Anda di halaman 1dari 9

JIME, Vol. 3. No.

2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN IPS DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH

Muhammad Zoher Hilmi


Berung, desa Sepit, Kec. Keruak, Kab. Lombok Timur
email: zoherhilmiberung@yahoo.co.id

Abstract; Social science education is a simplification of the social sciences and is an


interdisciplinary science, so social science education examines a problem from different
perspectives of social science in an integrated way. The purpose of social science education is to
make good citizens in the sense of being able to understand the differences and be able to solve
problems appropriately because it is supported by information and facts. Besides that, social science
education output is expected to have sensitivity to social problems and social participation in
society. On the other hand, implementation of social science education in social science learning is
faced with various obstacles, so the nature and purpose of social science education can not be
achieved fully.

Key words: Implementation, social science education, and social science learning

Abstrak; Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan dari ilmu sosial dan merupakan
interdisipliner ilmu, sehingga pendidikan IPS mengkaji suatu persoalan dari berbagai sudut pandang
ilmu sosial dengan cara terpadu. Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menjadikan warga Negara
yang baik dalam artian mampu memahami perbedaan dan mampu memecahkan masalah dengan
tepat karena didukung oleh informasi dan fakta. Di samping itu, output pendidikan IPS diharapkan
mempunyai kepekaan terhadap masalah sosial dan berpartisipasi sosial dalam masyarakat. Di sisi
lain, implementasinya dalam pembelajaran IPS dihadapkan dengan berbagai rintangan, sehingga
hakikat dan tujuan IPS belum bisa tercapai sepenuhnya.

Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan IPS, dan Pembelajaran IPS

PENDAHULUAN bagaimana pendidikan itu mampu menjadikan


Salah satu masalah yang dihadapi oleh negaranya aman dan tentram. Ungkapan
suatu Negara ialah tentang masalah semacam ini juga pernah diungkapkan oleh
pendidikan, begitu juga dengan Negara Plato pada Zaman Yunani Kuno. Pemikiran
Indonesia merasakah hal yang sama, terutama Plato yaitu di mana untuk mewujudkan
masalah output pendidikan yang tiada henti- Negara Athena yang aman dan tentram, maka
hentinya dibicarakan oleh para pakar, ahli dan setiap warga Negara Athena harus diberikan
praktisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan pendidikan atau dididik supaya menjadi
menjadi salah satu solusi dan merupakan pilar warga Negara yang baik (Pramono, 2013: 17).
untuk menjadikan suatu Negara menjadi Pemikiran Plato tersebut,
Negara yang mampu mempertahankan jati mengingkatkan kita pada tujuan pendidikan
dirinya dikancah internasional. Pendidikan IPS yaitu bagaimana menjadikan warga
pula dapat menjadi sebab suatu negra menjadi Negara yang baik, dalam artian taat hukum,
kuat, dikarenakan sumber daya manusianya mengetahui dan memahami aturan. Di
mampu mengolah sumber daya alamnya samping itu pula warga Negara yang baik
sendiri. adalah mampu memahami perbedaan etnik,
Berbagai alasan dari banyak ahli dan suku, agama, dan lain sebagainya. Hal itu
pakar yang telah mereka ungkanpkan melalui sangat penting karena melihat kondisi Negara
media masa, baik itu media cetak, media Indonesia yang beraneka ragam yang
televisi, radio dan beragam diskusi ilmiah disimbolkan dengan kata Bhineka Tunggal
lainnya. Meskipun berbagai alasan yang Ika. Perbedaan tersebut merupakan suatu
dikemukakan akan tetapi intinya ialah

Jurnal Ilmiah Mandala Education 164


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

kekuatan yang kokoh jika tetap terjaga dan Pembelajaran IPS yang merupakan
dilestarikan salah satunya melalui pendidikan. implementasi dari pendidikan IPS di sekolah
Bidang pendidikan yang lebih fokus harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
untuk menjadikan warga Negara yang baik dari pendidikan IPS itu sendiri. Oleh sebab
ialah salah satunya melalui pendidikan IPS. itu, pembelajaran IPS harus diajarkan oleh
Pendidikan IPS merupakan salah satu solusi guru-guru yang mumpuni dalam bidang IPS,
untuk memperkokoh suatu Negara dengan yakni berlatar belakang pendidikan IPS,
memberikan pemahaman kepada warga bukan dari disiplin ilmu seperti yang terjadi
Negara tentang berbagai perbedaan yang pada saat ini dikebanyakan sekolah yaitu
harus dijaga. Dikarenakan perbedaan yang pembelajaran IPS diampu atau diajarkan oleh
ada merupakan kekuatan suatu bangsa untuk guru yang tidak berlatar belakang dari
menjadikan Negara mampu bersanding dan pendidikan IPS, melainkan dari disiplin ilmu
bersaing dengan Negara lain di dunia. Maka lainnya. Padahal dalam hal menerapkan
dengan melihat keadaan yang seperti itu konsep pembelajaran dalam hal ini
pendidikan IPS merupakan salah satu jawaban pembelajaran IPS, tingkat kedewasaan,
dari masalah tersebut. kematangan, tingkat kompetensi dan
Sayangnya, pendidikan IPS yang pengalaman guru harus diperhatikan,
diharapkan mampu memberikan pemahaman sehingga tujuan dari pembelajaran apapun itu
tentang perbedaan sebagai kekuatan suatu tentu akan tercapai. Seperti yang dijelaskan
bangsa dan mampu menjadikan warga Negara oleh Suyono dan Harianto (2013: 2) bahwa
yang baik, dihadapkan dengan berbagai tingkat kedewasaan, kompetensi serta
hambatan yang harus dihadapi dan dilalui pengalaman seorang guru tetap diperlukan
dengan penuh perjuangan. Mulai dari dalam situasi yang lebih menekankan kepada
hambatan keahlian dan akademik, fasilitas penerapan konsep pembelajaran.
pendidikan, mutu buku pendidikan dan Tidak berhenti sampai di sini,
hambatan administrasi dan manajemen melainkan yang harus dihadapi dalam
(Gunawan, 2013: 84). Berbagai hambatan implementasi pendidikan IPS di sekolah yaitu
tersebut adalah merupakan rintangan yang rintangan dan hambatan yang sangat
harus dihadapi dan dilalui pendidikan IPS kompleks, mulai dari keahlian sampai dengan
dalam mencapai tujuannya. manajemen yang tidak sepenuhnya
Kehadiran Pendidikan IPS mendukung dalam pencapaian tujuan dan
seyogyanya mampu menjadi jawaban dan hakikat pendidikan IPS. Sehingga wajar jika
solusi terbaik dalam menghadapi selama ini meskipun pembelajaran IPS sudah
permasalahan bangsa. Terutama masalah diterapkan sampai berpuluh-puluhan tahun
perbedaan yang sering kali menjadi persoalan lamanya, akan tetapi hakikat dan tujuan
mendasar warga Negara Indonesia. Bahkan pendidikan IPS belum tercapai. Hal itu
sampai saat ini unsur suku, agama, ras dan terbukti dengan output pembelajaran IPS yang
antargolongan merupakan hal yang paling belum bisa berkontribusi dalam masyarakat.
vital penyebab kerusuhan yang ada. Seperti Bahkan bukan memberikan solusi dengan
halnya lahirnya pendidikan IPS di Negara memberikan titik terang terhadap berbagai
Amerika misalnya, pendidikan IPS persoalan, melainkan menambah beban bagi
dimasukkan dalam kurikulum karena para masyarakat khsusnya dan Negara pada
pakar ingin menjadikan penduduk yang multi umumnya.
ras menjadi merasa satu bangsa yaitu bangsa Melihat dari berbagai masalah di atas,
Amerika (Gunawan, 2013: 21). Pada saat itu penulis akan mengkaji beberapa fokus utama,
penduduk Amerika terdiri dari ras Indian dan diantaranya kesalahpahaman terhadap
ras kulit putih, karena sering kali masyarakat pendidikan IPS, hambatan pendidikan IPS
yang multi ras tersebut menjadikan masalah dalam mencapai tujuannya, dan fokus yang
bagi negaranya pada saat itu dan akhirnya terakhir adalah pembelajaran IPS
pendidikan IPS mampu menjadi solusi bagi implementasi dari pendidikan IPS. Melalui
permasalahan yang dihadapinya. beberapa fokus yang penulis utarakan tersebut

