Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

MATERI DAMPAK INTERAKSI ANTARRUANG


(PERDAGANGAN, MOBILITAS PENDUDUK)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Kelas/Semester : VII …. /Ganjil
Alokasi Waktu : 40 menit / 1 x pertemuan

Nama Kelompok/Individu : ……………………………..


Nama Anggota Kelompok :
1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..
4. ……………………………..
5. ……………………………..

A. Petunjuk Belajar
1. Cermati materi dalam buku paket, handout, atau pada sumber informasi
pendukung lainnya.
2. Kerjakan soal secara berkelompok

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka bumi,
geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya, dan pendidikan.
3.1.18 Menjelaskan dampak positif dan negatif interaksi antarruang
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya
terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta
kelembagaan social budaya.
4.1.7. Menyajikan hasil analisis tentang dampak positif dan negatif interaksi
antarruang

1
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan dampak positif interraksi antarruang
2. Peserta didik dapat menjelaskan dampak negatif interaksi atarruang

D. Langkah-langkah Kegiatan
1. Pelajari materi di buku paket IPS kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2016 hal 38-41!

2. Pelajari juga informasi berikut!


Namanya interaksi antarruang pasti ada hubungannya dengan ruang atau wilayah. Interaksi
antarruang itu timbal balik antara satu wilayah dengan wilayah lain yang bisa terjadi dalam
berbagai bentuk, misalnya pergerakan orang seperti menuju perjalanan kerja, migrasi,
distribusi barang, perdagangan antar daerah, perdagangan antar pulau, dan perdagangan
internasional. Adanya pergerakan inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan baik di
wilayah asal maupun di wilayah tujuan. Jika banyak orang dengan berbagai
kepentingannya selalu datang pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan
berkembang menjadi pusat kegiatan manusia atau sering disebut kota. Jadi, pergerakan
orang sebagai bentuk interaksi keruangan akan mengakibatkan perubahan yang nantinya
akan menimbulkan dampak positif maupun negatif. Adapun perubahan yang terjadi akibat
interaksi keruangan, salah satunya yaitu “Perubahan Penggunaan Lahan”.
Perubahan penggunaan lahan disebut juga dengan alih fungsi lahan yang dapat diartikan
sebagai bergantinya fungsi sebuah lahan untuk menampung aktivitas kegiatan manusia.
Aktivitas penduduk yang terus meningkat pada akhirnya akan memerlukan lahan untuk
menampung aktivitas tersebut. Semakin banyak penduduk yang datang pada suatu kota
akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari
lahan pertanian menjadi permukiman. Hal yang sama juga terjadi pada industri,
perdagangan, jasa, dan lainnya yang memerlukan lahan untuk menampung aktivitasnya.

3. Agar mempunyai kesiapan untuk menjawab pertanyaan dalam topik pelajaran dan tujuan
belajar tersebut, cermatilah wacana yang diambil dari sumber-sumber terpercaya berikut.
Kemudian lakukan langkah-langkah lanjutannya!

2
WACANA
Dewasa ini, predikat Kabupaten Karawang yang dijuluki sebagai “Kota Lumbung
Padi Nasional” perlahan-lahan julukan itu mulai memudar seiring dengan eksistensi realita
di lapangannya. Daerah sebagai penghasil beras terbesar ke-2 setelah Indramayu terancam
mengalami kemunduran akibat alih fungsi lahan. Dimana alih fungsi lahan dari pertanian
menjadi nonpertanian sudah sering terjadi sejak para investor asing mulai menanamkan
modalnya untuk membangun perusahaan atau pabrik-pabrik industri berskala nasional dan
internasional. Pada awalnya penduduk Karawang bangga karena tanahnya menjadi incaran
bagi pebinis mancanegara. Tak heran ketika Karawang menyandang status ganda sebagai
kota lumbung padi nasional sekaligus kota industri tak ada protes dengan status itu dari
masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, sejumlah elemen masyarakat mulai menyadari dampak
negatif masuknya industri berskala global. Berkurangnya lahan pertanian dan
bertambahnya lahan yang dikhususkan sebagai permukiman atau perumahan bagi kaum
penglaju merupakan contoh yang paling nyata. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi
Karawang memang maju, tapi dari segi ekologi dan stabilitas sosial malah menimbulkan
masalah yang rumit. Apalagi sektor pertanian merupakan salah satu dari program
pembangunan berkelanjutan yang sedang digadang-gadangkan dunia internasional. Padahal
demi terciptanya pembangunan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan berkelanjutan
diperlukan keseimbangan antara unsur ekologi, ekonomi, dan sosial. Maka dari itu, perlu
adanya langkah nyata demi mencegah dampak negatif alih fungsi lahan.
menjadi-lahan-permukiman-kecamatan-telukjambe-timur-kabupaten-karawang

