Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jian heryanto

Nim : E2214401042

Kelas : 2B

Prodi : D3 Keperawatan

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

SKALA PENGUKURAN

1. Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau
tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan
untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label,
simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah
pengelompokan data menurut kategorinya.
Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu
atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau
kode tertentu. Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti
sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.

Contoh data:

a. Jenis kelamin: Pria, Wanita, Pria, Pria


b. Status perkawinan: Menikah, Lajang, Cerai, Menikah
c. Warna mobil: pink,ungu.

2. Skala ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat
antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala
ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena

PAGE \* MERGEFORMAT 1
skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan
peringkat. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan
urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya.
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
 kategori data saling memisah.
 kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
dimilikinya.
 kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang
dimiliki.
Contoh skala ordinal
Variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat
setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada variabel sikap ini
dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki
tingkatan. Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan
angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk
biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.
3. Interval
Skala interval adalah jenis skala pengukuran yang memiliki urutan
yang jelas antara nilai-nilainya dan juga memiliki perbedaan interval yang
sama antara nilai-nilai tersebut. Pada skala ini, nilai nol tidak
mengindikasikan ketiadaan sifat yang diukur, tetapi hanya merupakan titik
referensi. Contoh data:
 Suhu (dalam Celcius): 20°C, 25°C, 30°C, 35°C
 Tahun: 2000, 2010, 2020, 2030
 Interval dalam IPK
 Skor SAT
4. Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran

PAGE \* MERGEFORMAT 1
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa
dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling
lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti
benar-benar menyatakan tidak ada.
ciri-ciri dari skala rasio adalah :
 Kategori data bersifat saling memisah,
 Kategori data mempunyai aturan yang logis,
 Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karakteristik
khusus yang dimilikinya,
 Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama
dalam jumlah yang dikenakan pada kategori,Angka nol menggambarkan
suatu titik dalam skala yang menunjukkan
Contoh skala rasio :
Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Raja adalah 95
cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Raja dengan
Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali
tinggi badan Raja.
Nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.
Contoh Lainnya Skala Rasio:
a. Umur manusia,
b. Ukuran timbangan,
c. Berat badan,
d. Tinggi pohon
e. Tinggi badan manusia,

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Anda mungkin juga menyukai