Anda di halaman 1dari 30

FINAL TEST

TUGAS MATA KULIAH :

PENGUKURAN TEKNIK

KELAS : B

Disusun Oleh :

KEVIN MARTINUS PALILING

6160515190013

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2021

1
1. Jelaskan minimal 10 defenisi Pengukuran Teknik !!!
Jawaban :
 Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu
kegiatan menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-
aturan tertentu sehingga kuantitas yang diperoleh benar-benar
mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
 Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-
fakta suatu objek dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali &
Pudji Muljono, 2007).
 Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan
sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan
angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
 Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur
sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan
sesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudiono, 2001).
 Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuntitas sesuatu (Zaenal Arifin, 2012).
 Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai
“suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-
angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri
tentang suatu objek, orang atau peristiwa.
 Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua
karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala
tertentu; 2) menurut suatu aturan atau formula tertentu.
Pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut
atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu
obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang
jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara
umum oleh para ahli.
 Menurut Cangelosi (1995: 21) pengukuran adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan
yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir prestasi
siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang
dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa
yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti
melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.

2
 Menurut Wiersma & Jurs (1990) pengukuran adalah penilaian
numerik pada fakta-fakta dari objek yang hendak diukur
menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.
 Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan
proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan
menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian
rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa tersebut
dinyatakan dengan angka-angka.

2. Jelaskan Tujuan dan Manfaat Pengukuran Teknik dalam bidang


Teknik Mesin ???

Jawaban :
pengukuran Teknik dalam bidang Teknik mesin bertujuan untuk
menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kwantitatif ) .
jadi mengukur adalah suatu proses yang mengaitkan angka dengan
empirik dan obyektif pada siafat-sifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang di peroleh tersebut memberikan gambaran yang
jelas mengenai obyek atau kejadian yang di ukur.

3. Jelaskan defenisi Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval,


Skala Rasio, Skala Absolut dan tuliskan contohnya !!!

Jawaban :

 Skala nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana
atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian.
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja.

Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang,


atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah
pengelompokan data menurut kategorinya. Pada skala nominal
ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau
pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan
dengan label atau kode tertentu.

3
Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki
arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk
menunjukkan adanya tingkatan.

Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:


1. Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek
hanya memiliki satu kategori saja).
2. Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa
sembarang).

Contoh skala nominal :

Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel


jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan
Perempuan.

Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu.


Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau
sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka


sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1,
jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya
untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari
0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta,
Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja,
tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang
lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang
lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen,


Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja.

 Skala ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan
peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak
harus sama. Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi
daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan
kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.

4
Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan
urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya,

Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:

1. kategori data saling memisah.


2. kategori data ditentukan berdasarkan jumlah
karakteristik khusus yang dimilikinya.
3. kategori data dapat disusun sesuai dengan
besarnya karakteristik yang dimiliki.

 Contoh Skala Ordinal :

Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap


suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa
saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju
menunjukkan kategori dan memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan


angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka
3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk
sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada


perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan
tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

 Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan
untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval
antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol)
mutlak. Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal
dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang
lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di
tambah atau dikurang.

5
Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval :

1. Kategori data memiliki sifat saling memisah.


2. Kategori data memiliki aturan yang logis.
3. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah
karaaktristik khusus yang dimilikinya.
4. Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan
yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
5. Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak
memiliki nilai nol absolut).

Contoh Skala Interval :

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval


adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan
berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka 0C disini
merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah
nilai yang mutlak.

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak
ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu
dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

 Sklala rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil
pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu,
dan bisa dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling
tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau
interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang
mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh Skala Rasio

Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm


sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat
dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95
cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi
badan Vatinson.

6
Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50,
sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan
bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.

 Skala absulot
Skala absolut merupakan letak atau tempat yang dilihat dari garis
lintang dan juga garis garis bujur (garis astronomis)
Posisi absolut keadaannya tetap dan juga tak bisaberpindah posisinya
karna berpedoman pada garis astronomis bumi

contohnya : indonesia terletak di selang 6 derajat lintang utara


sampai 11 derajat lintang selatan dan 95 derajat bujur timur sampai
141 derajat bujur timur.

