METODE PENELITIAN
1. Tempat
Andong, Boyolali..
2. Waktu
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek dari penelitian yang dapat berujud semua
kasus kejadian, orang, hal ataupun yang lain yang memiliki satu atau beberapa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas IV SDN yang berada
di Desa Kacangan Andong, Boyolali Tahun pelajaran 2008/2009. yang terdiri dari
2. Sampel
Satu kelas dari salah satu SDN dijadikan sebagai sample penelitian atau
ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan terhadap dua kelas dari dua sekolah
tersebut sebelum dilakukan perlakuan eksperimen maka diadakan uji kesaman dua
variansi yang disebut uji variable matching atau uji keseimbangan rata-rata.
a. Hipotesis
b. Uji Statistik
c. Daerah Kritis
d. Keputusan Uji
(Budiyono, 2000:149)
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
masing kelas. Perlakuan yang dimaksud adalah perlakuan pada kelas eksperimen
dengan penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw dan pada kelas kontrol
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil beajar atau prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraan yang diperoleh dalam bentuk nilai tes dan nilai tes
diberikan setelah ada perlakuan. Indiktor variable berupa: Skor penilain prestasi
belajar siswa dari nilai tes pembelajaran dengan metode kooperatif tipe jigsaw
1. Metode Dokumentasi
kemampuan awal siswa, guna tes kesamaan kemampuan awal sebelum dilakukan
perlakuan eksperimen. Dokumen yang dipakai adalah nilai ulangan akhir semester
2. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk mengetahui hasil prestasi
digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa persyaratan analisis yaitu :
1. Validitas
yang menunjukkan tingkat-tingkat valid dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid mempunyai validitas yang tinggi. Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel
Adapun yang digunakan untuk menguji validitas tes adalah korelasi product
moment. Suatu instrumen tes dikatakan valid jika koefisien korelasi antara skor tiap-
tiap item lebih besar dari kooefisien korelasi tabel (rxy > rTabel).
(Suharsimi Arikunto, 1992 : 69)
dimana :
sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r hitung
lebih kecil dari harga kritik tabel maka korelasi tidak signifikan. Jika harga r hitung
lebih besar dari harga kritik tabel maka korelasi tersebut signifikan atau instrumen
2. Uji Reliabilitas
r =
11
Keterangan :
r11 : Rehabilitas secara keseluruhan.
n : jumlah item
product moment. Apabila harga r11 lebih besar dari harga r tabel maka dikatakan
a. Uji Normalitas
normalitas pada distribusi populasi. Untuk mennguji apakah data yang diperoleh
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak digunakan uji normalitas. Dalam
1) Hipotesis
H0 = Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
2) Nilai = 0,05
3) Uji Statistik
4) Daerah Kritis
5) Keputusan Uji
(Budiyono, 2000:169)
b. Uji Homogenitas
sebagai berikut :
1) Hipotesis
H0 : (populasi-populasi homogen)
2) Nilai = 0,05
3) Uji Statistik
dimana :
j = 1, 2, …, k
4) Daerah Kritis
5) Keputusan Uji
(Budiyono, 2000:176-177)
2. Uji Hipotesis
sebagai berikut :
a. Hipotesis Pertama
dengan
lain H0 ditolak.
b. Hipotesis Kedua
Hipotesis diterima jika rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari rata-
Pelaksanaan Penelitian
A. Perencanan Penelitian
1. Desain penelitian
Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain : catatan guru, catatan
siswa, rekaman tape recorder, wawancara, angket dan berbagai dokumen yang terkait
dengan siswa.
Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas siswa saat mata
pelajaran PKn dengan pendekatan Problem Based Learning (pembelajaran berbasis
masalah) untuk melihat perubahan tingkah laku siswa, untuk mengetahui tingkat
kemajuan belajarnya yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar dengan alat
pengumpul data yang sudah disebutkan diatas.
Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, nilai tugas seta data
kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerjasama
dalam diskusi, kemampuan atau keberanian siswa dalam melaporkan hasil.
Instrument yang dipakai berbentuk : soal tes, observasi, catatan lapangan. Data yang
terkumpul dianalisis untuk mengukur indikator keberhasilan yang sudah dirumuskan.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Jakarta pada siswa kelas I AK, dengan
jumlah siswa 37 orang, yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 34 orang perempuan.
Penelitian dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
berlangsung dengan pokok bahasan “Peran Serta dalam Penghormatan dan Penegakan
HAM”.
3. Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan selama 4 (empat) bulan dimulai pada pertengahan bulan Agustus
sampai dengan pertengahan bulan Desember 2007.
4. Prosedur Penelitian
Siklus I
A. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Memilih bahan pelajaran yang sesuai
Menentukan scenario pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan
pembelajaran berbasis masalah. (PBL).
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja siswa
Mengembangkan format evaluasi
Mengembangkan format observasi pembelajaran.
B. Tindakan
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang terdapat pada buku
sumber.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari.
Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan oleh guru.
Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).
C. Pengamatan
Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan
yaitu dengan alat perekam, catatan anekdot untuk mengumpulkan data.
Menlai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa (LKS).
D. Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai mutu,
jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi tentang scenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada
siklus berikutnya.
Siklus II
A. Perencanaan
Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan
alternative pemecahan masalah.
Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
Pengembangan program tindakan II.
B. Tindakan
Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul
pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah yang sudah ditentukan, antara
lain melalui:
C. Pengamatan (Observasi)
Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat
semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
D. Refleksi
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang
terkumpul.
Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan
pada siklus III
Evaluasi tindakan II
Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan
minimal 10% dari siklus I.
Kriteria keberhasilan penelitian ini dari sisi proses dan hasil. Sisi proses yaitu dengan
berhasilnya siswa memecahkan masalah melalui ” Pembelajaran berbasis masalah ”
dengan mengadakan diskusi kelompok belajar, dimana para siswa dilatih untuk berani
mengeluarkan pendapat dan / atau berbeda pendapat tentang masalah Hak Asasi Manusia,
khususnya :
Belajar PKn serasa lebih menyenagkan, meningkatkan motivasi / minat siswa, kerjasama
dan partisipasi siswa semakin meningkat.
Hal ini dapat diketahui melalui hasil pengamatan yang terekam dalam catatan anekdot
dan jurnal harian, serta melalui wawancara tentang sikap siswa terhadap PKn. Bila 70%
siswa telah berhasil , permasalahan kasus-kasus bentuk-bentuk HAM dari pasal 9 uu no
39 tahun 1999 s/d pasal 66 uu no 39 tahun 1999 melalui metode Problem Based
Learning, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.
Kriteria hasil penelitian tentang penguasaan materi ” Masalah HAM ” dan aktivitas siswa
ditetapkan sebagai berikut :
Table 1. Kriteria nilai penguasaan materi / kasus HAM (Hak Hidup, Hak Wanita, Hak
Anak)
No NIlai Kriteria
No NIlai Kriteria
1 < 50 Kurang
2 60 – 69 Sedang
3 70 – 89 Baik