Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PEMILIHAN

PROGRAM STUDI LANJUT DI SMA NEGERI 1 SAKTI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan


Memenuhi Syarat-syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

KHALIZAZIA

NPM : 19101411004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JABAL GHAFUR

GLE GAPUI, SIGLI

2023

BAB III

METODE PENELITIAN
3. 1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan deskriptif kuantitatif adalah pendekatan yang spesifikasinya

sistematis, terencana, dan terstuktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitian, baik tentang tujuan penelitian, objek penelitian, sampel, data, sumber data,

maupun metodologinya (Sugiyono, 2015:15). Tujuan dari pendekatan ini yaitu untuk

mengetahui hasil dari analisis yang disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian

dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian (Misbahuddin, 2013:33).

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian Eksperimen.

Jenis Eksperimen yang digunakan yaitu Quasi Eksperimental. Jenis penelitian ini

banyak menggunakan angka, contoh mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010:27).

3. 2 Desain Penelitian

Penelitian disini menggunakan rancangan Pre-Experimental Design, desain ini

belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat

variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi,

hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata

dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya

variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk Pre-Experimental

Design ini menggunakan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design.

Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah one group pretest posttest

design. Dalam desain ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberi

pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberi posttest (tes akhir). Desain
ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui

peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model

pembelajaran berbasis masalah. Berikut merupakan tabel desain penelitian one group

pretest posttest design.

Tabel 3.2

Desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design

A 01 X 02

B 01 Y 02

(Purwanto, 2016:135)

Keterangan:

O1: tes awal (pretes) sebelum perlakuan diberikan O2: tes akhir (postes) setelah

perlakuan diberikan

X: perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah

Desain penelitian merupakan gambaran perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

dalam penelitian. Adapun desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara umum

ada tiga tahapan, yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan peneliti dalam merencanakan penelitian dan

membuat rancangan penelitian yang akan dilaksanakan. Sebelumnya, peneliti

menentukan tempat penelitian dan menentukan Focused permasalahan dalam penelitian

yang dirancang dengan observasi awal dan melakukan wawancara dalam menemukan
permasalahan yang akan diteliti dan selanjutnya menyusun rancangan penelitian dalam

bentuk proposal penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengajukan proposal penelitian

tentang self managemen untuk mengurangi burn out pada mahasiswa tingkat akhir.

Jadi, tujuan peneliti untuk mengetahui sejauh mana keefektifan bimbingan kelompok

menggunakan tehnik self managemen dalam mengurangi burn out pada mahasiswa

tingkat akhir. Selanjutnya, peneliti mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

perizinan untuk penelitian.

3.2.2 Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan merupakan tahapan peneliti untuk melakukan penelitian ke

lapangan dengan memasuki situasi dan kondisi lapangan. Pada tahapan ini, peneliti

berperan dalam mengumpulkan data dengan pedoman kuesioner yang telah

dipersiapkan sebelumnya dalam bentuk skala likert dan studi dokumentasi dan studi

pustaka untuk melengkapi data penelitian.

3.2.3 Tahap Pelaporan dan Penyelesaian

Tahapan laporan merupakan tahapan akhir dalam penelitian yang peneliti

lakukan. Dalam tahapan pelaporan ini, peneliti mengolah data yang telah didapat

melalui studi dokumentasi dan studi pustaka agar dapat dianalisis dengan mudah sesuai

dengan kaidah olahan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian

kuantitatif. Selanjutnya, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

3. 3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan anggota dari suatu kelompok orang, kejadian, atau objek-

objek yang ditentukan dalam suatu penelitian, dan sampel merupakan bagian dari suatu populasi
(Rukaesah, 2015:39). Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah 300 siswa kelas XII SMA

NEGERI 1 Sakti.

3.3.2 Sampel

Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi (Prayitno, 2016).

Pengambilan sampel dipilih dengan teknik random sampling Menurut Sugiono

(2018:120) Random sampling dikatakan simple (sederhana karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi itu. Maka, sampelnya yaitu siswa kelas XII yang akan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi . Sehingga, peneliti menentukan subjek

utama dalam penelitian ini berjumlah 50 siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Sakti.

Tabel 3.3.2 Sampel Penelitian

No Kelompok Jumlah Sampel


1 Kelompok Eksperimen 25
2 Kelompok Kontrol 25
Jumlah 50

Berdasarkan tabel di atas,dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini

sebanyak 50 orang yang terdiri dari 25 orang kelompok eksperimen dan 25 orang

kelompok kontrol.

3. 4 Variabel Penelitian

Variabel Bebas (X) = Pemilihan Program Studi Lanjutan

Variabel Terikat (Y) = Layanan Konseling karir

3. 5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang akurat dan tepat. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

berguna sebagai data pokok untuk penelitian.

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari data-data

yang di dokumentasikan. Dalam melaksanakan metode dokumentasi penulis

menyediakan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan lain sebagainya

(Arikunto, S, 2010: 274).

2. Wawancara

Wawancara di identifikasikan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara

tanya jawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian.

Wawancara pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih satu pihak sebagai

pencari data (interview) pihak yang lain sebagai sumber data (interview) dengan

memanfaatkan saluran- saluran komunikasi secara wajar dan lancer (Anwar, 2016:50).

Disini penulis melakukan wawancara tidak terstuktur guna untuk memperoleh

informasi tentaang keefektifan layanan bimbingan karier terhadap pemilihan program

studi lanjutan.

3. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner diidefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan atau

pertanyaan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri

responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang di ketahui dan perlu di jawab oleh

responden. Kuesioner yang digunakan dengan penulis yaitu kuesioner langsung,


maksudnya kuesioner langsung digunakan untuk memperoleh data tentang pemilihan

program studi lanjutan pada peserta didik SMA Negeri 1 Sakti.

3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah responden dalam menjawab pernyataan dalam instrumen

penelitian penulis menggunakan Skala Likert. Kegunaan Skala Likert yaitu untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2016). Dengan Skla Likert, maka variablel yang akan di ukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa peryataan atau pertayaan.

Format yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 pilihan jawaban dari

pernyataan yang ada yaitu :

Tabel 3.5.1 Skor Alternatif Jawaban

SS = Sangat Setuju diberi skor 5


ST = Setuju diberi skor 4
RG = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Penilaian dalam penelitian ini menggunakan rentang skor dari angka 1-5 dengan

jumlah sampel atau siswa dalam penelitian yaitu 30. Untuk menetukan jumlah interval

ktiteria kategori yaitu sebagai berikut:

a. Skor tertinggi : 4 x 5 = 20

b. Skor terendah : 1 x 5 = 5

c. Rentang : 20 - 5 = 15

NT – NR
I=
K
Keterangan :

N T = S k o r t e r ti n g g i
NR = Skor terendah
K = Kriteria
I = Interval.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka kriteria yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kriteria


Interval Kriteria
≥ 16,25 ─ 20 Sangat Tinggi
≥ 12,5 ─ 16,24 Tinggi
≥ 8,75 ─ 12,4 Rendah
≥ 5 – 8,74 Sangat Rendah
3.6 Teknik Analisi Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriftif, terhadap

tiap-tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,2010). Kemudian

ditentukan persentase (P) dengan menentukan rumus (Budiarto, 2010) sebagai berikut:

F
P = n X 100%

Keterangan :

P = P e r s e n t a s e

n = Sampel

F = Frekuensi Teramati.

Dalam penelitian kuantitatif, Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang teliti,

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Boediono &

Wayan,2004:12).

3.6.1 Uji Validitas Instrumen


Validitas (Validity) isntrumen yaitu tingkat kehandalan dan kesahihan alat ukur

yang digunakan atau sejauh mana suatu alat ukur tepat dalam mengukur suatu data, dengan

kata lain, alat ukur/instrument yang dipakai memang mengukur apa yang ingin diukur

(Arikunto, 2008:66). Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software

SPSS versi 20.

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam

hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen

mencirikan tingkat konsistensi. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

membandingkan nilai r hasil (nilai Cronbach’s Alpha) dengan nilai r hasil tabel. Bila nilai r

hasil (Cronbach’s Alpha) > r tabel, maka pernyataan/instrumen tersebut reliable

(Arikunto,2008:67).

3.6.3 Uji normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas

menggunakan SPSS 20. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro Wilk

dengan pertimbangan data yang kurang dari 50, dengan taraf signifikansi _= 0,05. Kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut.

1) Jika Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal

2) Jika Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

Uji normalitas Kurangnya Etika Komunikasi menggunakan SPSS 20.0

3.6.4 Uji Homogenitas Instrumen

Berdasarkan syarat uji-t yang harus dipenuhi setelah melakukan uji normalitas

adalah uji homogenitas data. Uji homogenitas data dilakukan untuk melihat perbedaan
variansi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji Homogenitas menggunakan SPSS

20. Uji homogenitas yang dilakukan menggunakan uji Levene Statistic dengan

menggunakan taraf signiffikansi a = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Jika Sig. > 0,05 maka varian data homogen

2) Jika Sig.< 0,05 maka varian data tidak homogen

Anda mungkin juga menyukai