2) Posisi relatif
Posisi relatif merupakan letak atau tempat yang dilihat dari wilayah
lain di sekitarnya
contoh : letak indonesia diantara 2 benua dan 2 samudra.

4.Sebutkan minimal 20 alat pengukuran Teknik dalam bidang Teknik


Mesin, buat gambar, dan fungsi alat ukur dan metode penggunaannya.

Jawaban :

1.Mikrometer Sekrup

7
Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan sebuah benda ataupun
diameter sesuatu. Skala yang digunakan dalam alat ukur ini adalah
0,01 mm. Alat ini merupakan benda yang penting jika Anda berurusan
dengan benda berukuran kecil.

Misalnya saja Anda membutuhkan diameter kabel sekitar 0,75 mm


untuk memastikan kabel tersebut masuk rapi ke dalam perangkat
elektronik. Hal ini tentu susah diukur jika hanya menggunakan
penggaris biasa.

Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menjepit benda yang akan


diukur di rahang alat ini. Untuk memastikan ukuran tepat, Anda perlu
mengunci rapat benda dengan memutar sekrup skalanya.

Dari perputaran tersebut, Anda akan melihat skala sudah tertera di


batang pengukur untuk nilai milimeter dan nilai desimal di sekrup
pemutarnya.

2.Penggaris atau Mistar

Alat pengukur panjang ini tentu sudah sering Anda gunakan sehari –
hari. Alat ini berupa batang panjang dengan nilai ukuran tertera di
sepanjang badannya. Tingkat ketelitian alat ukur ini kurang lebih
hanya 0,5 mm, jadi bisa dibilang tidak terlalu tepat untuk mengukur
benda kecil.

Tapi untuk mengukur benda sehari – hari ataupun membuat sketsa


gambar, ukuran centimeter yang ada sudah cukup efektif.

8
Untuk menggunakan alat ini, cukup tentukan titik awal ukuran pada
nilai 0 pada mistar. untuk panjang tersebut dengan melihat angka di
mana benda tersebut berakhir. Nilai panjang benda itu akan terlihat
dari angka yang tertera di mistar pada titik akhir itu.

3.Jangka Sorong

Sama halnya dengan mistar dan mikrometer sekrup, jangka sorong


bisa digunakan untuk menghitung panjang, ketebalan dan diameter
sebuah benda. Bedanya, tingkat ketelitian alat ini adalah 0,1 mm. Jadi
lebih tepat daripada mistar tapi tidak seakurat mikrometer sekrup.

Cara menggunakan alat ini cukup mudah. Cukup dengan mengapit


benda yang ingin di ukur di antara rahang alat ini. Pastikan rahang
memegang kencang benda akar ukuran akurat. Ukuran akan tertera di
mana rahang tersebut berada saat memegang benda yang diukur.

4.voltmeter

9
Alat yang satu ini berguna untuk mengukur tegangan listrik. Biasanya
digunakan saat berurusan dengan rangkaian listrik pada mobil, motor
ataupun rumah. Untuk menggunakannya, Anda cukup menjepit kabel
pengukur di nila +/- sumber listrik.

Ukuran akan langsung tercantum dari pergerakan jarum. Voltmeter


sekarang juga ada yang berupa digital jadi Anda bisa langsung lihat
angkanya.

5.amperemeter

Sama seperti Voltmeter, Amperemeter masih mengukur skala listrik.


Alat ini berfungsi untuk mengukur kuatnya arus listrik. Untuk
menggunakannya, Anda hanya perlu menghubungkannya dengan
jaringan listrik yang ingin diukur sama seperti Voltmeter. Setelah itu
Anda bisa langsung baca pergerakan jarum atau angka digital yang
muncul.

6.ohmmeter

10
Alat yang ini masih berurusan dengan listrik, tapi lebih digunakan
untuk mengetahui besaran hambatan listrik suatu benda. Alat ini
penting untuk mencari nilai konduktivitas sebuah benda . Untuk
penggunaannya, sama seperti Voltmeter dan Amperemeter.
Anda cukup menghubungkannya pada benda yang dialiri listrik dan
ukuran akan terlihat dari jarum ataupun angka digital.

7.Thermometer

Alat pengukur ini digunakan untuk mengetahui nilai suhu. Tergantung


sensitivitas alatnya, Thermometer bisa digunakan untuk keperluan
yang berbeda. Misalnya untuk mengukur suhu udara di ruangan,
mengukur suhu badan dan benda. Untuk proses mengukur suhu benda,
ada Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ekstrim seperti
panas bumi.
Alat ini berbeda cara penggunaannya tergantung jenisnya. Untuk
Termometer udara dan ruangan, ukuran otomatis terlihat hanya

11
dengan meninggalkan alat ini dalam ruangan. Untuk yang digunakan
di tubuh dan benda, biasanya alat ini harus ditempelkan selama
beberapa saat.

8.barometer

Alat ukur yang berikutnya adalah Barometer. Alat ini digunakan untuk
menghitung tekanan udara. Untuk ukuran yang biasa tertera dalam alat
ini adalah MB. Alat ini lebih sering digunakan untuk keperluan
meteorologi.
Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu meninggalkan alat ini di
area yang akan Anda ukur. Setelah beberapa lama, alat ini akan
menunjukan tekanan udara yang ada di area tersebut.

9. Stopwatch

12
Stopwatchi digunakan untuk mengukur waktu. Biasanya lebih
digunakan untuk mengukur waktu tempuh sesuatu. Misalnya pada
lomba lari 100 meter, balapan rally dan waktu tempuh renang
seseorang.

Untuk menggunakannya, Anda cukup menekan tombol start yang ada


di alat. Untuk yang stopwatch analog, tombol tersebut adalah tuas
yang menonjol miring di atas. Jika sudah ditekan, waktu akan
berjalan, untuk menghentikannya tekan tombol stop atau dengan
menekan ulang tombol start. Waktu tempuh akan tertera dalam bentuk
jarum analog ataupun angka digital.

10. Hygrometer

Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban ruang tertutup.


Ukuran ini penting untuk proses penyimpanan barang khusus. Contoh
saja pada alat elektronik dan bahan makanan. Jika udara terlalu basah
alat elektronik bisa saja mengalami gangguan sedangkan makanan jadi
mudah membusuk.

Untuk menggunakannya, Anda cukup menaruh alat ini di ruangan


tertutup yang akan diukur. Setelah beberapa saat, Hygrometer akan
menunjukan ukuran kelembapannya.

13
11. Densitometer

Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan


pada zat cair. Untuk menggunakannya, Anda cukup memasukan alat
ini ke dalam cairan yang akan diukur. Biasanya untuk hal ini Anda
membutuhkan cairan sampel yang cukup banyak.

Saat memasukan Densitometer pastikan alatnya tidak menyentuh


wadah tempat cairan tersebut. Setelah dibiarkan berada di cairan,
Anda akan melihat ukurannya ditampilkan pada alat.

12. Timbangan

14
Alat ini bisa berbentuk bermacam – macam, tapi tujuannya adalah
untuk menghitung berat suatu benda. Bentuk timbangan tradisional
bisa terlihat menggunakan pemberat, tapi untuk keperluan yang lebih
detail, Anda bisa menggunakan timbangan digita.

Penggunaan alat ini berbeda tergantung jenisnya. Jika timbangan


tradisional, Anda membandingkan berat barang dengan pemberat yang
digunakan. Jika posisi timbanga seimbang, berarti berat benda sama
dengan satuan pemberat yang digunakan. Jika alat digital, Anda hanya
perlu menaruh benda di atas timbangan lalu ukurannya akan langsung
muncul.

13.meteran

Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan
dalam bangunan. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5
mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan
tetapi lebih panjang serta bisa digulung.

Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet
atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk
varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk
ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.

15
14. Timbangan Digital

Timbangan atau neraca digital merupakan alat ukur massa otomatis


yang mampu memberikan hasil presisi dan lebih praktis. Cara
penggunaannya pun sangat mudah, hanya meletakkan benda di
atasnya, kemudian akan muncul hasil massa benda tersebut pada layar
digital yang tersedia.

Ketelitian neraca digital sendiri mencapai 0,001 gram. Dengan tingkat


ketelitian yang begitu tinggi, timbangan ini sering digunakan pada
laboratorium untuk mengukur massa benda yang begitu kecil.

15. Jam

16
Alat ukur waktu ini merupakan salah satu yang paling populer
dibandingkan alat ukur lainnya. PAda pembuatannya, lama sebuah
jam adalah 1/24 hari. Dimana dalam satu jam dibagi menjadi beberapa
unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik.

Umumnya dalam setiap jenis jam dilengkapi dengan jarum second,


jarum menit dan jarum jam. Satuan terkecil pada jam ialah detik. Di
masa sekarang ini Anda juga bisa menjumpai jenis lain dari jam, yakni
arloji atau jam tangan. Prinsip kerjanya sama persis hanya berbeda
ukuran dan desainnya.

16. Thermometer analog

Thermometer analog dalah thermometer yang menggunakna analog


sebagai alat pengukurnya. Sistem kerja dari thermometer ini adalah
dengan menggunakan pegas sebagai media nya. Ketika suhu naik,
pegas akan mengembang melalui pemuaian.

Cara penggunaan thermometer analog ini digunakan pada mesin yang


sudah memiliki temperature kemudian masukkan ujung thermometer
analog ini ke dalam lubang busi kemudian diamkan sehingga
thermometer analog akan mengukur berapa temperature/suhu pada
mesin tersebut.

17
17. Pressure gauge

pressure gauge digunakan untuk mendeteksi atau mengukur besaran


tekanan di dalam mesin atau pressure .

Cara penggunaan nya juga hampir sama dengan temperature analog


adalah dengan cara memasang Pressure Gauge pada instalasi pipping,
maka kita akan mengetaui berapa besaran pressure atau tekanan zat
tertentu yang akan masuk ke dalam sistem proses kerja mesin
produksi dengan satuan Kg/cm2, Mpa, Psi, Bar tergantung kebutuhan
di mesin.

18. Tachometer

18
Tachometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan
laju pada sebuah mesin kendaran dengan menggunakan satuan RPM.
Alat ini menggunakan teknologi scanning, sehingga pendeteksiannya
lebih mudah. Anda cukup melakukan scanning pada kendaraan
menggunakan alat ini maka tachometer akan secara otomatis
mengecek kecepatan laju kendaraan Anda.

Cara menggunakan tachometer adalah :

a. Tekan tombol “mode” pada jam tangan Anda hingga Anda berada
dalam mode chronograph. Setelah itu, jarum detik pada jam Anda
akan berhenti bergerak ketika mencapai jam 12.

b. Pilih titik penentu di mana Anda ingin memulai pengukuran


kecepatan Anda. Untuk percobaan pertama Anda, gunakan penanda
mil atau kecepatan saat mengemudi. Ketika Anda melewati tanda ini,
tekan tombol set untuk memulai fungsi chronograph tersebut. Jarum
detik akan melanjutkan searah jarum jam di sekitar wajah. Tekan
tombol set lagi ketika Anda telah bepergian dengan batas yang Anda
tetapkan.

c. Lihat jarum detik jam tangan Anda. Tentukan dimana posisinya


menunjuk pada dial tachometer. Jumlah ini merupakan kecepatan di
mana Anda bepergian dalam satuan per jam. Contohnya, jika Anda
memerlukan waktu satu menit untuk mencapai jarak 1-2 km,
kemungkinan akan mengarah ke angka 90, ini artinya Anda melaju
dengan kecepatan 90 km per jam.

d. Mengukur benda yang bergerak lebih lambat dapat menyebabkan


pembacaan dan penunujukkan tachometer secara terbagi. Contohnya,
tidak mungkin pelari dapat melakukan perjalanan satu mil dalam satu
menit. Sebaliknya, jam akan mencatat jumlah waktu yang ia perlukan
untuk pergi dalam fraksi preset satu mil. Misal, mengukur
seperdelapan dari satu mil, lalu membagi hasilnya pada tachometer
(anggap saja, 60, jika ia menyelesaikan satu mil dalam satu menit)
dibagi delapan. Anda akan mendapatkan hasil bahwa ia berjalan atau
lari 7,5 menit / mil.

19
e. Lakukan hal yang sama untuk objek yang bergerak terlalu cepat
pada tachometer, melainkan kali ini kalikan hasil Anda, tidak
membaginya. Kenaikan terkecil yang dapat tercatat secara umum
adalah 7,5 detik.

19. Oscilloscope (Osiloskop)

Berbeda dengan alat ukur listrik lain yang kebanyakan memberikan


output dalam bentuk tampilan angka, oscilloscope ini justru akan
menunjukkan pada Anda gambaran atau bentuk dari sinyal listrik
dalam bentuk grafik dari tegangan. Penggambaran grafik dalam layar
ini akan memberikan gambaran yang cukup gamblang dan jelas.

Osiloskop sendiri terdiri dari tabung vacum dengan sebuah katode


(elektrode negatif) di satu sisi yang menghasilkan pancaran elektronik
serta sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat
gerakannya, dengan begitu akan terdeteksi menuju layar tabung.

Susunan tersebut akan disebut dengan elektron gun. Dimana elektron-


elektron disebut pancaran sinar katode, sebab mereka dibangkitkan
oleh Cathode serta menyebabkan osiloskop juga disebut dengan
Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.

20
20. Lux Meter

Lux meter atau yang juga dikenal dengan nama lightmeter merupakan
alat ukur intensitas cahaya yang terdiri dari sebuah sensor cahaya dari
bahan foto sel dan juga layar. Fungsi dari alat ini ialah untuk
mengukur tingkat pencahayaan pada suatu candela di sebuah tempat.

Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan pada


sebuah tempat. Semakin dari tempat tersebut dari sumber cahaya
maka intensitasnya pun akan semakin kecil.

Sekarang ini Lux Meter sudah tersedia dalam versi digital.


Penggunaannya tentu jauh lebih mudah, hanya dengan meletakkan
sensornya dan otomatis alat ini akan menampilkan besarnya intensitas
cahaya di layar digital yang tersedia.

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengubah energi dari foton
cahaya menjadi elektron. Cahaya yang mengenai sel foto akan
ditangkap sebagai energi yang diubah dalam bentuk arus listrik.
Semakin besar intensitas cahaya yang ditangkap maka akan semakin
besar pula arus listrik yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.

21
5.Gambar dan jelaskan sistim dan metode pengukuran putaran mesin
pada mobil !!!

Multi tachometer digunakan untuk mengukur putaran mesin

Component optional (clamp set)

22
Salah satu penggunaan multi tachometer adalah untuk mengukur
kecepatan putaran engine . Adapun cara pengukuran nya sebagai
berikut :

 Pastikan kelengkapan multi tachometer dan dan penghubungnya


.
 Hubungkan sensor ke engine speed outlet.

 Hubungkan sensor ke service meter engine outlet,


kencangkan dengan kunci ring nut.
 Hidupkan engine pada posisi low dan high idle dan baca
hasil pengukuran pada display tacho meter.

Contoh lain penggunaan multi tachometer adalah untuk mengukur


kecepatan putaran fan (kipas) , seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini :

23
Untuk beberapa pengukuran, probe dapat dipegang dengan tangan
atau dihubungkan langsung dengan main unit, seperti di tunjukkan
pada gambar di bawah.

6.Gambar instalasi dan jelaskan sistem pengukuran kecepatan/laju


kendaraan dalam km/Jam.

24
Pada system pengukuran kecepatan/laju kendaraan, Suatu
speedometer manual atau mekanis mobil yang menunjukkan
kelajuan/kecepatan kendaraan dalam kilometer per jam. Juga
ditunjukan takometer yang menunjukan jumlah putaran mesin per
menit.

Speedometer adalah sebuah alat pengukur kelajuan kendaraan darat,


yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang
beroperasi di jalan.

Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kelajuan


kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk
mengendalikan kelajuan di kawasan/jalan agar tidak terlalu lambat
atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan mengendalikan
kelajuan dijalan yang kelajuannya dibatasi. Speedometer turun
bersamaan dengan kelajuan kendaraan.

25
Cara kerja speedometer :

Ada beberapa jenis sensor pengukuran kecepatan :

 Mekanis, adalah perangkat pengukur kecepatan yang


dihubungkan langsung dengan roda depan ataupun transmisi
dengan menggunakan suatu kabel yang ikut berputar saat
kendaraan bergerak, gerakan berputar ini kemudian diubah
untuk menggerakkan jarak kecepatan.

 Elektronic, adalah pengukur kecepatan yang bekerja atas dasar


sensor yang ditempatkan di poros penggerak kendaraan yang
medeteksi jumlah putaran poros untuk selanjutnya data dikirim
ke speedometer dengan prinsip arus Eddy yang menggerakkan
jarum kecepatan ataupun menunjukkan kecepatan secara digital.

 GPS, adalah perangkat pengukur kecepatan yang menggunakan


perubahan data posisi koordinat bumi yang diperoleh dari satelit
GPS yang diolah oleh prosesor menjadi informasi kecepatan.

7.Gambar instalasi dan jelaskan sistim pengukuran suhu/temperatur


mesin pada mobil !!!

26
Sensor temperatur pada sistem pendingin mesin mobil berfungsi untuk
mengukur suhu pada sistem pendingin mesin pada sistem pembakaran
mesin.

Informasi yang berasal dari sensor ini merupakan respon terhadap


engine control unit, yang menggunakan data ini untuk menyesuaikan
injeksi bahan bakar dan waktu pembakaran yang tepat.

Sensor temperatur terdiri dari berbagai variasi. Sensor ini memiliki


kemampuan untuk bertahan pada berbagai temperatur.

27
Pada variasi sensor NTC (Negative Temperature Coefficient), sensor
temperatur pada sistem pendingin mesin ini akan menurunkan suhu
saat terjadi peningkatan temperatur panas.

Sebaliknya pada variasi sensor PTC (Positive Temperatur


Coeffecient), sensor ini akan meningkatkan suhu panas, jika terjadi
kenaikan temperatur panaa pada sistem pendingin mesin mobil.

Tanda Kerusakan Sistem Pendingin :

 Kondisi cuaca panas akan mempengaruhi kondisi mesin mobil.


Hal ini juga berpengaruh terhadap kerja sistem pendingin
mobil.
 Jika pendingin mesin tidak bekerja optimal, maka berpotensi
besar merusak sistem mesin mobil secara keseluruhan.
 Ada beberapa tanda atau gejala umum jika sistem pendingin
mesin mengalami masalah. Seperti panas yang berlebihan,
terdapatnya kebocoran, adanya aroma aneh yang tercium dan
cairan pendingin yang harus diganti berulang kali.
 Mengabaikan kondisi sistem pendingin mesin akan
mengakibatkan kerusakan parah. Bahkan, dapat merusak sistem
mesin pada mobil. Tentu saja hal ini akan mengganggu aktivitas
sehari-hari.
 Melakukan pengecekan secara rutin terhadap tali kipas, selang,
pompa air dan oli akan memperpanjang usia sistem pendingin
mesin.

Fungsi utama sistem pendingin mesin adalah untuk


menghilangkan/menghalau panas selama proses pembakaran.

Pompa air akan mengalirkan cairan pendingin melalui mesin. Cairan


pendingin akan menyerap panas dan mengalirkannya kembali ke
radiator setelah panasnya hilang.

28
Sedangkan thermostat berfungsi mengatur suhu cairan pendingin agar
tetap konsisten sehingga dapat menjaga fungsi kerja mesin agar
bekerja secara efisien.

Faktor utama yang sangat mempengaruhi kondisi sistem pendingin


mesin adalah proses perawatannya, seperti penggantian cairan
pendingin secara berkala.

Para pemilik mobil sebaiknya melihat panduan terkait penggantian


antifreeze dan pengurasan sistem pendingin mesin pada owner’s
manual.

Pengurasan sistem pendingin mesin merupakan perawatan utama


terhadap sistem pendingin mesin. Hal tersebut akan menjadikan mesin
bekerja optimal dan pengurasan akan menghilangkan kotoran atau
endapan pada sistem pendingin sehingga tidak merusak komponen
yang terdapat pada sistem pendingin mesin. (HDR).

Sekian & terima kasih

29
30

Anda mungkin juga menyukai