian penerapan
Misal ( +3 )= maka persamaannya
menerka lalu menguji kembali
berubah menjadi −2 −8=0
diterapkan dengan cara menentukan
konstanta pada persamaan tersebut,
Kemudian difaktorkan menjadi −2 −
kemudian menerka faktor pada
8 = ( − 4)( + 2)
konstanta yang ada dalam persamaan.
Oleh karena itu diperoleh
Setelah diterka faktor berapa saja yang
( + 3 − 4)( + 3 + 2)= 0
merupakan faktor dari konstanta,
(x + 4)(x – 1 )(x +2) (x+1) = 0
langkah selanjutnya adalah menguji
Jadi nilai x yang diperoleh yakni
kembali faktor tersebut.
(x + 4) = 0 x=-4
2. Dari ketiga soal tersebut mewakili
(x – 1 )= 0 x=1
bentuk aljabar dalam bentuk persamaan.
(x +2 ) = 0 x=-2
Baik persamaan kuadrat maupun
( x + 1) = 0 x=-1
persamaan derajat tinggi. Sehingga
Dari uraian diatas maka diperoleh nilai x
sangat efektif jika digunakan strategi
yang memenuhi adalah 1 , - 1 , -2 , -4.
melihat dari sudut pandang lain dan
menerka lalu menguji kembali. Jika
KESIMPULAN
hanya diselesaikan dengan rumus umum
Dari kajian ini, terdapat beberapa hal yang
akan memakan waktu yang cukup lama
dapat disimpulkan :
melihat rumitnya bentuk persamaan
1. Dari hasil analisis contoh soal olimpiade
yang ada. Oleh karena itu digunakan
yang telah dikerjakan, soal tersebut telah
kedua strategi tersebut agar persamaan
mengarah kepada aplikasi soal dari
tersebut diubah menjadi persamaan yang
aljabar tentang mencari nilai x pada
lain sehingga akan menghasilkan
suatu persamaan. Ketiga contoh soal
pengerjaan yang tidak rumit dan mudah
tersebut dapat dengan mudah jika
untuk diselesaikan.
dikerjakan dengan menggunakan strategi
melihat dari sudut pandang lain dan
REFERENSI
menerka lalu menguji kembali.
Penerapan langkah melihat sudut
[1] Kurniawan dan Suryadi. (2007). Siap
pandang lain dimulai dengan melakukan
Juara Olimpiade Matematika SMP.
manipulasi aljabar dengan merubah
Jakarta:Erlangga
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018 | 77
ISSN 2614-0357

[2] Hadiansyah,D., Sudayana, R. dan


Sukandar,S. (2016). Perbandingan
Kemampuan Proses Pemecahan
Masalah Matematis Antara
Implementasi Strategi Konflik Kognitif
Dengan Model Pembelajaran Discovery
Learning. Jakarta: Jurnal Riset
Pendidikan. Vol. 2, No. 2:119-128.

[3] Hamzah,A & Muhlisrarini.(2014).


Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

[4] Yusuf, H.,ed. (2014). Matematika:


Strategi Pemecahan Masalah.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

[5] Mujiyati (2015). Siap Jadi Juara OSN


Matematika.Yogyakarta:Pustaka Baru
Press.

[6] Siswono, T.Y.E (2008). Model


Pembelajaran Matematika Berbasis
Pengajuan dan Pemecahan Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif. Surabaya: Unesa
University Press.

[7] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian


Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

78 | Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika (JPMM) Solusi Vol.II No.1 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai