Anda di halaman 1dari 11

PENYULUHAN

KEJANG DEMAM
PADA ANAK
OLEH :
JEYSRI RAHMI, S,Kep
NIA RETMIYANTI, S.Kep
PARZAN LIPARTA, S.Kep
ANJASMORO SAPUTRO, S.Kep
AKTOMI HADI WIJAYA, S.Kep

MAHASISWA PROFESI NERS


UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN 2021
Apa itu Kejang Demam ?

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Defenisi
Kejang demam adalah kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
diatas 380C ) yang menyebabkan perubahan fungsi otak
akibat perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan
sehingga mengakibatkan renjatan berupa kejang. Sering
dijumpai pada anak–anak yang berusia dibawah 5 tahun.
Kejang demam adalah kejang yang terjadi
pada saat bayi atau anak mengalami demam
tanpa infeksi sistem saraf pusat.

Tidak ada nilai ambang batas suhu yang


dapat menimbulkan terjadinya kejang
demam.
Selama anak mengalami kejang demam, ia
dapat kehilangan kesadaran disertai gerakan
lengan dan kaki atau justru disertai dengan
kekakuan tubuhnya.
Penyebab Kejang Demam
1. Obat – Obatan
( Racun, Alkohol, Narkoba )

2. Ketidakseimbangan kimiawi
Hiperkalemia, hipoglikemia
dan asidosis.
2. Demam
Paling sering terjadi pada
anak balita.

3. Patologis otak
Akibat dari cidera kepala,
tumor, trauma, infeksi, 4. Eklampsia
peningkatan TIK. Hipertensi prenatal, toksemia
gravidarum.

5. Idiopatik
Penyebab tidak diketahui.
 
Macam-Macam Kejang Demam
Kejang demam dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Kejang Demam Sederhana (KDS)
Jika kejang berlangsung kurang dari 15 menit (< 15
menit) bersifat umum (kejang seluruh tubuh) dan
tidak berulang dalam 24 jam

2. Kejang Demam Kompleks (KDK)


Jika kejang berlangsung lebih dari > 15 menit, atau
fokal, & atau multipel (≥ 2 x kejang dalam 24 jam)
Ciri-ciri Kejang Deman
Terdapat 2 golongan kejang demam yaitu:
1. Kejang demam sederhana dengan kriteria:

a) Usia antara 6 bulan hingga 5 tahun


b) Serangan kejang hanya sebentar, tidak lebih dari 15 menit
c) Kejang bersifat umum (seluruh tubuh)
d) Kejang timbul dalam 16 jam pertama sesudah timbulnya demam/panas tinggi
e) Pemeriksaan susunan syaraf sebelum dan sesudah kejang tidak menunjukan
kelainan
f) Pemeriksaan rekam otak (EEG) yang dilakukan minimal 1 minggu setelah suhu tubuh
normal tidak menunjukan kelainan.
g) Frekuensi bangkitan kejang tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun

2. Bila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi atau timbulnya kejang pada suhu
yang lebih rendah, maka digolongkan dalam epilepsi yang dicetuskan demam
Manifestasi Klinis Kejang Deman
1) Demam (terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba)
2) Pingsan yang berlangsung selama 30 detik - 5 menit (hampir selalu terjadi pada anak-anak yang
mengalami kejang demam)
3) Postur tonik (kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
4) Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2
menit)
5) Lidah atau pipinya tergigit
6) Gigi atau rahangnya terkatup rapat
7) Inkontinensia (mengompol)
8) Gangguan pernafasan
9) Apneu (henti nafas)
10)Kulitnya kebiruan
Komplikasi Kejang Demam
Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan
Demam Kejang, yaitu :
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
4. Gangguan mental dan belajar
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai