SEMINAR PROPOSAL
Oleh :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah seminar pendidikan yang
berjudul “Pengaruh Perhatian Orangtua dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar T.A 2021/2022”.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab
itu dengan senang hati peneliti menerima kritik, saran sebagai bahan masukan dan perbaikan.
Akhirnya harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita
sebagai calon pendidik dan dapat memberi manfaat bagi setiap pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor belajar siswa
yaitu faktor ekstern dan faktor intern. Salah satu faktor yang berasal dari luar diri
siswa (ekstern) adalah lingkungan keluarga khususnya perhatian orang tua. Salah satu
faktor eksternal dari hasil belajar siswa adalah perhatian orang tua, menut Djamarah
(Koyimah,2016:18) mengatakan “Jika komunikasi yang harmonis antara orangtua dan
anak telah terbangun dan implikasinya dapat menciptakan keluarga sejahtera”. Orang
tua dan anak membutuhkan komunikasi yang baik untuk memaksimalkan rasa
perhatian orang tua terhadap anak. Orang tua dengan komunikasi yang baik akan
selalu bertanya tentang proses belajar disekolah, interaksi bersama teman selama
disekolah, interaksi dengan masyarakat, dll.
1. Masih banyak orang tua siswa yang kurang perhatian saat siswa belajar.
2. Masih banyak orang tua siswa yang kurang membimbing saat siswa belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 9 Pematangsiantar .?
2. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar maematika siswa
VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar .?
3. Bagaimana pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar .?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar maematika
siswa VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar ..
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orangtua dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar .
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka yang menjadi manfaat penelitian ini
adalah sebagai berikut:
2.Bagi OrangTua
3.Guru
(1) Guru mampu memberikan perhatian yang tepat kepada siswa saat disekolah.
(2) Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan keterampilan dalam mengajar agar
hasil belajar siswa menjadi lebihbaik.
(3) Pedoman untuk mengajak rekan guru dan orang tua siswa agar lebih
memerhatikan dan memotivasi anak.
4.Bagi Sekolah
5.Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Siregar (2015) Hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar siswa dalam
hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
a. Faktor Jasmaniah
1) Faktor Kesehatan
1) Intelegensi
. Siswa yang memiliki tingkat intelengi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada
siswa dengan intelegensi rendah.
2) Perhatian
Siswa harus memiliki perhatian terhadap apa yang dipelajarinya agar hasil
belajarnya baik karena jika bahan pelajaran tidak diperhatikan oleh siswa maka akan
timbul kebosanan yang menjadikan siswa tidak suka lagi untuk belajar.
3) Minat
4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan tersebut akan menjadi
lebih baik apabila telah belajar dan terlatih.
5) Motif
6) Kematangan
7) Kesiapan
Kesiapan diperlukan dalam proses belajar karena dengan adanya kesiapan maka
hasil belajar akan menjadi lebih baik.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Keluarga
1) Cara Orang Tua Mendidik
Keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama bagi anak. Cara orang tua
mendidik anak tentunya sangat berpengaruh terhadap belajar anaknya. Untuk itu
diperlukan bimbingan dan penyuluhan yang melibatkan orang tua karena keterlibatan
orang tua sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.
Demi kelancaran belajar anak maka perlu diciptakan hubungan yang baik antar
anggota keluarga. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan yang penuh perhatian,
kasih sayang, bimbingan dan apabila diperlukan berikan hukuman untuk kesuksesan
belajar anak.
3) Suasana Rumah
Suasana rumah merupakan faktor yang penting dalam belajar. Agar anak dapat
belajar dengan baik maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram.
5) Pengertian OrangTua
Pengertian dan dorongan orang tua untuk belajar sangat diperlukan oleh anak.
Saat anak menurun semangatnya, orang tua perlu memberikan dorongan dan perhatian
serta membantu kesulitan-kesulitan yang dialami anak di sekolah.
b. Faktor Sekolah
1) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar
siswa yang kurang baik pula.
Proses belajar mengajar terjadi antar guru dengan siswa. Guru yang kurang
dapat berinteraksi dengan siswa secara baik akan berpengaruh pada proses belajar
mengajar yang kurang lancar.
4) Disiplin Sekolah
5) Fasilitas Sekolah
B. Perhatian Orangtua
Orang tua adalah sosok yang paling diteladani anak ketika dirumah. Pendidikan
pertama yang didapatkananak juga berasal dari pendidikan orang tuanya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua adalahsuatu tindakan untuk memberikan
efek positif pada diri anak dalam meningkatka n semangat dan motivasi didalam
hidupnya, sehingga anak merasa dimiliki dan diperhatikan oleh orang tuanya. Perhatian
orang tua juga dapat mendukung anakdalam keberhasilanbelajarnya.
