PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
yang dikenal dengan istilah covid-19 atau virus corona. World Health
yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus -2.
Pada tanggal 20 januari 2021 pada jam 14:30:57, jumlah orang yang terkonfirmasi
meninggal, 146.908 orang masih dirawat (positif aktif), dan 760.374 orang
dinyatakan sembuh. Hingga kini, jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak terjadi
1
Untuk penularannya virus ini sangat cepat. Apabila seseorang mengidap
lain yang menghasilkan droplet,virus akan ikut terbawa keluar saat aktivitas
tersebut. Droplet merupakan cairan dari saluran pernapasan yang ukurannya besar.
Misalnya,apabila kita bersin atau batuk maka tubuh akan mengeluarkan percikan
atau cipratan air ludah atau lendir hidung. Apabila droplet yang membawa virus
terhirup oleh orang lain,virus akan kembali hidup di dinding saluran pernapasan
Dari bentuk droplet ini bias terpecik sekitar 1-2 meter. Nasib droplet yang
berisi virus sebagian akan terhirup oleh orang lain,sebagian besar akan jatuh
mampu hidup beberapa saat. Virus itu bias menempel dibagian tubuh mana saja
seperti tangan. Oleh karena itu ada anjuran untuk selalu mencuci tangan
dengan upaya pencegahan virus corona melalui pembatasan social berupa social
distancing dan pshical distancing. Pada hari Minggu,15 Maret 2020, Presiden
2
Kondisi yang datang secara tiba-tiba ini menyebabkan tidak ada atau
kurangnya persiapan baik secara fisik maupun psikis pada masyarakat termasuk
tinggi. Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi) mengalami
kecemasan. Sementara itu jumlah penderita depresi sebanyak 322 juta orang
diseluruh dunia (4,4% dari populasi)dan hamper separuhnya berasal dari wilayah
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2014 rentang usia remaja adalah
Nasional (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
mengenai batasan usia remaja. Walaupun begitu masa remaja disebut dengan
Usia remaja disebut sebagai masa transisi atau peralihan karena terjadi
Masa peralihan ini dijuluki masa yang penuh dengan badai dan tekanan,karena
Covid-19 yang terjadi akan menambah badai dan tekanan pada remaja
3
Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar(Riskesda) dari Kementrian
penduduk berusia 15 tahun keatas meningkat dari dari 6% pada tahun 2013
menjasi 9,8% ditahun 2018. Prevelensi depresi pada tahun 2018 sebesar 6,1%. Di
psikologis yang paling banyak dialami orang Indonesia selama masa pandemi.
Laporan ini dihimpun berdasarkan kasus yang ditangani oleh psikolog klinis di
seluruh Indonesia selama bulan Maret-Agustus 2020. Data Satgas IPK didapat
analisis 14.619 jiwa klien individu,927 jiwa klien keluarga,dan 191 klien
9.426,dank lien lansia 501. Masalah yang paling banyak dijumpai adalah
Penutupan sekolah pada masa pandemi mau tidak mau membuat remaja
kegiatan,kini hanya dapat berdiam diri dirumah dikarenakan masa karantina yang
dan dan menikmati wakdi di luar rumah,tetapi dengan kondisi sekarang kegiatan
4
itu belum dapat dilakukan sampai waktu yang ditentukan. Hal tersebut jelas
manusia,karena saat merasa cemas manusia disadarkan dan diingatkan bahwa ada
situasi bahaya yang mengancam. Namun saat kecemasan yang tadinya normal dan
dapat dikontrol berubah menjadi kecemasan yang terus menerus dan tidak dapat
cepat,berkeringat,sesak.
perubahan yang terjadi. Karena keluarga adalah unit kelompok terkecil pertama
5
yang dikenal dan dipercayai oleh anak termasuk remaja,sehingga peran orang tua
masyarakat yang lain. Remaja adalah individu yang mampu menangkap informasi
tentu berbeda-beda. Sehingga perlu diketahui cara apa yang paling tepat dalam
yang salah atau tidak tepat dapat memngakibatkan atau menimbulkan kecemasan
dan stress.
Wabah covid-19 yang saat ini menjadi topik pembahasan utama diseluruh
benar,banyak kabar yang simpang siur yang dapat menambah kekhawatiran dan
protokol kesehatan hingga kamis,22 oktober 2020 mencapai 2.288 orang. Dari
pelanggar.
6
Pada saat melakukan survey awal pada hari jumat,22 januari 2020
pertama dan kedua mengatakan sangat takut dan cemas tehadap corona.responden
mengatakan khawatir dan sangat was-was saat bertemu dengan orang lain. Tidak
hanya itu responden juga mengatakan takut untuk datang kepusat kesehatan
karena semua penyakit disangkutpautkan pada corona. Oleh karena itu responden
seperti memakai masker,mencuci tangan dan keluar rumah jika ada kepentingan
saja.
memakai masker hanya jika pergi jauh namun kalau pergi dalam lingkup yang
dekat responden tidak mau memakai masker. Dan responden masih sering
Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
7
1.2 Rumusan Masalah
19”.
hubungan dari tingkat kecemasan pada anak remaja SMP 4 Sawahlunto terhadap
1.3.2 TujuanKhusus
pada remaja.
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 BagiInstitusi
8
pelajar,masyarakat di Kota Sawahlunto khususnya tentang masalah
akhir.