Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sekolah SMP Negeri 18 Kota

Jambi. Penelitian ini dilakukan lebih kurang selama 6 minggu atau 18 kali

pertemuan dengan frekuensi latihan 1 minggu 3 kali pertemuan penelitian

dilakukan menyesuaikan jadwal SMP Negeri 18 Kota Jambi.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen. Dalam penelitian ini

terdapat satu kelompok eksperimen yang sengaja diberikan perlakuan. Rancangan

penelitian ini menggunakan rancangan one group pretest-postest design yaitu satu

kelompok yang diberikan perlakuan, tetapi sebelum perlakuan diberikan terlebih

dahulu dilakukan tes awal (pre-test) dan kemudian diakhir perlakuan dilakukan

lagi tes akhir (pos-test), seperti halnya dibawah ini:

Tes Awal Perlakuan Tes Akhir


(T1) (X) (T2)

Gambar 10. Desain Penelitian

31
32

Keterangan :

T1 : Pretest (tes awal)

X : Treatment (perlakuan)

T2 : Postest (tes akhir)

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh individu yang ditetapkan menjadi sumber

data atau subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 18 Kota Jambi yang

berjumlah 134 siswa.

Tabel 1. Jumlah Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa Putra


1 Kelas VIII A 18
2 Kelas VIII B 20
3 Kelas VIII C 19
4 Kelas VIII D 20
5 Kelas VIII E 19
6 Kelas VIII F 18
7 Kelas VIII G 20
Jumlah 134
(Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 18 Kota Jambi Tahun 2020)

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto,

2006:131). Menurut (Arikunto, 2006:134) apabila subjek kurang dari 100,

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya peneliti populasi. Jika


33

jumlah subjek besar dari 100, dapat diambil antara 15-20% atau 20-25%

atau lebih. Tergantung setidak-tidaknya:

a. Kemempuan peneliti dari segi waktu dan dana.

b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang di tanggung.

Berdasarkan pendapat di atas maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi siswa putra kelas VIII SMP Negeri

18 Kota Jambi dengan jumlah 21 siswa Putra dengan teknik pengambilan sampel

secara Random sampling.

3.4. Definisi Opersional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap

dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik secara nyata

dalam lingkup objek penelitian yang diteliti. Definisi operasional dimaksudkan

untuk menghindari kesalah pahaman dan perbedaan penfsiran yang berkaitan

dengan istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu:

“Pengaruh Latihan Deeping dan Heavy bag thrust Terhadap Hasil Tolak Peluru

Pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 18 Kota Jambi”. Maka definisi

operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:

1. Deeping

Deeping adalah latihan dengan fungsi untuk melatih kekuatan otot lengan dan

gerakan ini dilakukan dengan cara kedua tangan menumpuan pada bars (palang
34

sejajar) dengan posisi tangan lurus, kemudian tangan di tekuk hingga badan

juga ikut turun, setelah itu tangan menolak atau mendorong badan naik ke atas

hingga ke posisi awal.

2. Heavy bag thrust

Heavy bag thrust adalah suatu alat yang digunakan untuk atlet latihan dengan

cara didorong dengan satu tangan atau dua tangan untuk melatih kekuatan otot

lengan bahu. Alat ini berbentuk samsak tinju yang berisikan pasir guna untuk

membantu atlet latihan

3. Hasil Tolak Peluru

Hasil tolak peluru adalah nilai atau skor yang di peroleh seorang atlet tolak

peluru setelah melakukan tes tolak peluru dengan melemparkan sebuah peluru

seberat 4 kg ke arah lapangan tolak peluru kemudian hasil tolakan peluru di

catat untuk pengolahan data.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Arikunto (2006: 116). Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel penyebab (yang mempengaruhi).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan Heavy bag thrust dan

deeping
35

3.5.2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil tolak peluru siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 18 Kota.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen artinya sarana penelitian berupa seperangkat tes untuk

mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes tolak peluru, yang dimana tes tersebut dilakukan pada dua

tahap yaitu tes awal dan tes akhir.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lapagan yang rata sebagai tempat tes.

2. Meteran

3. Peluru berat 4 kg

4. Alat tulis buku dan pena

Gambar 11. Cara Pengambilan Tes Tolak Peluru


Sumber: Muklis, 2007:47
36

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode tes dan pengukuran

dengan tes tolak peluru yang dilakukan 3 kali pada saat pretest dan posttest.

Dalam melakukan tes, sampel boleh menggunakan tolakan gaya O’brien atau gaya

Ortodok. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a. Sampel mengambil tempat pada posisi daerah lemparan yang telah disiapkan.

b. Kemudian sampel melakukan tolakan secara bergantian dengan kesempatan

3 kali tolakan, tolakan paling jauh adalah hasil yang diambil.

c. Tolakan dinyatakan tidak sah apabila, setelah menolak siswa keluar

lingkaran melalui depan lingkaran, dan jika hasil tolakan keluar dari lintasan

jatuhnya peluru.

d. Hasil tolakan yang paling jauh dan yang dianggap sah merupakan nilai

pretest dan postest.

Tabel 2. Daftar Standar Dalam Belajar Tolak Peluru

Putra (4 Kg)
No. Keterangan
Satuan Meter
1. > 6,51 m Sangat Baik
2. 5,51 – 6,50 m Baik
3. 4,51 – 5,50 m Sedang
4. 4,01 – 4,50 m Kurang
5. <4m Kurang Sekali
(Sumber: Muklis, 2007:59)

3.8. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji

Hipotesis yang dipergunakan adalah uji-T (T-test). Untuk melakukan uji-t,

populasi harus berdistribusi normal dan bervariansi homogen.


37

3.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi

normal atas tidak, digunakan uji liliefors sebagai berikut:

a. Mencari skor baku dengan rumus

Keterangan :

Zi = Skor baku

Xi = Skor hasil tes tolak peluru

X = Rata-rata hasil tes tolak peluru

S = Simpangan baku

b. Untuk tiap bilangan baku ini, dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang dengan rumus: = P (Z<Zi)

c. Menghitung proporsi Z1, Z2 ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi

Jika proporsi ini dinyatakan S (Zi), maka,

( )

Keterangan:

N = Jumlah siswa

d. Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

e. Ambil harga yang paling besar, sebutlah namanya L0

f. Membandingkan L0 dengan harga kritis Lt dalam tabel dengan α ꞊ 0,05.

Jika L0 < Lt berarti skor hasil tolak peluru berdistribusi normal dan
38

sebaliknya L0 < Lt berarti skor hasil tolak peluru tidak berdistribusi

normal.

3.8.2. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah kedua kelompok dan

mempunyai varians yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana (2005: 239)

“dijelaskan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut”:

Keterangan:

S12 = Varians terbesar dari hasil tolak peluru

S22 = Varians terkecil dari hasil tolak peluru

Harga F yang diperoleh dibandingkan dengan harga F tabel Fα (V1, V2) dan F1-α

(V1, V2) bila : Fα (V1, V2) < Fhitung < Fα (V1, V2) : varians nilai homogen F1-α (V1,

V2) < Fhitung< F1-α (V1, V2) : varians nilai tidak homogen.

3.8.3. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (2006: 306) “untuk menguji hipotesis digunakan uji

statistik”. Kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan apakah

hasil yang diperoleh dari tes tolak peluru terhadap hasil tolak peluru terdapat

peningkatan antara pre-test dan post-test one group design, maka uji

hipotesis yang digunakan uji t, pada taraf kepercayaan 95% atau α ꞊ 0,05

dengan menggunakan rumus:


39


( )

Keterangan:
T = Harga t-test yang dicari
Md = Mean dari perbedaan post-test dengan pre-test
Xd = Deviasi masing-masing subjek (d – Md)
∑X2d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d.b. = Ditentukan dengan N – 1

Anda mungkin juga menyukai