Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini menyajikan uraian tentang metode penelitian. Ini berisi beberapa bagian. Yaitu setting
penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel penelitian,
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data.
A. Pengaturan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 3 Juni sd 3 Juli 2021 di SMK Negeri 1 Sampit
yang beralamat di Jalan Gunung Kerinci RT. 58/RW. 07 Sampit. Kecamatan kotawaringin
Timur, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Peneliti akan melakukan analisis di
kelas sepuluh multimedia dua, ada 30 siswa kelas sepuluh multimedia 2.
Peneliti memilih SMK Negeri 1 karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit di
Sampit yang memiliki beberapa jurusan yang cukup terkenal dengan akreditasinya. Selain itu
peneliti juga pernah magang di SMK Negeri 1 yang membuat peneliti mengenal sekolah
tersebut. Menurut pengalaman peneliti saat melakukan magang di SMK Negeri 1 Sampit.
Peneliti menemukan fakta bahwa siswa kelas sepuluh masih belum mengerti bagaimana menulis
teks deskriptif dan masih banyak yang bingung tentang bagian tata bahasa yang benar. Banyak
siswa yang bingung tentang tata bahasa. Peneliti akan melakukan penelitian pada bulan Juni,
langkah pertama yang akan peneliti lakukan adalah mengumpulkan data melalui observasi
dengan memberikan tes tertulis kepada siswa. Setelah itu pada bulan yang sama peneliti
juga akan melakukan wawancara dengan siswa yang kelasnya sedang diteliti, tidak hanya siswa
tetapi guru bahasa Inggris di kelas tersebut juga akan mewawancarai peneliti. Peneliti juga akan
melakukan dokumentasi pada bulan Juni.
Pada bulan Juli peneliti akan menganalisis data yang peneliti peroleh dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi. Menurut Muri Yusuf (2014:106) analisis data merupakan salah
satu tahapan dalam kegiatan penelitian yang sangat menentukan keakuratan dan keabsahan hasil
penelitian.
Tabel 3.1 Timeline Penelitian
Tanggal Kegiatan
Pra-observasi 3 Juni
Pengambilan Data 4 – 7 Juni
Wawancara Siswa 10 Juni
Wawancara Guru 11 Juni
Observasi 12 – 14 Juni
Lakukan Penilaian Menulis 17 – 20 Juni
Analisis Data
Analisis Data 21 Juni – 3 Juli

B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan studi kualitatif. Desainnya menggunakan desain kualitatif karena
penelitian ini melibatkan langkah-langkah untuk menentukan dan menganalisis topik. Menurut
Ary dkk. (2010, p. 648) penelitian kualitatif adalah pendekatan yang mempelajari fenomena
dalam setting alamiahnya tanpa hipotesis. Sugiyono (2015, hal. 13) menyatakan metodologi
kualitatif adalah metode penelitian berdasarkan filosofi positivisme yang digunakan untuk
menyelidiki objek alam, (berlawanan dengan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi. , data analisis bersifat kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif mengacu pada makna daripada generalisasi.
Peneliti menggunakan penelitian deskriptif untuk mengkaji dan menganalisis kemampuan siswa
dalam menulis teks deskriptif. Sesuai dengan apa yang ingin peneliti teliti, penelitian deskriptif
sangat cocok digunakan peneliti saat terjun ke lapangan nantinya. Menurut Hidayat Syah
(2010:65) penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengetahuan yang seluas-luasnya tentang objek penelitian pada waktu tertentu. Sedangkan
menurut Punaji Setyosari (2010:65) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan menjelaskan atau menggambarkan suatu keadaan, peristiwa, objek baik orang,
atau segala sesuatu yang berhubungan dengan variabel yang dapat dijelaskan baik dengan angka
maupun kata-kata. Jadi desain penelitiannya adalah penelitian deskriptif kualitatif.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015 : 55). Kelas yang akan diteliti peneliti adalah
kelas 10, dengan jumlah ruang kelas 12 sebanyak 10. Kelas AKL terdiri dari 2 ruang, kelas PB 1,
kelas OTKP 3, ruang PM 2, ruang kelas MM 2 dan kelas RPL memiliki 2 ruang kelas . Setiap
kelas terdiri dari 30 siswa, peneliti hanya mengambil satu ruang kelas yaitu kelas 10 Multimedia
2.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan sifat yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi
(Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015 : 55-56). Sampel yang akan diambil peneliti adalah sampel
kelas 10 MM 2.
Peneliti menggunakan teknik simple random sampling, teknik pengambilan sampel ini sesuai
dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.
Simple random sampling dikatakan sederhana atau sederhana karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam
populasi tersebut. Cara ini dapat dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen. (Sandu
Siyoto, M. Ali Sodik, 2015: 55). Peneliti memilih simple random sampling karena peneliti hanya
mengambil satu kelas sebagai sampel dari dua belas kelas sepuluh di sekolah tersebut.
D. Definisi Operasional
1. Kemampuan Siswa
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan berbagai tugas dalam satu
pekerjaan. Kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif dapat dilihat dari hasil tes yang
diberikan oleh peneliti.
2. Menulis Teks Deskriptif
Menulis adalah kemampuan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Menulis jelas
merupakan sistem interaksi manusia melalui tanda-tanda konvensional yang terlihat, berbeda
dengan membaca dan berbicara, banyak hal dalam menulis digunakan sebagai kriteria yang
meliputi isi, organisasi, penggunaan kosa kata, penggunaan tata bahasa, dan pertimbangan
mekanis seperti ejaan dan. tanda baca.
Teks deskriptif adalah jenis teks yang menggambarkan orang, tempat, atau benda. Teks deskripsi
adalah teks yang bertujuan untuk membangkitkan kesan suatu objek kepada pembaca yang ingin
disampaikan oleh penulis.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode wawancara,
observasi dan dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara adalah suatu peristiwa atau
proses interaksi antara pewawancara dengan sumber informasi atau orang yang diwawancarai
melalui komunikasi langsung. Dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah percakapan tatap
muka antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung
tentang objek yang diteliti dan dirancang terlebih dahulu (Muri Yusuf, 2014 : 152).
Peneliti akan mewawancarai guru dan siswa di kelas sepuluh multimedia dua. Peneliti akan
mewawancarai guru bahasa Inggris di kelas mengenai keterampilan siswa dalam menulis teks
deskriptif. Kemudian peneliti akan mewawancarai 30 siswa di kelas mengenai kesulitan mereka
dalam menulis teks deskriptif dan seberapa jauh mereka memahami teks deskriptif.
2. Pengamatan
Dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah dengan melengkapinya
dengan format observasi atau blanko sebagai instrumennya. Format yang diatur berisi item
tentang peristiwa atau perilaku yang dijelaskan akan terjadi. Peran terpenting dalam
menggunakan metode observasi adalah pengamat. Pengamat harus jeli dalam mengamati adalah
menatap peristiwa, gerakan atau proses. Mengamati bukanlah pekerjaan yang mudah karena
manusia banyak dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan yang ada pada dirinya. Meskipun
pengamatan harus sama, meskipun dilakukan oleh beberapa orang Dengan kata lain pengamatan
harus objektif. (Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015: 65)
Peneliti akan melakukan observasi di kelas sepuluh multimedia dua. Mengamati siswa ketika
subjek teks deskriptif adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melakukan tes
yang akan dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam
pelajaran teks deskriptif.
3. Dokumentasi
Metode yang tidak kalah pentingnya dan metode lainnya adalah metode dokumentasi, yaitu
mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, risalah rapat, lengger, prasasti, risalah rapat, lengger, agenda. (Sandu Siyoto, M. Ali
Sodik, 2015 : 66)
Peneliti akan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung di kelas. peneliti juga akan mengumpulkan skor tes deskriptif dari teks yang telah
mereka peroleh.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau sarana yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data untuk mempermudah dalam melakukan pekerjaannya untuk
mendapatkan hasil yang baik. Artinya, tes tersebut sangat cocok sebagai instrumen penelitian ini.
Peneliti menggunakan tes esai sebagai instrumen penelitian. Untuk mengetahui validitas tes,
peneliti menggunakan validitas isi. (Anggi Kurnia Ilahi , Elmaida, Murnianti, 2013 : 72)
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pedoman
wawancara, checlist observasi, rubrik penilaian dokumentasi, validitas dan reliabilitas.
Sebuah. Pedoman Wawancara
Lembar observasi digunakan untuk mencatat proses pembelajaran menulis teks deskriptif di
kelas. Lembar observasi ini diisi dengan pedoman observasi yang digunakan saat mengamati
siswa.
b. Daftar Periksa Observasi
Daftar periksa observasi digunakan untuk mengetahui nilai penilaian siswa dalam menulis teks
deskriptif. Checklist observasi ini memuat beberapa aspek penilaian yang akan dilakukan
terhadap siswa.
c. Dokumentasi
Peneliti akan menggunakan kamera untuk mengumpulkan foto-foto kegiatan selama proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menggunakan rekaman sebagai alat wawancara.
d. Rubrik Penilaian
Peneliti menggunakan rubrik penilaian dalam penilaian menulis teks deskriptif. Rubrik penilaian
ini memuat beberapa pernyataan yang akan digunakan untuk menilai tulisan siswa dalam teks
deskriptif.
e. Keabsahan
Validitas secara luas didefinisikan sebagai keadaan yang beralasan atau dapat dibenarkan,
relevan, bermakna, logis, menegaskan prinsip-prinsip yang diterima atau kualitas yang sehat,
adil, dan beralasan. (Brigitte S. Cypress, 2017 : 256)
Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional atau tidak,
pencarian dapat dilakukan dari dua aspek, yaitu:
1) Validitas Konten
Menurut Sekaran Validitas Isi berarti ketepatan suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes
hasil belajar dapat dikatakan valid, jika materi tes tersebut benar-benar merupakan materi yang
mewakili materi pembelajaran yang diberikan. (Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015 : 71)
2) Validitas Konstruk
Menurut Usman & Purnomo Keabsahan Konstruk Secara etimologis, kata konstruksi berarti
struktur, kerangka atau fiksi. Validitas struktur berarti ketepatan suatu tes ditinjau dari komposisi
tesnya. Misalnya, jika kita ingin memberikan tes kemampuan IPA eksakta, tentunya kita harus
membuat pertanyaan yang singkat, padat dan jelas yang benar-benar akan mengukur kemampuan
IPA eksakta, bukan kemampuan bahasa karena soal ditulis panjang lebar dalam bahasa yang
tepat. mudah dimengerti. (Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015 : 71)
f. Keandalan
Reliability merupakan terjemahan dari kata reliability yang berasal dari kata Rely yang artinya
amanah dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Kepercayaan adalah tentang akurasi dan
konsistensi. Tes hasil belajar dikatakan reliabel apabila memberikan hasil pengukuran hasil
belajar yang relatif konsisten. (Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, 2015 : 76)
G. Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan adalah kondensasi data, display data dan verifikasi
kesimpulan.
1. Kondensasi Data
Kondensasi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ini adalah bagian dari analisis.
Keputusan peneliti potongan data mana yang akan dikodekan dan mana yang harus ditarik, label
kategori mana yang paling baik merangkum sejumlah potongan, cerita yang berkembang untuk
diceritakan adalah semua pilihan analitik. Pemadatan data adalah suatu bentuk analisis yang
menajamkan, memilah, memfokuskan, membuang, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga
dapat ditarik dan diverifikasi kesimpulan “akhir”. (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman,
Johnny Saldaa, 2015 : 31)
2. Tampilan Data
Tampilan adalah kumpulan informasi yang terorganisir dan terkompresi yang memungkinkan
penarikan kesimpulan dan tindakan. Dalam kehidupan sehari-hari, tampilan bervariasi dari
pengukur bensin hingga koran hingga pembaruan status Facebook. Melihat tampilan membantu
kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu baik menganalisis lebih lanjut atau
mengambil tindakan berdasarkan pemahaman itu. (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman,
Johnny Saldaa, 2015 : 31)
3. Menggambar dan Memverifikasi Kesimpulan
Aliran kegiatan analisis yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari awal
pengumpulan data, analis kualitatif menafsirkan apa yang dimaksud dengan mencatat pola,
penjelasan, alur sebab akibat, dan proposisi. Peneliti yang kompeten memegang kesimpulan ini
dengan ringan, mempertahankan keterbukaan dan skeptisisme, tetapi kesimpulannya masih ada,
pada awalnya tidak jelas, kemudian semakin eksplisit dan membumi. Kesimpulan “final”
mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data selesai, tergantung pada ukuran korpus catatan
lapangan; metode pengkodean, penyimpanan, dan pengambilan yang digunakan; kecanggihan
peneliti; dan tenggat waktu yang diperlukan untuk dipenuhi. Penarikan kesimpulan, menurut
pandangan kami, hanyalah setengah dari konfigurasi Gemini.
Kesimpulan juga diverifikasi saat analis melanjutkan. Verifikasi mungkin sesingkat pemikiran
kedua yang melintas di benak analis selama menulis, dengan perjalanan singkat kembali ke
catatan lapangan; atau mungkin menyeluruh dan rumit, dengan argumentasi dan tinjauan panjang
di antara rekan kerja untuk mengembangkan "konsensus intersubjektif" atau dengan upaya
ekstensif untuk mereplikasi temuan dalam kumpulan data lain. Makna yang muncul dari data
harus diuji masuk akalnya, kekokohannya, konfirmabilitasnya yaitu validitasnya. Jika tidak, kita
ditinggalkan dengan cerita menarik tentang apa yang terjadi tetapi kebenaran dan kegunaan yang
tidak diketahui. (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, Johnny Saldaa, 2015 : 32)

Anda mungkin juga menyukai