KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pelatihan
(Nala, 2011: 2), Pelatihan merupakan suatu gerakan fisik dan atau
sistem serta fungsi fisiologis dan psikologis tubuh agar pada waktu
6
7
prestasi maksimal.
1. Frekuensi Pelatihan
fisik pada umumnya 3-5 kali perminggu (Kanca, 2004: 50). Frekuensi
2 - 3 kali seminggu.
selingan istirahat maksimal selama 48 jam atau tidak lebih dari dua hari
berturutan.
c. Frekuensi latihan bagi atlet non-daya tahan aerobik atau anaerobik, cukup
2. Intensitas Pelatihan
komponen kualitatif yang dilakukan dalam satuan waktu (Nala, 2011: 54).
dilakukan dalam satu kesatuan waktu (Nala, 2011: 93). Menurut beberapa
pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas adalah
harus dilakukan dalam satu sesi, sekali pelatihan atau lamanya berada dala
sekali pelatihan atau lamanya berada dalam suatu keadaan (Nala,2002 : 1).
4. Repetisi
Repetisi adalah jumlah ulangan yang dilakukan untuk setiap butir atau
berulang yang sama dilakukan lebih dari satu kali (Nala, 2011: 2). Repetisi
5. Set
daripada pelatihan (Nala, 2009: 7). Set adalah jumlah ulangan untuk satu
jenis butir latihan (Sukadiyanto, 2010: 30). Dari beberapa uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa set adalah satu rangkaian kegiatan yang berasal
bereaksi terhadap bola lemparan pitcher. Oleh karena itu batter agar
Dapat dilihat pada gambar diatas Posisi batter berdiri pada kedua
kaki berada dalam batter’s box selebar bahu, lutut sedikit bengkok
11
sehingga badan turun. Badan sedikit bungkuk dan rileks, dengan posisi
Posisi bahu dan lengan mengikuti sesuai dengan posisi kaki. Sabagai
contoh pada posisi open stace menyebab posisi bahu terbuka dan posisi
closed stance posisi bahu tertutup. Dengan posisi apapun yang digunakan
posisi lengan secara wajar berada di belakang lebih rendah dari tinggi
bahu, dengan posisi bahu miring salah satu lebih tinggi dari yang lain.
dilakukan tanpa melihat bola. Dengan melihat jalan bola, pemain dapat
12
Gambar. 2.3 : Posisi kepala dan pandangan mata
beda pula.
2.2.4 Melangkah
kaki yang depan menancap sebagai blok untuk membuat putaran gerakan
Langkah kaki tidak perlu jauh, kira 29 kira 6-12 inch, dilakukan dengan
pelan. Meskipun langkah kaki kedepan tetapi memiliki variasi, yaitu lurus
Gambar.2.4 : Melangkah
13
kearah bola ke depan. Ayunan (swing) lengan dimulai setelah rotasi hip
Pemukul akan berusaha bergerak mengikuti arah bola, hal demikian berarti
tepi bola
14
Gambar. 2.7 : Perkenaan bola (contact)
232). Sport atau olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk
naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan, ukuran waktu atau tempo,
alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam
arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada.
(Kemdikbud, 2019).
mengikuti tempo (beat) dari lagu (music) yang dimainkan . Jika temponya
lambat maka lambat juga gerakan yang dilakukan. Jika temponya cepat
maka cepat juga gerakan yang dilakukan. Gerakan Sport Rhythm memiliki
gerakan yang dapat bervariasi, tergantung bagian mana yang nantinya akan
dilakukannya pelatihan.
Serikat. Permainan ini pertama kali diciptakan oleh George Hancock yang
15
berasal dari kota Chicago pada tahun 1887. Softball dimainkan oleh dua
regu yang tiap regunya terdiri dari 9 orang pemain yang terdiri dari 7
1. Lapangan Softball
berbentuk bujur sangkar berukuran 38cm x 38cm yaitu I, II dan III dan
2. Alat Softball
a. Bat (Pemukul)
pegangannya boleh dibalut kurang lebih 40 cm, dan berat tidak boleh
b. Bola
Bola berbentuk bulat terbuat dari kulit atau bahan sintetis berwarna
d. Base
tanah agar tidak mudah berpindah. BaseI, II, dan III. Dapat dilihat
gambar 5
Base IV (Home Plate) Bentuk segi lima terbuat dari karet ukuran
43cm x 30cm x 22cm x 22cm x 30cm. Home plate dapat dilihat pada
gambar 13.
dada dan perut. Leg quard berfungsi untuk melindungi tungkai bawah.
yang dilempar oleh pelempar (pitcher) secara tepat dan diarahkan kedalam
mengenai bola. Jauhnya pukulan merupakan hasil ayunan bat yang yang
antara posisi awal bola softball sebelum dipukul sampai dengan tempat
mengayunkan bat sekuat tenaga untuk mengenai bola agar bola tersebut
akan dipukul ditempatkan tepat di atas ujung belakang home base dengan
1. Posisi berdiri
Badan dalam keadaan rileks dan berdiri dengan ringan. Dari awal
hingga ahkir ayunan, usahakan badan tetap pada satu garis lurus tumpuan.
Jaga pergelangan tangan dan siku tetap rapat. Awali dengan langkah
kedepan dari kaki depan (pemukul kidal = kaki kanan di depan, pemukul
3. Memutar Pinggul
Dalam putaran pinggul konsentrasi kekuatan ada pada paha bagian dalam.
Tekanan berat badan berada pada ibu jari kaki bagian belakang pemukul.
terlalu awal dan juga tidak terlalu lambat, tetapi tepat di depan pandangan
dan posisi berdiri. Perhatikan lutut dan kaki jangan sampai mengarah ke
luar (lutut dan kaki depan dikunci) digunakan sebagai poros. Bola yang
rileks. Sesaat setelah perkenaan bola, pandangan mata tetap pada titik
perkenaan tersebut.
21
kedua tangan.
Pukulan
2.6.1 Kekuatan
repetisi dan set yang telah ditentukan, sedangkan pemukul yang biasa
maksimal.
kuat otot maka akan semakin besar tenaga yang dihasilkan maka akan
22
semakin besar pula daya hantam yang dapat diberikan kepada bola saat
2.6.2 Kecepatan
tubuh atau anggota tubuh dari satu titik ke titik lainnya atau untuk
pelatihan ini kecepatan akan terbentuk dengan gerakan sekuat tenaga yang
dari putaran pinggang, ayunan bahu, ayunan lengan dan gerakan tangan.
Jika gerakan bagian tubuh ini lambat maka tidak akan menghasilkan
semakin cepat ayunan dapat dilakukan maka semakin besar pula daya
yang singkat (Nala, 2011: 16). Dalam kepentingan olahraga, daya ledak
yang dimaksud adalah daya ledak eksplosif, yakni unsur kekuatan dan
kecepatan (Nala, 2011: 119). Daya ledak akan terbentuk karena kecepatan
mengayun bat disertai dengan tenaga maksimal adalah dasar dari gerakan
swing. Bat yang diberi beban sedang dengan gerakan swing secepat
mungkin dan berulang ulang, maka proses inilah yang akan menghasilkan
bola dari jarak 60 kaki (feet) atau setara dengan 18 meter dengan
kecepatan antara 65 – 100 mil/jam atau setara dengan 105 – 160 km/jam.
2.6.4 Ketepatan
bebas menuju ke suatu sasaran (Nala, 2011: 19). Dalam pelatihan ini
dimana dituntut ayunan bat harus terus sejajar tinggi pinggang pada zona
strike sejumlah repetisi dan set yang telah ditentukan maka akan
titik tengah dari zona srike berada tepat setinggi pinggang pemukul.
tepat untuk menghasilkan arah pantulan yang tepat pula. Jika bola
mengenai bagian bawah dari pemukul maka akan mengara kebawah dan
maka bola akan melambung tinggi ke atas sehingga titik jatuhnya bolapun
tidak akan jauh. Pada beberapa kasus bahkan bola memantul keluar
2.6.5 Keseimbangan
atas setiap perubahan posisi tubuh, sehingga tubuh tetap stabil dan
pemukul yang lebih berat (1,5 kilogram) serta gerakan swing yang dituntut
dari Atlet.
pukulan yang kurang tidak tepat. Dengan kata lain keseimbangan yang
2.6.6 Koordinasi
dan efektif (Nala, 2011: 21). Gerakan swing adalah gerakan yang
terbentuk dari kombinasi beberapa alat gerak dan otot seperti otot lengan,
otot pinggang, bahu dan tungkai. Gerakan ini harus dilakukan berulang
terkoordinasi secara baik dalam waktu yang singkat disertai dengan tenaga
Uraian kerangka konsep diatas dapat dilihat dalam bentuk sebagai berikut :
Pelatihan Swing
1. Pelatihan swing menggunakan bat
beerbeban 1.5 kg dengan sport rhythm
2. Pelatihan swing tanpa bat berbeban
Jauhnya Pukulan
Softball
26
Keterangan :
= diteliti = Berpengaruh
2.8 Hipotesis
sebagai berikut:
Kg dengan sport rhytm terhadap jauhnya pukulan bola softball atlet usia 13-
dengan sport rhytm terhadap jauhnya pukulan bola softball atlet usia 13-15