Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Siapa yang tidak suka berpergian menikmati alami di jaman sekarang dengan
modal kamera berfoto mengabadikan momen seperti apa yang akan dijelaskan di
makalah ini nanti tentang Outbond.
Kegiatan outbound pada awalnya ini dipakai untuk kegiatan mendaki gunung
dan petualangan di laut sebagai media pelatihannya. Dr. Kurt Hahn menganggap
bahwa kegiatan berpetualang bukan merupakan kegiatan main-main melainkan sebagai
wahana berlatih anak-anak muda untuk ajang menuju kedewasaan.
Metode Outbound dipercaya bukan hanya merupakan sebuah tren dalam
metode pelatihan, namun telah dikaji sebuah metode yang paling efektif dalam
mengakomodasi / kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Banyak pula yang
menganggap, bahwa meyakini metode ini efektif dalam membangun pemahaman
terhadap suatu konsep dan membangun perilaku. Itulah alasannya mangapa dalam
quantum learning, metode ini menjadi metode andalan di dalam belajar dan terbukti
berhasil.
Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang menyatakan bahwa outbound
sebagai sebuah metode pembelajaran sangat efektif dalam memenuhi
kebutuhan/tuntunan terhadap hasil pelatihan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat kita Tarik rumusan masalah yaitu :
1. Sejarah outbound
2. Tujuan dari Outbound
3. Dimana saja bisa melakukan Outbound
4. Bentuk Permainan Outbound

1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah outbound
2. Mengetahui tempat yang dapat dilakukan untuk outbound
3. Mengetahui bentuk permainan outbound

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Outbound secara umum dan perkembangan di Indonesia


Outbound menurut berbagai sumber sejarah pada awal berdirinya bernama
Outward Bound yang dimulai pada tahun 1941, Ketika itu, seorang ahli pendidikan
berkebangsaan Jerman bernama Kurt Hann yang mendapat tawaran pekerjaan dari
Lawrence Holt – Seorang Pengusaha Kapal Niaga.
Holt punya masalah, yaitu kinerja antar-awak kapalnya rendah sekali, terutama
soal kerja sama antar tim. Akhirnya, Kurt Hann menerima tawaran itu, untuk
mengatasi persoalan tadi, ia mengadaptasi suatu konsep.
Dalam konsep ini, Hann mengembangkan sebuah training management di alam
terbuka bagi para awak kapal sebagai medium mereka untuk belajar mematangkan
diri dan mengenal lebih dalam tentang potensi diri mereka masing-masing, melalui
sekolah Outward Bound, dengan bantuan Lawrence Holt maka didirikan sebuah
sekolah Outward Bound di Aberdovey, Wales pada atahun 1941 yang bertujuan
untuk melatih fisik mental terutama para pelaut muda.
Selanjutnya Sekolah atau pelatihan yang ia ciptakan ini bertujuan untuk melatih
fisik dan mental para pelaut muda guna menghadapi ganasnya pelayaran di lautan
Atlantik pada masa itu, ini dikarenakan Inggris ikut terlibat dalam Perang Dunia II.
Inilah kaitannya kegiatan outward bound atau outbound dengan dunia perkapalan
atau kelautan.
Kegiatan outbound pada awalnya ini dipakai untuk kegiatan mendaki gunung
dan petualangan di laut sebagai media pelatihannya. Dr. Kurt Hahn menganggap
bahwa kegiatan berpetualang bukan merupakan kegiatan main-main melainkan
sebagai wahana berlatih anak-anak muda untuk ajang menuju kedewasaan.

3
Sejarah Outbound di Indonesia tidak bisa
dipisahkan dengan masuknya Outward Bound ke
Indonesia, secara resmi Outward Bound Indonesia
(OBI) didirikan pada tahun 1990, oleh Djoko
Kusumowidagdo dan segera mendapat respon
positif dari masyarakat Indonesia.
Dengan nama Outward Bound Indonesia, dan
di masa kini kegiatan outbound tidak hanya
diterapkan untuk kalangan pelaut dan militer saja,
namun juga telah meluas lagi ke berbagai
kalangan, baik perusahaan, profesional, LSM,
lembaga pendidikan, dan sebagainya lainnya.
Perkembangan Outbound begitu pesat. Tak
heran, muncul beragam permainan dan istilah-
istilah lain seperti Outing, Gathering, Team
Building, Exploring dan lain sebagainya yang egiatannya sendiri ada yang bersifat
Low impact seperti permainan Team Building, ada pula yang bersifat High Impact
seperti Rafting (arung jeram), Paintball, High Rope, Flying Fox dan lain
sebagainya.

B. Tujuan Permainan Outbound


Manfaat outbound Training pada anak
usia dini. 

