Oleh :
A. DATA
1. Data Statistik
Data statistic adalah data yang berujud angka, namun tidak semua
angka disebut data statistic. Angka/bilangan disebut data statistik bila
angka menunjukan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat
agregatif.
Ciri penelitian yang agregatif
Pencatatan yg dilakukan > 1x pada satu individu serta
mencerminkan suatu kegiatan di dalam bidang tertentu. Jenis data
instrumen pengumpulan data teknik analisis.
2. Tipe Data Statistik
Qualitative Data (data yg bukan dlm bentuk angka)
Misal : Jenis pekerjaan, tingkat Pendidikan.
Quantitative Data (data yg dinyatakan dlm bentuk angka)
Misal: berat badan, tinggi badan,kecepatan berlari,dll
3. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
Data Primer (dikumpulkan lgs oleh peneliti)
Data Sekunder (data diperoleh dari pihak kedua)
4. Jenis-Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
Data Cross Section
Data Time Series / Berkala
5. Jenis Data Statistik Dibagi 2 Macam:
Data Dikotomi (=deskrit, data kategorik, atau data nominal).
Ex; laki-laki=1,prp=2
Data kontinum
1) Data Ordinal (data yg sudah diurutkan dari yg paling rendah ke
yg paling tinggi; juara angkat besi; juara 1: 400kg, 2:395
kg...dst.
2) Data Interval (nilai mata kuliah mhs A,B,...).
3) Data Rasio
6. Tingkatan Data
Rasio
Interval
Ordinal
Nominal
1) Skala Nominal
Merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat
skala pengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala
nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang
satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat).
Sebagai contoh, klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu
proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau,
bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan
2) Skala Ordinal
Skala Ordinal ini lebih tinggi dari pada skala nominal, dan
sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena
dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil
pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga
menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur
menurut karakteristik tertentu. Misalnya tingkat kepuasan
seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan
5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan
1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba,
pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya.
Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita
ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara
berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak
boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas
dstnya.Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang
puas dan seterusnya.
3) Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik
lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan
demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah
memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan
kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini
kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki
nilai nol mutlak. Misalnya pada pengukuran suhu. Kalau ada
tiga daerah dengan suhu daerahA = 10oC, daerah B = 15 oC
dan daerah C=20oC
Kita bisa mengatakan bahwa selisih suhu daerah B, 5oC lebih
panas dibandingkan daerah A,dan selisih suhu daerah C
dengan daerah B adalah 5oC (Ini menunjukkan pengukuran
interval sudah memiliki jarak yang tetap).Tetapi, kita tidak
bisa mengatakan bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas
dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi
kelipatan).Kenapa? Karena dengan pengukuran yang lain,
misalnya dengan Fahrenheit, di daerah A suhunya adalah
50oF,di daerahB = 59oF dan daerahC=68oF
Artinya, dengan pengukuran Fahrenheit,daerah C tidak dua
kali lebih panas dibandingkan daerah A, dan ini terjadi karena
dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan
dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Skala interval ini
sudah benar-benar angka dan, kita sudah dapat menerapkan
semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali
yang berdasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.
4) Skala Rasio
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi.
Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala
nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat
adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini
artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun
menggunakan skala yang lain.
Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah
mempunyai nilai perbandingan/rasio. Pengukuran-pengukuran
dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran
tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg,
sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa
benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.
7. Teknik Pengumpulan Data
WAWANCARA
PENGAMATAN
ANGKET
DOKUMENTASI
TES PENGUKURAN
8. WAWANCARA
1) wawancara terstruktur
2) wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam
(in-depth interviewing)
3) Perlu diperhatikan pewawancara
Kemauan mendengar dengan sabar
Dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik
Dapat mengemas pertanyaan dengan baik
Mampu mengelaborasi secara halus
4) Wawancara (interview)
Jenis wawancara
Structured interview
Unstructured interview
Materi yang ingin diketahui peneliti adalah materi yang
memerlukan pendapat pribadi, atau sesuatu yang
memelukan klarifikasi dan investigasi lebih jauh, sehingga
peneliti memerlukan berbagai pertanyaan pendahuluan
(preliminary questions) terhadap setiap responden yang
bentuknya antara satu responden dengan yang lainnya
berbeda. Fungsi preliminary questions adalah untuk
membuka komunikasi (ice breaking) serta mempersiapkan
responden terhadap pertanyaan utama yang akan dilakukan
setelah peneliti mendapatkan respon dari preliminary
questions.
5) Questiona
Merupakan teknik yang paling sederhana. Peneliti perlu
memperhatikan hal -hal : berupaya sedapat mungkin
mempersingkat questionnaire (menanyakan hal yang penting),
kmenggunakan kalimat yang sesuai dengan situasi dan kondisi
responden.
6) Documentation
Dokumentation adalah salah satu metode pengumpulan data
dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan
dokumen yang dimiliki oleh organisasi terpilih sebagai objek
penelititan, atau data dari individu sebagai objek penelititan.
7) Observation
Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan terhadap objek penelitian. Teknik ini mengharuskan
peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap object
penelitian, tanpa berusaha melakukan intervensi terhadap keadaan
dan kejadian yang sedang berlaku pada objek.
9. Metode Pengumpulan Data (umar, 2001)
Metode pengamatan
Metode Metode test
Metode Pertanyaan
10. Kriteria pertanyaan yang efektif menurut fox yang dikutip Sevilla
(1988) terdiri atas:
Kejelasan bahasa yang digunakan
Ketegasan isi dan periode waktu
Bertujuan tunggal
Bebas dari asumsi
Bebas dari saran Kesempurnaan dan konsistensi tata Bahasa
11. Teknik Membuat Skala
Skala likert
Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap
seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju - tidak setuju, senang -
tidak senang, dan baik - tidak baik. Responden diminta mengisi
pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumlah
kategori tertentu bisa 3,5,7 (agar dapat menampung kategori yang
netral) atau memasukkan kategori “tidak tahu”.
Langkah-langkah penyusunan skala likert:
1) Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap
yang akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas
(positif atau tidak positif).
2) Berikan pernyataan-pernyataan di atas
3) Respons dari tiap pernyataan dihitung dengan cara
menjumlahkan angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian
rupa sehingga respon yang berada pada posisi yang sama akan
menerima secara konsisiten nilai angka yang selalu sama.
4) Selanjutnya, mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat
dipakai dalam penelitian, patokannya adalah : Pernyataan yang
tidak diisi lengkap oleh responden dan pernyataan responden
yang secara total tidak menunjukkan korelasi yang substansial
dengan nilai totalnya.
5) Pernyataan – pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk
skala likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap
serta menjadi kuesioner baru untuk pengumpulan data
berikutnya
Skala Guttman
Skala Guttman hanya mengukur satu dimensi dari suatu variabel
yang memiliki beberapa dimensi, selain itu skala inipun merupakan
bentuk skala yang kumulatif. Skala Guttman mengatakan bahwa
suatu atribut universal mempunyai dimensi satu jika atribut ini
menghasilkan suatu skala kumulatif yang paling tidak mendekati
perfek. Dalam skala guttman terdapat indikator untuk menujukkan
apakah skala ini dapat digunakan atau tidak. Indikator adalah
tersebut adalah Koefisien Reprodusibilitas dan Koefisien
skalabilitas.
Koefisien reprodusibilitas adalah suatu besaran yang mengukur
derajat ketepatan alat ukur yang dibuat (daftar pertanyaan) Skalan
Guttman menghendaki nilai koefisien reprodusibilitas > 0.90
Koefisien skalabilitas merupakan skala yang mengukur apakah
penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang
dapat ditaoleli. Skalan Guttman menghendaki nilai koefisien Skala
abilitas > 0.60.
12. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik untuk menggali sumber data
berupa peristiwa,tempat, lokasi, dan rekaman.Teknik observasi
didasarkan atas pengamatan secara langsung. Pengamatan
merupakan alat yang valid untuk mengetes suatu kebenaran atas
informasi yang diberikan kepada subjek untuk memperoleh
kevalidan tentang data yang dilakukan dengan mengamati secara
langsung terhadap objek yang ada di lokasi penelitian. H.B.
Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm. 103.
Pengamatan harus mengarah kepada tujuan menangkap makna-
makna di balik peristiwa atau gejala yang dimaksud.
1) Partisipasi penuh
2) Partisipasi sebagai pengamat
3) Pengamat sebagai partisipasi
4) Pengamat total
Peneliti ingin menjadi PO (Participantobservation)
Peneliti harus bisaterlibat secara akrab sampai mereka tidak
terganggu kenyamanannya
13. FGD (Focus Group Discussion)
Menyerap beberapa informasi dari sejumlah orang (yang menjadi
partisipan) di suatu tempat, dalam suatu waktu, dan utk suatu acara
yang dirancang
Informasi diharapkan bervariasi
Di antara partisipan bukan saja bisa menyampaikan, tetapi
mengkritisi pandangan partisipanlain
14. Mengkaji Dokumen Dan Arsip
Terkait peristiwa masa lampau berkaitandengan masa kini
Penting untuk mendukung proses interpretasi
Peneliti bersikap kritis dan teliti
15. Penyajian Data
Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga
perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh
pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau
grafik dengan keuntungan bahwa data tersebut akan lebih cepat
ditangkap dan dimengerti daripada disajikan dalam bentuk kata-kata
(Supranto, 2000).
Penyajian Data Denga N Tabel
Tabel : kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-
kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis
barang dan daerah penjualan, dll.
Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu :
1) Tabel satu arah (one way table)
Yaitu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau
satu karakteristik saja. Misalnya data Produksi kedelai menurut
jenis varietas yang ditanam
2) Tabel dua arah (two way table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data sebaran penyakit
menurut jenis penyakit dan wilayah.
3) Tabel tiga arah (Three way table).
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data sebaran penyakit
menurut jenis penyakit, wilayah dan puskesmas.
Beberapa hal yg harus diperhatikan dlm penyajian data dalam
bentuk tabel, antara lain :
1) Tetapkan judul dari tabel (grafik) dgn singkat & jelas shg yg
membaca dpt dgn mudah menginterpretasikan
(menggambarkan) tujuan dr penyajian data tsb.
2) Cantumkan sumber data scr benar dgn maksud agar para
pembaca dpt meyakini keabsahan data yg dsajikan.
Bagian-bagian dari Tabel :
1) Judul Tabel : memuat nomor tabel dan judul tabel, dibuat
singkat dan jelas
2) Judul Kolom : memuat keterangan (termasuk unit), dibuat
ringkas, jika ada penjumlahan data dalam baris dimuat pada
kolom terakhir. Bila jumlah kolom banyak dapt diberi nomor.
Ditambahkan unit ukuran (Rp, cm, %, dll).
3) Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-
kelompokkan. Penjumlahan data dlm kolom dimuat pd baris
paling bawah.
4) Kaki Tabel : keterangan-keterangan tambahan, sumber data
yaitu keterangan dari mana data itu dikutip atau diambil.
5) Keterangan dibawah (foot note) : dapat disertakan untuk
memberi penjelasan mengenai judul, kepala kolom, atau angka-
angka dalam tabel, jika diperlukan.
B. GRAFIK (DIAGRAM)
Terdapat beberapa penyajian data dengan menggunakan tampilan
grafik atau diagram.
Penyajian dalam bentuk gambar dapatmemudahkan pengambilan
kesimpulan dengan cepat.
Grafik Ada berbagai bentuk grafik yang dikenal, yaitu :
1) Grafik garis (line chart)
2) Grafik Batangan (bar chart)
3) Grafik lingkaran (pie chart)
4) Grafik gambar (Pictogram chart).
1. Poligon
Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah kelas
dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas.
2. Kurva Ogif
Diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas
dengan frekuensikumulatif.
3. Kurva Ogif
4. Histogram
Grafik yang berbentuk balok, di mana sumbu horisontal (X) adalah
tepi kelas dan sumbu vertikal (Y) adalah frekuensi setiap kelas.
C. GRAFIK LINGKARAN (PIECHART)
ANALISIS DESKRIPTIF
1. Statistik dan Statistika
a. Statistik : nilai-nilai ukuran data yang mudah dimengerti. Contoh :
statistik liga sepak bola Indonesia
b. Statistika : ilmu yang berkaitan dengan cara pengumpulan, pengolahan,
analisis dan pernarikan kesimpulan atas data.
2. Jenis-Jenis Statistika
1) Statistika deskriptif: metode yang berkaitan dengan pengumpulan data
penyajian data
2) Statistika inferensi: metode yang berkaitan dengan analisis sampel untuk
penarikan kesimpulan tentang karakteristik populasi.
3. Apakah Statistik Deskriptif
1) Statistika deskriptif adalah cabang statistik yang menjabarkan
karakteristik SUATUgugus data secara kuantitatif.
2) Secara umum, statistika deskriptif tidak mengandung unsur dengan basis
teori probabilitas.
3) Walaupun kesimpulan analisa suatu data didapat dengan menggunakan
statistika inferensia, biasanya statistika deskriptif juga mempunyai peran.
4) Misalnya, dalam penelitian penggunaan obat yang melibatkan manusia
sebagai subjeknya, pasti akan diberikan tabel mengenai jumlah sampel,
jumlah sampel pada bagian populasi (misalnya, pada tiap dosis yang
berbeda atau pada tiap jam yang berbeda), and karakteristik demografi
atau klinis seperti, rata-rata umur, dan perbandingan jumlah subjek laki-
laki dan perempuan.
4. Fungsi Statistik
1) Menyederhanakan data
2) Instrumen pengolahan dan analisis Data Menggambarkan fenomena
sosial dengan pasti.
3) Meringkas hasil penelitian menjadi lebih yakin dan bermakna.
4) Menguraikan sebab akibat yang kompleks dan rumit Mengadakan
peramalan secara ilmiah
5) Generalisasi Sampling ke Populasi
5. Statistik Deskriptif:
memberi deskripsi tentang subjek penelitian berdasar datadari variabel
penelitian yangtidak untuk pengujian hipotesis: Penyajian frekuensi
danpersentase Penyajian tabel dangambar Penyajian karakteristik datadgnilai
statistik (mean, median, modus, SD,variance, minimum, maksimum, range,
jumlah sampel)
6. Kapan Statistik Deskiptif Diaplikasikan
1) Analisa Univariate
Adalah analisa data yang mempelajari kasus-kasus dengan variable
tunggal dengan memfokuskan pada tiga karakteristik : distribusi, tedensi
sentral dan ukuran disperse
7. Distribusi
a. Distibusi adalah ringkasan frekuensi dari data individual atau data
berkelompok untuk sebuah variabel.
b. Distribusi yang paling sederhana adalah dengan menentukan nilai-nilai
yang I ngin dicari dari variable yang dipelajari dan jumlah
sampel yang memiliki nilai
tersebut.
c. Misalnya, dalam menghitung distribusi jenis kelamin subjek-subjek
dalam satu penelitian berarti kita menhitung persentase subjek yang
laki-laki dan subjek yang perempuan.
8. Tendensi Sentral / Ukuran Pemusatan
1) Tendensi Sentral atau dikenal juga dengan istilah ukuran Pemusatan
adalah penjabaran data yang berulang atau berpusat pada nilai-nilai tertentu
secara kuantitatif
2) Tendensi sentral adalah cara untuk mencari nilai tengah dari satu gugus data,
yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya, yang terbesar sampai yang terkecil.
9. Tendensi Sentral / Ukuran Pemusatan
1) Arithmetic mean (rata-rata hitung) - jumlah seluruh nilai dibagi jumlah data
dalam observasi.
2) Median – nilai tengah yang memisahkan data yang tinggi dan yang rendah.
3) Mode – nilai yang paling sering muncul dalamobservasi.
4) Geometric mean - akar pangkat n dari hasil perkalian setiap pengamatan.
5) Harmonic mean – rata-rata hitung untuk data yang memiliki rasio yang
berbeda.
6) Weighted mean – rata-rata hitung yang memberikan bobot tertentu pada data
tertentu.
7) Truncated mean – rata-rata hitung setelah beberapa proporsi data yang paling
tinggi dan paling rendah dibuang.
8) Midrange – rata-rata hitung dari nilai maksimum dan nilai minimum dari
gugus data.
9) Midhinge – rata-rata hitung dari dua kuartil
10) Trimean – rata-rata hitung dari median dan dua kuartil.
11) Winsorized mean – rata-rata hitung dimana nilai yang paling extrim diganti
oleh nilai yang dekat dengan median.
10. Ukuran Dispersi
1) Ukuran dispresi adalah ukuran variasi atau seberapa jauh nilai tersebar
satu dngan yang lainya dan gugus data
2) Aplikasi ukuran disperse yang sering digunakan adalah standar deviasi.
3) Ukuran dispersi biasanya digunakan bersamaan dengan tendensi sentral
untuk mempelajari distribusi data.
4) Range (Jangkauan Data) – interval terkecil yang memuat semua data.
Didapat dengan mencari selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
5) Standar deviasi – menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu
gugus dari nilai tengahnya.
6) Varians – menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan
nilai yang lain pada gugus data.
7) Kuartil & Jangkauan antar kuartil – memecahkan data menjadi
empat bagian yang rata.
8) Range (Jangkauan Data) – interval terkecil yang memuat semua
data. Didapat dengan mencari selisih nilai maksimum dengan nilai
minimum.
9) Standar deviasi – menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu
gugus dari nilai tengahnya.
10) Varians – menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan
nilai yang lain pada gugus data.
11) Kuartil & Jangkauan antar kuartil – memecahkan data menjadi
empat bagian yang rata.
11. Tendensi Sentral
Rata-rata, Median, Mode