Anda di halaman 1dari 28

26

Bab III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif

dengan menggunakan metode eksperimen semu . Penelitian eksperimental-

semu merupakan keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin

untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dan variabel

tersebut.1 Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk menyelidiki hubungan

sebab akibat dengan cara menggunakan modul sebagai kondisi perlakuan dan

membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok yang tidak dikenai

kondisi perlakuan.

B. Rancangan Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian ini dilaksanakan kegiatan belajar mengajar di dua

kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rancangan Randomized

Control Group Only Design.2 Pada penelitian ini, beberapa sampel diambil

dari populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Perlakuan pada kelas eksperimen adalah penerapan modul

dalam pembelajaran sedangkan pada kelas kontrol menggunakan

pembelajaran konvensional. Pada akhir penelitian diberikan tes akhir untuk

melihat hasil belajar pada kedua kelas sampel.

Tabel 2. Rancangan Penelitian3

1
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. 2005. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT Bumi
Aksara) h.54
2
Suryobroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
26
27

Kelas Perlakuan Test


Kelas eksperimen X T
Kelas control O T
Keterangan:

X : Pembelajaran mengunakan modul

O : Pembelajaran konvensional

T : Tes hasil belajar

Ekperimen atau percobaan penerapan modul dalam pembelajaran

penulis gunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar dengan penerapan

modul dalam pembelajaran dan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian

ini ekperimen diadakan selama 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan

ekperiment menggunakan bahan modul dan yang 1 kali untuk uji kompetensi.

Gambar 1. Langkah-langkah Melakukan Eksperimen

…….siswa dipilihsebagai
sampeldalam eksperiment

Sampel dikelompokkan menjadi dua kelas

Kelas Eksperiment Kelas Kontrol

Kelas eksperiment dan kelas kontrol diberikan test untuk


melihat hasil belajar masing-masing

C. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

3
Sumadi Suryabrata. Metode Penelitian. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003), h.
104
28

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa

kelas XI SMAN 2 Sungai Tarab yang terdaftar pada tahun ajaran

2011/2012.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini ada dua kelas yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol yang diambil secara acak, setelah dilakukan uji

homogenitas dan normalitas populasi terlebih dahulu dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan nilai semester matematika siswa kelas XI

SMAN 2 Sungai Tarab

b. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai semester

siswa. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah populasi

berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho = Populasi berdistribusi normal

H1 = Populasi berdistribusi tidak normal

Langkah-langkah dalam menentukan uji normalitas ini yaitu:

1) Data diperoleh dan disusun dari data yang


terkecil sampai yang terbesar.
2) Data dijadikan bilangan baku
dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
s = Simpangan baku
= Skor rata-rata
29

xi = Skor yang diperoleh siswa ke i


3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku
dihitung peluang .
4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil
atau sama yang dinyatakan dengan S( ) dengan menggunakan
rumus:

5) Menghitung selisih antara F( ) dengan S( )


kemudian tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak
selisih itu, beri simbol , =maks F( ) - S( ) .
7) Kemudian bandingkan dengan nilai kritis L yang
diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf
. Hipotesis diterima jika
.

Kriteria pengujiannya :

(i) Jika < berarti data sampel berdistribusi normal.


(ii) Jika > berarti data sampel tidak berdistribusi
normal.4

Setelah dilakukan uji normalitas populasi, dapat disimpulkan bahwa


populasi berdistribusi normal dengan = 0.10477 dan = 0.4801.

4
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466
30

Gambar 2 . Uji Normalitas Kelas XI IPS1

Gambar 3. Uji Normalitas Kelas XI IPS2

Gambar 4. Uji Normalitas Kelas XI IPS3


31

Langkah pengujian uji normalitas populasi ini dapat dilihat pada


Lampiran II.

c. Melakukan uji homogenitas variansi dengan uji Barlett. Uji

homogenitas variansi ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi

mempunyai variansi yang homogen atau tidak.

Hipotesis yang diajukan, yaitu:

Langkah-langkah menentukan uji homogenitas yaitu:

1) Hitung k buah ragam contoh dari contoh-contoh


berukuran n1, n2, ...nk dengan

Dari hasil pengolahan data di dapat N = 58

2) Gabungkan semua ragam contoh sehingga menghasilkan dugaan


gabungan:

Dari pengolahan data di dapat = 140,393

3) Dari dugaan gabungan tentukan nilai peubah acak yang


mempunyai sebaran Bartlett:

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:


32

Jika b ≥ bk (α;n) berarti homogen

Jika b < bk (α;n) berati tidak homogen.5

Dari pengolahan data di peroleh b = 0.985 dan b =0.8945,

dimana 0,985 > 0,8945.

Berarti dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. Uji

homogenitas populasi selengkapnya ada pada Lampiran III.

d. Melakukan analisis variansi untuk melihat kesamaan rata-

rata populasi. Analisis ini menggunakan uji-t dengan teknik Anava

Satu Arah.

hipotesis yang diajukan adalah:

Ho :

H1 : paling kurang ada satu variansi yang tidak sama

Langkah-langkah untuk mengetahui kesamaan rata-rata populasi

adalah:

1) Misalkan k buah contoh masing-masing berukuran n 1, n2, ...nk


maka:

N=

Dari hasil pengolahan data di peroleh N = 58

5
Ronald, E. Walpole. 1995, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka), h.
391-392 Edisi Ketiga
33

2) Hitung Jumlah Kuadrat Total dengan rumus:

JKT =

Dengan derajat bebasnya = N – 1 = 58-1=57

3) Hitung Jumlah Kuadrat nilai tengah Kolom dengan rumus:

JKK =

Dengan derajat bebasnya = k – 1 = 3 – 1 = 2

4) Hitung Jumlah Kuadrat Galat dengan rumus:

JKG = JKT – JKK = - = 7789.978697

Dengan derajat bebasnya = N – k = 58 - 3 =55

5) Tentukan Kuadrat Tengah Nilai Tengah Kolom dengan rumus:

6) Tentukan Kuadrat Tengah Galat dengan rumus:

7) Tentukan nilai f hitung dengan rumus:

f hitung =

f tabel=3,15

e. Jika populasi berdistribusi normal, mempunyai variansi

yang homogen serta memiliki kesamaan rata-rata, maka diambil

sampel dua kelas secara acak dan yang terambil pertama adalah kelas
34

yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas yang terambil

kedua adalah kelas yang ditetapkan sebagai kelas kontrol.

f. Jika populasi tidak berdistribusi normal dan tidak homogen,

maka digunakan pengambilan sampel yang lain, salah satunya dengan

cara Sampling Bertujuan (Purposive Sampling), yaitu teknik sampling

yang digunakan oleh peneliti yang mempunyai pertimbangan-

pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya.

Dari penjelasan diatas, penarikan sampel dilakukan dengan pencabutan lot

dimana dari hasil pencabutan lot tersebut, diperoleh kelas XI IPS 3 sebagai

kelas eksperiment dan Kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol.

D. Variabel, Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan kepada siswa

kelompok eksperimen yaitu penerapan modul dalam pembelajaran

matematika.

b. Variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa.

2. Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:


35

a. Data primer, berupa data hasil belajar matematika siswa yang

diambil setelah penelitian.

b. Data sekunder berupa jumlah siswa dan nilai ulangan harian

matematika siswa kelas XI SMAN 2 Sungai Tarab tahun pelajaran

2011/2012.

3. Sumber data

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas XI, guru bidang

studi matematika dan tata usaha SMAN 2 Sungai Tarab.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai dalam

mengumpulkan data-data yang diperoleh dalam rangka pengujian

penelitian. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Ekperimen

Ekperimen atau percobaan penerapan modul digunakan untuk

mengetahui hasil prestasi belajar siswa yang menggunakan modul dan

hasil belajar siswa tanpa menggunakan modul.

