Anda di halaman 1dari 7

Senin, 12.

30 kelas C

PENGUKURAN DAN PENETAPAN SKALA: PENETAPAN


SKALA FUNDAMENTAL DAN KOMPARATIF
Review Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pemasaran

KELOMPOK 3 BAB 8

Disusun Oleh :

Rizaldi Rendra Tama 165030201111070

Ahmad Nafi 165030201111072

Zaky Alhabibi 135030218114026

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
KOMPETENSI YANG DI HARAPKAN :

 Mampu memperkenalkan konsep pengukuran dan penerapan skala serta


menunjukan bagaimana penetapan skala
 Mampu membahas skala pengukuran tugasimer dan membedakan skala
nominal
 Mampu mengklasifikasikan dan membahas Teknik penetapan skala
komparatif dan non-komparatif

SKALA PENGUKURAN

Setiap pengukuran dibuat pada sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika
aturan semantik digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematis terhadap
objek atau peristiwa. Skala menunjukkan informasi apa yang angka-angka wakili,
sehingga memberikan makna pada angka. Jenis skala yang dibuat tergantung pada
aturan semantik yang digunakan. Menurut Stevens, skala dapat digambarkan
dalam istilah umum sebagai nominal, interval ordinal, atau rasio. Klasifikasi ini
memeriksa struktur skala dari kelompok matematika.

Skala pengukuran menunjukkan informasi yang diberikan oleh hasil pengukuran.

Skala Nominal

o Angka hanya digunakan sebagai label, menunjukkan kemampuan dari objek.


o Dalam skala nominal, angka-angka tersebut digunakan hanya sebagai label.
o Dalam skala nominal, angka mengacu ke obyek atau kelas obyek.
Menunjukkan klasifikasi.

Skala Ordinal

o Menunjukkan rangking pengukuran dari beberapa alternatif dari yang


terendah ke tertinggi atau sebaliknya.
o Sebuah skala ordinal dibuat saat operasi menempatkan objek dalam
pertanyaan sehubungan dengan properti yang diberikan.
o Sebagai contoh, misalkan seorang investor tertentu memiliki tiga peluang
investasi yang layak untuk suatu jumlah uang untuk berinvestasi. Mereka
adalah peringkat 1,2,3 berdasarkan nilai sekarang bersih, dengan peringkat
tertinggi 1 dan terendah 3. Operasi (perhitungan net present value)
menimbulkan suatu skala ordinal, yang merupakan himpunan bilangan yang
mengacu pada alternatif investasi. Angka-angka tersebut menunjukkan urutan
ukuran nilai sekarang bersih dari pilihan.
o
Skala Interval

o Menunjukkan jarak pengukuran


o Tidak hanya peringkat objek yang diketahui sehubungan dengan harta yang
diberikan, namun jarak antara interval pada skala yang sama dan diketahui.
o Kelemahan dari skala interval adalah bahwa titik nol dapat berubah-ubah
ditetapkannya.

Skala Ratio

o Menunjukkan informasi yang lengkap meliputi ketiga skala sebelumnya


o Sebuah skala rasio adalah satu di mana:
• Urutan peringkat dari obyek atau peristiwa yang berkaitan dengan
properti yang diberikan adalah diketahui.
• Interval antara objek adalah sama dan diketahui.
• Sebuah asal unik, titik nol alami, ada dimana jarak dari itu selama
setidaknya satu objek diketahui.

Teknik Penetapan Skala Lomparatif

 Merupakan perbandingan langsung obyek-obyek stimulus.


 Data skala komparatif harus diinterprestasikan dalam istilah relative fan
hanya memiliki sifat urutan ordinal/ranking.
 Penetapan skala ini juga dikenal dengan “Penetapan skala non-metrik”

Teknik Penetapan Skala Komparatif

1. Penetapan Skala Perbandingan Berpasangan


- Responden disuguhi dua obyek dan diminta untuk memilih satu
berdasarkan kriteria.
- Data yang didapat bersifat ordinal
2. Penetapan skala urutan ranking
- Respoiden disuguhi beberapa obyek secara bersama-sama dan diminta
mengurutkan atau meranking merek-merek tersebut berdasarkan
kriteria.
- Penetapan skala ini umumnya digunakan untuk mengukur preferensi
terhadap merek juga atribut dan memaksa responden
mendiskriminasikan antar obyek.
- Responden mudah memahami
- Teknik inihanya menghasilkan data ordinal
- Data urutan ranking dapat dikonversikan menjadi data perbandingan
berpasangan yang setara dan sebaliknya.
3. Penetapan skala konstan
- Responden mengalokasikan suatu jumlah konstan unit-unit
keserangkaian obyek stimulus yang terkait dengan sejumlah kriteria.
- Bisa melakukan deskriminasi keobyek tanpa waktu lama
- Kelemahan: Penggunaan unit dalamjumlah besar mungkin terlalu sulit
bagi responden dan membingungkan.
4. Q-Sort
- Q-Sortdikembangakan untuk mendeskriminasi kan antar obyek dalam
jumlah relatif besar dan cepat.
- Teknik ini menggunakan prosedur urutan ranking dimana obyek
diurutkan kedalam tumpukan menurut kesamaan berdasarkan beberapa
kriteria.
- Misalkan ada 100 pertanyaan sikap untuk sesuatu hal dan responden
diminta menmpatkanpada 11 tumpukan berdasarkan yang paling
disukai sampai dengan tidak disukai.

Skala Non Komparatif

1. Skala Pemeringkatan Kontinyu:


 Disebutjuga skala pemeringkatan grafis.
 Responden memeringkatkan obyek dengan menempatkan tanda
keposisi yang sesuai pada garis yang bergerak dari kriteria
ekstrimyang satu ke ekstrim yang lain.
 Bentuk skala kontinyu bisa beragam.
 Skala mudah dibuat tapi, pemberian skor menyulitkan dan tidak
meyakinkan.
 Informasi baru yang diberikan sedikit sehingga penggunaan skala
ini dalam riset pemasaran terbatas.
2. Skala likert:
 Diberi nama dari pengembangnya Rensis Likert
 Responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan
terhadap pernyataan.
 Skor bisa berkisar dari -2 sampai +2 atau 1 sampai 5( untuk
kategori)
 Perlu diperhatikan konsistensi skor.
 Kategori pernyataan negative dihitung dengan membalikkan skala.
 Untuk pernyataan negative persetujuan adalah tanggapan yang
tidak mendukung.
3. Skala Diferensial Sematik.
 Yaitu skala pemeringkatan tujuh poin dengan poin yang terkait
dengan label dua katup yang mempunyai makna semantik
 Frase negative bisa dikiri atau kanan yang mengendalikan
kecenderungan responden, khususnya mereka yang mempunyai
sikap sangat positif atau sangat negatif untuk menanda sisi kiri atau
kanan tanpa membaca petunjuk.
 Umum digunakan untuk mengukur konsep diri, konsep orang, dan
konsep produk.
4. Skala Stapel
 Diambil dari nama pengembangnya Jan Stapel.
 Merupakan skala pemeringkatan kutub tunggal dengan 10 kategori
yang diberi angka -5 sampai +5 tanpa titik netral(nol)
 Skala biasanya ditampilkan vertical
 Respondendiminta memberikan seakurat mungkin atau setidak
akurat mungkin.
 Semakin tinggi angka semakin akurat istilah tersebut menguraikan
obyek.

KARAKTERITIK PENGUKURAN YANG BAIK

Proses pengukuran mengggunakan suatu alat ukur. Alat ukur tersebut


harus menghasilkan ukuran yang sesuai dengan karakteristik obyek
sesungguhnya. Misalnya, jika kita akan mengukur tinggi badan maka alat ukur
yang digunakan (katakanlah meteran) harus bisa mengukur secara tepat sesuai
dengan tinggi orang yang diukur tinggi badannya. Di bidang ilmu alam, proses
pengukuran tersebut relatif lebih pasti dan objektif dibandingkan di bidang ilmu
sosial. Hal ini disebabkan alat ukurnya bersifat standar dan obyek pengamatannya
bersifat nyata. Sebagai contoh, tekanan udara diukur dengan barometer,
kecepatan dengan spedometer, tingkat keasamaan dengan PH-meter, dan
sebagainya. Sedangkan pengukuran dalam ilmu sosial relatif sulit karena alat ukur
yang akan digunakan sebagian besar harus dirancang oleh peneliti serta
obyek pengukurannyapun relatif abstrak. Misalnya kita akan mengukur motivasi
karyawan, bagaimana kita bisa mengukur bahwa seorang karyawan mempunyai
motivasi tinggi atau rendah? Demikian juga pada saat mengukur sikap
kepemimpinan, tingkat inovasi, adopsi teknologi, dan sebagainya.
Kesulitan-kesulitan pengukuran dalam ilmu sosial tersebut bisa
menimbulkan perbedaan-perbedaan hasil pengukuran untuk setiap peneliti yang
merancang sendiri alat ukur, atau disebut juga instrumen penelitian sangat mungkin
terjadi perbedaan hasil pengukuran suatu obyek yang sama oleh peneliti yang
berbeda karena tergantung pada alat ukur yang digunakan masing-masing.
Sumber-sumber yang bisa menimbulkan perbedaan tersebut adalah faktor satuan
pengamatan (misalnya responden yang asal-asalan atau tidak jujur mengisi
kuisoner), faktor situasional (misalnya tekanan dari orang lain atau enggan
diwawancara secara langsung); faktor pihak pengukur (misalnya si pewawancara
tidak komunikatif atau terlalu bertele-tele), serta faktor instrumen penelitian alau
alat ukur (misalnya redaksi membingungkan atau bisa menimbulkan interpretasi
yang berbeda-beda). Perbedaan-perbedaan hasil pengukuran menunjukkan bahwa
alat ukur tersebut ada yang baik dan ada yang buruk. Bagaimana kita bisa
mengevaluasi baik tidaknya alat ukur tersebut? Secara umum terdapat tiga
karakteristik yang digunakan untuk menilai baik-tidaknya proses pengukuran,
yaitu validitas (validity), reliabilitas (reliability), dan kepraktisan ( practicality).

Validitas

Validitas secara umum adalah mengukur apa yang seharusnya diukur.


Menurut Emory dan Cooper (1991) validitas pengukuran dalam ilmu sosial
dikelompokkan dalam dalam 2 bentuk, yaitu validitas eksternal dan validitas
internal. Validitas eksternal menunjukkan kemampuan pengukuran untuk
diterapkan secara umum pada berbagai obyek, tempat, dan waktu pengukuran.
Sedangkan validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan instrumen penelitian
untuk mengukur apa yang ingin kita ukur.

Reliabilitas

Reliabiltas menunjukkan konsistensi pengukuran yang dilakukan yang


meliputi stabilitas (stability), ekivalen (equivalence), dan konsistensi internal
(internal consistency). Reliabilitas ini sangat erat kaitannya dengan ketepatan dan
ketelitian pengukuran. Pengukuran dikatakan stabil jika pengukuran pada sebuah
obyek dilakukan berulang-ulang pada waktu yang berbeda, menunjukkan hasil
yang sama; dikatakan ekivalen jika pengukuran menunjukkan hasil pengukuran
yang sama jika dilakukan peneliti lain atau memakai contoh
item lain; serta dikatakan konsisten internal jika item-item atau indikator yang
digunakan adalah konsisten satu sama lain.

Kepraktisan

Persyaratan ketiga adalah pengukuran harus bisa diterapkan secara praktis


atau mudah dilaksanakan di lapangan. Kepraktisan bisa ditinjau dari sudut
ekonomi (biaya dan waktu) kemudahan administrasi atau pengelolaannya, serta
hasil yang mudah diinterpresikan oleh pihak lain.
Penggunaan Internet dan Komputer Dalam Skala Pengukuran.
Dalam penggunaan internet dan komputer untuk skala pengukuran
memberikan kemudahan persuhaan untuk mampu menyusun databse klien untuk
mengetahui apa yang harus diperbaiki dalam perusahaan(produk, harga,
pengiriman). Hal itu juga mampu mengukur kepuasan pelanggan untuk
mengetahu buruk atau baiknya suatu produk perusahaan

Anda mungkin juga menyukai