METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pre-test post-test non equivalent group design. Sugiyono (2010: 122) menjelaskan
Rancangan desain pre-test post-test non equivalent group design disajikan dalam
Tabel 1.
Pre-test Post-test non Equivalent Group Design
Kelompok E1 pre-test problem solving post-test
Keterangan :
Kelompok E1 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan keefetkifan metode
problem solving
Kelompok E2 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan keefektifan metode
inkuiri.
89
Kelompok C : Kelompok kontrol dengan menggunakan metode konvensional
(lecture).
pre-test atau tes awal untuk melihat kondisi subjek, dalam hal ini adalah melihat
variabel yang akan diukur yaitu ketuntasan belajar kemampuan berpikir kritis
siswa dalam mata pelajaran IPS. Setelah perlakuan kepada ketiga kelompok
keefektifan metode problem solving dan inkuiri untuk kelas eksperimen, untuk
solving dan inkuiri untuk kelas eksperimen serta konvensional untuk kelas
90
4. Mengembangkan strategi pembelajaran bersama dengan guru untuk kelas
eksperimen.
didik.
9. Analisis data.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, dan SMP Negeri 3
pada bulan Juli-Agustus 2016. Sasaran uji coba instrumen adalah untuk
2016 dengan tujuan agar instrumen valid dan reliabel sebelum digunakan dalam
dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2016-2017, yakni pada bulan
91
Tabel 2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Bulan/Minggu
Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Pada tahap pra eksperimen ini disiapkan tiga kelas dari tiga sekolah. Dua
kelas akan digunakan sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai
diperoleh dari hasil belajar nilai test dalam observasi yang telah dilakukan.
kelompok eksperimen.
hasil post-test yang telah dicapai peserta didik setelah mendapatkan perlakuan.
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan untuk menghindari bias hasil penelitian,
92
Matching merupakan penyepadanan kondisi awal antara kelompok kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen dan kontrol
diajar oleh guru yang sama, materi yang sama, media dan evaluasi tidak
disamakan karena sudah memiliki kondisi yang sama. Adapun yang perlu di
didik dalam berpikir kritis ketiga kelas diberikan test kemampuan berpikir kritis.
2. Tahap Eksperimen
kelompok kontrol dianggap memiliki kondisi yang sama, maka tahap selanjutnya
Tindakan ini melibatkan guru, peserta didik dan peneliti. Guru sebagai
93
dilaksanakan dalam waktu 2 x 40 menit, hari dan jam pelajaran disesuaikan
dengan jadwal mengajar guru dalam pelajaran IPS. Pelaksanaan eksperimen akan
dasar atau indikator berbentuk gambar, dan teks. Siswa melakukan identifikasi
mengklarifikasi fakta, konsep, prosedur dan kaidah dari masalah yang ditemukan.
informasi dan data tentang masalah yang ada, melakukan peer learning dan
saja yang perlu dipelajari untuk menyelesaikan masalah, deskripsi konsep yang
perpustakaan, web, dan berbagai sumber data yang lain serta melakukan
observasi. Siswa secara mandiri mengolah hasil pengumpulan informasi atau data
94
permasalahan yang ada dan menemukan solusinya, melakukan peer learning dan
partisipasi semua pihak. Guru dan siswa melakukan refleksi atas kontribusi setiap
kelas yang kondusif dengan menunjuk salah satu siswa memimpn do’a, dan
95
data yang telah dihasilkan. 7) Merumuskan Kesimpulan: guru membimbing siswa
satu kelompok kontrol diberikan post-test dengan materi dan kisi-kisi yang sama.
berbeda terhadap ketiga kelompok. Penilaian diberikan pada expert judgment atau
dosen pembimbing agar tidak terjadi subjektivitas penelitian. Setelah skor post-
pembimbing.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Kabupaten Brebes yang terdiri dari tiga sekolah yaitu SMP N 1 Losari, SMP N 2
oleh pemerintah.
96
Tabel 3.
Jumlah Populasi
No Sekolah Jumlah Siswa Jumlah kelas
1 SMP N 1 Losari 355 8
2 SMP N 2 Losari 352 8
3 SMP N 3 Losari 343 8
Jumlah Populasi 1050 24
Sumber : Profil Sekolah SMP N Kecamatan Losari dinas P&K 2016-2017
2. Sampel
pertimbangan berdasarkan kekhasan nilai, waktu tenaga dan biaya. Sampel yang
b) Memilih kelas VIII di SMP N 1, SMP N 2, dan SMP N 3, yang terdiri dari
keefektifan metode pembelajaran problem solving dan inkuiri serta satu kelas
97
D. Variabel Penelitian
Kemampuan berpikir kritis dapat dilihat dari skor hasil belajar peserta didik yang
dan kemampuan eksplanasi sesuai dengan pendapat dari Costa. (1985: 59) yang
diujikan melalui tingkatan domain kognitif dari teori Bloom yang mencakup
content verbal, quantitative dan tata ruang. Keefektifan hasil perlakuan akan
menunjukan tingkat keberhasilan dengan meningkatnya skor test nilai hasil belajar
peserta didik sehingga membuat peserta didik aktif dan terlibatan dalam proses
kemampuan berpikir kritis disebutkan oleh Wina Sanjaya (2014: 236) yang
98
peranan yang sangat aktif untuk menyelesaikan masalah, sedangkan guru
dilakukan oleh peserta didik dan sebagai pelatih kognitif, pelatih keterampilan
serta pelatih kemampuan berpikir dengan tujuan peserta didik dapat memperoleh
didik, dimana kelompok-kelompok peserta didik dalam suatu persoalan atau dari
dan menumbuhkan bakat yang ada dalam diri peserta didik dengan sistem
scientific yang telah diatur dalam kurikulum 2013. Pendekatan yang dilakukan
99
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dan observasi.
Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang skor kemampuan berpikir kritis
pembahasan.
data dan informasi. Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang
peneliti dapat terjaga. Hasil observasi dalam penelitian ini terdapat pada lampiran
100
populasi serta sampel yang akan dijadikan subjek dan objek dalam penelitian.
2. Instrumen Penelitian
a. Tes
kemampuan berpikir kritis. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini
berbentuk soal uraian. Penyusunan soal tes mengacu kepada indikator yang
Proses pelaksanaan tes soal yang diberikan untuk pretest sama dengan soal
101
tanpa adanya variasi metode pembelajaran yang lain seperti yang biasa
yang sama. Validitas dan realibitas soal yang telah dibuat, harus dilakukan
daya pembeda.
kemampuan berpikir kritis siswa untuk materi IPS dengan tema Dinamikan
dijelaskan oleh Duron, Limbach, & Waugh (2006: 160) yang menjelaskan
Limbach, & Waugh (2006: 160) dan teori dari Costa (1985. 59), yaitu:
102
mode of presenting information to them, the subject matter involved,
and the testing program to assess matery.
Tabel 4.
Indikator Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Indikator kemampuan Sub-indikator kemampuan Nomor Jumlah
berpikir kritis berpikir kritis soal soal
Memahami masalah dan
1 1
mencari solusi jawaban
Menjelaskan solusi jawaban
Interpretasi 2 1
berdasarkan data atau fakta
Memaknai masalah dan
3 1
mencari solusi jawaban
Mengidentifikasi data dan
fakta untuk mencari solusi 4 1
jawaban
Analisis
Membedakan data dan fakta
untuk mencari solusi 5 1
jawaban
Menilai argumen yang
dinyatakan untuk mencari 6 1
solusi jawaban
Menetapkan kriteria
Evaluasi berdasarkan asumsi untuk 7 1
menjawab permasalahan
Menyeleksi kriteria untuk
membuat solusi jawaban 8 1
permasalahan
Membuat kesimpulan secara
deduksi berdasarkan data dan
9 1
fakta untuk menjawab
permasalahan
Inferensiasi
Membuat kesimpulan secara
induksi berdasarkan data dan
10 1
fakta untuk menjawab
permasalahan
Menjelaskan hasil
berdasarkan bukti,
metodologi dan konteks
Eksplanasi 11 1
berdasarkan data dan fakta
untuk menjawab
permasalahan
Jumlah soal 11
103
Berdasarkan indikator tersebut yang telah mengkombinasikan teori dari
Bloom yang di jelaskan oleh Duron, Limbach, & Waugh (2006: 160) dan
pembelajaran yang telah tercantum dalam BUKU IPS Kelas VIII sebagai
Tabel 5.
Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tema Sub Tema Indikator Soal No.
Pembelajaran Pembelajaran Soal
Dinamika Jumlah dan Memahami pertumbuhan 1
Kependudukan Pertumbuhan penduduk dan masalah yang
dan Penduduk, dialami disetiap wilayah negara
Pembangunan Komposisi, Indonesia.
Nasional. serta Menjelaskan tingkat pertumbuhan 2
persebaran penduduk berdasarkan data sensus
dan migrasi kependudukan.
penduduk. Mendeskripsikan argumen tingkat 3
pertumbuhan penduduk disetiap
wilayah negara Indonesia
Mengidentifikasi masalah yang 4
terjadi tentang penurunan jumlah
penduduk.
Membedakan tingkat pertumbuhan 5
penduduk pada tahun 1990-2010
Menilai permasalahan sebagai 6
dampak adanya imigrasi,
trnasmigrasi, emigrasi, dan
remigrasi.
Menjelaskan tindakan yang harus 7
dilakukan supaya pertumbuhan
penduduk di setiap wilayah
Negara Indonesia dapat merata.
104
Menetapkan tindakan yang harus 8
dilakukan pemerintah supaya tidak
terjadi permasalahan dalam
pertumbuhan penduduk.
Menjelaskan makna akibat 9
terjadinya pertumbuhan penduduk
Menjelaskan makna 10
ketidaksesuaian program
pemerintah untuk mencegah
pertumbuhan penduduk.
Menjelaskan tingkat pertumbuhan 11
jumlah penduduk dan masalah
yang terjadi di daerah sebagai
tempat tinggal.
b. Observasi
metode problem solving dan inkuiri. Semua kejadian dalam kegiatan proses
kritis.
105
Tabel 6.
Indikator Observasi Kemampuan Berpikir Kritis.
Tidak
No. Aspek yang diukur Jarang Sering Selalu
pernah
1 Menganalisis masalah
2 Memfokuskan masalah
3 Mencari informasi
Mengkomunikasikan/menyajikan
4
masalah
Memberikan pendapat tentang
5
topik masalah
Menghargai pendapat yang
6
berbeda
Memberikan alternatif solusi
7 tentang masalah yang menjadi
topik diskusi
Memilih solusi yang tepat untuk
8
menyelesaikan masalah
Keterangan :
Tabel 7.
Kriteria Penilaian Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
No. Aspek Skor Kategori Keterangan
Siswa dapat
menangani
masalah sesuai
4 Selalu
dengan fakta
dan data yang
ada
Siswa dapat
1 Menganalisis masalah
menangani
masalah dengan
3 Sering fakta tapi
kurang up to
date dengan
data
2 Jarang Siswa dapat
106
menangani
masalah dengan
bahasa sendiri
Siswa tidak
Tidak dapat
1
pernah menangani
masalah
Siswa mampu
memikirkan
masalah sesuai
4 Selalu
dengan
kenyataan yang
terjadi
Siswa
memikirkan
masalah dengan
3 Sering
mengikuti topik
2 Memfokuskan masalah
berita yang
terjadi
Siswa
memikirkan
2 Jarang
masalah bahasa
siswa sendiri
Siswa tidak
Tidak mampu
1
pernah memikirkan
masalah
Siswa selalu
memanfaatkan
sumber
4 Selalu
informasi yang
ada dengan baik
dan tepat
Siswa sering
memanfaatkan
3 Sering sumber lain
3 Mencari informasi yang ada
disekolah
Dalam mencari
informasi siswa
terkadang
2 Jarang hanya
membuka buku
yang ada di
meja
1 Tidak Dalam mencari
107
pernah informasi siswa
tidak membuka
buku ataupun
memanfaatkan
sumber belajar
lain yang ada
disekolah
maupun diluar
sekolah
Setiap ada
kesempatan,
siswa
4 Selalu menyampaikan
hasil diskusinya
kepada teman
kelompok lain
Siswa
menyampaikan
hasil diskusinya
3 Sering
kepada teman
dalam
Mengkomunikasikan/menyajikan
4 kelompok lain
masalah
Dalam
menyampaikan
hasil
diskusinya,
2 Jarang
siswa
melakukannya
atas perintah
guru.
Siswa tidak
Tidak mau
1
pernah menyampaikan
hasil diskusinya
Selalu
memberikan
pendapat
4 Selalu
tentang topik
masalah yang
Memberikan pendapat tentang sedang terjadi.
5
topik masalah Memberikan
pendapat
tentang topik
3 Sering
masalah sesuai
dengan
pemikiran
108
sendiri dan
sesuai dengan
fakta yang
terjadi
Siswa hanya
sesekali
memberikan
2 Jarang pendapat yang
sesuai dengan
topik
pembahasan
Siswa tidak
Tidak pernah
1
pernah mengeluarkan
pendapatnya.
Mendengarkan
dan menyimak
4 Selalu
pendapat dari
siswa ain
Menghormati
teman lain yang
3 Sering
sedang
berbicara
Menghargai pendapat yang
6 Mendengarkan
berbeda
pendapat teman
tetapi tidak
2 Jarang
mengikuti
pendapat teman
tersebut
Merasa
Tidak
1 pendapatnya
pernah
selalu benar
Selalu
memberikan
alternatif solusi
4 Selalu
tentang masalah
yang menjadi
topik solusi
Memberikan alternatif solusi
Sering
7 tentang masalah yang menjadi
memberikan
topik diskusi
alternatif solusi
3 Sering
tentang masalah
yang menjadi
topik diskusi
Jarang
2 Jarang
memberikan
109
alternatif solusi
tentang masalah
yang menjadi
topik diskusi
Tidak pernah
memberikan
Tidak alternatif solusi
1
pernah tentang masalah
yang menjadi
topik diskusi
Selalu memilih
solusi yang
4 Selalu tepat untuk
menyelesaikan
masalah
Sering memilih
solusi yang
3 Sering tepat untuk
menyelesaikan
masalah
Memilih solusi yang tepat untuk
8 Jarang memilih
menyelesaikan masalah
solusi yang
2 Jarang tepat untuk
menyelesaikan
masalah
Tidak pernah
memilih solusi
Tidak yang tepat
1
pernah untuk
menyelesaikan
masalah
yang berupa tes kemampuan berpikir kritis diujicobakan pada kelas IX yang telah
bahwa uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui keterbacaan soal atau
110
mungkin dijumpai, mengetahui perkiraan alokasi waktu dalam menjawab soal,
menentukan jawaban soal dan menentukan skor tiap soal. Uji keterbacaan soal
revisi kalimat atau bahasa soal yang membingungkan, keterangan tabel, bagan
Selain itu, tujuan uji coba instrumen penelitian adalah untuk mengetahui
validitas, realibilitas, taraf kesukaaran, dan daya pembeda. Validitas instrumen tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yakni ditinjau dari
kesesuaian isi instrumen tes dengan Kurikulum 2013 yang hendak diukur. Suatu
tes dikatakan memiliki content validity jika cakupan dan isi tes tersebut sesuai
dengan cakupan isi kurikulum sehingga tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat
dicapai. Uji butir soal dilakukan dengan bantuan software ANATES TM Uraian
Versi 4.0.5. Berikut analisis uji butir soal yang akan dilakukan.
bahwa suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang tidak valid memiliki validitas rendah. Upaya untuk
sebagai berikut:
111
Tabel 8.
Koefisien Validitas Butir Soal
No Rentang Keterangan
1 80-100 Sangat Tinggi
2 60-80 Tinggi
3 40-60 Cukup
4 20-40 Rendah
5 0.0-20 Sangat Rendah
2. Reliabilitas Tes
tingkat konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
situasi yang berbeda-beda. Adapun kriteria untuk reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel 9.
Klasifikasi Nilai Reliabilitas Butir Soal
No Rentang Keterangan
1 80-100 Sangat Tinggi
2 60-80 Tinggi
3 40-60 Cukup
4 20-40 Rendah
5 0.0-20 Sangat Rendah
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun terlalu sukar.
Suharsimi Arikunto (2010: 207) menjelaskan bahwa soal yang terlalu mudah tidak
Sebaliknya, jika soal terlalu sukar maka akan menyebabkan siswa menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena diluar
112
jangkauannya. Adapun kriteria acuan untuk tingkat kesukaran dapat dilihat
berikut ini:
Tabel 10.
Indeks Tingkat Kesukaran
No Rentang Keterangan
1 0.00-0.30 Soal Sukar
2 0.31-0.70 Soal Sedang
3 0.71-1.00 Soal Mudah
4. Daya Pembeda
adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
Adapun kriteria acuan untuk daya pembeda dapat dilihat berikut ini:
Tabel 11.
Daya pembeda
No Rentang Keterangan
1 0.00-0.20 Kurang Baik
2 0.20-0.40 Cukup
3 0.40-0.70 Baik
4 0.70-1.00 Baik Sekali
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik
parametrik yaitu analisi varian (Anava) satu jalur. Penelitian ini merupakan
analisis statistik yang digunakan adalah Anava dan dilanjutkan dengan uji scheffe.
113
Dalam melakukan teknik analisis statistik anava, data yang akan dianalisis
harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain normalitas dan homogenitasnya. Uji
Sutrisno Hadi (2004: 311) menjelaskan bahwa asumsi yang harus dipenuhi
dalam Anava yaitu: 1) Sampel diambil berdasarkan nilai hasil tes pada observasi
a. Normalitas
Normalitas digunakan untuk menguji data pretest apakah data pretest tersebut
dari kolmogrov smirnov dengan taraf signifikansi (α = 0,05) dengan SPSS for
Windows. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nol yang menyatakan
bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika nilai sig
atau signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05, data tidak berdistribusi
normal. Sebaliknya, jika nilai sig atau signifikansi atau probabilitas lebih dari
114
program SPSS 17 for Windows. Untuk menguji normalitas data dilakukan
dengan melihat kaidah p. Jika p> 0,05, data tersebut berdistribusi normal.
b. Homogenitas Varians
Untuk menguji apakah antara tiga kelompok tersebut homogen atau tidak,
dilakukan dengan teknik analisis varians satu jalan (one way anova) dengan
melihat leneve test pada program SPSS 17 for Windows. Dalam hal ini yang
diuji adalah hipotesis nol yang menyatakan bahwa ketiga varians populasi
adalah identik. Penerimaan atau penolakan hipotesis nol didasarkan pada nilai
signifikansi atau probabilitas kurang atau lebih dari 0,05. Jika nilai
signifikansi kurang dari 0,05 maka ketiga variansi tidak identik, tetapi apabila
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka ketiga varians populasi adalah identik.
Keterangan :
2
S = Varians terbesar
1
2
S = Varians terkecil
2
115
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai F. Jika Fo
2. Uji keefektifan.
mencari keefektifan perlakuan yang telah diberikan dari hasil yang telah
didapatkan.
Keterangan :
RKA = Rata-rata hitung antar kelompok.
RKD = Rata-rata hitung kuadrat dalam kelompok.
Jika hasil data signifikan, dapat dilakutkan ke uji scheffe untuk melihat
urutan yang paling baik dimana hal ini dilihat dari perhitungan sebagai berikut:
Keterangan :
Krd = Jkd-dbd.
116