4. Diskusikan dengan kelompokmu pertanyaan-pertanyaan berikut ini!


1) Jelaskan dampak positif dan dampak negatif interaksi anatarruang terhadap
terjadinya perubahan penggunaan lahan !
2) Uraikan bagaimana solusi terhadap masalah interaksi sosial yang
menimbulkan dampak negatif akibat dari perubahan penggunaan lahan !

3
E. Lembar Jawaban

1) Mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata?


……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

2) Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat sebaran penduduk Indonesia yang
tidak merata?
……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

3) Bagaimana caranya agar penduduk Indonesia lebih merata pada masa yang
akan datang?
……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

4
Nama Anggota Kelompok :
1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..
4. ……………………………..
5. ……………………………..

5
Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Sikap : Observasi/Jurnal

b. Pengetahuan : Tes Tulis, Penugasan

c. Keterampilan : Non Tes yaitu menggunakan lembar observasi pada kegiatan


diskusi dan presentasi.

2. Instrumen penilaian
a. Sikap

1) Sikap Spiritual
Aspek sikap yang diamati pada pembahasan materi Dinamika Kependudukan
Indonesia ini adalah pada sikap spiritual mengamati aspek ketaqwaan sedangkan
pada sikap sosial mengamati aspek disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri.

Petunjuk:
1. Kegiatan pengamatan dilakukan selama proses (jam) pembelajaran dan/atau di
luar jam pembelajaran
2. Pencatatan hanya pada perilaku ekstrim yang ditunjukkan oleh seorang Peserta

Didik
3. Bubuhkan tanda centang () pada kolom yang sesuai dengan sikap yang ditunjukkan

peserta didik

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial


Indikator aspek ketaqwaan.
 Sangat baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas kelompok, dan bersyukur kepada
TYME sebagai bangsa Indonesia.
 Baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, bersyukur
ketika berhasil mengerjakan tugas kelompok, dan bersyukur kepada TYME
sebagai bangsa Indonesia.
 Kurang baik dalam sikap berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,
bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas kelompok, dan bersyukur kepada
TYME sebagai bangsa Indonesia.
Indikator aspek disiplin

6
 Sangat baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
 Baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
 Kurang baik dalam sikap patuh pada tata tertib atau aturan dan
mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.
Indikator aspek tanggung jawab
 Sangat baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
 Baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
 Kurang baik dalam sikap melaksanakan tugas kelompok dengan baik serta
melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
Indikator aspek percaya diri
 Sangat baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu
dan berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
 Baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu dan
berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.
 Kurangt baikdalam sikap berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa raguragu
dan berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

Keterangan Skor : Skor perolehan Kriteria Nilai


Nilai = A : > 87.5 – 100 : Sanagt
2 = Sangat baik
---------------------------- X Baik
1 = Baik
B : = 75– 87.5 : Baik
0 = Kurang baik 100
C : > 62,5 – 74 : Cukup
Skor maksimal
D : ≤ 62,5 : Kurang

7
. Lembar Observasi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Aspek Penilaian
Sikap
Sikap Sosial Jumla
Spiritual Nilai
N h Skor
Nama Peserta Didik Tanggung
o. Ketaqwaan Disiplin Percaya Diri
Jawab
N=
2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 a
(a/6)*100
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

8
26.
27.
28.
29.
30.
31.

9
b. Pengetahuan
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No. Jawaban Skor Bobot
1. Mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak
merata?