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara pemberian

pertanyaan secara lisan dan pertanyaan yang diajukan telah

dipersiapakan secara tuntas.6 maksud penggunan metode ini adalah

untuk mencari data yang berhubungan dengan kurikulum,metode, dan


6
Anas Sudijono, pengantar statistik pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),
2005, h:29
36

teknik yang digunakan dalam pembelajaran Matematika dalam hal ini

dilakukan dengan kepala sekolah, Waka Kurikulum, Kaur TU dan

guru Matematika.

wawancara dengan kepala sekolah yaitu mengenai izin untuk

mengadakan penelitian. Wawancara dengan Waka Kurikulum untuk

memperoleh data awal nilai semester II kelas X. Wawancara dengan

Kaur TU untuk memperoleh jumlah siswa kelas XI. Sedangkan

wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika yaitu mengenai

materi pembelajaran.

c. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap objek yang akan diteliti

dengan menggunakan instrumen tertentu.7 Metode ini digunakan

untuk memperoleh data secara langsung tentang kegiatan atau

aktivitas belajar mengajar Matematika dengan menggunakan Modul

dan tidak menggunakan Modul atau konvensional.

d. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, sutar kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 8 Metode ini digunakan

untuk memperoleh gambaran umum tentang data sekolah, ruang

lingkup, sarana dan prasarana, penunjang kegiatan belajar mengajar

yang ada di SMA Negeri 2 Sungai Tarab.


7
Ibid

8
Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian , (Jakarta : PT Rineka Cipta,2006), h:231
37

E. Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan

beberapa tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

a Meninjau sekolah tempat penelitian diadakan.

b Mengajukan surat permohonan penelitian.

c Konsultasi dengan guru bidang studi yang bersangkutan.

d Melakukan analisis terhadap modul yang akan digunakan.

e Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012. Adapun jadwal

pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Eksperimen Kontrol


Pertemuan 1 14 Januari 2012 16 Januari 2012
Pertemuan 2 19 Januari 2012 19 Januari 2012
Pertemuan 3 21 Januari 2012 23 Januari 2012
Tes 26 Januari 2012 26 Januari 2012
b) Membuat rencana pengajaran sebagai pedoman dalam

proses pengajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat

dilihat pada Lampiran XII.

c) Menyusun kisi-kisi soal untuk bahan evaluasi bagi siswa.

Kisi-kisi soal tes hasil belajar dapat dilihat pada Lampiran IV.

d) Merancang tes hasil belajar.


38

e) Menetapkan kelas sampel

f) Mempersiapkan tes akhir. Soal-soal tes akhir dapat dilihat

pada Lampiran XIII.

1. Tahap Pelaksanaan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1) Kegiatan Awal (Apersepsi) 10 1) Penda

menit: huluan (5 menit)

a) Guru mempersiapkan a) Guru

kondisi kelas dan keadaan menyapa, mengabsen siswa

siswa untuk memulai dan mengkondisikan kelas

pembelajaran untuk menunjang PBM.

b) Siswa memimpin doa b) Guru

c) Guru mengambil absen memberikan apersepsi

d) Guru menyampaikan kepada siswa.

tujuan pembelajaran c) Guru

e) Guru menyuruh siswa memberikan motivasi

duduk perkelompok sesuai kepada siswa.

kelompok yang telah d) Guru

ditentukan sebelumnya. menyampaikan tujuan

2) Kegiatan inti ( 100 menit ): pembelajaran.

a) Siswa 2) Kegia

mendiskusikan materi dan tan inti (65 menit)

contoh soal beserta a) Guru


39

pembahasannya yang ada menjelaskan materi dan

pada modul yang memberikan contoh soal

diberikan yang berhubungan dengan

b) Siswa materi yang dipelajari. (20

menyelesaikan soal soal menit)

yang ada dalam modul b) Siswa

c) Guru diberi tugas mengerjakan

mengontrol jalannya latihan yang ada pada

diskusi yang dilakukan buku. (20 menit)

siswa c) Siswa

d) Guru meminta ditunjuk untuk

siswa untuk menuliskan mengerjakan soal tersebut

jawaban penyelesaian soal pada papan tulis (15 menit)

yang telah didiskusikan d) Guru

dalam kelompok di memeriksa hasil kerja

papantulis dan kemudian siswa(10 menit)

membahasnya secara 3) Penut

bersama-sama up (10 menit)

3) Kegiatan akhir (25 menit) a) Guru

a) Guru bersama siswa bersama siswa merangkum

menyimpulkan hasil materi yang telah dipelajari

belajar pada hari ini pada hari itu.

b) Guru memberikan soal b) Guru


40

latihan untuk dikerjakan memberikan pekerjaan

siswa secara individu (soal rumah (PR) dan tugas baca

Latihan diambil dari buku untuk materi berikutnya

pegangan guru agar kepada siswa.

adanya korelasi modul

dengan buku pegangan

guru)

c) Guru mengumpulkan

lembar jawaban soal

latihan yang telah di buat

oleh siswa

d) Guru bersama siswa

mengakhiri pelajaran

dengan mengucapkan doa.

2. Tahap Penyelesaian

Memberikan tes akhir pada kedua kelas, kemudian hasil tes dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah dan dianalisis untuk

menentukan apakah hasil belajar matematika dengan penerapan modul

dalam pembelajaran lebih baik dari pada hasil belajar matematika dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional.


41

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data.

Instumen pada penelitian ini berupa tes.

1. Tes

Tes yang dilakukan berupa tes essay. Materi yang diujikan dalam

tes sesuai dengan materi yang diberikan selama penelitian. Penyusunan

tes dibuat berdasarkan indikator yang berkaitan dengan pokok bahasan.

Selanjutnya dilakukan analisis soal untuk mengetahui validitas soal, daya

pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas tes dengan melakukan uji coba

soal sebelumnya.

a. Validitas tes

Suatu tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Suatu tes dikatakan valid apabila:

1) Bahan yang akan diteskan harus sesuai dengan bahan pelajaran

yang telah diberikan.

2) Bahan tes tersebut sesuai dengan kurikulum yang digunakan

3) Bahan tes sesuai dengan pengalaman belajar siswa.

Soal yang dirancang harus sesuai dengan indikator pembelajaran

dan kisi-kisi soal yang dibuat. Tes yang dirancang divaliditasi terlebih

dahulu oleh beberapa ahli yaitu satu orang dosen dan satu guru

matematika. Rancangan tes disusun sesuai dengan kisi-kisi soal yang

telah dibuat.
42

b. Daya pembeda soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah.9 Besarnya daya pembeda (Indeks Diskriminasi) dapat dihitung

dengan rumus:

1) Data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah.

2) Kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai

tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah.

3) Hitung “degress of freedom” (df) dengan rumus:

df = (n -1) + (n -1)

n = n = 27% N = n

4) Cari indeks pembeda soal dengan rumus :

I =

Keterangan:

I = Indeks pembeda soal

M = Rata-rata skor kelompok tinggi

M = Rata-rata skor kelompok rendah

= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi


= Jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah

9
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,2001),
h. 211
43

n = 27% N

N = Banyak peserta tes.10

Menurut Prawironegoro, ”Suatu soal mempunyai daya

pembeda soal yang berarti (signifikan) jika I hitung I tabel pada df

yang telah ditentukan”11.

Setelah dilakukan uji coba, didapat daya pembeda soal sebagai

berikut:

Tabel 4. Hasil Daya Pembeda Soal Setelah Dilakukan Uji Coba

No Ip Keterangan
1 2,81 Signifikan
2 2,45 Signifikan
3 0,35 Tidak Signifikan
4a 1,57 Tidak Signifikan
4b 1,77 Tidak Signifikan
5 6,77 Signifikan
6 2,78 Signifikan

c. Indeks kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk

menyatakan apakah soal termasuk kedalam kategori mudah, sedang

atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sulit, tetapi yang sedang-sedang saja. Untuk menentukan

indeks kesukaran soal dapat dicari dengan rumus:12

10
Pratiknyo Prawironegoro, Evaluasi Hasil Belajar Khusus Analisis Soal Bidang Studi
Matematika, (Jakarta: Dirjen Dikti P2I. PTK, 1985), h. 13
11
Ibid, h. 12

12
Ibid, h. 14-15
44

Keterangan :

Ik = Indeks Kesukaran soal

Dt = Jumlah skor kelompok tinggi

Dr = Jumlah skor kelompok rendah

m = Skor setiap soal benar

n = 27 % x N

N = Banyak peserta tes

Kriteria:

Ik < 27% Soal Sulit

27 % ≤ Ik ≤ 73 % Soal Sedang

Ik > 73 % Soal mudah

Setelah dilakukan uji coba soal didapat hasil untuk indeks

kesukaran soal sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Indeks Kesukaran Soal Setelah Dilakukan Uji Coba

No Ik Keterangan

1 30 % Sedang

2 80 % Mudah
45

3 81,7 % Mudah

4a 87,5 % Mudah

4b 86,25 % Mudah

5 73,13% Mudah

6 43,75% Sedang

d. Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau

akurasi yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. 13 Istilah lain

dari reliabilitas adalah stabilitas dapat dipercaya dan dapat

diramalkan. Suatu tes dikatakan reliabel apabila dari pengujian

menunjukkkan hasil yang sama. Untuk menunjukkan koefisien

reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu:14

r11 =

Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
= jumlah variansi butir
= variansi total
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Klasifikasi reliabilitas:
0, 00 r11 < 0, 20 , reliabilitas sangat rendah
0, 20 r11 < 0, 40 , reliabilitas rendah
0, 40 r11 < 0, 70 , reliabilitas cukup
0, 70 r11 < 0, 90 , reliabilitas tinggi

13
Consuelo G. Sevilla, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Universitas Indonesia,
2006), h.175
14
Suharsimi Arikunto, Op-Cit h. 196
46

0, 90 r11 1, 00 , reliabilitas tinggi sekali

Setelah dilakukan uji coba soal didapat nilai r = 0,52 dan

nilai r = 5,14 pada taraf sigifikan 5% Jadi dapat disimpulkan

bahwa r >r , sehingga soal adalah reliabel dengan kriteria

reliabelitas cukup.

e. Klasifikasi Soal

Setelah dilakukan perhitungan indeks daya pembeda (Ip) dan

indeks kesukaran soal (Ik) maka ditentukan soal yang akan digunakan.

Klasifikasi soal / item menurut Prawironegoro adalah:15

1) Item tetap dipakai jika Ip signifikan dan 0% < I < 100%


2) Item diperbaiki jika:
I signifikan dan I = 0% atau I = 100%

I tidak signifikan dan 0%< I <100%

3) Item diganti jika I tidak signifikan dan I = 0% atau I =100%


Dari hasil pengilahan nilai uji coba soal tes, disimpulkan

bahwa dari ke enam soal uji coba tes tersebut diperoleh soal yang

dapat dipakai untuk tes akhir sebanyak 4 butir soal dan 32 butir soal

diperbaiki. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

TABEL 6. HASIL ANALISIS SOAL UJI COBA TES AKHIR

No Keterangan Keterangan Klasifikasi

1 2,81 Signifikan 30% Sedang Dipakai

2 2,45 Signifikan 80% Mudah Dipakai

15
Pratiknyo Prawironegoro, Lock.cit, h. 16
47

3 0,35 Tidak Signifikan 81,67% Mudah Diperbaiki

4a 1,57 Tidak Signifikan 87,5% Mudah Diperbaiki

4b 1,77 Tidak Signifikan 86,25% Mudah Diperbaiki

5 6,76 Signifikan 73,125 Mudah Dipakai

6 2,78 Signifikan 43,75 Sedang Dipakai

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk pengamatan aktivitas dan

kegiatan masing-masing siswa dalam belajar matematika dengan

penggunaan modul selama proses penelitian dilakukan. Lembaran

observasi tersebut penulis buat sendiri dengan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menentukan indikator-indikator penelitian terhadap aktivitas belajar

siswa yang diamati selama pembelajaran berlangsung.

b. Merancang lembaran observasi yang digunakan.

c. Memvalidasi lembaran observasi yang akan digunakan, dimana hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah lembaran observasi yang akan

digunakan oleh peneliti sudah layak atau belum digunakan.

Indikator aktivitas yang peneliti lihat dalam penelitian ini adalah:

Tabel 7. Indikator-Indikator Aktivitas Siswa

No Jenis Aktivitas Indikator


1 Visual activities Siswa membaca dan memahami
48

modul yang diberikan

2 Mental Activities Siswa berfikir untuk memecahkan


soal-soal yang ada dalam modul

3 Writing Activities Siswa mencatat materi hasil diskusi


yang mereka lakukan dan pembahasan
soal-soal yang diberikan di dalam
modul.

Lembar observasi ini diisi pada setiap kali pertemuan oleh seorang

observer. Lembaran observasi ini dilihat seberapa jauh peningkatan atau

penurunan aktivitas siswa dalam belajar matematika dengan penggunaan

modul dalam pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

1. Aktivitas Belajar Matematika

Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P= x 100%

Keterangan:
P = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas
N = Jumlah siswa16

Tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dapat

dilihat dalam Dimyati dan Mudjiono yaitu:17

16
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005), h.
43
17
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembalajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006),
h. 125
49

Tabel 8. Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa

Kriteria Tingkat Keberhasilan Persentase/%

Sedikit sekali Tidak berhasil 1-25

Sedikit Kurang Berhasil 26-50

Banyak Berhasil 51-75

Banyak sekali Sangat Berhasil 76-100

2. Data Hasil Belajar

Sesuai dengan hipotesis yang ditemukan maka untuk menganalisis

data penelitian ini digunakan uji-t, penggunaan rumus uji-t ini bertujuan

untuk melihat perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas control.

Sebelum melakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas varians.

a. Uji Normalitas

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho = Kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal

H1 = Kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak

normal

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan

dengan menggunakan uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai

berikut :
50

1) Data diperoleh dan disusun dari data yang


terkecil sampai yang terbesar.
2) Data dijadikan bilangan baku dengan
menggunakan rumus:

Keterangan:
s = Simpangan baku
x = Skor rata-rata
xi = Skor yang diperoleh siswa ke i
3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung
peluang .
4) Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau
sama yang dinyatakan dengan S( ) dengan menggunakan
rumus:

5) Menghitung selisih antara F( ) dengan S( ) kemudian


tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih
itu diberi simbol
7) Kemudian bandingkan dengan nilai kritis yang diperoleh
dari daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors pada taraf .
Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil belajar
berdistribusi normal jika . Dari analisis data pada
taraf nyata terlihat bahwa maka H0 di
18
terima .
Hasil pengujian normalitas ini dapat dilihat pada Lampiran XVI.

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua

kelompok data mempunyai variansi homogen atau tidak

Uji ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tulis H1 dan H0 yang diajukan

18
Sudjana, Lock-cit. h. 46
51

2) Tentukan nilai sebaran F dengan , dan


3) Tetapkan taraf nyata
4) Tentukan wilayah kritiknya jika
maka wilayah kritiknya adalah:
dan
5) Tentukan nilai f bagi pengujian

Dengan:
= Variansi hasil belajar kelompok eksperimen
= Variansi hasil belajar kelompok control

7) Keputusannya:
jika: < . Berarti datanya

Homogen. jika: atau , berarti

datanya tidak Homogen.19


Hasil pengujian ini dapat dilihat pada Lampiran XVII

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hasil belajar

matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Dengan hipotesis yaitu: dengan

merupakan rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen dan

merupakan rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol. Ho adalah

hasil belajar matematika siswa SMAN 2 Sungai Tarab dengan

penerapan modul dalam pembelajaran lebih baik dari pada


19
Ronald, E. Walpole. Op cit, h. 314- 315
52

pembelajaran konvensional. H1 adalah hasil belajar matematika siswa

SMAN 2 Sungai Tarab dengan penerapan modul dalam pembelajaran

tidak lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas variansi, rumus

untuk menguji hipotesis yaitu:

1) Jika skor hasil belajar siswa berdistribusi normal dan data berasal

dari sampel yang bervariansi homogen, maka rumusnya:

dan s =

Keterangan:

= Skor rata-rata siswa kelompok eksperimen

= Skor rata-rata siswa kelompok kontrol

s = Simpangan baku gabungan

n = Jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol

s = Standar deviasi kelas eksperimen

s = Standar deviasi kelas kontrol

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Terima H0 jika t < t(α, v), dengan v = n1+ n2 – 2 selain itu H0 ditolak.20

2) Jika populasi berdistribusi normal dan kedua kelompok data tidak

mempunyai variansi yang homogen, maka rumusnya:

20
Ibid, h. 239
53

Dengan Kriteria pengujiannya adalah:

H0 diterima jika t < t(α, v) dan H0 ditolak jika terjadi sebaliknya.21

Untuk uji hipotesis ini dapat dilihat pada Lampiran VII

21
Ronald E.Walpole, Pengantar Statistik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1995), h. 391

Anda mungkin juga menyukai