Di susun oleh
Mohhamad Fajar
12 MIPA 2
Jl. Sukaluyu No.26, Cipadung, Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat.
Hakikat kebugaran jasmani adalah hal yang berhak diperlukan oleh tubuh
untuk mendapatkan kebugaran jasmani. Misalnya ketika kita mengantuk maka mata berhak
untuk istirahat sejenak.
Secara umum, kebugaran jasmani atau kesegaran jasmani dapat diklasifikasikan menjadi
dua bagian yaitu:
1. Sehat, yaitu kondisi dimana tubuh “fisik dan psikis” terbebas dari segala penyakit.
2. Bugar yaitu kondisi dimana tubuh mampu melakukan berbagai aktivitas sehari-hari
secara optimal tanpa kelelehan yang berlebihan dan masih punya cadangan tenaga.
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot ketika digunakan untuk menerima beban
sewaktu melakukan aktivitas atau melakukan kerja. Kekuatan otot, baik otot lengan
ataupun otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang kontinyu dengan beban berat
dan frekuensi sedikit. Kita dapat melatih kekuatan otot lengan dengan latihan angkat
beban, jika beban tersebut hanya dapat diangkat 8-12 kali saja.
Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur-unsur kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari
kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelenturan dan keseimbangan.
Agar hasilnya baik, latihan tahanan harus maksimal untuk menahan beban
tersebut dan beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat agar perkembangan otot
meningkat. Bentuk latihannya antara lain : mengangkat barbell, dumbell, weight training
(latihan beban), dan latihan dengan alat-alat menggunakan per (spring divices).
Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukan latihan beban,
antara lain sebagai berikut :
1. Sistem set (set system). Sistem latihan ini dilakukan dengan menggunakan 8 s/d 12
repetisi sebanyak 3 set.
2. Sistem superset (superset system), pelaksanaannya dilakukan dengan cara setiap
bentuk latihan disusul dengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan biceps,
kemudian latihan triceps (otot lengan).
3. Split routines. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian atas, kemudian melatih
tubuh bagian bawah.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal resistance) antara lain :
Latihan kecepatan (speed training) diberikan dalam bentuk latihan lari dan
sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melatih
komponen kecepatan, antara lain sebagai berikut :
1. Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat
2. Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal
3. Jarak antara 30–80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan
secara umum
4. Jumlah pengulangan antara 10–16 kali dan terdiri atas 3–4 seri
5. Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan
beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal
6. Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1–3 menit, waktu istirahat antarseri
sampai 6 menit.
Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru (general
endurance) biasanya dengan melakukan latihan yang bersifat aerobik, yaitu latihan yang
dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang
dapat dilakukan, diantaranya lari lintas alam (cross country), fartlek (speed play), circuit
training, dan interval training.
Berikut beberapa cara mengukur kebugaran jasmani dari setiap komponennya, yaitu :
1. Kekuatan (Strength)
Komponen tes yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan yaitu :
Tes Kekuatan Genggam tangan kanan/kiri
Tujuan : Untuk mengukur Kekuatan genggam tangan kanan/kiri
Alat : Hand grip dynamometer
Pelaksanaan : Peserta berdiri tegak, kaki di renggangkan selebar bahu, tangan
kanan/tangan kiri terletak di samping badan dalam posisi lurus, mengengam
alat Hand grip dynamometer. Peserta meremas alat dengan sekuat tenaga.
Pada saat meremas alat, lengan membuat sudut 20-30 derajat dengan tubuh
(ketiak tidak menutup). Tes ini dilakukan bergantian antara tangan kanan dan
kiri masing – masing dua kali.
Penilaian : Skor kekuatan genggaman terbaik dari dua kali percobaan.
Data Norma :
Jenis
Baik sekali Baik Cukup Sedang Kurang
kelamin
Laki-laki
>56 51 - 56 45 - 50 39 - 44 < 39
Perempuan
>36 31 - 36 25 - 30 19 - 24 < 19
Jenis kelamin
Baik Sedang Kurang
Laki-laki
>52 40 – 52 < 40
Perempuan
>30 20 – 30 < 20
Norma kategori :
80 – 89 4 Baik
65 – 79 3 Sedang
50 – 64 2 Kurang
Norma penilaian :
Laki-laki < 4.0 4.2 – 4.0 4.4 – 4.3 4.6 – 4.5 > 4.6
Perempuan < 4.5 4.6 – 4.5 4.8 – 4.7 5.0 – 4.9 > 5.0