Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tahunan III

Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan pelaksanaan dimulai pada Bulan Maret

sampai Juli 2014.

3.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tahunan III

Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Secara geografis Sekolah Dasar

Negeri Tahunan III terletak dipinggiran Kota Pacitan.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010: 80), populsai adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : obyek/subjek yang mempunya kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dielajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Tahunan III

Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan yang terdiri dari 20 siswa diantaranya

9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan

3.2.2 Sampel

Menurut sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki dari populasi tersebut.


Adapun sampel dalam penelitian adalah kelas V SDN Tahunan III yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share pada materi pesawat

sederhana.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel

(sugiyono,2010:81). Untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat teknik

sampling yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

Simple random sampling adalah mengambilan sempel secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada pada populasi itu.

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif

(nilai hasil belajar siswa) dan di analisis secara deskriptif, misalnya mencari nilai

rata-rata, persentase keberhasilan belajar dan lain sebagaiannya.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data

yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya:

a. Post tes ( soal evaluasi )

Menurut Sudjana ( dalam Chotimah 2007 : 19 ) menjelaskan bahwa tes

sebagai alat penilaian berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa

untuk mendapatkan jawaban dalam bentuk lisan, tulis, atau dalam bentuk

perbuatan. Tes pada umumnya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa,
terutama hasil belajar kognitif. Soal-soal tes dan post tes selengkapnya dapat

dilihat lampiran.

b. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003).

Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa.

Ada dua jenis observasi yang dilakukan, diantaranya: (a) Observasi

langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek

yang diselidiki, dan (b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau

pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang

akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap hasil

observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list).

c. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk

mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang

diperoleh peneliti melalui wawancara. Menurut Arifin (1998) yang dimaksud

dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh

konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi,

perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya. Menurut Lincoln dan

Guba yang dikutip oleh Moleong (2000), maksud mengadakan wawancara antara

lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi,

perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain.


Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan

kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian

ini ditujukan kepada siswa Sekolah Dasar Negeri Tahunan III Kecamatan

Tegalombo Kabupaten Pacitan peserta didik kelas V dan guru kelas V di sekolah

tersebut dengan tujuan untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Namun

dalam pelaksanaan wawancara tersebut tetap mengacu pada Guba dan Lincoln

(Bafadal, 1994) bahwa sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu disusun

garis-garis besar pertanyaan yang disampaikan kepada informan berdasarkan

ruang lingkup penelitian.

d. Dokumentasi

Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-

buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian. Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen

dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) merupakan

sumber yang stabil, kaya dan mendorong, (2) berguna sebagai bukti untuk suatu

pengujian, (3) sifatnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) hasil pengkajian akan

membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan yang diselidiki.

3.3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara

sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah

dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data,

menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya,


mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan

(Bogdan dan Biklen, 1982).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk

memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.

Setelah data hasil penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun

secara sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya

data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan topik yang

sesuai dengan permasalahan.

Selanjutnya Miles & Hubermen (1984) menerapkan tiga alur kegiatan

dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan,

yaitu: (1) Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan,

pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan, (2)

Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi, dan (3)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat

menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek.

Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data

yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi

yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil

belajar atau prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses

pembelajaran dengan strategi pembelajaran berbasis aktivitas.

Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data kualitatif
yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis

data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menelaah

seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara

mengalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan

penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan, (2)

mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan

pengklasifikasian, dan (3) menyimpulkan dan memverifikasi. Dari kegiatan

reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti

kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penlitian ini sebagai berikut:

a. Soal post test

1. Tes disusun dan dilaksanakan peneliti.

2. Bentuk soal adalah esai

3. Jumlah soal esai adalah 10

4. Penskoran tiap soal adalah 10. Sehingga total keseluruhan nilai adalah

100.

b. Silabus pembelajaran, formatnya adalah sebagai berikut:

SILABUS
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :

Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator Kegiatan Materi Alokasi Penilaian Sumber/Alat/
Pencapaian pembelajaran Pembelajar Waktu Jenis Bentuk Con Bahan
Kompetensi (Pengalaman belajar an toh
Siswa)

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Contoh format rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :

Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :

A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
F. Metode Pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Penilaian Hasil Belajar
I. Media dan Sumber Pembelajaran
J. Daftar Pustaka

Pacitan, 2014

Pengamat Peneliti
3.5 Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Dalam penelitian ini digunakan rancangan PTK. PTK merupakan penelitian

tindakan yang bersifat eksprerimental dalam arti percobaan yang dilakukan

bersifat segera dan ditelaah kembali efektivitasnya.

Titik berat penelitian ini adalah meneliti suatu kasus tertentu dan juga untuk

memperoleh gambaran mengenai guna keperluan pemecahan masalah praktek,

sehingga bisa dipergunakan teknik pemecahan masalah yang obyektif. Jadi

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki praktek pembelajaran di

kelas dan dilakukan oleh guru pada waktu mengajar.

Model ini menjadi acuan dari beberapa model Penelitian Tindakan Kelas karena

Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian tindakan yang terdiri

dari empat komponen yaitu : (a) perencanaan (planning), (b) tindakan (acting),

(c) pengamatan (observing), (d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat

komponen ini dipandang sebagai satu siklus.

2. Pelaksanaan

Tindakan penelitian yang direncanakan dalam penelitian tindakan ini adalah

sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pembelajaran Think Pair Share

yang digunakan dalam proses belajar mengajar, (2) Menyusun strategi

penyampaian dan pengelolaan pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif

yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran

yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, (3) Menyusun metode

dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi,
pedoman analisis, dan catatan harian, dan (4) Menyusun perencanaan teknik

pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif.

Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah

penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik.

Menurut Zurich (2003) mengatakan bahwa penelitian tindakan direncanakan

melalui beberapa tahap perencanaan, diantaranya: (1) refleksi awal, (2) peneliti

merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis

tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.

1. Tahap Refleksi Awal

Merupakan fase refleksi awal yang berarti melakukan refleksi terhadap situasi

yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian.

2. Tahap Perencanaan

Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan fase pertama,

perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang model

pembelajaran Think Pair Share dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa

Kelas V semester II SDN Tahunan III Kecamatan Tegalombo Kabupaten

Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Dalam tahap ini diharapkan (a) dapat menterjemahkan gambaran yang jelas

tentang model pembelajaran Think Pair Share dalam proses belajar mengajar,

dan alasan pemilihan tema tersebut, (b) draf kerja tindakan tiap individu dan

kelompok, (c) gambaran tentang pihak yang terlibat, (d) garis besar rencana

program kerja (time schedulle), (e) memonitor perubahan saat penelitian

berlangsung, dan (f) gambaran awal tentang efisiensi data yang terkumpul. Tahap
ini memastikan bahwa siswa Kelas V Semester II SDN Tahunan III Kecamatan

Tegalombo Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran 2013/2014 dijadikan sebagai

objek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai

dengan permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti dan sekaligus peneliti

sebagai walikelas di kelas tersebut.

3. Tahap Tindakan Observasi

Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam tindakan dan

mengamati jalannya tindakan. Menurut Nasution (1988) yang dimaksud dengan

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti

berusaha berinteraksi dengan subyek secara aktif, sebab observasi adalah

kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan

obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan

yang ada.

4. Tahap Refleksi Akhir

Tahap ini terdiri dari: (a) menganalisis, (b) melakukan sintesis, (c) memberikan

makna, (d) eksplanasi, dan (e) membuat simpulan.

Kegiatan-kegiatan dan fase dalam setiap siklus dapat didefinisikan sebagai

berikut :

Siklus I

1. Rencana tindakan

- Peneliti menyampaikan model pembelajaran Think Pair Share pada siswa.

2. Pelaksanaan tindakan

- Siswa diminta mengerjakan LKS secara individu (think), kemudian diminta


mengerjakan secara berdua (pair) dan berempat (share).

- Siswa melaksanakan diskusi kelas dan menyimpulkan hasil

pembelajaran.

- Peneliti membagikan post tes sesuai materi.

3. Observasi

- Pada saat pelaksanaan tindakan, sekaligus diadakan observasi

secara langsung oleh observer. Dalam hal ini yang bertugas

menjadi observer adalah teman sejawat yaitu : Sucipto,

S.Pd.SD

- Pada saat pelaksanaan tindakan, tugas observer adalah sebagai

berikut :

a. Mengamati dan mencataat aktifitas siswa pada saat proses

pembelajaran.

b. Mengamati kapan siswa mulai konsentrasi dalam belajar.

c. Mengamati kapan siswa kurang/tidak konsentrasi dalam

belajar.

d. Mencatat keaktifan (minat) siswa pada saat diskusi kelas

berlangsung.

e. Mencatat keaktifan (minat) siswa pada saat diskusi kelas

berlangsung.

4. Refleksi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, tahap refleksi

perlu untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada


siklus I yang nantinya digunakan sebagai acuan pada siklus II.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mempelajari hasil refleksi

pada siklus I. Dengan mengetahui hasil, kekurangan, serta akibat yang

terjadi pada siklus I yang nantinya akan digunakan sebagai acuan

perbaikan pada siklus II.

Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah

mengubah/menentukan pasangan setiap siswa berdasarkan hasil belajar

yang diperoleh pada siklus I, memperbaiki Rencana Perbaikan

Pembelajaran (RPP) serta memberikan gambar penghargaan (rewads)

kepada siswa yang aktif pada saat diskusi kelas. Tahap-tahap

pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan tahap-tahap siklus I

tetapi dengan materi pembelajaran yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai