1. Measurement Criteria
- Reability adalah sebuah indicator bahwa hasil-hasil tes yang dilakukan
menunjukkan hasil yang konsisten.
- Validity adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.
- Sensivity adalah sejauh mana alat pengukuran dapat mengukur secara akurat
berdasarkan stimulus atau respon yang ada/diterima.
Measurement Techniques:
1. Tes : Bersifat mengukur, Ada hasil pengukuran berbentuk data angka ordinal,
interval atau rasio, Perlu standarisasi instrument (pengujian validitas empiris, reliabilitas,
analisisbutir soal), Digunakan dalam penelitian kuantitatif: eksperimental, korelasional,
komparartif, dan sejenisnya.
2. Skala : Bersifat menghimpun, Ada hasil penghimpunan berupa data naratif atau data
angka nominal, Tidak perlu standarisasi instrument, cukup dengan validitas isi dan
konstruk, Digunakan dalam penelitian kualitatif, kuantitatif, deskriptif, survai, expost
facto, penelitian tindakan.
a. Skala Nominal → Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh
mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis.
Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai
symbol. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.
b. Skala Ordinal → Skala pengukuran ordinal memberikan informasi
tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau
individu tertentu. Data yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat
terendah sampai ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang
yang tidak harus sama. Data ini setiap jenjangnya memiliki sifat yang
berbeda.
c. Skala Interval → Skala interval adalah skala pengukuran yang
mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan pengukuran yang
lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Skala interval memberikan ciri
angka kepada objek yang mempunyai skala nominal dan ordinal,
dilengkapi dengan jarak yang sama pada urutan objeknya. Skala interval
bisa dikatakan tingkatan skala ini berada diatas skala ordinal dan nominal.
Ciri penting dari skala ini: datanya bisa ditambahkan, dikurangi,
digandakan, dan dibagi tanpa mempengaruhi jarak relatif skor-skornya.
Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol mutlak sehingga tidak
dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dari rasio tertentu. Pada
skala pengukuran interval, rasio antara dua interval sembarang tidak
tergantung pada nilai nol dan unit pengukuran. Sebagai contoh,
pengukuran suhu dalam skala Celcius. Bila bak air berisi penuh dengan
suhu 0 derajat C, 50 derajat C, dan 100 derajat C, maka perbedaan antara
0-50 dan 50-100 derajat C itu sama, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa air
bersuhu 100 derajat C dua kali lebih panas daripada air bersuhu 50 derajat
C. Contoh aplikasi: Penilaian kinerja pegawai (dengan skala 0-100).
d. Skala Ratio → Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di
mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol
mutlak. Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu
sifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang
diukur. Sakala rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada
hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak
tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya
dibanding skala-skala dibawahanya). Contoh aplikasi lain: umur, nilai
uang, tinggi badan, dll.