Penyebab penduduk Indonesia sebarannya tidak


merata adalah karena adany perbedaan kondisi
fisiografis dan arah pembangunan yang belum
merata ke berbagai wilayah. Hal ini terlihat pada
sumber daya yang dimiliki suatu wilayah yang padat
penduduknya, itu lebih baik daripada wilayah yang
berpenduduk jarang, baik sumber daya fisik yang
3 30
dimiliki maupun manusianya. Wilayah yang memiliki
sumber daya fisik seperti dari sisi fisiografis (yaitu
letaknya strategis, tanah subur, relief bagus, cukup air)
dan dari sisi kebudayaan dan teknologi (yaitu sarana
dan prasarana umum lengkap, banyak dibangun
industri/pabrik) itu akan cenderung dipadati penduduk.
Kemudian dari manusianya, penduduk yang berusia
muda dan produktif serta berpendidikan lebih tertarik
untuk pergi mengadu nasib ke wilayah yang telah
maju.
2. Apa saja dampak yang ditimbulkan akibat sebaran 3 30
penduduk Indonesia yang tidak merata?

Kondisi sebaran penduduk yang tidak merata


berdampak terhadap kehidupan sosial, ekonomi,
budaya, dan politik masyarakat. Berikut dampak yang
dapat ditimbulkan akibat sebaran penduduk Indonesia
yang tidak merata:
1) Pada daerah yang padat penduduknya terdapat
pemukiman kumuh, kemiskinan, dan tingginya kasus
kriminalitas;
2) Karena persaingan hidup yang ketat di daerah
10
berpenduduk padat menimbulkan pengangguran
baru dan rendahnya tingkat pendapatan;
3) Pada daerah berpenduduk jarang sulit
berkembang karena minimnya fasilitas pendukung
kegiatan ekonomi masyarakat;
4) Budaya asli mulai meluntur dan hilang karena
sifat individualis dan percampuran budaya melalui
asimilasi dan akulturasi.
3. Bagaimana caranya agar penduduk Indonesia lebih
merata pada masa yang akan datang?

Upaya mengatasi persebaran penduduk yang tidak


merata dengan dampak buruk yang ditimbulkannya
menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah
maupun masyarakat. Cara untuk memeratakan jumlah
penduduk misalnya melalui transmigrasi yaitu
perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke
4 40
daerah yang jarang penduduknya, menekan terjadinya
arus urbanisasi dengan membangun industri-industri
besar di daerah pedesaan agar penduduk desa tidak
pergi ke kota. Masyarakat memanfaatkan potensi
daerahnya sendiri dengan mengembangkan kesenian
daerah agar dikenal dan menjadi pusat pariwisata,
sehingga banyak penduduk yang tertarik untuk kembali
ke daerahnya dan penduduk lain untuk tinggal di
daerah tersebut.
Jumlah 10 100

Skor perolehan
Nilai = ------------------- x bobot soal
Skor maksimal

11
Lembar Analisis Penilaian Pengetahuan - Tes Tertulis Penugasan

Jumlah
Tugas Uraian
Skor Nilai
No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 Perolehan
N=
a, max=16
(a/16)*100
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.

12
c. Keterampilan
Penilaian Kinerja Diskusi
Dilaksanakan pada saat proses pembelajaran menganalisis faktor penyebab,
dampak yang ditimbulkan, dan cara mengatasi persebaran penduduk yang
tidak merata.

Rubrik Penilaian Kinerja Diskusi


Indikator aspek bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator aspek inisiatif dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ada inisiatif dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit inisiatif dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada inisiatif dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada inisiatif dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator aspek gagasan dalam kegiatan kelompok:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ada gagasan dalam
kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha memberikan gagasan dalam
kegiatan kelompok tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha memeberikan gagasan dalam
kegiatan kelompok tetapi belum ajeg/konsisten

13
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha memberikan gagasan dalam
menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator aspek keaktifan dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam
pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam
pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Keterangan Skor : Skor perolehan


Baik sekali = 4 Nilai = ---------------------------- X 100
Baik = 3 Skor maksimal
Cukup = 2
Kurang = 1 Kriteria Nilai
A = 86 – 100 : Baik Sekali
B = 71– 85 : Baik
C = 56 – 70 : Cukup
D = ≤ 55 : Kurang

14
Lembar Observasi Kinerja Diskusi
Aspek Penilaian Jumlah Nilai
Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan Skor
No. Nama Peserta Didik
(a/16)*10
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 a
0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
15
27.
28.
29.

16

Anda mungkin juga menyukai