Ditinjau dari cara kerjanya pehatian spontan yaitu perhatian yang dilakukan tanpa
disadari. Misalnya melihat anaknya gelisah ketika mendapatkan pekerjaan rumah (PR)
dari guru namun setelah dicari pada buku pelajaran materi yang ada kurang jelas.
Orang tua yang perhatian akan membantu anak untuk mengarahkan mencari jawaban
dari pertanyaan yang dimaksud. Sebaliknya perhatian refleksi yaitu perhatian yang
disengajakan untuk memperhatikan suatu objek.
Ditinjau dari luasnya perhatian, ada yang terpusat dan terpencar. Perhatian
terpusat yaitu perhatian yang tertuju langsung pada satu objek dan tidak luas
sedangkan perhatian terpencar merupakan perhatian yang luas dan lebih dari satu
objek.
Memberikan pendidikan yang layak untuk masa depan anak merupakan salah
satu tanggung jawab orang tua. Abdullah Nashih Ulwan dalam Djamarah (awaludin
2019) mengatakan “…tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak adalah
tanggung jawab pada aspek pendidikan iman (akal), pendidikan kejiwaan, pendidikan
sosial dan pendidikan seksual”. Pendidikan yang dilakukan oleh orang tua di
lingkungan keluarga menitik beratkan pada penanaman budi pekerti sehari- hari yang
dapat digunakan untuk hidup di masyarakat. Budi pekerti merupakan suatu cerminan
dari akhlak mulia. Tidak semua orang tua mengajarkan budi pekerti dengan maksimal.
Menurut Djamarah (Koyimah 2016:18) )“…pendidikan yang mulia itu adalah pribadi
yang utama yang ingin dicapai dalam mendidik anak dalam keluarga. Namun
sayangnya, tidak semua orang tua melakukannya. Banyak faktor yang menjadi
penyebabnya, misalnya orang tua yang sibuk dan bekerja keras siang dan malam
dalam hidupnya untukmemenuhi kebutuhan materi anaknya, waktunya dihabiskan
diluar rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat mengawasi perkembangan anaknya,
dan bahkan tidak punya waktu untuk memberikan bimbingan, sehingga pendidikan
akhlak bagi anak-anak terabaikan”.
Indikator yang akan diteliti tentang perhatian orang tua ada 5 yaitu: (1)
Pemberian bimbingan(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan
penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak (5) pengawasan terhadap anak.
Penjelasannya sebagai berikut:
1. Pemberian Bimbingan.
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah melainkan dapat dilakukan di
masyarakat. Bimbingan belajar salah satunya dapat di laksanakan di dalam keluarga.
Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak berkewajiban memberikan
bimbingan belajar pada anak saat dirumah.
2. Memberikan nasihat
Nasihat digunakan orang tua untuk memberikan kritik, saran dan masukan
terhadap apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Kritikan yang diberikan sebaiknya
tidak menjatuhkan mental anak. kritikan juga harus disertai saran perbaikan sehingga
anak tidak merasa di marahi atas hal yang telah dilakukan.. Menasihati anak tidak
berarti memarahi anak, nasihat dipandang sebagai pemberian saran untuk
memecahkan masalah berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan oleh orang tua.
Memberikan nasihat, misalnya; memberikan nasihat untuk tidak melakukan
kecurangan, memberikan nasihat untuk rajin belajar, dan menasihati pentingnya
sekolah lanjut.
C. MOTIVASI BELAJAR
Hamalik (Utama, 2017)) menjelaskan bahwa ada tiga unsur yang saling
berkaitan dengan timbulnya motivasi dalam diri seseorang, yaitu sebagai berikut: (a)
motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri pribadi. (b) motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan affective arosual. (c) motivasi ditandai dengan
reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pendapat dari beberapa ahli dapat penulis simpulkan bahwa motivasi belajar
perlu diberikan kepada siswa. Guru harus mempunyai keterampila n dalam pemberian
motivasi kepada siswa. Hasil belajar siswa akan maksimal jika siswa memiliki motivasi
belajar yang baik,sehingga proses belajar akan bermakna pada diri siswa dan siswa
cenderung akan lebih mudah mengingat materi belajar tersebut.
(1) Sikap
Sikap adalah salah satu produk dari hasil kegiatan belajar Sikap dapat diperoleh
siswa melalui pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (pendidik-murid,
orang tua-anak,dan sebagainya). Sikap tersebut dapat dipelajari, dimodifikasi, bahkan juga
dapat diubah. Semakin banyak pengalaman yang mereka peroleh, semakin cepat mereka
mengetahui dan beralih sikap menjadi lebih baik.
(2) Kebutuhan
Adanya kebutuhan ini menjadikan orang akan termotivasi dalam meraih
kebutuhannya tersebut. Begitu juga dengan belajar, siswa akan termotivasi untuk belajar
karena adanya kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dirasakan sebelum dan/atau sesudah
melakukan kegiatan belajar.Siswa mempunyai motivasi belajar karena dengan belajar
mereka akan mengetahui pengetahuan yang belum pernah meraka ketahui.
(3) Rangsangan
Secara alamiah, manusia selalu mencari rangsangan. Rangsangan dapat diartikan
sebagai pemicu untuk lebih aktif dalam melakukan sesuatu. Rangsangan juga bisa
didapatkan melalui pengalaman. Siswa dapat mendengar bunyi-bunyian yang baru mereka
dengar lalu munculah rangsangan untuk mengetahiunya,siswa melihat benda atau objek
yang baru mereka lihat lalu menculah rangsangan untuk mengetahuinya, siswa mencium
bau atau aroma yang baru mereka rasakan lalu munculah rangsangan untuk
mengetahuinya.
(4) Afeksi
Afeksi sangat berkaitan dengan emosional seseorang khususnya pada waktu
belajar. Emosi juga merupakan penggerak utama dalam berperilaku. Berkaitan dengan
kegiatan belajar, apabila emosi siswa bersifat positif, maka emosi tersebut mampu
mendoorong siswa untuk belajar dengan baik, begitu pula sebaliknya apabila emosi siswa
bersifat negatif justru akan menjerumuskan kedalam tindakan negatif. Peran guru dalam
poses pembelajaran sangatlah penting khususnya dalam menjaga keadaan emosianal siswa
agar tetap stabil yang bersifat positif.
(5) Kompetensi
(6) Penguatan
a. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang ditimbulkan dari diri seseorang. Motivasi
ini biasanya timbul karena adanya harapan, tujuan dan keinginan seseorang terhadap
sesuatu sehingga dia memiliki semangat untuk mencapaiitu.
b. Motivasi ekstrinsik,adalah sesuatu yang diharapkan akan diperoleh dari luar diri
seseorang.
Motivasi ini biasanya dalam bentuk nilai dari suatu materi, misalnya imbalan dalam
bentuk uang atau intensif lainnya yang diperoleh atas suatu upaya yang telah
dilakukan.
Hamalik (Utama, 2017)) menjelaskan bahwa ada tiga unsur yang saling
berkaitan dengan timbulnya motivasi dalam diri seseorang, yaitu sebagai berikut: (a)
motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri pribadi. (b) motivasi
ditandai dengan timbulnya perasaan affective arosual. (c) motivasi ditandai dengan
reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
D. Kerangka Berpikir
1. Bagaimana pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar .TA.2022/2023?
Perhatian orangtua adalah suatu tindakan untuk memberikan efek positif pada
diri anak dalam meningkatkan semangat dan motivasi didalam hidupnya, sehingga anak
merasa dimiliki dan diperhatikan oleh orang tuanya. Perhatian orang tua juga dapat
mendukung anak dalam keberhasilan belajarnya.Hasil belajar akan baik bila anak
memiliki perhatian oleh orangtua nya.
Hasil Belajar
Matematika (Y)
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2017:99). Pada penelitian ini diharapkan hipotesis nol (H0) ditolak atau
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijelaskan, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1:
- (Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Perhatian
orangtuaterhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Pematangsiantar)
Hipotesis 2:
−¿ (Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi belajar terhadap
hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Pematangsiantar)
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Rancangan Penelitian
Dalam pelaksanaan suatu penelitian, seorang peneliti harus menyusun
rancangan penelitian yang disesuaikan dengan jenis dan tujuan penelitian. Maka
rancangan penelitian kuantitatif menurut Arikunto (2014: 61-66) adalah sebagai
berikut:Memilih masalah,Studi pendahuluan, Merumuskan masalah, Merumuskan
anggapan dasar, Memilih pendekatan,Menentukan variabel dan sumber data,
Menentukan dan menyusun instrumen, Mengumpulkan data, Analisis data, Menarik
kesimpulan,Menulis laporan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 9 Pematangsiantar Tahun
Pelajaran 2021/2022 yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Kompleks Rindam
I/BB Pematangsiantar,Kecamatan Siantar Sitalasari,Pematangsiantar,Sumatra Utara.
1. Populasi Penelitian
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Pematangsiantar .T.A 2021/2022 semester ganjil yang terdiri dari 7 kelas dengan
jumlah 222 siswa.
1 VIII-1 32
2 VIII-2 32
3 VIII-3 32
4 VIII-4 32
5 VIII-5 32
6 VIII-6 32
7 VIII-7 32
8 VIII-8 32
Jumlah 256
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono 2017:81). Menurut pendapat yang diberikan oleh Arikunto (Hatmoko,
2015) yang menjelaskan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya lebih
besar dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.Dalam penelitian
ini peneliti mengambil sampel secara acak yakni kelas VIII-2 dan VIII-7 Yaitu sebanyak 64
siswa untuk mewakili keseluruhan penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam. Melakukan pengukuran berarti harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur
dalampenelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner
(angket) dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, teknik pengukuran data penulis
menggunakan skala likert.
Menurut Sugiyono (2010: 93), “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.
Dalam penelitian, fenomena social ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Berikut ini tabel alternative
jawaban dan kisi-kisi instrumen angket dari indikator perhatian orang tua dan motivasi
belajar.
Positif Negatif
Selalu(SL)/Sangat Setuju(SS) 5 1
Sering (SR)/ Setuju (S) 4 2
Kadang-kadang (K)/ Ragu-Ragu (RR) 3 3
Jarang (JR)/Tidak Setuju (TS) 2 4
Tidak Pernah (TP)/ Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk angket yang diberikan kepada siswa
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Perhatian Orangtua
b. Mendampingi
belajaranak.
c. Menegur ketika tidak
bersungguh-sungguh
a. memberikan penghargaan
untuk memotivasianak
Memberikan b. memberikan motivasi agar
motivasidan anak lebih giat dala belajar
penghargaan dan mencapai cita-cita
Pengawasan
terhadap anak
a. Mengawasi anak dalam
proses belajar dirumah
Tabel 3.4
Belajar
Adanya Upaya untuk
harapan dan meraih cita-cita
cita-cita Ketekunan
masadepan dalam belajar
Adanya Ganjaran dan hukuman
penghargaa
Mendapat pujian
n belajar
Adanya Kreatif
Kegiatanyang dalam penyampaian
menarik materi
dalam bealajar
Adanya Suasana tempat belajar
lingkungan
belajar
yang
kondusif
Jumlah
1. Uji Validitas
N ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
r xy =
√{N ∑ X 2−¿ ¿ ¿
Keterangan:
(Arikunto, 2014)
Dengan menggunakan kriteria jika rhitung> rtabel pada taraf signifikan 95% dan (α =
0,05) maka angket itu dianggap valid dan jika rhitung≤ rtabel maka angket dianggap tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut ketika dipakai untuk
mengukur suatu gejala yang sama dalam waktu yang berbeda akan menunjukkan hasil yang
sama (Arikunto, 2014). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Cronbach
Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1
atau 0. Rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
( )(
∑ σb
)
2
k
r 11= 1− 2
k−1 σt
Keterangan :
2
σi = varians total
(Arikunto, 2014)
Untuk kriteria reliabilitas angket jika rhitung> rtabel dengan taraf signifikan (α = 0,05)
maka angket itu dikatakan reliabel. Namun dan jika r hitung≤ rtabel maka angket dianggap tidak
memiliki reliabilitas.
Menurut Sugiyono (2017), Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. Di dalam penelitian ini menggunakan metode pengu
mpulan data yaitu:
1. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2019: 142) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua dan
motivasibelajar, peneliti menyebarkan angket kepada responden yang ditentukan sebagai
sampel. Angket ini bersifat tertutup, dimana jawaban atas pertanyaannya telah disediakan.
Para responden cukup memberikan tanda (√) pada jawaban yang telah disediakan.
2 Dokumentasi
Semarang.Tersedia:https://lib.unnes.ac.id/34760//1
Tersedia: http://eprints.umm.ac.id/53535/
Ermida, T., & Rianty, I. 2018. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil
Belajar
Matematika Siswa Kelas X Ips Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi (Doctoral Dissertation, Uin Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi).Tersedia:Http://Repository.Uinjambi.Ac.Id/913//1