Anda di halaman 1dari 30

Nama : Thalisqa Aulia N.

R
NIM : 19200017
Prodi : D3 Kebidanan
Tugas :I

Berikan contoh masing-masing skala data pada statistik


1. Skala Nominal, Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya
digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori
sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
Contoh :
Skala Prefensi
5 Sangat tinggi
4 Tinggi
3 Moderat
2 Rendah
1 Sangat rendah

2. Skala Ordinal, skala ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal,
karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan
peringkat.Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan
tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya.
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
a. kategori data saling memisah.
b. kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
c. kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.

Contoh :
Mata Kuliah SKS Nilai Ujian Nilai Prestasi

Agama 2 95 A+
Bahasa Indonesia 2 90 A
Konsep Kebidanan 3 85 B
Dokumentasi Kebidanan 2 80 B
Anatomi & Fisiologi 4 90 A
Manusia
3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan
peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya
saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:


a. Kategori data memiliki sifat saling memisah.
b. Kategori data memiliki aturan yang logis.
c. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.

No Aspek Kepuasan Kerja Tingkat Kepuasan


1 Gaji 37,58
2 Insentif 57,18
3 Transportasi 68,60
4 Perumahan 48,12
5 Hubungan kerja 54,00

4. Skala rasio, skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-
skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol)
yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh :

Subjek Penghasilan Per Bulan (Rp) Banyaknya Tanggungan Anak

Rp. 10.000.000 3
Orang Tua Rp. 5.000.000 5
Rp. 3.000.000 2
Rp. 2.000.000 0
Nama :Reneldis babang noti
Nim :19200016

Prodi :D3 kebidanan

Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokan atau
pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama
sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif melainkan hanya menunjukkan perbedaan
kualitatif.
Contoh:

1. Jenis kulit : Hitam Kuning Putih


2. Suku Daerah : Jawa Madura Bugis
3. Agama yang dianut : Islam Kristen Hindu
4. Partai pemenang pemilu : Golkar Demokrat PKB
5. Jenis kelamin : Laki Perempuan

6. Jenis Pekerjaan : PNS Swasta Tani


7. Status Perkawinan : Kawin Tidak Kawin
Skala Ordinal
Sakala ordinal adalah pengukuran di mana skala yang dipergunakan disusun berdasarkan atas
jenjang dalam atribut tertentu sehingga penyusunannya disusun secara terurut dari yang
rendah sampai yang tinggi menurut suatu ciri tertentu, namun antara urutan (ranking) yang
satu dengan yang lainnya tidak mempunyai jarak yang sama.
Contoh:
1. Stadium penyakit (berat, sedang, ringan)
2. Tingkat Pendidikan ( SD, SLTP, SLTA, PT )
3. Umur ( bayi, anak, dewasa, tua)
4. Status keadaan ekonomi ( bawah, menengah, atas )

5. Skala likert ( 1= sangat setuju 2= setuju 3= ragu-ragu 4= tidak setuju 5= sangat tidak setuju).
Skala Interval
Skalah interval adalah skala pengukuran di mana jarak satu tingkat dengan tingkat lainnya
sama, oleh karena itu skala interval dapat juga disebut skala unit yang sama (equal unit scale).
Contoh:
Frekuensi nafas, tekanan darah, nadi, Hb, pengetahuan dan derajat Celcius. Misalnya 0° C,
adalah titik beku dan bukan bererti tidak ada suhunya ini menunjukkan bahwa nol punya nilai
(nol bukan absolut). Karena tidak ada titik nol sebenarnya pada skala, maka tidak dapat
dikatakan bahwa 4 derajat Celcius menggambarkan 4 x sepanas nol derajat Celcius.
Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang mempunyai nilai Nol mutlak dan mempunyai
jarak yang sama. Skala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak disebut skala rasio,
dengan demikian skala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat
(precise).
Contoh:

1. Berapa berat badan Anda dalam kg?


• Kurang dari 50 kg
• 51-60 kg
• 61-70 kg
• 71-80 kg
• 81-90 kg
• Di atas 90 Kg
2. Berapa tinggi badan Anda dalam satuan kaki dan inci?
• Kurang dari 5 kaki.
• 5 kaki 1 inci – 5 kaki 5 inci
• 5 kaki 6 inci – 6 kaki
• Lebih dari 6 kaki
3. Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk membuka internet setiap hari?
• Kurang dari 2 jam
• 3-4 jam
• 4-5 jam
• 5-6 jam
• Lebih dari 6 jam
4. Misalnya, jika Frank berusia 20 tahun dan Paul dua kali lebih tua dari Frank. Berapa umur
Paul dalam 10 tahun ke depan?
• 20
• 30
• 40
• 50
• 60
Nama : Raras Dwi Pangestu

NIM : 19200015

Prodi : D3 Kebidanan / B.11

Tugas Biostatistik (contoh masing-masing skala data pada statistik)

1. Skala Nominal
Contoh :
• Probandus pada ujian osce, pemasangan kateter diwakilkan oleh A, pemasangan
infus diwakilkan oleh B dan KB suntik diwakilkan oleh C
• Jenis pekerjaan kader posyandu (petani, pedagang, PNS dan wiraswasta)
• Kejadian infeksi HIV (positif dan negatif)
• Keberhasilan menjadi mahasiwa bidan (lulus dan tidak lulus)

2. Skala Ordinal
Contoh :
• Kemampuan mahasiswa bidan dalam praktik dilapangan
1 = rendah (pemula)
2 = menengah
3 = fasih
• Tingkat pengetahuan kader posyandu
1 = buruk
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik

• Kejadian anemia pada ibu hamil


1 = anemia berat
2 = anemia sedang
3 = anemia ringan
4 = tidak anemia
• Tingkat kesepakatan
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju

3. Skala Interval
Contoh :
• Rata-rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak-anak berusia 6-12 tahun
memiliki rata-rata 130-145 cm, untuk remaja berusia 13-18 tahun memiliki rata-
rata 146-160 cm dan untuk dewasa yang berusia 19-26 tahun memiliki rata-rata
tinggi badan 161-199 cm
• Sari berusia 15 tahun dan lita berusia 20 tahun
(maka tidak hanya jelas bahwa lita lebih tua dari sari tetapi lita lebih tua 5 tahun
dari sari)
• Tingkat pengetahuan kader posyandu berupa nilai mentah dengan skala 0-100

4. Skala Rasio
Contoh :
• Berat badan bayi A beratnya adalah 3 kg, bayi B adalah 2 kg dan bayi C adalah
1 kg.
(berarti berat badan bayi A tiga kalilipat dari berat badan bayi C dan berat badan
bayi B dua kalilipat dari bayi C)
• Frekuensi pemeriksaan ANC
(berarti jika frekuensi ANC ibu A adalah 3 kali dan ibu B adalah 6 kali, maka
bisa dikatakan bahwa frekuensi ANC ibu B yaitu 2 kali lipat lebih sering
dibanding ibu A)
• Tinggi badan pada balita dalam cm
Nama : Rutalina Kuin
NIM : 19200013
Kelas : B.11
Matkul : Biostatistik
Dosen : Iswari Paramita

Soal
1. Berikan contoh masing-masing contoh skala data statistik?

Jawaban
➢ Skala Nominal
tingkatan skala data paling sederhana karena hanya membagi obyek pada salah satu
lambang atau kategori. Cirinya data tidak meiliki jenjang atau antar kategori tidak
diketahui tingkat perbedaannya. Contoh, jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Contoh Skala Nominal :


Misalnya saja pengukuran popularitas suatu Rumah sakit diukur pada skala nominal.
Maka contohnya kepenulisannya;

Anda berafiliasi dengan Rumah Sakit mana?

1. Puskesmas
2. Posyandu
3. PMB

Memberi label Puskesmas sebagai “1”, Posyandu sebagai “2” dan PMB sebagai “3”
tidak berarti salah satu atribut lebih baik dari yang lain. Mereka hanya digunakan
sebagai identitas untuk memudahkan analisis data.

➢ Skala Ordinal

memiliki urutan atau jenjang, hanya saja masih bersifat kualitatif seperti pada skala
ordinal. Contoh, tingkat pendidikan : SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi.

Contoh Skala Ordinal :

Misalnya Bidan mungkin perlu bertanya kepada Klien ( pasien);

Bagaimana Anda menilai kami?

1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup Baik
4. Buruk
5. Sangat Buruk
Atribut dalam contoh tersebut dicantumkan dalam urutan menurun. Contoh lain
misalnya saat seseorang yang menyelesaikan pelayanan perawatan juga
mendeskripsikan data ordinal. Sementara tempat pertama, tempat kedua atau ketiga
menunjukkan urutan finish pelari, itu tidak menentukan seberapa jauh finisher tempat
pertama berada di depan finisher tempat kedua.

➢ Skala Interval

memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal dan ordinal.
Contoh, suhu ruangan.

Contoh Skala Interval :

Misalnya saja, seperti;

1. Tahun pembuatan mobil atau bulan dalam setahun

Oleh karena itulah skala interval banyak digunakan di berbagai sektor seperti dalam
pendidikan, kedokteran, teknik, dan berbagai bidang lainnya.