Jurnal Ilmiah Mandala Education 165


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

diharapkan mampu menjawab dan mampu implementasi dari pendidikan IPS di sekolah
memberikan pemahaman bagi para calon guru tidak memahami pendidikan IPS yang
dan guru pembelajaran IPS di sekolah. sesungguhnya. Ketidakpahaman tersebut,
PEMBAHASAN dikarenakan para guru yang mengampu mata
1. Kesalahpahaman Terhadap Pendidikan pelajaran IPS di sekolah bukan berasal dari
IPS alumni jurusan atau program studi pendidikan
Selama ini pembelajaran IPS di IPS, melaikan dari disiplin ilmu sosial, yakni
sekolah yang merupakan implementasi dari pendidikan ekonomi, pendidikan geografi,
pendidikan IPS salah ditafsirkan, karena pendidikan sejarah dan disiplin ilmu sosial
kebanyakan orang menganggap bahwa lainnya.
pendidikan IPS itu sama dengan pendidikan Melihat alsan seperti itu sehingga
ekonomi, sosiologi, sejarah dan disiplin ilmu wajar jika para guru tidak mengetahui tentang
sosial lainnya. Bahkan guru IPS di sekolah hakikat dan tujuan pendidikan IPS. Maka dari
masih kurang tepat dalam memahaminya itu perlu kiranya penulis menjelaskan
pembelajaran IPS, mereka masih mengajarkan pengertian pendidikan IPS dari beberapa ahli,
pembelajaran IPS seperti halnya mengajarkan antara lain Somantri (Sapriya, 2012: 11)
disiplin ilmu-ilmu sosal lainnya. Ilmu sosial mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua
adalah disiplin ilmu, sementara pendidikan jenis, yaitu pendidikan IPS untuk
IPS adalah interdispliner. Ilmu sosial juga persekolahan dan pendidikan IPS untuk
seperti yang dijelaskan oleh Supardan (2009: perguruan tinggi sebagai berikut:
35) adalah ilmu yang mempelajari perilaku “Pendidikan IPS untuk pendidikan dasar
dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. dan menengah yaitu Pendidikan IPS adalah
Maka dengan begitu, pendidikan IPS itu penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
merupakan salah satu bidang pendidikan yang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta
harus dibedakan dengan bidang ilmu sosial kegitan dasar manusia yang
lainnya. diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
IPS dan pendidikan IPS, kedua istilah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
tersebut sering kali dituliskan dalam berbagai pendidikan. Sementara pendidikan IPS
karya akademik secara tumpang tindih. untuk perguruan tinggi yaitu pendidikan
Kekeliruan dalam tulisan atau ucapan tidak IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu
sepenuhnya merupakan kesalah tulisan atau sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
kesalah ucapan, melaikan kurangnya manusia yang diorganisasikan dan
sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan disajikan secara ilmiah dan psikologis
persepsi. Faktor yang lain juga kurangnya untuk tujuan pendidikan”.
forum akademik yang membahas dan Pengertian tersebut merupakan
memasyarakatkan kedua istilah tersebut pengertian dalam konteks ke-Indonesiaan,
(Sapriya, 2012: 7). maka dari pengertian tersebut pendidikan IPS
Oleh sebab itu, sebelum membahas merupakan hal yang berbeda dengan ilmu
lebih jauh mengenai pendidikan IPS, di sini sosial lainnya. Pendidikan IPS merupakan
perlu kiranya penulis kemukakan pengertian adaptasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora
dari pendidkan IPS itu sendiri agar tidak yang dijadikan satu keterpaduan dalam satu
terjadi kesalahpahaman. Alasan pentingnya wadah yaitu pendidikan IPS. Begitu juga
pengungkapan pengertian pendidikan IPS, halnya dengan pembelajaran IPS yang
dikarenakan banyak yang belum memahami merupakan implementasi pendidikan IPS di
apa sebenarnya pendidikan IPS itu. Bahkan sekolah.
sebagaimana yang dikatakan penulis Begitu juga halnya dengan definisi
sebelumnya guru yang mengajarkan yang dirumuskan oleh National Council for
pembelajaran IPS di skolah pun banyak yang the Social Studies (NCCS) dalam Pramono
tidak mengetahui tentang hakikat dan tujuan (2013: 11) sebagai berikut:
pembelajaran IPS. Para pengajar The social studies is basic subject of the K-
pembelajaran IPS yag merupakan 12 curriculum that (1) derives it goals

Jurnal Ilmiah Mandala Education 166


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

from the nature citizenship in a democratic Kesalahpahaman para guru


society that is closely linked to other sebelumnya itu menjadikan peserta didik tetap
nations and peoples of the world; (2) draw meyakini pembelajaran IPS sama halnya
its content primarily from history, the dengan disiplin ilmu sosial lainnya, dan
social sciences, and in some respect from peserta didik menganggap pendidikan IPS itu
humanities and science; (3) is taught in membosankan. Padahal jika pembelajaran IPS
ways that reflect an awareness of the di sekolah diajarkan dengan semestinya tentu
personal, social, and cultural experiences peserta didik tidak akan merasa bosan, karena
and developmental level of learness; and mereka langsung bersentuhan dengan
(4) facilitates the transfer of what is pengalaman pribadi mereka dan lingkungan
learned in school to the out of school lives sekitarnya. Dikarenakan materi pendidikan
of students. IPS tidak lepas dari masyarakat dan
Definisi tersebut memberikan lingkungan sosialnya. Tidak hanya guru IPS,
penjelasan, bahwa studi sosial merupakan para pemangku kebijakan di sekolah pun ikut
suatu kurikulum yang bertujuan untuk serta membuat kesalahpahaman terhadap
menjadikan warga Negara yang baik dalam pendidikan IPS itu sendiri, dengan cara
suatu masyarakat yang berhubungan dengan membiarkan pembelajaran IPS diampu atau
bangsa dan masyarakat dunia. Kurikulum diajarkan oleh guru yang berlatar belakang
yang berisikan materi sejarah, ilmu-ilmu bukan dari pendidikan IPS, melainkan dari
sosial, dan sebagian berasal dari humaniora disiplin ilmu sosial lainnya.
dan ilmu pengetahuan. Studi sosial diajarkan Hal tersebut di atas merupakan
dengan pengalaman pribadi, pengalaman beberapa alasan yang menyebabkan
sosial dan budaya sesuai dengan kesalahpahaman terhadap pendidikan IPS.
perkembangan peserta didik, serta bagaimana Mulai dari ketidaktahuan apa sebenarnya
mentransfer apa yang dipelajari dalam pendidikan IPS itu sendiri, sampai kepada
kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam konsep sistem manajemen yang menajdikan
ini juga Risvlan Jaenudin (2014) menegaskan pembelajaran IPS tetap diajarkan
Social studies merupakan disiplin turunan sebagaimana halnya dengan disiplin ilmu
dari ilmu-ilmu sosial, dan displin ini lainnya. Begitu juga dengan materi yang
dikembangkan untuk tujuan diajarkan masih terpisah, belum terpadu atau
pendidikan/pembelajaran, baik tingkat terintegrasi ke dalam satu kesatuan. Sehingga
persekolahan maupun perguruan tinggi dan materi masih sangat terlihat pemisah antara
aspek-aspek dari masing-masing disiplin ilmu disiplin ilmu sosial satu dengan disiplin ilmu
sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan tujuan sosial lainnya.
tersebut. Terakhir, untuk menutup sub
Definisi-definisi tersebut cukup jelas pembahsan ini, agar tidak terjadi
untuk membedakan pendidikan IPS dengan kesalahpahaman terhadap pendidikan IPS
ilmu sosial lainnya. Pendidikan IPS seyogyanya para guru dan calon guru
merupakan interdispliner bukan disiplin ilmu, mengetahui hakikat dan tujuan pendidikan
karena pendidikan IPS merupakan IPS yang sesungguhnya. Di samping itu pula,
interdisiplin ilmu atau multi maka pendidikan dari pihak pemerintah harus memberikan
IPS mengkaji suatu permasalah yang ada di pelatihan secara terus menerus terhadap guru-
dalam masyarakat dari berbagai sudut guru atau calon guru IPS, agar
pandang ilmu-ilmu sosial. Membelajarkan kesalahpahaman tersebut tidak terjadi secara
peserta didik dengan pendidikan IPS atau terus menerus.
pembelajaran IPS di sekolah diharapkan 2. Hambatan Pendidikan IPS dalam
kepekaan sosial dan partisipasi sosialnya Mencapai Tujuannya
mampu berkembang. Sehingga dengan begitu Pendidikan IPS sebagai salah satu
peserta didik mampu menjadi warga Negara program pendidikan nasional, dihadapkan
yang baik. dengan berbagai rintangan yang harus
dihadapi dan dilalui, untuk mencapai tujuan

Jurnal Ilmiah Mandala Education 167


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

dan hakikatnya. Hambatan-hambatan yang Samsul Susilawati Wawasan Ilmu


dihadapi itu sangat kompleks, mulai dari Pengetahuan Sosial (2009: 15) menjelaskan
masalah keahlian sampai dengan masalah bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
manajemen pendidikan untuk mewujudkan adalah mampu membina suatu masyarakat
tujuan dan hakikatnya. Sehingga dengan yang baik, di mana para anggotanya benar-
begitu, pembelajaran IPS di sekolah tidak benar berkembang sebagai insan sosial yang
mampu membuahkan hasil yang sesuai rasional dan bertanggung jawab, sehingga
dengan harapan. dapat diciptakan nilai-nilai budaya manusia
Tujuan pendidikan IPS secara yang baik dikemudian hari.
konseptual harus dilihat dari beberapa istilah Beberapa tujuan pendidikan IPS yang
yang digunakan di Negara asalnya yaitu dikemukakan di atas menggambarkan bahwa
social studies dan citizenship aducation atau dengan diterapkan dan diaplikasikan ke dalam
civic education. Jika pendidikan IPS di pembelajaran IPS di sekolah guna mampu
pandang sebagai social studies, maka menjadikan peserta didik menjadi warga
pendidikan IPS bertujuan untuk mengkaji masyarakat dan warga Negara yang baik.
masalah-masalah sosial pada umumnya dan Begitu juga dengan diajarkannya
kehidupan masnusia pada khususnya, dengan pembelajaran IPS yang merupakan sebagai
begitu peserta didik memiliki pengetahuan implementasi dari pendidikan IPS di sekolah
yang logis, lengkap, dan objektif yang diharapakan output pendidkan IPS peka
didukung dengan informasi dan fakta yang terhadap masalah sosial dan mampu
terjadi sehingga peserta didik mampu memberikan solusi penyelesaiannya. Di
mengambil keputusan secara tepat. Sementara samping itu pula output pembelajaran IPS
jika pendidikan IPS di pandang sebagai mampu menjadi benteng pertahanan Negara
citizenship aducation atau civic education, dalam menghadapi arus globalisasi dan
maka pendidikan IPS bertujuan membentuk modernisasi yang terus berkembang.
peserta didik menjadi warga Negara yang Pembelajaran IPS atau pendidikan IPS
baik sehingga peserta didik mampu berperan dapat membentengi peserta didik, karena di
aktif dan efektif dalam kehidupan masyarakat dalamnya diajarkan berbagai masalah sosial
yang demokratis (Pramono, 2013: 17). dan kehidupan manusia. Sehingga peserta
Tujuan yang dikemukan sebelumnya didik atau output pendidikan IPS memiliki
itu hampir sama dengan tujuan yang pengetahuan yang logis, objektif dan di
dikemukakan oleh Nursid Sumaatmaja dalam dukung dengan informasi dan fakta. Maka
Gunawan (2013: 18) sebagai berikut; yaitu dengan begitu, peserta didik atau output
membina anak didik menjadi warga Negara pendidikan atau pembelajaran IPS mampu
yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan mengambil keputusan, dan mencari solusi dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya menyelesaikan masalah dengan tepat dan
serta bagi masyarakat dan Negara. Tujuan mendalam.
yang dikemukakan tersebut intinya Di sisi lain, semua tujuan pendidikan
bagaimana menjadikan peserta didik itu atau pembelajaran IPS akan sulit tercapai
menjadi warga Negara yang baik, dalam karena dihadang oleh beberapa rintangan atau
artian mampu memahami tentang perbedaan hambatan yang harus dihadapi dan dilalui.
dan menyadari perbedaan yang ada menjadi Seperti yang penulis katakan sebelumnya,
kekuatan untuk mempertahankan Negara. bahwa hambatan atau rintangan yang dihadapi
Bahkan lebih lengkapnya tujuan pendidikan itu sangatlah kompleks, mulai dari keahlian
IPS seperti yang diungkapkan oleh Schuncke sampai dengan masalah manajeman yang
dalam Jeanudin (2014) bahwa tujuan tidak mendukung. Seperti halnya yang
pendidikan IPS didasarkan atas tiga dikatakan oleh Gunawan (2013: 84) bahwa
karakteristik yaitu; mampu berpengetahuan, hambatan yang dihadapi pendidikan IPS ialah
mampu mengatur kehidupannya, dan mampu mulai dari hambatan keahlian dan akademik,
memelihara nilai-nilai. Bahkan juga seperti hambatan fasilitas pendidikan, hambatan
yang dijelaskan Koasih dalam bukunya

Jurnal Ilmiah Mandala Education 168


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

mutu buku pendidikan dan hambatan program studi baru yang khusus membahas
administrasi dan manajemen. pendidikan IPS secara terpadu.
Hambatan-hambatan pendidikan IPS Kesadaran para pemangku kebijakan
tidak berhenti sampai di sini, di dalam di perguran tinggi untuk membuka program
pengaplikasiannya juga tidak diterapkan studi baru dalam hal ini program studi
secara terpadu secara penuh melainkan pendidikan IPS, dapat menjadi faktor
diterapkan masih dalam keadaan terpisah atau keberhasilan pendidikan IPS dalam mencapai
semi terpadu. Semua ini tidak mengherankan tujuannya. Ke empat, faktor utama terakhir
jika kita melihat keadaan yang sesungguhnya adalah terbatasnya sumber belajar dan
dikarenakan beberapa faktor yang menjadikan fasilitas pendidikan IPS. Keterbatasanya
pembelajaran IPS di sekolah tidak diterapkan mulai dari tersedianya buku pendidikan IPS,
secara terpadu atau terintegrasi. Bisa laboraturium pendidikan IPS dan lain
ditelusuri faktor utama yang menjadikannya sebagainya. Bagi penulis ke empat faktor
tidak terpadu diantaranya; pertama, materi tersebut menjadi faktor utama sebagai
yang diajarkan tidak tersusun secara terpadu, hambatan pendidikan IPS dalam mencapai
melainkan masaih terdapat jarak pemisah tujuannya.
diantara disiplin ilmu sosial yang masuk di Pembelajaran IPS tidak diajarkan
dalam materi IPS atau masih terlihat antara secara terpadu sepenuhnya juga dikatakan
materi sosiologi, geografi, ekonomi dan ilmu oleh Pramono (2013: 6) dalam bukunya
sosial lainnya. Kedua, guru yang mengajarkan Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
pembelajaran IPS di sekolah belum semuanya bahwa dalam praktiknya, konsep pengajaran
berasal dari latar belakang jurusan atau IPS secara terpadu belum dapat dilaksanakan
program studi pendidikan IPS melainkan secara optimal, kecuali pada jenjang SD,
masih kebanyakan dari latar belakang jurusan kenyataan itu karena dipengaruhi oleh
pendidikan ekonomi, sosiologi, sejarah dan beberapa faktor; pertama, kebiasaan para guru
ilmu sosial lainnya. dalam mengelola pengajaran masih
Latar belakang guru yang dipengaruhi oleh kurikulum 1968. Kedua,
mengajarkan pembelajaran IPS bukan dari para guru tidak memiliki kesiapan untuk
pendidikan IPS, sehingga wajar jika merancang dan melaksanakan pengajaran IPS
pembelajaran IPS tidak diajarkan secara terpadu. Ke tiga, keterbatasan buku-buku
terpadu. Di samping itu pula guru yang yang berisi materi IPS maupun buku-buku
berlatar belakang bukan dari pendidikan IPS tentang pengajaran IPS.
tidak mengetahui jati diri pendidikan IPS itu Faktor-faktor yang telah disebutkan di
sendiri. Begitu juga halnya dengan hakikat atas merupakan hambatan atau rintangan yang
dan tujuan pendidikan IPS tidak tertanam harus dihadapi dan dilalui oleh pendidikan
dalam diri guru tersebut, karena mereka tidak IPS dalam mencapai tujuannya. Tanpa
memahami hakikat dan tujuan dari pendidikan melalui hal-hal itu, maka usaha untuk
IPS yang sesungguhnya. Ketiga, masih mencapai tujuannya itu akan sia-sia. Oleh
sedikitnya perguran tinggi yang mempunyai sebab itu, perlu kiranya faktor-faktor tersebut
jurusan dalam hal ini program studi seyogyanya menjadi perhatian serius bagi
pendidikan IPS. para pemangku jabatan yang berwenang yang
Faktor pertama dan kedua tidak lepas menaungi dan bertanggung jawab dalam
dari faktor ketiga karena mempunyai kaitan bidang pendidikan. Tidak sampai di sana,
yang sangat serius. Kekurangan wadah melainkan harus ada kerja sama yang jelas
pendidikan IPS di perguruan tinggi, antara pemangku kebijakan dengan jajaran di
mengakibatkan kekurangan juga guru yang bawahnya untuk lebih serius dan fokus dalam
berlatar belakang pendidikan IPS. Masih membantu menyelesaikan problema
banyak para pemangku jabatan di perguruan pendidikan IPS dalam mencapai tujuannya.
tinggi yang belum sadar akan pentingnya Alasan penulis menyebutkan dan
wadah bagi pendidikan IPS dengan membuka menitik beratkan hambatan pendidikan IPS
dalam mencapau tujuannya terletak pada

Jurnal Ilmiah Mandala Education 169


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

pengajaran IPS yang tidak terpadu. pemerintah Amerika Serikat, yaitu


Dikarenakan kembali kepada pembahsan menyediakan anggaran yang sesuai dengan
bahwa pendidikan IPS bukan merupakan kebutuhan yang diperlukan. 2) pemerintah
disiplin ilmu melainkan interdisipliner atau harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan
multi disiplin ilmu, sehingga wajar jika bagi para guru pada semua jenjang
pendidikan IPS itu diterapkan harus secara pendidikan. 3) pemerintah harus memfasilitasi
terpadu, karena pendidikan IPS melihat suatu penulisan buku-buku IPS yang sesuai dengan
masalah dari berbagai disiplin ilmu. kebutuhan pendidikan dan pembelajaran IPS.
Dilaksanakan secara terpadu diharapkan Terakhir, 4) pemerintah harus memfasilitasi
mampu menjadi solusi terbaik dan mampu sarana dan prasaran pendidikan yang
menjadikan warga masyarakat yang memiliki diperlukan dalam pembelajaran IPS pada
pengetahuan yang logis, objektif dengan setiap jenjang pendidikan.
didukung informasi dan fakta sehingga 3. Pembelajaran IPS implementasi dari
mampu memberikan penyelesaian dengan pendidikan IPS
cara yang tepat. Maka dengan begitu pula Pembelajaran IPS di sekolah harus
pendidikan IPS mampu menciptakan warga dilaksanakan secara terpadu, sesuai dengan
Negara dan warga masyarakat yang baik permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
dalam artian mampu memahami berbagai standar Isi bahwa substansi mata pelajran IPS
perbedaan. dan IPS pada SD/MI merupakan IPA terpadu
Melihat seperti itu, agar pendidikan dan IPS terpadu, demikian pula substansi
IPS atau pembelajaran IPS sebagai mata pelajran IPA dan IPS pada SMP/MTs
implementasi pendidikan IPS di sekolah juga merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
dilaksanakan secara terpadu dengan seoptimal Sehingga keterpaduan tersebut menuntut
mungkin. Maka, perlu dipersiapkannya para penyajian materi yang saling terkait antara
sarjana yang mumpuni dalam bidang beberapa disiplin ilmu yang tergabung di
pendidikan IPS, dengan begitu para sarjana dalamnya (Wahidmurni, 2010: 87). Begitu
yang mumpuni tersebut mampu menciptakan juga halnya dengan pembelajaran IPS di
kurikulum pendidikan IPS yang sesuai dalamnya terdapat materi berbagai disiplin
dengan konteks ke-Indonesiaan, menciptakan ilmu sosial, diantaranya ekonomi, sosiologi,
materi-materi atau buku-buku pembelajaran sejarah dan disiplin ilmu sosial lainnya.
IPS yang digunakan sebagai sumber belajar. Pembelajaran IPS sebagai
Tersedianya para sarjana pendidikan IPS, implementasi dari pendidikan IPS maka tidak
kurikulum pendidikan IPS dan buku-buku lepas dari hakikat dan tujuan dari pendidikan
atau materi-materi IPS yang banyak, maka IPS yang harus tercapai dalam setiap
tentu pembelajaran IPS di sekolah akan pembelajaran. Maka untuk melaksanakannya
terlaksana secara terpadu dan optimal. perlu kiranya model pembelajaran yang harus
Dampak positifnya pembelajaran IPS di dipahami oleh semua guru IPS. Model
sekolah tidak lagi dipegang atau diampu oleh pembelajaran IPS ini sangat penting karena
guru yang berlatar belakang program studi keberhasilan pembelajaran IPS dalam
disiplin ilmu sosial, melainkan dipegang atau mencapai hakikat dan tujuan dalam proses
diampu oleh guru yang berlatar belakang pembelajaran, seyogyanya guru atau calon
pendidikan IPS terpadu. Maka dengan begitu guru IPS perlu memahami model
tujuan Pendidikan IPS akan tercapai. pembelajaran IPS sebelum terjun langsung
Pramono (2013: 7-8) menawarkan menjadi guru di Sekolah. Berhasil tidaknya
solusi khususnya solusi yang diberikan sebuah model dalam pembelajaran IPS
kepada pemerintah agar masalah-masalah tergantung bagaimana guru memahami
tidak terlaksana pengajran IPS secara terpadu masing-masing model sebagai alternatif
menjadi terpadu dan secara optimal adalah dalam memperbaiki pembelajaran IPS secara
sebagai berikut; 1) pemerintah harus keseluruhan, terutama yang berkaitan dengan
mengembangkan kurikulum pendidikan IPS pembelajaran terpadu (integrated learning).
yang mantap sebagaimana yang dilakukan

Jurnal Ilmiah Mandala Education 170


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

Di samping itu pula, pendekatan yang sosial di lingkungan tempat tinggalnya pada
lazim dipilih dalam pembelarjan IPS di khususnya dan Negara pada umumnya.
sekolah adalah pendekatan integrated, Berkaitan dengan itu, Maryani dan
correlated, dan Separated. Pendekatan Syamsudin (2009) menjelaskan hal bahwa
integrated merupakan suatu cara pembelajaran IPS mengembangkan potensi
pengorganisasian dan penyajian materi peserta didik agar peka terhadap masalah
pembelajaran yang menggambarkan pokok sosial, memiliki sikap mental positif untuk
bahasan atau msalah tertentu yang akan dikaji perbaikan segala ketimpangan, dan terampil
sebagai satu kesatuan yang utuh, meskipun mengatasi setiap masalah yang terjadi di
pengkajian atau pembahasannya lingkungan masyarakat. Maka perlu bagi
menggunakan konsep dari berbagai disiplin calon atau guru IPS untuk mengetahuinya dan
ilmu. Pendekatan correlated merupakan suatu selalu berupaya mengembangkan
cara penyajian materi atau pembahasan suatu pembelajaran IPS untuk mencapai tujuan dari
pokok bahasan atau masalah dengan pendidikan IPS seperti yang telah diterangkan
menggunakan konsep-konsep dari berbagai sebelumnya.
disiplin ilmu sosial, etika, filsafat, dan Terlebih penting dalam sub bahasan
humaniora. Sedangkan pendekatan separated ini, para guru harus memahami bahwa
merupakan suatu cara penyajian materi atau pembelajaran IPS dilaksanakan; pertama,
pembahasan suatu pokok bahasan atau untuk membentuk perilaku sosial yang
masalah yang dilakukan berdasarkan disiplin berdimensi personal (mempunyai akhlak
ilmu tertentu Pramono, 2013: 70-71). mulia, disiplin, kerja keras dan lain
Pendekatan pertama (integrated) sebagainya), sosial (cinta tanah air, semangat
menurut penulis sangat tepat digunakan dalam kebangsaan, toleransi, persatuan dan
pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dan kesatuan), spiritual (beriman dan bertakwa),
Sekolah Menengah Pertama. Sementara dan intelektual (cerdasa dan terampil). Kedua,
pendekatan kedua (correlated) dan ke tiga membentuk peserta didik menjadi warga
(Separated) cocok digunakan pada jenjang Negara yang baik, mampu memahami dan
Sekolah Menengah Atas. aktif memecahkan masalah sosial dan
Pada jenjang Sekolah Menengah Atas memahami, mewarisi, dan melanjutkan
pembelajaran IPS yang sudah terbagi ke kebudayaan bangsa Indonesia. Kesemuanya
dalam berbagai disiplin ilmu sosial, sehingga itu merupakan jabaran dari tujuan pendidikan
sudah tidak lagi jadi persoalan dalam artikel IPS yang telah dijelaskan sebelumnya.
ini. Pembelajaran IPS di SD dan SMP inilah Dikemukakan beberapa hal-hal
yang menjadi persoalan penting, karena tersebut, diharapkan kesalahpahaman dan
keduanya merupakan pembelajaran IPS ketidaktahuan tentang pembelajaran IPS
terpadu, yang sering kali disalahpahami di sebagai implementasi pendidikan IPS yang
dalam proses pengajarannya. Sehingga perlu sesungguhnya dapat terjawab. Khususnya
kiranya para guru dan calon guru harus para guru dan calon guru pendidikan IPS
memahami terlebih dahulu pendekatan dan tidak lagi menyamakan antara cara
model apa yang sesuai untuk diterapkan pada mengajarkan pembelajaran IPS di SD/MI dan
pembelajaran IPS pada jenjang SD dan SMP. SMP/MTs dengan di SMA/MA. Maka dengan
Maka dengan begitu pembelajaran IPS begitu, pendidikan IPS yang bertujuan untuk
mampu menjadi menarik dan mampu menjadikan peserta didik peka terhadap
mencapai tujuannya. masalah sosial dan mampu menyelesaiakan
Di samping itu pula, dengan permasalah yang dihadapinya dan mampu
diajarkannya pembelajaran IPS di sekolah menjadi warga Negara dan warga masyarakat
salah satunya juga untuk menjadikan peserta yang baik. Sehingga dengan begitu mampu
didik peka terhadap masalah sosial. Pekanya untuk hidup berdampingan dengan aman dan
peserta didik terhadap masalah sosial tentram.
menjadikanya selalu aktif berpartisipasi dan
memberikan kontribusi dalam kehidupan

Jurnal Ilmiah Mandala Education 171


JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN 2442-9511 Oktober 2017

KESIMPULAN Wahidmurni. 2010. Pengembangan


Implementasi pendidikan IPS dalam Kurikulum IPS dan Ekonomi di
pembelajaran IPS di sekolah, tidak seperti Sekolah/Madrasah. Malang: UIN-Maliki
pembelajaran lainnya yang berjalan mulus, Press
melainkan dalam implementasinya
pendidikan IPS dihadapkan dengan berbagai
rintangan yang harus dihadapi dan dilalui.
Hambatan yang menghalangi implementasi
pendidikan IPS dalam pembelajaran IPS
sangat kompleks, mulai dari hambatan
keahlian dan akademik dalam hal ini guru
yang tidak berlatar belakang pendidikan IPS,
fasilitas pendidikan, mutu buku pembelajaran
IPS yang tidak banyak tersedia dan hambatan
administrasi dan manajemen yang tidak
mendukung. Kesemuanya itu juga
menyebabkan kesalahpaham para calon guru
IPS dan guru yang mengampu pembelajaran
IPS terhadap pembelajaran IPS itu sendiri,
dikarenakan tidak mengetahui hakikat dan
tujuan dan jati diri pendidikan IPS itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dadang Supardan, D. 2009. Pengantar Ilmu
Sosial Sebuah Kajian Pendekatan
Struktural. Jakarta: PT Bumi Aksara
Gunawan, R. 2013. Pendidikan IPS Filosofi,
Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Jaenudin, R. 2014. “Konsep Ilmu
Penegtahuan Sosial dalam Sistem
Pendidikan di Indonesia”. Jurnal Forum
Sosial, VII (01): 440-451
Maryani, E dan Syamsudin, H. 2009.
“Pengembangan Program Pembelajaran
IPS untuk Meningkat Kompetensi
Keterampilan Sosial”. Jurnal Penelitian,
9 (1): 1-15
Pramono, S. E. 2013. Hakikat Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang:
Widya Karya
Purwadi. 2013. Materi Matrikulasi Prodi
Pendidikan IPS, Universitas Negeri
Semarang
Sapriya. 2012. Pendidikan IPS Konsep dan
Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Susilawati, S. 2009. Wawasan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Suyono dan Harianto. 2013. Belajar dan
Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Jurnal Ilmiah Mandala Education 172

Anda mungkin juga menyukai