Seperti yang kita ketahui outbound adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang baik di dalam (indoor) atau di luar (outdoor) dengan melakukan
beberapa simulasi permainan (outbound games) yang dilakukan secara individu
maupun berkelompok dengan tujuan mengisi waktu liburan atau refreshing selain

4
itu outbound juga dapat meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan
kekompakan dalam team (team building) dan kebersamaan.
Anak-anak mempunyai sifat ingin tahu yang tinggi, sehingga hal yang baru
seperti outbound mereka sangat meyukainya. Mereka dapat bermain sesuka hati
karena di outbound anak dini banyak sekali game-game outbound yang
menyenangkan tetapi mereka bermain game outbound yang mempunyai tujuan
yang mendidik.
1. Tujuan outbound untuk anak
a. Untuk mengetahui seberapa kuat kemampuan anak
b. Dengan outbound mengajarkan anak bagaimana melatih sosialisasi
sehingga akan menumbuhkan semangat dan mendorong si anak aktif
dalam kegiatan bermasyarakat
c. Memberikan pelajaran bagaimana memahami pendapat dan perbedaan
dari orang lain dan dalam memecahkan masalah secara kelompok
d. Menumbuhkan kemampuan komunikasi yang baik dengan oranglain
e. Melatih kemandirian dan kepemimpinan atau leadership dalam suatu
kelompok
f. Melatih kreativitas anak melalui permainan permainan yang ada dalam
outbound tarining tersebut
g. Mengembangkan karakter anak sejak usia dini dan membangun kualitas
kemampuan anak untuk menjadi lebih baik lagi
h. Melihat kegiatan outbound yang memberikan dampak positif terhadap
perkembangan anak maka Tidak ada salahnya untuk kita para keluarga
mengajak anggota keluarga liburan ketempat yang menyediakan jasa
outbound atau paling tidak para orang tua memberi ijin kepada putra
putrinya untuk mengikuti kegiatan outbound baik yang diselenggarakan
pihak sekolah atau lembaga lain
i. Memberdayakan kemampuan syraraf motorik pada anak
j. Mengembangkan daya imajinasi anak seperti saat game perang/paint
ball karena mereka merasakan sensasi perang seperti video game

5
2. Tujuan Outbound untuk orang dewasa
a. Meningkatkan kemampuan aktualisasi diri seorang karyawan yang pada
akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perusahaan.
b. Menumbuhkan jiwa leadership karyawan yang mungkin selama ini belum
tampak. Beberapa permainan dalam outbound training ada yang bertujuan
untuk mengasah jiwa leadership seseorang terutama ketika mengatasi
permasalahan yang ada.
c. Melatih kerjasama tim. Karyawan yang bekerja dalam kelompok atau tim
akan sangat terbantu dengan outbound training yang mengharuskan peserta
bahu membahu dengan rekan setimnya untuk menyelesaikan permainan.
d. Melatih kemampuan analisa dan pola pikir dengan memaksimalkan otak
kiri dan kanan. Jika keduanya digunakan dengan tepat, akan menjadi
senjata yang sangat ampuh dalam pengambilan keputusan.
e. Meningkatkan kemampuan dan kedewasaan seseorang saat mengambil
keputusan dalam kondisi yang belum pernah ia alami sebelumnya.
f. Menumbuhkan arti penting kebersamaan. Dengan rasa individualitas yang
semakin tinggi akhir-akhir ini, sangat penting bagi karyawan untuk
memupuk rasa kebersamaan dan peduli terhadap sesama.
g. Menjadi sarana refreshing bagi karyawan. Kegiatan outbound training
yang menyenangkan akan memberikan rasa suka cita bagi para peserta.
Mereka akan sangat menikmati permainan di sela-sela rutinitas kantor
yang membosankan.

C. Tempat Outbound
Outbound bisa dilakukan dimana saja yaitu ;
Jenis permainan yang diterapkan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu matra darat dan matra air, sedang matra darat di kembangkan lagi menjadi
dua yaitu : high impact (high rope). Semua jenis permainan sedikit
mengadaptasi dari permainan kepanduan dan kemiliteran, tetapi kesemuanya
adalah merupakan suatu metode pelatihan Manajemen

6
Matra Air :
Games yang dikembangkan untuk melaksanakan outbound management
training dengan menggunakan matra air adalah :
1. Arung jeram
2. Diving/Scuba
3. Snorkeling
4. Jet sky

Matra darat :
High impac (High Rope)
Adalah permainan yang dilakukan di atas tanah, yang biasanya dilakukan
dengan bantuan tali temali, dan peserta dilengkapi dengan peralatan safety
standar, yaitu safety helmet, sarung tangan, life jacket, webbing dan alat bantu
lain yang dibutuhkan sesuai dengan jenis permainan yang dimainkan. Jenis
permainan high rope ini terdiri dari :
1. Flying Fox
2. Paintball
3. Bersepeda
4. Tracking

D. Bentuk Permainan Outbound


1. Hulahoop
Games ini dapat dalam kelompok, dengan jumlah anggota kelompok 6-10
orang. Hulahoop yang digunakan bisa yang terbuat dari rotan atau dari tali /
webbing yg dibuat melingkar dengan diameter 1-1,5 meter.

