Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yeni Marlinda

NIM : 042369099
Tugas 3 Metode Penelitian Perpustakaan

Soal:
1. Bagaimana teknik yang Anda lakukan sebagai seorang peneliti untuk menjamin data
kualitatif agar tetap objektif?
2. Sebagai seorang peneliti, pada penelitian yang sedang dilakukan Anda akan
menggunakan jenis data berdasarkan skala pengukuran, uraikan jenis data skala
pengukuran yang dapat digunakan sebagai data kuantitatif!
3. Tentukan tahapan dalam melakukan pengolahan data kuantitatif

Jawab:
1. Data penelitian adalah hasil pengamatan dan pengukuran empiris yang
mengungkapkan fakta dari gejala tertentu. Agar data kualitatif tetap objektif, peneliti
dapat melakukan triangulasi data. Triangulasi adalah mengecek data. Cara tersebut
terdiri dari 4 jenis triangulasi, yaitu sebagai berikut.
a. Triangulasi data: menggunakan sumber data yang berbeda-beda. Sumber data
dapat berbentuk orang, tempat, atau waktu yang berbeda, serta dokumen
(laporan tahunan, diari seseorang). Peneliti menanyakannya pada beberapa
informan lain hingga data jenuh. Bila dari 10 informan, terdapat 7 orang yang
menyatakan hal yang sama, maka data tersebut dapat dikatakan objektif.
b. Triangulasi teori: menggunakan perspektif yang berbeda. Peneliti jangan
terpaku dan kaku pada satu teori saja, tapi terbuka dengan kemungkinan teori
yang lain. Dengan demikian, pemahaman pada fenomena akan lebih jelas,
sehingga dapat membantu peneliti mengembangkan pertanyaan,
kemungkinanan jawaban, dan mengeksplorasi dugaan sementara.
c. Triangulasi metode: menggunakan metode yang berbeda. Peneliti perlu
mengecek kembali apakah data hasil wawancara sama dengan observasi, atau
sebaliknya. Selain itu dapat di cek apakah cara bertanya kepada informan
sudah seseuai dengan prosedur dan etika.
d. Triangulasi antar peneliti: menggunakan validator dengan peneliti lain. Antar
peneliti yang mendalami konsep yang sama bila saling mengkritisi untuk
memperkuat hasil penelitian, serta mengembangkan dugaan sementara.
Selain itu, peneliti dapat melakukan thick description pada catatan lapangan. Catatan
yang rinci dan mendalam merupakan salah satu cara untuk menyajikan data yang objektif.
Hal tersebut untuk menghindari bias dan keragu-rahuan terhadap data.

2. Data berdasarkan skala pengukuran terdiri atas 4 jenis data, yaitu data nominal,
ordinal, interval, dan rasio. Jenis data skala pengukuran yang dapat digunakan sebagai
data kuantitatif adalah data interval dan rasio.
a. Data interval adalah data dalam kelompok data kuantitatif, yang berupa angka
yang di dalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu
data dan data yang lainnya berdasarkan rentang yang sama. Misalnya rentang
IPK mahasiswa antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan 2,50 sampai
3,50.
b. Data rasio adalah data yang mempunyai perbedaan, urutan, jarak perbedaan
yang sama di antara rangkaian urutan itu, perbandingan, dan mempunyai titik
nol absolut. Sehingga bias diperbandingkan satu dengan yang lainnya.
Penggunaan data ini menyatakan perbandingan yang pasti, sehingga lebih
banyak dipakai di rumpun ilmu eksakta daripada ilmu sosial. Contohnya: data
suhu cairan, suatu cairan mempunyai suhu 20°C setengah dari cairan yang
suhunya 40°C; nilai ujian yang mempunyai batasan nilai 0 sampai 100. Jika
seorang siswa mendapatkan nilai 25, dapat diartikan bahwa nilai tersebut
adalah 25% dari nilai maksimal 100; benda yang panjangnya 1 meter berbeda
secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter.

3. Pengolahan data kuantitaif dilakukan dengan menyajikan penghitungan data,


interpretasi data, dan dibantu dengan penggunaan table, diagram, atau gambar bagan
(Sugiyono, 2005). Berikut merupakan tahapan dalam pengolahan data kuantitatif.
a. Tahap penyuntingan
Peneliti memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden.
Pada proses ini, cermati apakah jawaban responden sudah sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Peneliti juga harus mencermati kelengkapan
pengisian daftar pertanyaan. Teliti satu per satu jawaban kusioner, jangan
sampai ada pertanyaan yang tidak terisi oleh responden. Selain itu, teliti pula
keajegan atau konsistensi jawaban responden.
b. Tahap pengkodean
Peneliti melakukan pengkodean dengan memberi tanda, dapat berupa angka,
huruf, maupun kombinasi keduanya pada jawaban responden (Irawan, 2014).
Pemberian tanda ini harus membedakan antara kode pada jawaban untuk
pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup. Kode untuk pertanyaan
tertutup lebih mudah dilakukan, dibandingkan dengan kode untuk jawaban
pertanyaan terbuka. Tujuan pembuatan kode adalah untuk memudahkan
analisis dan penulisan laporan data. Pemberian kode untuk pertanyaan tertutup
dapat berupa kode 1 untuk jawaban ya/setuju dan kode 0 untuk tidak/tidak
setuju, dan kode 99 untuk jawaban kosong. Kode untuk pertanyaan terbuka
dapat berupa kode 2 untuk jawaban terbuka, 2a untuk kategori pertama, 2b
untuk kategori kedua, dan seterusnya.
c. Tahap tabulasi
Dalam tahap ini, peneliti menyusun dan menghitung data dari hasil
pengkodean, kemudian hasil penghitungan tersebut disajikan dalam bentuk
table. Table dapat berupa tabel frekuensi, table korelasi, atau tabel silang.
Tahap tabulasi dapat dilakukan secara manual atau mekanis, yaitu dengan
bantuan komputer. Agar tabulasi mudah dipahami, data dapat disajikan ke
dalam diagram batang (bar chart), diagram lingkaran (pie chart), dan diagram
garis (line chart) (Irawan, 2004). Ketiga diagram ini bertujuan untuk
menggambarkan penyebaran data berdasarkan ketegori.
Tabel selanjutnya adalah korelasi. Tabel ini menunjukkan adanya hubungan
antara data yang disajikan. Tabel ini berasal dari analisis korelasi yang
bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antar variabel.
d. Tahap diskusi/pembahasan
Sebaiknya angka-angka dalam tabulasi tidak berhenti sampai dideskripsikan
saja, tetapi harus ditafsirkan. Proses penafsiran didasarkan pada teori atau
konsep yang digunakan oleh peneliti.

Sumber:
Laksmi. 2022. Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai