SKALA PENGUKURAN
A. Statistik Nonparametrik
B. Skala Pengukuran
Contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis
kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.Dalam hal ini, hasil
pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi
daripada perempuan, atau sebaliknya. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan
diberi simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol
angka 1, jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya
untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan
sebagainya.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan
peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus
sama. Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala
nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga
menunjukkan peringkat. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun
berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya. Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
- Kategori data saling memisah.
- Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
dimilikinya.
- Kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang
dimiliki.
5 : sangat puas
4 : puas
3 : cukup puas
2 : kurang puas
3. Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk
menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan
pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Skala interval ini
bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak
satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval
ini bisa saja di tambah atau dikurang. Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala
interval:
- Kategori data memiliki sifat saling memisah.
- Kategori data memiliki aturan yang logis.
- Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik
khusus yang dimilikinya.
- Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang
sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
- Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak
memiliki nilai nol absolut).
Contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan
suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak
ada suhunya. Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala
interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
Sebagai contoh lain yaitu suhu air dalam panci sebelum dipanaskan yaitu
15oC. Setelah dipanasi selama 5 menit suhunya berubah menjadi 47oC. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa suhu air meningkat 32oC setelah dipanaskan selama 5
menit.
4. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala ratio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki
nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak
ada.
1. Tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vina adalah 95
cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vina dengan
Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali
tinggi badan Vina.
2. Nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100.
Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.