➢ Skala Rasio

Tingkatan skala data tertinggi yang memiliki nIlai nol mutlak atau nol absolut.
Contoh, umur, berat badan. Pengolahan data dimulai dengan pemeriksaan data,
pemberian kode, penyusunan data, pemrosesan, dan output. Sedangkan penyajian data
dapat dalam bentuk tulisan atau tabel

Contoh Skala Rasio :

Contohnya yaitu survei yang mengumpulkan bobot responden.

Berapa berat badan Anda?

1. lebih dari 100 kg


2. 81 – 100 kg
3. 61-80 kg
4. 40 – 60 kg
5. Kurang dari 40 kg
NAMA: FREDRITA RAMBU ATA

NIM: 19200010

PRODI: D3 KEBIDANAN

KELAS: B-11

TUGAS BIOSTASTIK

SOAL

Berikan contoh masing0masing skala data pada statistik

➢ Data nominal
Skala data nominal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk tujuan identifikasi.
Ini adalah tingkat pengukuran data yang paling dingin dan terlemah di antara keempatnya.
Kadang-kadang dikenal sebagai skala kategorikal, ini menetapkan angka ke atribut untuk
memudahkan identitas.

Contoh skala data nominal

Misalnya saja pengukuran popularitas suatu partai politik diukur pada skala nominal. Maka
contohnya kepenulisannya;

Anda berafiliasi dengan partai politik mana?

1. Independen
2. Republik
3. Demokrat

Memberi label Independen sebagai “1”, Republikan sebagai “2” dan Demokrat sebagai “3” tidak
berarti salah satu atribut lebih baik dari yang lain. Mereka hanya digunakan sebagai identitas
untuk memudahkan analisis data.

➢ Data ordinal
Skala Ordinal melibatkan peringkat atau urutan atribut tergantung pada variabel yang
diskalakan. Butir-butir dalam skala ini diklasifikasikan menurut tingkat kemunculan
variabel yang bersangkutan. Atribut pada skala ordinal biasanya disusun dalam urutan
menaik atau menurun. Hal ini mengukur tingkat kemunculan variabel.
Contoh skala data ordinal

Misalnya saja perusahaan perangkat lunak mungkin perlu bertanya kepada penggunanya;

Bagaimana Anda menilai aplikasi kami?

1. Sangat Baik
2. Baik
3. Cukup Baik
4. Buruk
5. Sangat Buruk

Atribut dalam contoh tersebut dicantumkan dalam urutan menurun. Contoh lain misalnya saat
seseorang yang menyelesaikan perlombaan juga mendeskripsikan data ordinal.

➢ Data interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang tingkatannya berurutan dan setiap jarak
yang sama secara numerik pada skala mempunyai perbedaan interval yang sama. Jika itu
merupakan perpanjangan dari skala data ordinal, dengan perbedaan utamanya adalah
keberadaan interval yang sama.

Contoh skala data interval

Misalnya saja, seperti;

Tahun pembuatan mobil atau bulan dalam setahun

Oleh karena itulah skala interval banyak digunakan di berbagai sektor seperti dalam pendidikan,
kedokteran, teknik, dan berbagai bidang lainnya.

➢ Data rasio
Skala Rasio adalah tingkat puncak pengukuran data. Ini merupakan perluasan dari skala
interval, oleh karena itu memenuhi empat karakteristik skala pengukuran. Misalnya saja
identitas, besaran, interval yang sama, dan properti nol mutlak.
Skala pengukuran data ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan perbedaan dan
besaran relatif angka. Beberapa contoh skala rasio termasuk panjang, berat, waktu, dan
lain-lain.

Contoh skala data rasio

Berapa berat badan Anda?

1. lebih dari 100 kg


2. 81 – 100 kg
3. 61-80 kg
4. 40 – 60 kg
5. Kurang dari 40 kg

Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bawah istilah skala pengukuran
berasal data terdiri dari dua kata kunci dalam statistik yaitu pengukuran dan skala.
Pengukuran adalah proses merekam observasi yang dikumpulkan sebagai bagian dari
penelitian. Penskalaan, di sisi lain, adalah penugasan objek ke angka atau semantik.
Kedua kata yang digabungkan ini mengacu pada hubungan antara objek penelitian yang
ditetapkan dan observasi yang direkam.
Nama : Milantari Ina Dadi

Prodi : D3 Kebidanan

Nim : 19200007

Matkul : Biostatistik

contoh masing-masing skala data pada statistic

Skala data adalah bagian informasi yang berbeda yang biasanya diformat dan disimpan dengan
cara yang sesuai dengan tujuan tertentu. Dalam hal inilah data bisa ada dalam berbagai bentuk,
baik sebagai angka atau teks yang direkam di atas kertas, sebagai bit atau byte yang disimpan
dalam memori elektronik, atau sebagai fakta yang hidup dalam pikiran seseorang.

Berikut penjelasan dan contohnya;

1. Data Nominal
Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis/kategori hanya sebagai simbol
untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Contoh : Jenis
kulit (hitam, putih), partai, agama, dskala yang paling sederhana disusun menurut
jenis/kategori hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan
karakteristik lainnya. Contoh : Jenis kulit (hitam, putih), partai, agama, dll.
No Nama Servis Passing Smash Block
1 Kelvin 1 2 3 5
2 Arga 3 4 1 6

2. Data Ordinal
Skala Ordinal melibatkan peringkat atau urutan atribut tergantung pada variabel yang
diskalakan. Butir-butir dalam skala ini diklasifikasikan menurut tingkat kemunculan
variabel yang bersangkutan. Atribut pada skala ordinal biasanya disusun dalam urutan
menaik atau menurun. Hal ini mengukur tingkat kemunculan variabel.
Skala ordinal dapat digunakan dalam riset pasar, periklanan, dan survei kepuasan
pelanggan. Ini menggunakan kualifikasi seperti sangat, sangat, lebih, kurang, dan lain-
lain. Kita dapat melakukan analisis statistik seperti median dan mode menggunakan skala
ordinal, tetapi tidak berarti. Namun, ada alternatif statistik lain yang berarti yang dapat
diukur dengan menggunakan skala ordinal.
Contoh
No Variabel Kategori
Tingkat kesepakatan  Sangat tidak setuju
 Tidak setuju
 Setuju
 Sangat setuju

3. Data interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang tingkatannya berurutan dan setiap jarak
yang sama secara numerik pada skala mempunyai perbedaan interval yang sama. Jika itu
merupakan perpanjangan dari skala data ordinal, dengan perbedaan utamanya adalah
keberadaan interval yang sama.
Skala interval dicirikan oleh fakta bahwa angka nol merupakan variabel yang ada.
Dalam skala interval, nol memiliki arti. Misalnya, jika kita derajat suhu, nol tetap
memiliki arti.
Titik data pada skala interval memiliki perbedaan yang sama di antara keduanya.
Perbedaan skala antara 10 dan 20 derajat sama antara 20 dan 30 derajat. Skala ini
digunakan untuk mengukur selisih antar variabel, sedangkan dua skala lainnya digunakan
untuk mendeskripsikan nilai kualitatif saja.
Contoh
OBJEK SUHU
40C
AIR SUNGAI 30C
20C
10C
0C

4. Data rasio
Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Jadi kalau
data nol berarti tidak memiliki arti apapun.
Contoh
OBJEK PENDAPAT JUMLAH ANAK YANG
KULAIH
10 JT 2
ORANG TUA 6JT 1
5JT 0
Nama : Puji Lestari
NIM : 19200003
Prodi : D3 Kebidanan (B.11)
Mata Kuliah : Biostatistik
Tugas/pertemuan : Tugas 1/Pertemuan 1

Mencari contoh skala data:


1. Skala Nominal
NO Variabel Kategori
1. Jenis kelamin • Laki-laki
• Perempuan

2. Kode pos • 66675


• 77571

3. Merek smartphone • Vivo


• Samsung
• Iphone
• Nokia

4. Suku • Jawa
• Sunda
• Papua

5. Agama • Islam
• Hindu
• Buddha
• Katolik
• Protestan
• Konghucu
2. Skala Ordinal
NO Variabel Kategori
1. Tingkat pendidikan • TK
• SD
• SMP
• SMA/SMK
• Perguruan tinggi

2. Kemampuan berbahasa asing • Rendah


• Menengah
• Fasih

3. Kecepatan tumbuh kembang anak • Lamabat


• Normal
• Lamabat

4. Tingkat kesepakatan • Sangat tidak setuju


• Tidak setuju
• Setuju
• Sanagat setuju

5. Tingkat pendapatan • Tingkat rendah


• Tingkat menengah
• Tingkat atas

3. Skala Interval
Contoh:
• Suhu ruangan
• Waktu/ jam

4. Skala Rasio
• Perbedaan tinggi badan A dan B
• Umur
• Nilai ujian
• Berat badan
Nama:
DiahRat
ikaNur
janah

Ni
m :
19200012

Pr
odi:
D3Kebi
danan(
B.11)

Mat
kul
:Bi
ost
ast
ist
ik

1.Ber
ikancont
ohmasi
ng-
masi
ngskal
adat
apadast
ati
sti
k!

Jawaban:

a.Skal
aNomi
nal

Ti
ngkat
anskal
adat
apal
i
ngseder
hanakar
enahany
amembagioby
ekpadasal
ahsat
u
l
ambang at
aukat
egor
i.Ci
ri
nyadat
ati
dakmei
l
ikij
enj
ang at
auant
arkat
egor
iti
dak
di
ket
ahuit
ingkatper
bedaanny
a.Cont
oh,j
eni
skel
ami
nlaki
-l
akidanper
empuan,agama,
j
eni
speker
jaan.

b.Skal
aOr
dinal

Memi
l
ikiur
utanat
auj
enj
ang,hany
asaj
amasi
hber
sif
atkual
i
tat
ifseper
tipadaskal
a
or
dinal
.Cont
oh,
tingkatpendi
dikan:
SD,
SMP,
SMA,
Per
gur
uanTi
nggi
.

c.Skal
aInt
erv
al

Memi
l
ikit
ingkat
anl
ebi
hti
nggidi
bandi
ngkandenganskal
anomi
naldanor
dinal
.Cont
oh,
suhur
uangan.

d.Skal
aRasi
o

Ti
ngkat
anskal
adat
ater
ti
nggiy
angmemi
l
ikinI
lainolmut
lakat
aunolabsol
ut.Cont
oh,
umur
,ber
atbadan.
Nama : Dina Tri Mukti
NIM : 19200005
Prodi : D3 Kebidanan
Kelas : B11
Tugas biostatistik
SOAL !
1. Berikan contoh pada skala data : skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala
rasio

JAWAB
a. Skala nominal : jenis kelamin laki-laki dan perempuan, kode pos, genre film
b. Skala ordinal : tingkat pendidikan, tingkat kesepakatan, tingkat pendapatan
c. Skala interval : suhu ruangan, skor kecerdasan IQ, IPK
d. Skala rasio : umur, berat badan, tinggi badan
Nama : Katharina Febiola Woda Lado

NIM : 19200006

Skala data pada statistic

1. Skala Nominal
Skala ini menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot
yang sama. Dalam skala interval hubungan tata urutan dan jarak antara angka-angkat itu
mempunyai arti. Skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi
jarak tersebut belum merupakan kelipatan (skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak).
Contoh :
angka nol pada skala pengukuran suhu, dimana angka nol pada celcius tidak sama dengan
angka nol fahrenheit.
Operasi hitung pengurangan dapat digunakan pada skala interval. Contohya: pada deretan
angka 1,2,3,4,5,6 dapat dikatakan kalau jarak 5-3 (lima dikurangi 3) memiliki jarak yang
sama dengan 3-1 (tiga dikurangi satu), yaitu berjarak 2.
Begitupula dengan operasi hitung penjumlahan yang dapat juga digunakan. Contohnya:
pada deretan angka 1,2,3,4,5,6 dapat dikatakan bahwa jarak 1+4 sama dengan 2+3, yaitu
5.
Berlaku juga dengan operasi campuran antara pengurangan dan penjumlahan, misalnya:
1+3 sama dengan 6-2, yaitu 4.

2. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian untuk
membedakan data, sekaligus mengandung unsur pemeringkatan (ranking), derajat (degree)
atau tingkatan (level) melalui penilaian tertentu. Penilaian yang dilakukan dapat
mengandung unsur objektivitas maupun subjektivitas atau kombinasi keduanya.
Contoh :
a. Suatu peringkat ranking disuatu kelas misalkan Ihsan ranking 1 dan udin ranking 2
berarti ihsan lebih pintar dari pada udin.
b. Penghitungan suara dalam pemilu, misalkan total suara Demokrat 60%, PDI 30%,
Golkar 20% berarti suara tertinggi di pegang oleh demokrat sebagai peringkat 1,
sehinnga menjadi pemenang dalam pemilu tersebut.
c. Dalam suatu survei bahwa pelajar di jawa barat 67% mengaku mengalami seks
pranikah sedangkan pelajar di jawa timur hampir 84% mengalami seks pranikah, dalam
hal ini jawa timur memegang angka tertinggi dalam survei ini.
d. Dalam sautu kontes musik telah memasuki babak 3 besar dimana merupakan
penampilan terakhir para peserta kontes musik dengan peserta finalish Ichsan Muiz,
Fathin Sidqia Lubish, dan Ladie Gaga, dengan perolehan SMS yang tertinggi
didapatkan oleh Ichsan Muiz yaitu 54%, posisi kedua Fathin yaitu 36% dan perolehan
terendah adalah Ladie Gaga yaitu 10%, maka yang keluar sebagai the winner adalah
Ichsan Muiz.
e. Dalam perlombaan ketampanan ada 3 orang peserta yaitu Lee Min hoo, Siwon, dan
Ichsan Muiz, setelah melakukan persaingan ketat maka juri mengumumkan bahwa
Ichsan mendapatkan skor 9 dari urutan skor 1-10, siwon mendapatkan skor 7, Lee Min
Hoo mendapatkan skor 6 dan Bruno Mars mendapatkan skor 4, sehingga peringkat
pertama dimenangkan oleh Ichsan muiz diikuti dengan peringkat yang kedua oleh
Siwon, dan berikutnya oleh Lee Min Hoo.
f. Pada tingkatan Taekwondo memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk
putih, kuning, hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam.
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang memenuhi skala nominal dan ordinal dan memiliki
interval (jarak) tertentu. Skala interval adalah bila titik nol nya bukan benar-benar nol, atau
hanya patokan saja misalnya ukuran temperatur.
Contoh :

a. Data SKS Waktu


Dasar Pemrograman 1 50 menit
Teknik Digital 2 100 menit
Kalkulus 3 150nit
Pada tabel diatas menunjukan bahwa Dasar Pemrograman memiliki 1 SKS, waktunya
adalah 50 menit, begitupun dengan Teknik Digital yang memiliki 2 sks berarti
waktunya 100 menit, dan yang terakhir yaitu kalkulus memiliki 3 SKS waktunya adalah
150 menit sehingga dapat disimpulkan bahwa selisih data diatas adalah 50 menit.

b. Data Kecepatan Ukuran


Maharani 20 – 40 km/jam Pelan
Ichsan 50 - 60 km/jam Sedang
Valentina Rosi 70 - 80 km/jam Cepat

Tabel diatas merupan kecepatan masing – masing orang dalam berkendara di jalan raya,
tabel diatas menunjukan Maharani jika berkendaraan dengan kecepatan 20 – 40 km/jam
masuk ke ukuran pelan, untuk Ichsan dalam berkendaraan memiliki kecepatan 50 – 60
km/jam maka masuk ke dalam ukuran sedang dan yang terakhir Valentina Rosi dalam
berkendaraannya selalu berkecepatan 70 – 80 km/jam maka masuk ke ukuran cepat.

c. Data Usia Tinggi Badan


Anak - anak 6 – 12 130 – 145 cm
Remaja 13 – 18 146 – 160 cm
Dewasa 19 – 26 161– 199 cm
Tabel diatas merupakan rata – rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak – anak
yang berusia 6 – 12 memiliki rata – rata tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang
berusia 13 – 18 memiliki rata – rata tinggi badan 146 – 160 cm, dan untuk dewasa yang
berusia 19 – 26 cm memiliki rata – rata tinggi badan 161 – 199 cm.

d. Data Nilai Simbol


Muiz 100 A
Cinta 80 B
Putri 60 C
Tabel diatas menunjukan nilai raport pelajar, dimana Muiz mendapatkan nilai 100 (A),
Cinta mendapatkan nilai 80 (B), dan Putri mendapatkan nilai 60 (C) .

e. Pengirim Pengiriman barang Harga


Sinta Bandung - Jakarta Rp. 10.000,- /kg
Santi Bandung - Yogyakarta Rp. 20.000,- /kg
Santa Bandung - Surabaya Rp. 30.000,- /kg
Tabel diatas merupakan pengiriman barang ke berbagai tempat, seperti contoh diatas
Sinta mengirimkan barang dari Bandung ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000,- /kg, dan
Santi mengirimkan dari bandung ke Yogyakarta dengan harga Rp. 20.000,- /kg
sedangkan Santa mengirimkan barang dari Bandung ke Surabaya dengan harga Rp.
30.000,- /kg.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran
adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak.

a. Data SKS Waktu


Dasar Pemrograman 1 50 menit
Teknik Digital 2 100 menit
Kalkulus 3 150nit

Berdasarkan tabel diatas ada tiga mata kuliah yang memiliki bobot SKS berbeda
dimana dasar pemrograman yaitu 1 SKS, teknik digital adalah 2 SKS, dan kalkulus
adalah 3 SKS jika dilihat dengan skala rasio SKS mata kuliah Kalkulus tiga kalilipat
dengan SKS mata kuliah dasar pemrograman, SKS mata kuliah Teknik Digital dua kali
lipat dengan SKS mata kuliah Dasar Pemrograman.