Petunjuk
 Caranya hulahoop diletakkan di pundak salah satu anggota kelompok
 Kemudian dengan didahului aba-aba, hulahoop tersebut harus berpindah
dari satu anggota kelompok ke anggota yang lain sampai ke anggota
keloompok yang terakhir,
 Anggota kelompok boleh menggerakkan seluruh badan untuk membuat
hulaoop tersebut bergerak,

7
 Posisi peserta dapat dibuat melingkar atau berjajar atau berbaris ke
belakang.

Larangan:
Webbing / hulahoop tidak  boleh dipegang atau digenggam oleh tangan
anggota kelompok.

Variasi
 Sebagai variasi, perpindahan hulahoop dapat dibuat satu arah atau bisa
juga bolak-balik.
 Jika menggunakan tali/webbing, dapat juga divariasikan dengan
menggunakan 2 hulahoop yang harus berpindah berlawanan arah.
 Untuk lebih meriah, permainan ini dapat dimainkan dalam format
kompetisi dengan membentuk 2 atau 3 kelompok jika jumlah
pesertanya mencukupi, dan mereka yang paling cepat yang menang.

2. Paintball
Paintball adalah Permainan perang-perangan (wargame), menggunakan
senjata semi otomatis yang menggunakan bola cat (paintball) sebagai peluru.
Permainan ini termasuk kategori beresiko tinggi (high impact outbound),
namun permainan ini juga sangat menyenangkan dan sangat safety selama
pemain mematuhi semua peraturan di dalamnya
Sebelum memulai permainan, seorang instruktur akan memberikan penjelasan
mengenai perlengkapan, jenis permainan,peraturan dan standart safety kepada
pemain.
Breffing ini sangat penting agar setiap pemain paham dan mengerti semua
peraturannya, dan yang terutama adalah pemain dapat selalu memperhatikan
standart safety permainan paintball

Perlengkapan yang umum di gunakan dalam permainan Paintball


 Goggle (Pelindung Wajah) Goggle berfungsi untuk melindungi bagian
wajah, terutama bagian MATA, karena dalam permainan hampir 50% itu
mengenai wajah.
 Dalam permainan, Goggle dilarang dibuka didalam arena pertempuran
selama permainan sedang berlangsung dalam kondisi apapun, jika seorang
pemain ingin membuka Goggle harus keluar terlebih dahulu dari arena
pertempuran.
Bagi yang berkaca mata masih dapat menggunakan Goggle tanpa melepas
kacamata.
 Marker / Senjata Paintball Senjata yang dipergunakan adalah Senjata semi
automatis (satu tembakan hanya satu peluru yang keluar). Jarak efektif
senjata adalah 10 s.d 15 meter, lebih dari itu peluru akan melayang
 Body protect Adalah alat pelindung bagian dada yg digunakan untuk
mengurangi rasa sakit bila terkena bola cat
 Seragam Fungsinya untuk mengurangi rasa sakit, boleh digunakan ataupun
tidak

8
PERATURAN PERMAINAN PAINTBALL
 Selalu mengenakan safety Goggle, tidak boleh dibuka didalam arena
pertempuran selama pertempuran masih berlangsung, jika ada pemain
yang membuka atau melepas maka akan didiskualifikasi satu team
 Tidak boleh menembak lawan kurang dari 5 meter, jika ada dua pemain
yang bertemu di tengah batle fild dengan jarak yang terlalu dekat maka
wasit akan memecah mereka, minimal mereka akan diperintahkan
mundur satu barikade
 Tidak menembak bagian belakang kepala, karena bagian belakang
kepala adalah bagian yang tidak terlindungi
 Tidak menembak wasit dan penonton diluar
 Pemain dinyatakan mati jika tertembak dan pelurunya pecah, jika peluru
tidak pecah pemain masih bisa terus melakukan pertempuran, bagian
dari pemain yang dinyatakan sah tertembak adalah seluruh tubuh juga
senjata (dalam jenis permainan tertentu)
 Selalu mematuhi instruksi wasit permainan

Manfaat yang bisa diambil dari permainan Paintball


1. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan
2. Menyiapkan pemimpin dalam menyusun gagasan
3. Melatih membuat strategi untuk mencapai tujuan tim
4. Mengkomunikasikan strategi kepada tim
5. Menggerakkan seluruh anggota tim kepada tujuan Bersama
6. Meningkatkan kemampuan membuat perencanaan
7. Menganalisa kondisi lingkungan atau medan kerja
8. Membangun kedisiplinan, keberanian dan teamwork

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan outbound pada awalnya ini dipakai untuk kegiatan mendaki gunung dan
petualangan di laut sebagai media pelatihannya. Dr. Kurt Hahn menganggap bahwa
kegiatan berpetualang bukan merupakan kegiatan main-main melainkan sebagai wahana
berlatih anak-anak muda untuk ajang menuju kedewasaan.

Tempat outbound
1. Darat
2. Air

10
Daftar isi
http://paintballragunan.com/jenis-permainan-dan-peraturan-paintball/
http://heru-herusaputro.blogspot.co.id/2011/06/jenis-permainan-outbound.html
https://gankmetro.com/manfaat-outbound-training-untuk-anak-usia-dini/

11

Anda mungkin juga menyukai