Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
eksperimen yang bersifat kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan di sini
adalah Pre-Eksperimental Designs tipe One Group Pretest-Posttest (tes awal-
tes akhir kelompok tunggal). Arikunto (2010) mengatakan, bahwa one group
pretest-posttest design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal
(pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah
memberikan tes akhir (posttest). Artinya, penelitian ini membandingkan tingkat
kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Talang sebelum diberikan
Cognitive Behavior Therapy (CBT) dengan saat setelah diberikan Cognitive
Behavior Therapy (CBT). Penelitian ini hanya terdapat satu kelompok
eksperimen yang diberikan pre test dan post test.

B. Desain Penelitian
Rancangan One Group Pretest-Postest design ini terdiri atas satu
kelompok yang telah ditentukan. Di dalam rancangan ini dilakukan tes
sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan disebut prates dan sesudah
perlakuan disebut pascates. Disain eksperimen One Group Pretest-Postest
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1. Desain Penelitain
Kelompok Pre test Perlakuan Post test
Experiment (E) O1 X O2
(Sumber: Sugiyono, 2011)
Keterangan:
E : Kelompok eksperimen
O1 : Pre test kelompok eksperimen (sebelum diberi perlakuan)
X : Treatmen atau perlakukan (Cognitive Behavior Therapy )
O2 : Post test kelompok eksperimen (setelah diberi perlakuan)
Adapun prosedur pelaksanaan penelitian mulai dari tahap penentuan
subjek penelitian, pretest, pemberian perlakuan berupa Cognitive Behavior
Therapy (CBT), dan postest yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan subjek penelitian dengan berdasar pada penentuan sampel.
2. Pelaksanaan pretest terhadap subyek eksperimen berupa pemberian angket
penelitian yang berisi daftar pertanyaan tentang tingkat kesulitan belajar
siswa di SMPN 3 Talang.
3. Pemberian perlakuan (treatment) yaitu penerapan Cognitive Behavior
Therapy (CBT) terhadap subjek eksperimen.
4. Pelaksanaan postest terhadap subjek eksperimen berupa pemberian angket
penelitian yang berisi item pertanyaan tentang kesulitan belajar siswa,
seperti halnya pada pelaksanaan pretest

C. Objek Penelitian
a. Populasi
Amirullah (2015) populasi merupakan keseluruhan komponen yang
mempunyai ciri-ciri umum tentang hal-hal yang diteliti dan dapat digunakan
untuk menyusun kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/
ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut dengan universe. Anggota
populasi dapat berupa benda hidup maupun mati, dan manusia, di mana
sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Adapun populasi
dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMPN 3 talang yang berjumlah
32 peserta didik.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
(sampel secara harfiah berarti contoh). Dalam penetapan atau pengambilan
sampel dari populasi mempunyai aturan, yaitu sampel itu representatif
(mewakili) terhadap populasinya. Adapun sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 3 Talang yang
berjumlah 16 peserta didik.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian.
Dalam penelitian yang mempelajari hubungan, terdapat variabel bebas
(variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain) yang biasa ditandai
dengan simbol (X) dan variabel terikat (variabel penelitian yang diukur untuk
mempengaruhi besarnya efek atau pengaruh variabel lainnya) biasa ditandai
dengan simbol (Y). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan,
yaitu:
a. Variabel Bebas (X) atau bisa disebut dengan istilah variabel independen
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
berubahnya variabel terikat. Cognitive Behavior Therapy (CBT) sebagai
pendekatan konseling yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan
konseli pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi kognitif dan
perilaku yang menyimpang. Pedekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT)
didasarkan pada formulasi kognitif, keyakinan dan strategi perilaku yang
mengganggu. Proses konseling didasarkan pada konseptualisasi atau
pemahaman konseli atas keyakinan khusus dan pola perilaku konseli.
b. Variabel Terikat (Y) atau bisa disebut dengan istilah varibel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses
belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan atau gangguan-gangguan
tertentu untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini ditandai
dengan prestasi belajar yang menurun atau tidak maksilmal, kesulitan
mengikuti pembelajaran di kelas, kesulitan memahami apa yang guru
terangkan, membolos saat jam pelajaran, berisik sendiri saat di kelas,
mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah dan kesulitan mengikuti kelas.
E. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana
data dapat diperoleh. Pengertian lain tentang data adalah sejumlah informasi
yang dapat memberikan gambaran tenteng suatu keadaan atau masalah, baik
yang berupa angka - angka maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik,
buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Macam data yang digolongkan menurut
cara memperolehnya ada dua, yaitu:
a. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya dan
kemudian diolah sendiri. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
memberikan tes kuesioner pada sampel yang telah dipilih.
b. Data skunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah dikelola
pihak lain yang sudah dipublikasikan. Adapun data skunder dalam
penelitian ini adalah data tentang daftar nilai raport siswa, data tentang
sejarah, daftar siswa SMPN 3 Talang.

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian ini, maka
digunakan alat atau disebut juga instrumen penelitan, yaitu
a. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan ini dilakukan
terhadap objek di tempat terjadi berlangsungnya peristiwa. Teknik ini
digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan di
lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang
permasalahan yang diteliti. Teknik observasi dibuat oleh peneliti yang
digunakan untuk mencatat reaksi-reaksi dan partisipasi siswa/peserta selama
konseling kelompok berlangsung melalui pengamatan secara langsung
terhadap subjek penelitian. Adapun aspek-aspek yang diobservasi adalah
partisipasi, toleransi, perhatian, dan inisiatif. Cara penggunaannya dengan
cara memberi tanda cek (√) pada setiap aspek yang muncul.
nm
Analisis Individual = X 100%
N

Nm
Analisis Kelompok = X 100%
P

Dimana:
nm : Jumlah item yang tercek dari satu siswa
N : Jumlah item dari seluruh aspek yang diobservasi
Nm : Jumlah cek pada item aspek tertentu yang tercek dari seluruh siswa
P : Jumlah siswa

Kriteria untuk penentuan hasil observasi dibuat berdasarkan hasil analisis


persentase individual, kelompok, dan per aspek, yaitu nilai tertinggi 100 % dan
angka terendah 0 % sehingga diperoleh kriteria sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Penentuan Hasil Observasi

Interval Kategori
80% - 100% Sangat Tinggi
60% - 79% Tinggi
40% - 59% Sedang
20% - 39% Rendah
0% - 19% Sangat Rendah

b. Angket
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Penggunaan angket dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan yang dilakukan oleh peneliti dalam memberikan pengaruh
kepada kemandirian peserta didik yang ada didalam diri peserta didik.
Untuk pengukuran variabel Y digunakan alat pengumpul data,
berupa angket yang setiap item pernyataan telah dilengkapi berbagai pilihan
jawaban, dengan lima pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S),
cukup sesuai (CS), Kurang Sesuai (KS), dan tidak sesuai (TS). Untuk
kepentingan analisis data, maka angket penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Skala Likert dengan rentang 1 sampai 5.

Tabel 3. Pembobotan Item Angket

Kategori
Pilihan Jawaban
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Cukup Sesuai (CS) 3 3
Kurang Sesuai (KS) 2 4
Tidak Sesuai (TS) 1 5

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang
terkumpul. Dalam kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang berasal dari
lapangan, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen yang baik dan
mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti. Di bidang
pendidikan ada tingah laku, instrumen penelitian pada umumnya perlu
mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel. Pada tahap validitas
dan reliabilitas inilah tes hasil kreativitas diuji kualitasnya sebagai suatu
perangkat secara menyeluruh. Pengujiannya dilakukan setelah dilakukan
pengujian atas kualitas pada masing-masing butirnya.
a. Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur. Menurut Arikunto (2010) validitas
adalah suatu yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kuang valid berarti memiliki
validitas rendah. Pengujian hasil uji validitas skala dengan menggunakan
pengolahan komputer program SPSS. Sugiono dan Wibowo dalam Sujianto
(2009) Adapun kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r yang diperoleh
< (lebih kecil atau kurang dari) 0.3 maka hasilnya dinyatakan tidak valid
dan jika nilai r > (lebih besar atau sama dengan) 0,3 maka hasilnya
dinyatakan valid.
b. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah suatu alat untuk mengukur tingkat kepercayaan
alat pengumpulan data. Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu alat ukur
dikatakan memiliki realibilitas yang baik bilamana alat ukur tersebut dapat
memberikan skor yang relatif sama pada seorang responden, jika responden
tersebut mengisi angket pada waktu yang tidak bersamaan atau pada tempat
yang berbeda, walaupun harus memperhatikan adanya aspek persamaan
karakteristik. Dalam penentuan tingkat realibilitas suatu instrumen
penelitian dapat diterima bila memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0,60
sesuai yang dikemukakan oleh Nugroho & Suyuthi dalam Sujianto (2009).

H. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan bagian yang teramat penting dalam penelitian
karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk menganalisis data digunakan
metode statistik yaitu cara-cara ilmiah yang di persiapkan untuk
mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis data penyelidikan
yang berwujud angka-angka. Dengan analisis data maka akan dapat
membuktikan hipotesis dan menarik tentang masalah yang akan diteliti.
Adapun analisis data yang digunakan yaitu statistik non parametrik berupa uji
Wilcoxon dan skala yang dipakai berupa skala bertingkat. Dalam pengujian
taraf kesalahan ditetapkan sebesar 0,05%.
Uji Wilcoxon (Z) dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian
mengenai efektifitas konseling kelompok dengan Cognitive Behavior Therapy
(CBT) sebagai strategi intervensi kesulitan belajar siswa di SMPN 3 Talang.

Rumus :

n ( n+1 )
T−
T −μT 4
z= = (Sugiyono,1996)


σT n ( n+ 1 )( 2 n+1 )
24

Dimana :

T = jumlah jenjang yang kecil


n = jumlah sampel
µ = rata-rata
σ = simpangan baku

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:


H0 : tidak ada pengurangan kesulitan belajar siswa setalah diberikan konseling
kelompok cognitive behavior therapy (CBT)
Ha : ada pengurangan kesulitan belajar siswa setalah diberikan konseling
kelompok cognitive behavior therapy (CBT)
Hipotesis penelitian (Ha) diterima jika Z (hitung) ≥ Z (tabel) atau α
value lebih kecil dari α atau sign (2 tailed) < dari 0,05, hal ini berarti terdapat
perbedaan tingkat kesulitan belajar siswa sesudah penerapan konseling
kelompok dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT), ini berarti penerapan
konseling kelompok dengan Cognitive Behavior Therapy (CBT) dapat menjadi
strategi intervensi kesulitan belajar siswa SMPN 3 Talang Kab. Tegal.
Hipotesis penelitian (Ha) ditolak jika Z (hitung) ≤ Z (tabel) atau sign (2
tailed) > dari 0,05, hal ini berarti kesulitan belajar siswa tidak berkurang
sesudah penerapan konseling kelompok dengan Cognitive Behavior Therapy
(CBT), berarti penerapan konseling kelompok dengan Cognitive Behavior
Therapy (CBT) dianggap tidak dapat menjadi strategi intervensi kesulitan
belajar siswa di SMPN 3 Talang Kab. Tegal.

I. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat langkah-langkah untuk melaksanakan penelitian.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Peneliti meminta izin kepada Guru BK untuk melakukan penelitian di
SMPN 3 Talang.
b. Peneliti diantar Guru BK untuk bertemu kepala sekolah untuk meminta dan
menyampaikan surat izin secara resmi untuk melakukan penelitian.
c. Selanjutnya peneliti membuat instrumen kuesioner.
d. Peneliti melakukan uji validitas.
e. Peneliti mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
f. Peneliti menyampaikan telah selesai melakukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai