Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur.

cqeacademy.com
Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan
menghasilkan data kuantitatif.

Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-
angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk
digunakan.

Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

Telah dibuka!!!
rumadata.com
Menyediakan Jasa Olah Data dan konsultasi statistik untuk keperluan penelitian,
tugas, skripsi, tesis, dan disertasi. menawarkan pelayanan terbaik dengan hasil yang
cepat, tepat, dan akurat.
Kamu jangan olah data, berat, biar kami saja.
Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya
paling rendah di dalam suatu penelitian.
Baca Juga Dong Cara Menghitung IPK | Arti Cum Laude dan Seberapa Pentingkah IPK

Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan
untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga
akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.

cybra.com
Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun
kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode
tertentu.

Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau
pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:

 Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu
kategori saja).
 Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).
Contoh Skala Nominal
Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin.
Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.
Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki
tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda,
misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi
simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan
bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor,
dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan
tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari
Bogor atau yang lainnya.
Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha,
Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja
Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
dreamstime.com
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena
skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat.

Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan


tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,

Baca Juga Dong Penulisan Angka Romawi Beserta Tabel Angka Romawi 1-10000 Lengkap

Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:


 kategori data saling memisah.
 kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
dimilikinya.
 kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang
dimiliki.
Contoh Skala Ordinal
Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan,
sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak
setuju.
Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan
kategori dan memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal
angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2
untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A,
B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B,
dan seterusnya.
Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas,
hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
irmasafitri07.wordpress.com
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar
interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang
sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:

 Kategori data memiliki sifat saling memisah.


 Kategori data memiliki aturan yang logis.
 Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus
yang dimilikinya.
 Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama
dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
 Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai
nol absolut).
Contoh Skala Interval
Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu.
Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut
tidak ada suhunya.
batam.tribunnews.com
Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol)
bukanlah nilai yang mutlak.

Baca Juga Dong Cara Menghitung Persen dengan Mudah, Simpel, dan Tidak Ribet

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya,
karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan
jam 12 malam.
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang
bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
medium.com
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai
0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh Skala Rasio


Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan
Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan
Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan
Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai
Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali
nilai Tono.
***

Demikianlah penjelasan mengenai skala pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada


dasarnya skala pengukuran ini dibuat untuk memudahkan peneliti dalam
menentukan alat analisis apa yang sesuai dengan data dan permasalahan yang ada.

Agar lebih paham, berikut ini video Youtube mengenai skala pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai