Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitiannya, peneliti dapat menggunakan

berbagai jenis penelitian dan sejalan dengan itu pula akan disusun

rancangannya. Berikut peneliti menggunakan jenis penelitian Eksperimen.

3.1.1 Penelitian Eksperimental

Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. (Sugiyono,

2014: 107). Pada penelitian eksperimen, penelitian memainkan

(memanipulasi) sekurang kurangnya satu variabel bebas dan

mengamati efeknya pada satu variabel tergantung (variabel tidak

bebas) atau lebih (Darmadi, 2011: 8). Ciri-ciri penelitian eksperimen

ini adalah:

1. Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi

eksperimen secara tertib, ketat, baik dengan kontrol maupun

manipulasi langsung atau randomisasi.

2. Interval validitas merupakan tujuan utama pertimbangan mengenai

eksternal validitas.

3. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar

Dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

dalam kondisi yang terkontrol.

27
28

Dalam hal ini, perlakuan terhadap kelompok eksperimen berupa

pelatihan Pelatihan Swing Menggunakan bat Berbeban 1,5 Kilogram

dengan Sport Rhythm untuk kelompok eksperimen dan Pelatihan Swing

menggunakan bat tanpa beban untuk kelompok kontrol.

3.1.2 Gambaran Rancangan Penelitian

Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada

tidaknya hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat

tersebut dengan cara memberikan perlakuan (treatment) terhadap

kelompok eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil

kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan

yang berbeda”. Gambar rancangan penelitian pretest-posttest design

(Anwar, 2003: 108). penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 3.1 ( Rancangan Penelitian ) Pretest-posttest

Keterangan :
P = Populasi
S = Sampel
Ta1 = Tes Awal
Ta2 = Tes Akhir
OP = Ordinal Pairing (pengelompokan)
X1 = Kelompok A (perlakuan)
X2 = Kelompok B (Kontrol)

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada tes awal

dirangking, kemudian subyek yang memiliki kemampuan heterogen


29

dipasang-pasangkan ke dalam kelompok A Perlakuan dan kelompok B

kontrol. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi

perlakuan mempunyai kemampuan yang beragam. Apabila pada

akhirnya terdapat pengaruh, maka hal ini disebabkan oleh perlakuan

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10

dst 11

Gambar 3.2 : Ordinal Pairing

yang diberikan. Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini

dengan cara ordinal pairing sebagai berikut :

3.2 Waktu,Tempat dan Lama Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Pelaksanaan Pelatihan Swing Menggunkan bat Seberat 1,5

dengan sport rhythm terhadap jauhnya pukulan bola softball atlet usia

13-15 tahun dilakukan pada waktu sore hari, karena para siswa/atlet

sekolah pagi, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Waktu penelitian dilaksanakan pada pukul 15:00 wita sampai selesai.

Frekuensi pelatihan dilakukan empat kali seminggu yaitu senin, rabu,

jumat ,sabtu atau menyesuaikan jika ada libur. Hal ini dimaksudkan

untuk menghindari terjadinya senggang selama 2 x 24 jam berturut -

turut, jika senggang lebih dari 2 x 24 jam berturut - turut


30

dikhawatirkan kondisi fisik siswa kembali dalam keadaan semula.

(Nala, 2011)

3.2.2 Lama Penelitian

Penelitian dilakukan selama 6 minggu, karena kemajuan yang

telah dicapai akan terlihat hasilnya setelah waktu minimal 6 minggu.

Hal ini diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa pelatihan

yang telah dijalankan dengan tekun akan tampak hasilnya setelah 6 - 8

minggu latihan (Nala, 2011: 3).

3.2.3 Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di tempat yang datar

dan luas seperti lapangan rumput. Adapun tempat pelaksanaan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tempat test awal dan test akhir dilaksanakan di Lapangan mambal,

Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

2. Tempat pelatihan akan dilaksanakan di Lapangan mambal,

Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

3.3 Populasi dan Sampel

Untuk dapat menentukan sampel penelitian maka perlu diketahui

tentang populasi penelitian, kemudian baru ditentukan sampel penelitian dari

jumlah populasi.

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


31

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 117). Populasi adalah keseluruhan

atau himpunan objek dengan ciri yang sama, populasi dapat terdiri dari

orang, benda, kejadian, waktu, dan tempat dengan sifat atau ciri yang

sama (Darmadi, 2011: 14).

Dalam penelitian ini yang termasuk populasi adalah seluruh

atlet Club Redsox Badung.

Tabel 3.1
Jumlah Populasi atlet Club Redsox Badung usia 13-15 tahun

No. Kelas Jumlah

1. 13 Tahun 2 orang

2. 14 Tahun 12 orang

3. 15 Tahun 16 orang

Jumlah 30 orang

Sumber: Data Tim atlet Club Redsox Badung U15 2019

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 118). Sampel adalah

bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian (Darmadi: 2011:

14). Dalam menentukan sampel harus dirancang sedemikian rupa

dengan memperhatikan beberapa syarat dam mempergunakan teknik

sampling yang dapat dipertanggung jawabkan (Darmadi, 2011: 46).

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus

Slovin dengan pertimbangan bahwa nilai N = populasi diketahui


32

sebanyak 30, dan populasi yang relatif homogen/seragam. Selain itu

penggunaan rumus ini akan menghasilkan jumlah sampel yang relatif

besar dibandingkan rumus lain, sehingga karakteristik dari populasi

akan lebih terwakili. Rumus selengkapnya sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N e

Dimana:
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
misalnya 0,05% (Budi Koestoro dan Basrowi, 2006:250)

Populasi 30 atlet dan dan presisi yang ditetapkan atau signifikansi

0,05. maka besarnya sampel pada pentlitian ini :

30
n= 2
n=¿
1+30 x 0,05

30
n=
1+30 x 0,052

30
n=
1 , 075

n=27,906 dibulatkan menjadi 28

Jadi jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 28

atlet. Dari 28 sampel dibagi dua kelompok, masing masing kelompok

perlakuan dan kontrol memiliki 14 sampel, alasan menggunakan

rumus tersebut adalah mendapat sampel yang representatif dan lebih

pasti atau mendekati populasinya.

3.4 Variabel dan Data Penelitian

3.4.1 Variabel Penelitian


33

Variable adalah suatu atribut, sifat, aspek dari manusia, gejala,

objek yang mempunyai variasi tertentu yangb ditetepakan oleh peneliti

untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya (Darmadi, 2011: 21).

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2014: 61). Menurut hubungan antara satu variable dengan

variable yang lain maka macam-macam variable dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen

Variable ini sering disebut sebagai variable stimulus,

predictor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variable bebas. Variable bebas adalah merupakan variable

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variable dependen (terikat) (Sugiyono, 2014: 61).

Variable bebas adalah variable yang menjadi sebab munculnya

variable terikat (Darmadi, 2011: 21).

Sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Pelatihan Swing Dengan Bat Berbeban 1,5 Kilogram

dengan Sport rhythm sebagai kelompok perlakuan dan Pelatihan

Swing Dengan Bat tanpa beban Sebagai kelompok kontrol.

2. Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variable output. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variable terikat. Variable terikat


34

merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variable bebas (sugiyono, 2014: 61). Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Darmadi, 2011: 21). Variabel

terikat merupakan variabel akibat yang ditimbulkan oleh variabel

bebas.

Pada penelitian ini yang dimaksud variabel terikat adalah

jauhnya pukulan bola softball.

3.4.2 Data penelitian

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Jika data yang

ada dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara

mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan menggunakkan statistik

deskriptif. Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan

teknik statistik adalah untuk meringkas data agar menjadi lebih

mudah dilihat dan dimengerti (Darmadi, 2011: 133).

Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diukur adalah hasil

dari tes awal dan tes akhir jauhnya pukulan bola softball atlet usia 13-

15 tahun dengan satuan ukur meter.

3.5 Fasilitas dan Alat Penelitian

3.5.1 Fasilitas dalam penelitian ini adalah lapangan mambal.

3.5.2 Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Stopwatch merk Butterfly

b. Peluit merk Mitre


35

c. Timbangan berat badan

d. Meteran 100 Meter

e. Bat (Pemukul)

f. Bendera berisikan nomer (Penanda pukulan 1,2,3)

g. Speaker (Pengeras Suara)

h. Tali (untuk zona strike)

i. Alat tulis untuk mencatat hasil

3.6 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang diambil dalam prosedur penelitian ini dibagi

menjadi dua bagian yaitu : prosedur administrasi dan prosedur pengukuran.

3.6.1 Prosedur administrasi

Prosedur administrasi menyangkut :

1. Mengadakan koordinasi Ketua Club Redsox Badung

2. Menyiapkan blangko-blangko dan alat-alat tulis untuk keperluan

penelitian.

3. Memberikan informasi tentang penelitian dan mendata sampel yang akan

mengikuti penelitian.

4. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

5. Membagi kelompok dengan urutan rangking dengan menggunakan teknik

ordinal pairing berdasarkan hasil pre – test.

6. Menyusun dan mengkoordinasikan jadwal latihan, hari, tanggal, maupun

waktu.

3.6.2. Prosedur Pengukuran

1. Mengukur tinggi badan


36

Sampel berdiri tegak dengan sikap bersiap tanpa alas kaki,

pandangan lurus ke depan tulang mata dengan telinga sejajar, badan

membelakangi stadiometer/tembok, kedua kaki lurus ke depan dan kedua

telapak kaki jaraknya 10 cm dengan yang lain. Dan diukur dengan meteran

yang ditempelkan di tembok.

2. Pengukuran berat badan

Sampel diukur dengan berdiri di atas timbangan berat badan dengan

memakai pakaian olahraga. Berat badan dicatat sesuai dengan hasil yang

tertera pada timbangan berat badan.

3. Pengukuran Tes Awal dan Tes Akhir

Proses pengukurannya adalah dengan menancapkan bendera kecil

sebagai tanda dari titik jatuhnya bola (sentuhan pertama bola dengan

tanah) hasil pukulan. Setiap selesai satu pukulan ditancapkan bendera pada

titik jatuhnya bola baru dapat dilanjutkan untuk pukulan kedua, begitu

seterusnya hingga penandaan jatuhnya bola hasil pukulan ketiga selesai.

Ketiga hasil tersebut diukur jauhnya dari titik terbelakang dari

home plate (tempat berdirinya tiang sangga bola yang akan dipukul). Hasil

pukulan terjauhlah yang diambil sebagai data dari penelitian. Hasil

pukulan tersebut diukur menggunakan alat meteran, dengan satuan meter.

3.7 Pelaksanaan Pengambilan Data

3.7.1 Tahap pengumpulan data

a. Mencatat identitas diri sampel yang menyangkut nama, umur, jenis

kelamin dan nomor telepon.

b. Mengukur tinggi badan (cm) Sampel

c. Menimbang berat badan (kg) Sampel


37

3.7.2 Tahap pelaksanaan pelatihan

Dalam penelitian ini pelatihan diberikan kepada dua kelompok

yaitu kelompok perlakuan mendapatkan pelatihan swing menggunakan

bat berbeban 1.5 Kg dengan sport rhythm 10 repetisi 3 set dan

kelompok kontrol mendapat pelatihan swing menggunakan bat tanpa

beban 10 repetisi 3 set terhadap jauhnya pukulan bola softball.

1. Kelompok Perlakuan

Awal sebelum pelatihan dimulai dengan absensi, penyiapan

alat-alat pelatihan dan doa. Dalam proses penelitian ini dimulai dengan

tahap pemanasan yang sangat diperlukan oleh atlet sebelum memulai

latihan inti. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan sistem organ

tubuh supaya dapat bekerja dalam tingkat efisiensi yang tinggi sewaktu

berlatih atau bertanding (Nala, 2011: 101). Pemanasan dalam

penelitian ini dilakukan selama 15 menit.

a. Objek penelitian diberikan contoh bagaimana teknik swing dengan bat

berbeban 1,5 Kilogram yang benar.

b. Objek penelitian dibariskan 4 berbanjar dengan jarak 2 meter antar

siswa agar tidak terjadi benturan antar pemukul (posisi barisan ini

sudah diatur dengan garis dari tali.

Gambar 3.3 (Mengatur Objek)


38

c. Kemudian objek penelitian melakukan swing dengan gerakan yang

sudah diberikan dengan diiringi musik, dan hitungan 1, 2, 3 dalam

hitungan ketiga atlet tersebut melakukan swing yang akan disesuaikan

dengan ketukan setiap hitungan 1 dan 2 objek bergerak melangkah ke

samping kiri untuk pemukul kanan begitu sebaliknya, dalam hitungan

ke 3 objek melakukan swing/ayunan bat, dalam waktu 1 menit

mencapai di ujung.

d. Kemudian objek penelitian melakukan swing sebanyak 10 repetisi

sesuai dengan jarak kurang lebih 1 meter setiap melakukan swing

setiap ketukan musik (agar istirahat dapat dilakukan bersamaan setiap

10 meter

Gambar 3.4 : Pergerakan swing dengan Sport ryhthm


baris).

e. Setelah kembali ke posisi awal dalam waktu 1 menit, objek penelitian

melanjutkan pelaksanaan set kedua, begitu seterusnya hingga

menyelesaikan 3 set.

f. Pelatihan ditutup dengan melakukan pendinginan untuk menurunkan

suhu tubuh setelah melakukan latihan.

g. seluruh peserta dikumpulkan untuk pembagian minum dan

pengarahan. Diakhiri dengan pengumpulan alat-alat dan doa penutup

setelah itu barulah latihan selesai.


39

2. Kelompok Kontrol

Untuk kelompok Kontrol swing yang dilakukan tidak

menggunakan beban dan tidak berpindah posisi, kelompok kontrol

melakukan swing di tempat yang berjarak 3 meter setiap objeknya,

dengan 10 repetisi dan 3 set dengan waktu istirahat 1 menit setiap

setnya.

3.7.3 Tahap pengukuran akhir (post pengukuran)

Pelaksanaan pengukuran akhir dengan memukul bola softball

sebanyak 3 kali kesempatan dari homebase ( tiang penyangga bola )

yang dilaksanakan setelah pelatihan selama 6 minggu, tepatnya satu hari

setelah pelatihan dilaksanakan selama 6 minggu.

3.8. Alur Pelaksanaan Penelitian

Alur pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Populasi yang berjumlah 30 orang

2. Pengambilan sampel dilakukan dengan Rumus Slovin, dan didapatkan

sampel sebanyak 28 orang.

3. Pengukuran awal memukul bola softball dan diberikan 3 kali kesempatan

setiap sampelnya dan pukulan terjauh yang akan dihitung.

4. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan teknik ordinal pairing yaitu :

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

5. Kelompok perlakuan diberikan pelatihan Swing menggunakan beban 1.5

Kg dengan sport rhythm sebanyak 10 repetisi 3 set dengan waktu istirahat

3 menit antar set.

6. Kelompok kontrol diberikan pelatihan Swing tanpa beban dengan sport

rhythm sebanyak 10 repetisi 3 set dengan waktu istirahat 1 menit antar set.
40

7. Setelah diberikan pelatihan 6 minggu masing-masing kelompok diberikan

pengukuran akhir dengan memukul bola softball dari home plate (tiang

penyangga bola).

POPULASI
30 Atlet

SAMPEL
n=28 Atlet

TES AWAL
(Jauhnya pukulan
Softball)

Ordinal
Pairing

Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan


n = 14 n = 14

KELOMPOK KONTROL PELATIHAN KELOMPOK PERLAKUAN


SWING MENGGUNAKAN BAT PELATIHAN SWING
TANPA BEBAN, 10 REPETISI 3 SET, MENGGUNAKAN BAT BERBEBAN
SELAMA 6 MINGGU 1.5 KG DENGAN SPORT RHYTHM,
10 REPETISI 3 SET, SELAMA 6
MINGGU

PENGUKURAN AKHIR PENGUKURAN AKHIR


JAUHNYA PUKULAN BOLA JAUHNYA PUKULAN BOLA
SOFTBALL SOFTBALL

ANALIS DATA

Gambar 3.5 : Alur Pelaksanaan Penelitian


41

3.9 Metode Analisis Data

Pengolahan data mempergunakan perangkat lunak komputer yaitu

IBM SPSS versi 2016 (Sarwono, 2011). Data yang diperoleh dianalisis dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

3.9.1 Deskriptif statistik untuk menganalisis varian umur, tinggi badan, berat

badan, rerata, SB, minimum, dan maksimum.

3.9.2 Uji Normalitas data dengan Shapiro Wilk test, yang bertujuan untuk

mengetahui normalitas data masing-masing kelompok kontrol dan

perlakuan (pengukuran jauhnya pukulan) baik sebelum maupun sesudah

pelatihan.

3.9.3 Uji T-Paired test digunakan untuk menganalisis rerata perubahan hasil

pengukuran Jauhnya pukulan sebelum dan sesudah perlakuan pada

masing-masing kelompok.

3.9.4 Uji beda rerata hasil pengukuran yang dilakukan dengan Uji Independent

T-test digunakan untuk menganalisis rerata perubahan antar kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai