Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT atas limpah hidayah, rahmat dan lindungan-nya.
Akhirnya makalah ini penulis selesaikan dengan lancar. Selain itu penulis menyusun makalah
ini untuk menambah wawasan untuk memahami “skala pengukuran dan skala sikapdalam
penelitian” Mungkin masalah yang penulis buat ini belum sempurna karna penulis juga
masih dalam belajar, oleh karena itu penulis menerima saran/kritikan dari pembaca agar
makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah yang penulis buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Demikianlah
makalah yang penulis susun dan jika ada tulisan atau perkataan yang kurang berkenan penulis
mohon maaf sebesar-besarnya, semoga makalah ini bermanfaat buat pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………….....
Bab I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang……………………………………………………………............
b. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
c. tujuan............................................................................................................
Bab II ISI
Kesimpulan……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapi berbagai keilmuan,
penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah. Awal dari sebuah penelitian
adalah adanya sebuah problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan
sangat kompleks, semenjak adanya dunia sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang
namanya masalah, untuk mencari solusi (jalan keluar) masalah, dengan demikian
diperlukan penelitian secara logis, sistimatis, dan empiris, sebagai pencerahan untuk
mengetahui kebenaran ilmiah.
Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat
ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel- variabel
penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Dalam penelitian kuantitatif,
peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen
penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada
yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian
akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.
b. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Skala Pengukuran ?
2. Apa Macam- macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian ?
c. Tujuan
Agar mahasiswa lebih memahami materi tentang skala pengukuran metodologi
penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka tersebut
mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek
dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini tidak memberikan nilai
absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori
data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah
karakteristik khusus yang dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan
tinggi badan, mulai dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi
urutan ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya
.
3. kala Interval
Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala
nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan
karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval
benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam operasi
aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistic parametric. Contoh :
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali
Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5
kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan
interval 2.
4. Skala Rasio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini
memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur.
Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio. Melalui skala ini kita dapat
menginterpretasikan perbandingan antar skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m
adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m,
kendaraan yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat
dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg
sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan
1 dibanding 2.
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
sangat positif sampai sangat negatif, yag beupa kata-kata antara lain :
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju
b.Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik
Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik
1
(2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/
baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RG : Ragu- Ragu
TS: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh Soal Pilihan Ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda,
dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.
2. Pelibatan masyarakat bukan hanya memotivasi, tetapi aktif dalam menghimpun dana,
tenaga, dan materi guna menunjang mutu pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
2. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan
pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang
berbobot lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu yang variable
yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala Scalogram yang sangat baik
untuk meyakinkan. Peneliti tentang kesatuan dimensi dari sifat atau sikap yang teliti
yang sering disebut dengan atribut universal. Pada skala Guttman terdapat beberapa
pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika
seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan
pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya.
Jadi skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas
(tegas) dan konsisten.
Misalnya : Yakin – Tidak Yakin, Ya- Tidak, Benar- Salah ; Positif – Negatif, pernah –
Belum pernah ; Setuju- Tidak Setuju dan lain sebagainya.
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi (dua alternative
yang berbeda). Oerbedaan skala likert dengan skala guttman ialah kalau skala likert
terdapat jarak (interval); 3, 4, 5, 6 atau 7 yaitu dari sangat benar (SB) sampai denagn
Sangat Tidak Benar (STB), sedangkan dalam skala Guttma hanya ada dua interval,
yaitu : Benar (B) dan Salah (S).
Contoh :
1. Yakin atau tidakkah anda, pergantian Presiden akan dapat mengatasi persoalan
bangsa :
a. Yakin
b. Tidak
Contoh :
Mohon diberi nilai gaya kepemimpinan
kepala sekolah
5. Skala thurstone:
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk
sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur
kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten
atau konstruk yang hendak diukur.
Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan
sangat relevan.
Petunjuk : Pilihlah 5(lima) buah pernyataan yang paling sesuai dengan sikap anda terhadap
pelajaran matematika, dengan cara membubuhkan tanda cek (v) di depan nomor pernyataan
di dalam tanda kurung.
( ) 3. Jika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar matematika
( ) 6. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam mempelajari bidang studi
lain
( ) 7. Saya selalu ingin meningkatkan pengetahuan & kemampuan saya dalam
matematika
D. ANALISIS DATA
Data kualitatif yang biasanya berupa masalah sosial dan psikologis sering
memerlukan semacam pengukuran variable- variable. Karena tidak dapat dipungkiri hasil
penelitian dianggap lebih mantap bila melalui proses penelitian yang melibatkan
perhitungan secara kuantitatif. Untuk itu aspek- aspek sosial dan psikologis seperti sifat,
sikap, nilai- nilai diusahakan dinyatakan denagn angka- angka, sehingga dapat dioalah
dengan statistik.
Menggunakan metode kualitatif yang mana menggunakan wawancara sebagai
instrument, karena metode kualitatif lebih menekankan pada analisis yang mendalam
tentang suatu masalah, akan tetapi apabila dirasa kurang mantap dan kurang terpercaya,
si peneliti juga bisa mengukur data yaitu dengan menggunakan skala pengukuran.
Karena tidak dapat dipungkiri akhir- akhir ini hasil penelitian dianggap benar apabila
sudah dibuktikan secara empiris, yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika.
Datanya akan lebih akurat, dan kita bisa lebih tahu antara variabel satu dengan variabel
satunya saling berhubungan ataukah tidak.
Dapat digunakan istilah “mengkualitatifkan kuantitatif”, data kuantitatif yang
berupa penghitungan statistic pun lebih mudah dan lebih valid. Dalam pengaplikasian
skala pengukuran dalam penelitian itu sendiri, kita tidak mungkin hanya membuat
instrument penelitiannya saja tanpa tahu hasil dari penelitian tersebut. Contohnya, kita
telah menyebar angket, dalam menyebar angket tersebut kita menggunakan skala
pengukuran misalnya skala likert, skala gutmaan tergantung dari si peneliti cenderung
ingin menggunakan skala yang mana. Pernyataan Nazir, 2009 serta Good dan Hatt, 1952
bahwa Teknik membuat skala, adalah cara mengubah fakta- fakta kualitatif tyang
melekat pada objek atau subjek penelitian menjadi kuantitatif.
BAB III
PENUTUP
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Maksud dari skala
pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.
Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal,
Skala interval, dan Skala rasio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam penelitian
pendidikan khususnya maupun pendidikan tingkah laku khususnya yaitu Skala Likert,
skala Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.
Daftar Pustaka
https://bellashabrina.wordpress.com/2013/09/17/5-skala-pengukuran-sikap/
http://lathifatuss.blogspot.com/2013/05/skala-pengukuran-dalam-penelitian.html?m=1