b. Data Nilai Simbol


Muiz 100 A
Cinta 80 B
Putri 60 C

Tabel diatas merupakan tabel nilai raport siswa SMA dimana masing – masing siswa
memiliki nilai yang berbeda yaitu Muiz mendapatkan nilai 100 (A), Cinta 80 (B), dan
Putri 60 (C) jika dilihat dari skala rasio nilai Muiz memiliki nilai lebih 20 dari pada
nilai Cinta, Cinta memiliki nilai lebih 20 dari pada nilai Putri, dan nilai putri kurang 40
untuk sama dengan Muiz.

c. Bayi Berat
A 3
B 2
C 1
Tabel diatas merupakan berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3, B adalah 2, dan
C adalah 1, jika dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A tiga kalilipat dari
berat badan bayi C, berat badan bayi B dua kalilipat dari C.
d. Data Pekerjaan Penghasilan
Udin Supir bus 2.000.000 /bulan
Kosim Karyawan 3.000.000/bulan
Ichsan Programmer 10.000.000/bulan

Berdasarkan tabel diatas merupakan tabel pekerjaan dan penghasilan bulanan, dimana
gajihnya bermacam – macam, jika dilihat berdasarkan skala rasio gajih Ichsan lebih
besar dari pada gajih Kosim sebagai karyawan, dan gajih Udin lebih lebih kecil dari
pada gajih Kosim.

e. Data Tinggi
Ichsan 160 cm
Muiz 150 cm
chaby 140
Tabel diatas menunjukan tentang tinggi badan dari masing – masing data yang
dikumpulkan, jika dilihat dari skala rasio Ichsan lebih tinggi 10 cm dari pada Muiz, dan
Muiz lebih tinggi 10 cm dari pada Chaby, dan chaby paling pendek diantara Ichsan
dengan Muiz.
Nama : Reza Setyaningsih

Nim : 19200008

D3 Kebidanan

Tugas Biostatistik

1. Skala nominal
• Tingkat pengetahuan kader posyandu (baik dan buruk)
• Sikap terhadap metode KB pria (menerima dan menolak)
• Kejadian infeksi HIV (positif dan negatif)
• Kejadian anemia ibu hamil (anemia dan tidak anemia).

2. Skala Ordinal
• Tingkat pengetahuan kader posyandu (1= buruk, 2= kurang, 3= cukup, dan 4= baik)
• Sikap terhadap metode KB pria (1= menolak, 2= netral, dan 3= menerima)
• Kejadian anemia ibu hamil (1= anemia berat, 2= anemia sedang, 3= anemia ringan,
dan 4= tidak anemia)
• Derajat Ca Cervix (1= Stadium IV, 2= Stadium III, 3= Stadium II, dan 4= Stadium I)
3. Skala Interval
• Tingkat pengetahuan kader posyandu berupa nilai mentah dengan skala 0-100
• Sikap terhadap metode KB pria berupa skor mentah dengan skala 0-80
• Suhu benda dalam derajat Celcius
4. Skala Rasio
• Frekuensi pemeriksaan ANC
• Frekuensi denyut nadi permenit
• Tinggi badan balita dalam cm
• Berat badan remaja putri dalam kg
Nama : Kusumaning Ayu Sefiany
Nim : 19200014
Prodi : D3 Kebidanan
Kelas : B11

Statistik merupakan kumpulan data baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disusun
dalam table ataupun diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalaaan.
1) Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya bisa membedakan benda, peristiwa, ataupun
objek yang diteliti antara satu dengan yang lainnya berdasarkan nama atau predikatnya.
Skala nominal ini umumnya digunakan untuk mengklasifikasi sebuah objek, individu,
atau kelompok secara kategorik atau kualitatif.
Contoh : jenis kelamin laki-laki perempuan, jenis kulit hitam putih, agama islam kristen
budha hindu, pengelompokan eskul
2) Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang mengandung pengertian tingkatan. Sesuai dengan
namanya, skala ini menggunakan lambang-lambang atau bilangan-bilangan untuk
menunjukkan urutan atau tingkatan objek yang diukur berdasarkan karakteristik
tertentu.
Contoh : peringkat kualitas (sangat baik, baik, cukup), status pekerjaan (manager, staff),
peringkat urutan pemenang (peringkat 1, 2, 3), tingkat kepuasaan pelanggan (rating
1,2,3,4 dan 5)
3) Skala Interval
Skala interval adalah skala numerik dimana kita bisa mengetahui urutan dan perbedaan
jarak antar datanya.
Contoh : jarak (mil, km), waktu, suhu
4) Skala Rasio
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat
semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat
adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Skala pengukuran yang ditujukan pada hasil
pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa
dibandingkan.
Contoh : umur ( umur kakak 18 tahun sedangkan adik 12 tahun), berat badan, tinggi
badan, nilai
Nama : Yoessy Apin Pattinegara
NIM : 19200001
Prodi : Kebidanan Diploma III (B.11)
Mata Kuliah : Biostatistik

TUGAS MANDIRI 1
➢ Berikan contoh masing-masing skala data pada statistik!

1. Skala Nominal
Tingkatan skala data paling sederhana karena hanya membagi obyek pada salah satu
lambang atau kategori. Cirinya data tidak memiliki jenjang atau antar kategori tidak
diketahui tingkat perbedaannya.
Contoh : variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), nama kota lahir, dan agama.
2. Skala Ordinal
Memiliki urutan atau jenjang, tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal,
karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan
peringkat, dari terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya.
Contoh : tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi), variabel nilai mutu
pada perkuliahan (A, B, C, D, dan E) dan seterusnya.
3. Skala Interval
Memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan skala nominal dan ordinal.
Contoh : suhu ruangan (misal suhu 0℃ bukan berarti bahwa ruangan tidak ada
suhunya), jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam
00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
4. Skala Rasio
Skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,
diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. tingkatan skala data tertinggi
yang memiliki nIlai nol mutlak atau nol absolut.
Contoh : umur, berat badan, tinggi badan, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah
50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai
Toni adalah 2 kali nilai Tono.
Nama : Ade Frimaya Louro
NIM : 19200004
Prodi : D3 Kebidanan
Kelas : B11

Soal
Berikan contoh masing-masing skala data pada statistik !

Jawab
Psikolog Stanley Stevens mengembangkan empat skala umum pada proses pengukuran. Yaitu
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Dimana skala nominal dan ordinal digunakan untuk
mengukur data kualitatif, sedangkan skala interval dan rasio digunakan untuk mengukur data
kuantitatif.

1.Skala nominal

Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di
dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya
digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan
mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.

Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin
akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.
Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih
tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi
simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin
perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak
menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain.
Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang
yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya
bersifat membedakan saja

2. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan.
Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang
lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi
juga menunjukkan peringkat. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan
urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,

Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut
berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan
memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk
sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka
1 untuk sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan
E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

3.Skala Interval

Skala Interval merupakan skala pengukuran yang biasanya digunakan untuk menyatakan peringkat
untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki
nilai 0 (nol) mutlak. Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal.
Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar
interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu
ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka
0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00
sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,
diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala
paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya.

Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson
adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung
adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.
TUGAS BIOSTATISTIK
Nama: Pistine Srirahayu
Nim: 19200011
Prodi: D3 Kebidanan /B.11

Pengertian
Biostatistik Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data.
Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan
data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika
mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel,
unit sampel, dan probabilitas.
Contoh biostatistik kesehatan
• Data Statistika
Data adalah keterangan mengenai sesuatu persoalan baik dalam bentuk angka (numerik)
maupun dalam bentuk kalimat (alfa numerik) yang diperoleh dari hasil pengukuran atau
pengamatan karakteristik atau ciri dari suatu obyek yang diamati.
Menurut bentuknya data dibedakan menjadi dua bagian :
Contoh 1
• Keluarga A mempunyai 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
• Di Kecamatan B sudah membangun 2 puskesmas.
Data kontinyu diperoleh dari hasil pengukuran, dimana hasilnya bukan merupakan bilangan
bulat tapi mempunyai nilai diantara bilangan bulat.
Contoh 2
• Tinggi badan seseorang misalnya 155,5 cm 167,1 cm atau 175,6cm.
• Luas daerah sebesar 425.7 km

• Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data mengenai sifat-sifat.
Contoh 3
Sembu, rusak, gagal , berhasil , setuju dan sebagainya
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua bagian :
1. Data primer
Jika data itu diperoleh langsung dengan suatu penelitian, maka diperoleh data primer.
Contoh 4
• Sensus penduduk oleh BPS, dihasilkan data primer langsung dari penduduk
• Hasil penelitian mahasiswa yang diperoleh langsung dari masyarakat

2. Data Sekunder
Dalam hal lain data tidak diperoleh langsung artinya data yang dikumpulkan oleh
kantor/instansi dan sudah dalam bentuk informasi, maka diperoleh data sekunder.
Contoh 5
• Data jumlah PUS yang diperoleh dari Puskesmas
• Data jumlaj balita yang diperoleh dari Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai